Selasa, 08 Maret 2011

ANALISIS SWOT KEPUTUSAN KEPALA DISDIKPORA KABUPATEN SLEMAN

ANALISIS SWOT KEPUTUSAN KEPALA DISDIKPORA KABUPATEN SLEMAN
NOMOR : 220/Kpts/2010
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
PADA TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH
DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA
KABUPATEN SLEMAN
TAHUN AJARAN 2010/2011

KEKUATAN
STRENGTHS

pemilihan waktu pendaftaran yang tepat
pembagian usia yang tepat disetiap satuan pendidikan mempunyai dasar kebijakan yang kuat
adanya hak otoritas untuk membuat suatu kebijakan
mempunyai hak wewenang untuk mengatur sekolah negeri dan swasta
penguasaan materi tentang manejemen Sekolah
mengetahui data siswa yang tamat belajar disetiap satuan pendidikan
mengetahui data siswa yang tidak tamat belajar disetiap satuan pendidikan
mengetahui jumlah sekolah yang ada di kabupaten Sleman
menguasai kaldik
adanya dukungan dari steakholder
adanya SDM yang ahli & berkompeten dalam panitia penyusunan PPDB
adanya sarana dan prasarana dalam PPDB
Anggaran yang memadai yang bersumber dari pemerintah
adanya staff ahli dalam kurikulum
hubungan yang baik dengan pemerintah

KELEMAHAN
WEAKNESSES

adanya pembatasan waktu yang kurang optimal untuk PSB bagi sekolah swasta
kurangnya pemerataan pendidikan bagi sekolah swasta dengan adanya pembatasan peserta didik
adanya biaya pendidikan yang cukup mahal bagi masyarakat miskin
kurangnya kesempatan pendidikan bagi orang yang tidak mampu namun berprestasi
ketidakmampuan penyelenggaraan pendidikan bagi sekolah swasta karena adanya pembatasan biaya sekolah
Berkurangnya kreatifitas dan kemandirian sekolah swasta terhadap adanya ketentuan dalam peraturan PPDB
sulitnya mengkoordinasi sekolah swasta terhadap penyelenggaraan PPDB
Tidak effisien masalah pembagian jumlah peserta didik pada tingkat satuan pendidikan terutama bagi sekolah swasta dan negeri
pembatasan siswa yang kurang sesuai dengan ruang atau gedung bagi sekolah yang belum memenuhi standar ruangan sekolah atau yang kurang ruang belajarnya
munculnya pembiayaan daftar ulang yang variatif karena melihat adanya pembatasan biaya yang tidak disesuaikan dengan kondisi masing – masing sekolah.
sulitnya bagi sekolah swasta untuk menambah kebutuhan bea operasional dengan adanya pem batasan penarikan iuran untuk sarana dan prasarana sekolah
Sulitnya masuk sekolah yang bertaraf internasional karena adanya pembobotan dengan prestasi ditingkat provinsi dan nasional
PELUANG
OPPORTUNITIES

kesempatan bagi warga untuk mendapatkan pendidikan yang layak
kesempatan untuk belajar bagi siswa yang berkebutuhan khusus
kesempatan memperoleh pendidikan bagi siswa yang kurang mampu
kesempatan mendapatkan pendidikan murah bagi siswa putus sekolah
adanya peningkatan pengembangan sekolah melalui peran komite
Kepercayaan publik semakin meningkat karena adanya transparansi dan akuntabel dalam penyelenggaraan pendidikan
Membuat mandiri sekolah swasta karena adanya ketentuan biaya pendaftaran
Akan munculnya kreatifitas bagi sekolah untuk mencari peserta didik
Membuat mandiri sekolah swasta karena adanya ketentuan biaya pendaftaran
ANCAMAN
THREATS

Kekurangan murid jika kurang peka dengan kondisi social masyarakat
Tutupnya sekolah jika tidak bisa merancang RAPBS yang balance antara pengeluaran dan pemasukan
Tidak lakunya sekolah swasta karena adanya issue pendidikan gratis di Sekolah Negeri
Terancamnya sekolah RSBI karena adanya seleksi dan biaya yang tinggi
Adanya tuntutan kualitas dari masyarakat terhadap sekolah SSN dan RSBI
Adanya konflik intern antara komite dan sekolah ttg penentuan RAPBS
Muncul kesenjangan sosial antara sekolah unggulan dan sekolah marginal
Muncul kesenjangan sosial antara sekolah swasta dan negeri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar