Selasa, 25 Oktober 2022

Kerajaan Numeric

 

 

Kata Pengantar

Alhamdulillahirabbil ‘alamin. Wabihi, nasta’inu ‘ala umuriddunya waddin. Washolawatu wassalamu ‘ala asrofil anbiya’ i wal mursalin. Wa’ala alihi wa ashabihi ajma’in Amma ba’du. Segala puji bagi Allah karena atas rahmat serta karunia-Nya, kami mampu menyelesaikan novel untuk anak sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. Tak lupa, lantunan shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad karena berkat beliau lah kita mampu keluar dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang serta semoga kelak kita sama-sama mendapatkan syafa’at beliau. Beliau juga telah membawa ajaran agama Islam yang membuat hati kita selalu sejuk, damai, dan aman, sebagai pedoman hidup yang akan selalu kita bawa sampai kapan pun.

Novel anak ini kami beri judul “Kerajaan Numeric” kami buat semenarik dan sebaik mungkin agar mampu menjadi pelepas dahaga para pembaca yang sudah lama menantikan sebuah karya yang sehat dan bergizi cocok untuk buah hati. Insya alloh dengan membaca novel anak ini, akan membuat anak suka membaca dan berhitung dengan enjoy.

Kami juga menyadari bahwa tidak ada satupun karya manusia yang ada di dunia ini yang bisa dikatakan sempurna. Untuk itu, kami memohon agar para pembaca yang budiman berkenan untuk memberikan saran dan masukan demi untuk meningkatkan kualitas kami agar supaya kami semakin mampu menghasilkan karya-karya terbaik lainnya dan demi membuat para pembaca semakin puas dengan hasil karya kami.

Demikian novel yang kami buat, semoga dapat memberikan manfaat serta menambah wawasan para pembaca. Terimakasih.

Cilacap, 09 Mei 2021

Syarifah Hani alatas

 

DAFTAR ISI

Kata Pengantar. 1

DAFTAR ISI. 2

Bab 1. 4

Kerajaan Numeric yang Indah.. 4

Bab 2.. 5

Putri Yasmin  yang malang. 5

Bab 3.. 7

Tersesat di Hutan Geometri 7

Bab 4.. 10

Tersesat di Hutan Geometri (2). 10

Bab 5.. 12

Hidangan Raja Eric. 12

Bab 6.. 14

Permintaan Raja. 14

Bab 7.. 17

Menuju rumah Aljabbar. 17

Bab 8.. 19

Rumah Al Jabbar. 19

Bab 9.. 22

Kunci masuk rumah Al Jabbar. 22

Bab 10.. 23

Al Jabbar yang Unik. 23

Bab 11. 26

Gorilla Penjaga Hutan. 26

Bab 12.. 28

Jamur apakah itu?. 28

Bab 13.. 30

Amanita Muscaria. 30

Bab 14.. 33

Mengembara ke Persia. 33

Bab 15.. 38

Kisah Omar Khayyam.. 38

Bab 16.. 40

Kisah Omar Khayyam.. 40

Bab 17.. 43

Kutukan Penyihir Laknati untuk Putri 43

Bab 18.. 46

Avicenna Palsu. 46

Bab 19.. 49

Penyihir Laknati bertahta di Numeric. 49

Bab 20.. 52

Terbebas dari Amanita Muscaria. 52

Bab 21. 55

Tongkat Ajaib Saleem.. 55

Bab 22.. 58

Pertemuan Husna dengan Putri Yasmin. 58

Bab 23.. 61

Pertemuan Husna dengan Putri Yasmin. 61

Bab 24.. 63

Apel Hijau. 63

Bab 25.. 66

Keledai Coklat. 66

Bab 26.. 68

Dimana kau Saleem?. 68

Bab 27.. 70

Pertemuan tiga bersaudara. 70

Bab 28.. 73

Apakah ini jebakan Penyihir Laknati?. 73

Bab 29.. 76

Berakhirnya Sihir Laknati 76

Bab 30.. 78

Pernikahan Agung. 78

 

 

Bab 1.

Kerajaan Numeric yang Indah

 

Pada zaman dahulu kala, ada sebuah Kerajaan yang indah. Kerajaan Numeric namanya, kerajaan ini unik, dimana semburat cahaya mataharinya tidak terlalu terik, sehingga tidak membuat kulit manusia menghitam. Kerajaan ini adalah cikal bakal adanya angka di dunia ini. Didalam istana, terdapat 10 tanaman langka. Masing-masing tanaman menghasilkan Angka 0 – 9. Disekitar tanaman ajaib ada beraneka macam tumbuhan bunga yang berbunga aneka macam  operasi bilangan, yups, ada bunga +(tambah), bunga -(kurang), bunga : (bagi), bunga X (kali), bahkan bunga =(sama dengan juga ada). Anehnya lagi Tanaman angka dan bunga operasi bilangan itu berbunga dan berbuah sepanjang masa. Bisa dibayangkan jika tidak berbunga, maka akan mempengaruhi dunia ini, apa jadinya jika dalam hidup ini tidak ada angka dan operasi bilangan. Jadi kedamaian kerajaan ini harus dijaga selamanya agar kita bisa menikmati indahnya angka, dan bermanfaatnya angka, bagi dunia manusia.

Kerajaan Numeric dipimpin oleh seorang raja yang pintar, tampan dan bijaksana. Namanya Raja Numeric. Raja Numeric menikah dengan seorang ratu, bernama ratu Alfabet. Raja dan ratu memiliki seorang putri cantik dan periang, Putri Yasmin namanya. Putri Yasmin sangat menyukai kucing, kucingnya berbulu tebal dan berwarna pink. Sang putri sering menghabiskan waktu bermainnya dalam taman istana yang berdekatan dengan hutan, disekitar tanaman angka dan bunga operasi bilangan. Saat bermain putri Yasmin selalu ditemani Sansan, kucing ajaib kesayangannya.

Di ujung hutan yang berdekatan dengan Istana, hiduplah seorang penyihir, namanya Laknati, Laknati sangat benci dengan angka. Angka dan operasi bilangan membuatnya pusing tujuh keliling, dia sangat ingin menghancurkan istana raja numeric dengan taman ajaibnya itu. Dia merasa hidup itu harus dinikmati dan tidak perlu ada angka-angka dan operasi bilangan yang membuatnya harus berpikir keras dan membuatnya pusing.

Wah, bisa dibayangkan ya? Jika hidup kita tidak ada angka, semua angka hilang, angka di jam tangan kita, angka di nominal uang, dibuku rekening ibumu juga hilang, ketika membuka laptop, televisi juga tidak bisa, karena semua memakai angka. Dunia akan kacau dan hancur, jika dunia hancur, penyihir Laknati akan senang dan bisa menguasai kegelapan.

Penyihir Laknati tersenyum memikirkan ide gilanya untuk menghancurkan kerajaan Numeric, Dia melihat bola ajaibnya, seketika senyumnya hilang saat bola ajaibnya menunjukkan ada dua manusia yang sangat pintar memakai angka, namanya Hasna dan Husna. Dalam bola ajaibnya, terlihat Hasna dan Husna sedang memperlihatkan medali dan pialanya, karena baru memenangkan lomba matematika. 

Penyihir Laknati sangat tidak menyukai kenyataan, bahwa Hasna dan Husna sepintar itu, ini adalah ancaman untuknya. Dan dia menyiapkan sebuah rencana untuk menyingkirkan mereka.

Bersambung…

------------------------------------------------------------------------

Bab 2

Putri Yasmin  yang malang

Pagi hari menjelang, Sang Ratu Alfabet membangunkan putri dari tidurnya yang lelap, tahukah kamu bagaimana cara Ratu membangunkan sang putri? Sang Ratu bersenandung melafalkan abjad A-Z dengan indahnya, sang putri bangun dan tersenyum pada sang Ratu, dengan kesaktiannya, bunda ratu mentransfer ilmu Alfabet kepada putrinya. Kamu mau ilmu alfabet? Nantikan nanti diakhir cerita kali ini ya.

Sang Ratu Alfabet memang sakti dan pintar seperti Sang Raja, hanya saja mereka memiliki keahlian yang diturunkan turun temurun dari keluarganya masing-masing. Jika Baginda Raja ahli dalam ilmu Numerik (angka), maka Sang ratu ahli dalam ilmu Alfabet (abjad). Putri Yasmin menuruni kesaktian dari kedua orang tuanya. Dan menjadi tugas Putri Yasmin di masa depannya untuk menjaga Kedamaian dimuka bumi, dengan menjaga tanaman angka, pohon operasi bilangan dan ilmu alphabet dari Sang Ratu.

Pada suatu hari, disaat Putri Yasmin bermain bersama Sansan, kucing kesayangannya. Putri Yasmin melompat-lompat dengan riangnya di Taman Istana menuju hutan di Ujung Istana, hingga tak sadar jika sudah keluar dari Istana, Sansan kewalahan mengejar langkah Sang Putri.

“Putri, putri, tunggu aku” Sansan berteriak  sambil mengejar Sang Putri.

Sang putri tertawa riang, tak menyadari jika sepasang mata mengawasi gerak-gerik Sang Putri. Tiba-tiba Sang Putri tersesat, tidak mengetahui arah, pemandangan di sekitar, terasa begitu asing. Sesaat selanjutnya, tercium bau wangi bunga melati, tak lama kemudian Sang Putripun pingsan. Ketika Sang putri membuka mata, dia sudah berada di sebuah peraduan dalam kediaman penyihir Laknati.

Sansan kehilangan jejak Sang Putri, setelah lama mencari tanpa hasil, Sansan kembali ke Istana untuk melaporkan berita hilangnya Sang Putri.

Baginda Raja dan Ratu sedih, Sansanpun merasa malu dan bersalah karena tidak bisa menjaga sang putri, tiba-tiba sebatang anak panah melesat tepat disebelah singgasana Raja. Raja memerintahkan Panglima kerajaan untuk membuka surat yang menempel di anak panah tersebut.

“ini surat dari penyihir Laknati, baginda” Panglima kerajaan melaporkan.

“Bacakan untukku, segera” Baginda raja memberikan titahnya.

“Baik baginda, akan segera saya laksanakan!”jawab panglima dengan lantang.

Apakah isi surat dari penyihir Laknati? ingin tahu jawabannya? Ikuti kisah ini, dan jangan lupa ikuti tugas dibawah ini !

Bersambung…

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµ

Agar kalian bisa melanjutkan kisah ini, kalian harus menguasai ilmu Alfabet yang pertama, tuliskan huruf A-Z di kolom komentar, sambil bersenandung menyanyikan ya, Oke? Semangat!!

------------------------------------------------------------------------

Bagaimana kabarmu hari ini?  Apakah kamu sudah menulis huruf A – Z di kolom komentar? Baiklah, jika sudah, perlu anak-anak tahu ya? Jika kamu sudah tahu ilmu alfabet itu, insya Alloh kalian akan cepat bisa menguasai ilmu yang selanjutnya, kita lanjutkan kisahnya ya? terakhir Panglima kerajaan akan membaca surat dari penyihir Laknati. Bunyi suratnya adalah..

Bab 3

Tersesat di Hutan Geometri

Panglima Kerajaan membacakan surat dari Penyihir Laknati, isinya sebagai berikut :

šŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œ

Kepada :

Baginda Raja Numeric

Putri Yasmin hanya bisa diselamatkan oleh Hasna dan Husna.

Dariku

Laknati yang cantik sepanjang hari

šŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œ

 Semua yang mendengar isi surat itu, dibuat bingung dan bertanya dalam hati, siapakah Hasna dan Husna itu? Sesakti apakah mereka, hingga seorang penyihir Laknati menginginkannya.

“Apakah semua yang ada di ruangan ini mendengarkan permintaan Laknati? Segera cari manusia yang bernama Hasna dan Husna itu!” Titah sang Raja Eric.

“Ta… tapi, Baginda, siapakah Hasna dan Husna itu ?” Tanya Sansan.

Baginda raja memperlihatkan kepada yang hadir di ruangannya, menggunakan Cermin ajaib, siapakah Hasna dan Husna itu, dua anak manusia yang pintar dalam hal numeric. Terlihat Hasna, anak gadis berusia 10 tahun yang berjilbab, dan Husna Remaja tanggung yang tampan.

“Kalian sudah lihat?, itulah Hasna dan Husna yang dicari Penyihir Laknati, segera cari, panggil mereka dan ajak untuk menghadapku, aku sendiri yang akan memintanya, menolong putriku” Titah Raja Eric.

“Baiik baginda” ucap segenap yang hadir di ruangan ersebut.

šŸŒŗšŸŒŗšŸŒŗšŸŒŗšŸŒŗšŸŒŗšŸŒŗšŸŒŗšŸŒŗšŸŒŗšŸŒŗ

Sore hari, usai sholat asar, Hasna dan Husna ngabuburit bersama sambil menunggu waktu berbuka tiba. Mereka tampak bersepeda santai.

 “Husnaaa, tunggu aku” tampak Hasna terengah-engah mengejar Husna.

“Hahahaha…, ayo kejar aku, masa tidak bisa?” ejek Husna kepada Hasna.

“Haii, besok kita ada Ujian kan?, jangan cepat-cepat, nanti jatuuh” ujar Hasna.

“Kamu saja yang tak bisa melewatiku kan?”Husna kembali mengajak Hasna bercanda.

Mendengar candaan Husna, Hasna kembali bersemangat mengejar Husna, tak berapa lama Hasna sudah berada di depan Husna. Sambil terengah-engah Husna menghentikan sepedanya sambil menggerakkan tangan, menyuruh Hasna berhenti.

“Kita ada dimana ini, lihatlah sekitar kita, aku tidak mengenali apapun yang ada disekitar sini” kata Husna sambil mengatur nafas.

“eeh, iyaa” kata Hasna sambil memandang pemandangan disekitarnya. Sepi. Mengapa ada pohon-pohon yang tampak asing bagiku.

“Ayo, kita coba kembali lewat jalan yang ini saja” tangannya menunjuk ke jalan yang berbelok ke kiri.

“kamuu yakiin?” Tanya Hasna pada Husna.

“Bismillah saja, yuk segera pulang! Sudah sore,” ajak Husna pada Hasna, sambil mulaimengayuh sepedanya.

“Husna, tunggu aku..!” Hasna mengejar Husna, semakin lama mereka mengayuh, semakin aneh pemandangan terlihat didepan mata, ada tanaman yang berbuah angka 0, 1, 2 sampai angka 9, bahkan bunga beraneka warna, namun bentuk bunganya ada yang seperti +,-,: , lucu dan menarik. Bahkan wanginya semerbak memanuhi udara.

Tiba-tiba dari balik pohon yang berbuah angka 7, muncul seekor kucing berwarna pink dengan bulu tebal seperti kucing Angora. Hasna terpesona melihat keindahan bulu kucing itu.

“Hai.., apa kalian tersesat?” kata Sansan, kucing kesayangan Putri dengan ramah.

“A…Apa kamu yang bicara pada kami,” ujar Husna terkejut dan takjub melihat ada kucing cantik yang bisa bicara.

Bagaimana kisah selanjutnya ya? Kalian mau tahu apakah Hasna dan Husna bisa kembali dengan selamat? Kerjakan tugas dibawah ini ya!

Bersambung…

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Agar kalian bisa melanjutkan kisah ini, kalian harus menguasai ilmu Numerik yang pertama, tuliskan angka 0-9 di kolom komentar, Oke? Semangat!!

------------------------------------------------------------------------

Bab 4

Tersesat di Hutan Geometri (2)

Apakah kalian sudah menulis angka 0-9, Alhamdulillah, kalian luar biasa dan anak hebat! Baiklah, kalian sudah penasaran kan, kelanjutan kisah ini? Husna dan Hasna sangat terkejut saat Sansan kucing kesayangan Putri menyapa mereka di tepi Hutan yang berbatasan dengan taman Istana.

“Namaku Sansan, kucing cantik, baik hati dan tidak sombong, serta pintar sedunia. Makanya Aku bisa bicara padamu,” ujar Sansan sambil bergaya centil.

Hasna dan Husna saling berpandangan, Hasna mengedikkan bahu dan mengangkat kedua tangannya saat Husna memperlihatkan mimik muka bingung dan seperti hendak menanyakan sesuatu.

“Hallo.., kenapa kalian diam saja, bagaimana Aku bisa menolong kalian, jika kalian diam saja, coba jawab pertanyaanku, apakah kalian tersesat?” kata Sansan sambil bergaya layaknya manusia, kedua kaki depannya diangkat.

“Eehm… anu, iya kami tersesat” kata Husna sambil bergumam tidak jelas, “Kami mau pulang, tapi entah mengapa, Kami tiba-tiba ada di tempat ini. Apakah kamu bisa membantu kami?.

“Baiklaaah, Sansan siap menolongmu,”Jawab Sansan sambil melakukan gerakan hormat saat mengatakan kata siap.

“Tapii, ada syaratnya…, syarat itu adalah kamu bisa menjawab pertanyaanku, begini, aku kan punya saudara, total semua yang ada dirumah berjumlah 10 kucing, saat ini kami terbiasa makan sehari dua kali, dan setiap makan, kami mendapatkan jatah masing-masing kucing satu ikan tongkol, hari ini, aku mendapat tugas untuk belanja ikan tongkol untuk 5 hari. Berapa ikan tongkol yang harus kubeli?” kata Sansan menjelaskan masalahnya sambil menggerak-gerakan badannya, menirukan gerakan manusia.

Hasna dan Husna tertawa terbahak-bahak, melihat tingkah Sansan saat menjelaskan masalahnya yang terlihat lucu.

“Apa ada yang salah?” kata Sansan.

“Tidaak, tidaak, hahahaha, baiklah, kamu lucu sansan, itu soal yang mudah bagi kami, kamu harus membeli 100 ikan tongkol sansan,” kata Husna sambil menahan tawa.

“Oh, begitu.., baiklah, aku makin percaya padamu, saat mengatakan itu soal yang mudah, ayo kita harus segera bertemu dengan Raja Eric,”kata Sansan.

“Siapa Raja Eric itu, Sansan? Kata Hasna.

“Nama lengkapnya Baginda Raja Numeric yang agung, beliau adalah raja kami, hanya beliaulah yang bisa mengantarkanmu pulang” kata Sansan sambil mulai berjalan menyusuri jalan.

Hasna dan Husna mengikuti langkah kaki Sansan. Dalam hati mereka terkagum-kagum dengan pemandangan yang terlihat di sebelah kanan dan kiri sepanjang jalan yang mereka lalui, pohon berwarna-warni dengan bentuk buah aneka bentuk geometri, ada buah yang berbentuk seperti bola, kotak, prisma, tabung,bahkan ada yang berbentuk segitiga dan trapezium.

Saat sampai di dekat gerbang Istana, Hasna memarkir sepedanya dan berjalan mengikuti Sansan memasuki gerbang Istana.

Terdengar suara derit pintu  saat gerbang terbuka,  berpendaranlah cahaya yang menyilaukan mata Hasna dan Husna, mata mereka seperti mau meloncat dari tempatnya, melihat keindahan di dalam istana, langkahnya terhenti untuk menikmati keindahannya, lantainya terlihat bening, dindingnya terlihat penuh dengan ornamen hiasan aneka macam bentuk geometri yang berwarna-warni.

Bagaimana kisah selanjutnya ya? Apa yang terjadi saat mereka bertemu Raja Eric ya? Kerjakan tugas dibawah ini, agar kalian bisa melanjutkan membaca kisah ini.

Bersambung…

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Tugas : kalian harus membuat bentuk bola, kotak, prisma, tabung,  segitiga dan trapesium di kolom komentar ya, Oke? Semangat!!

------------------------------------------------------------------------

Bab 5

Hidangan Raja Eric

 

Apakah kalian sudah membuat bentuk bola, kotak, prisma, tabung,  segitiga dan trapesium di kolom komentar, Alhamdulillah, kalian luar biasa dan anak hebat! Baiklah, apakah kamu sudah siap membaca kelanjutan kisah ini? Husna dan Hasna sudah sampai di gerbang Istana, mereka sedang mengagumi keindahan Istana Numeric dari luar.

“Dung…durundung..dung..dung..” suara drum menggetarkan hati.

“Teeet..teretetetetet…” suara terompet membahana, saat tirai penghubung antara luar dan dalam istana tersingkap, aneka music riang, badut-badut, boneka dan hewan-hewan lucu bernyanyi dengan riang, pertunjukan demi pertunjukan disuguhkan untuk menyambut kehadiran Hasna dan Husna di istana. Mata Hasna dan Husna bercahaya, badanpun bergoyang mengikuti irama music, mereka asyik ikut menari bersama Sansan yang menemani. Tiba-tiba ada kembang api yang berpendaran cahayanya di langit Numerik, membuat semua mata terpaku memperhatikan hingga habis. Sesaat setelah cahaya kembang api usai, ruangan nampak terlihat lebih jelas. Di Ujung kanan ada kursi tinggi yang mirip seperti singgasana dengan motif angka 8.

“Ini ruangan raja. Saat raja memasuki ruangan ini, jangan lupa melakukan gerakan hormat seperti ini ya,” Sansan mempraktikan untuk ditiru oleh Hasna dan Husna.

Beberapa saat kemudian tampak seorang laki-laki paruh baya mirip dengan abah Husna, datang mengenakan pakaian kebesaran seorang raja, tampak mewah dari kain sutra dengan kancing yang terbuat dari emas dan berlian. Mahkotanya berkilauan terkena cahaya.

“Salam hormat kami, Baginda Numeric yang agung,” kata Sansan sambil membungkuk, ditirukan oleh Hasna dan Husna.

“Salam juga untukmu Sansan, Husna dan Hasna,” jawab Raja Eric sambil tersenyum lebar dan berwibawa. “ Ayo silahkan duduk kembali  Hasna, Husna, Sansan.”

Husna, Hasna dan Sansan duduk menghadap ke Baginda Raja Eric.

“Selamat datang di Istana Numerik Husna, Hasna, bagaimana? Apakah kalian menyukai istana ini?” Tanya Baginda Eric pada Hasna dan Husna.

“Maaf, jika undanganku terlalu mendadak untukmu, Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan, namun sebelumnya, sebaiknya kita makan dahulu, sebab sudah menjelang maghrib, bukankah kalian puasa,” kata Raja Eric sambil tersenyum.

Raja mengajak Hasna dan Husna menuju sebuah taman yang  indah, Hasna tersenyum, dalam hati ia berkata ” Inilah surga yang sesungguhnya”, tangannya mencolek Husna,”Apakah kita ada di surga? Lihatlah pohon buah meski pendek, namun buahnya bergelantungan tampak masak di pohon” bisik Hasna pada Husna. Husna hanya tersenyum. Mereka berjalan-jalan di taman hingga mereka sampai di sebuah meja besar, tampak pelayan meletakkan beraneka macam makanan.

“Pelayan, hidangkan kue keju yang berhiaskan coklat berbentuk mawar merah itu”kata Raja.

“Baik, baginda”, Kue dihidangkan, Hasna dan Husna melahap kue tersebut, rasanya sangat delicious.

Perlahan perasaan mereka jauh lebih baik setelah menyantap kue tersebut, kehangatan dan perhatian Raja Erik pada mereka, membuat mereka tambah percaya diri dan lebih bersemangat.

“Pelayan, hidangkan makanan yang selanjutnya” perintah Raja, sup daging sapi dengan wortel dan daun bawang dihidangkan oleh pelayan, Hasna dan Husna merasa segar dan membuat mereka semakin fresh. Apalagi hidangan penutupnya adalah hidangan kesukaan mereka Soup pasta buah.

Entah apa yang terjadi, setelah mereka makan soup pasta buah, mereka menjadi lebih agresif pikirannya. Mereka ingin tahu ini dan itu, raja menyadari hal itu. Namun Raja Erik segera mencegah apa yang ingin mereka perbuat selanjutnya.

Bagaimana kisah selanjutnya ya? Apa yang akan dibicarakan Raja Eric ya? Kerjakan tugas dibawah ini, agar kalian bisa melanjutkan membaca kisah ini.

Bersambung…

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Tugas : kalian harus membuat gambar drum yang berbentuk tabung dan terompet yang berbentuk kerucut ya, Oke? Semangat!!

------------------------------------------------------------------------

Bab 6

Permintaan Raja

 

Pada episode sebelumnya diceritakan bahwa setelah Kak Husna dan Hasna menghabiskan Soup Pasta buah itu. mereka menjadi lebih agresif pikirannya. Mereka ingin tahu ini dan itu, raja menyadari hal itu. Namun Raja Erik segera mencegah apa yang ingin mereka perbuat selanjutnya.

"Stop, hentikanlah apa yang terlintas dalam pikiranmu itu, gunakan rasa ingin tahu kalian untuk sesuatu yang lebih penting nanti," kata Raja Eric.

“Sebelum kita lanjutkan, mari kita temui Ratu Alfa, dia baru saja selesai berkunjung ke suatu tempat dan sekarang sudah menunggu kita di Aula,” lanjut Raja Erik sambil berdiri, melangkah menuju Aula diikuti oleh pengawalnya.

"Sesuatu yang lebih penting apa itu?, saat ini, adakah yang lebih penting dari cara kita pulang," bisik Kak Husna pada Hasna, sambil mengikuti Raja Eric menuju Aula.

Hasna mengedikkan bahunya, tersenyum pada Kak Husna sambil berkata “Sabar ya”.

Ratu Alfa menyambut kehadiran Raja, tersenyum sambil berkata,”Sudah kulaksanakan perintahmu, semua sudah beres kanda, sesuai keinginanmu”.

"Baiklah dinda, terima kasih ya....," kata Raja melepas pelukan yang diberikan Ratu padanya. Raja memulai ceritanya pada kami , "Begini, Ratu Alfa baru saja pulang berkunjung, menemui Ibu kalian. Seperti yang kukatakan tadi, aku mengundang kalian karena kalian anak yang istimewa. Aku memerlukan bantuan kalian." 

"Bantuan apakah itu?" tanya Kak Husna dan Hasna makin penasaran. 

"Aku ...," tiba-tiba wajah raja menjadi sedih. "Aku ingin minta tolong kalian untuk menyelamatkan puteriku yang diculik seorang penyihir." 

"Siapa penyihir yang menculik puteri? Kenapa dia menculik puteri? Kenapa raja minta tolong pada kami?" tanya Kak Husna penasaran. 

"Nama puteriku Yasmin. Ia diculik seorang penyihir perempuan bernama Laknati. Menurut informasi yang beredar dia tinggal di ujung Hutan Geometri. Ia telah mengirim surat padaku bahwa yang bisa menyelamatkan puteri Yasmin adalah seorang anak laki-laki dan perempuan yang pintar Geometri, dan aku yakin kalian lah orangnya," raja menjelaskan. 

"Tapi ...," kata Hasna sedikit gelisah. 

"Kalian tak perlu khawatir," ucap raja kemudian, "Sansan akan menemani kalian. Bersama Sansan kalian akan diajak mendatangi  Tuan Khawarizmi aljabbar, dialah yang memiliki  ramuan  untuk mengalahkan Penyihir  Laknati  dan akan menemani petualangan kalian. O iya, aku juga akan sering mengirim Burung Merpati Ajaib untuk memberi petunjuk pada kalian. Bagaimana? Setuju?" 

"Siapa? Khawarizmi aljabbar? Bukankah dia Bapak Aljabbar modern yang menemukan symbol angka nol, satu- sembilan?” kata Kak Husna.

“Bukankah dia itu penemu system Alghorisme (kini algoritma) ?” bisik Hasna pada Kak Husna.

“Betul sekali dik hasna” Kata Husna memandang adiknya, dia bangga dengan ingatan adiknya yang tajam.

“Ya, nanti kalian bisa menemuinya” Kata Baginda.

“Baiklah, aku setuju," tukas Kak Husna. "Aku penasaran ingin sekali berjumpa dengan Bapak Aljabbar dan ikut memecahkan masalah ini. Kamu bagaimana Hasna?" 

"Aku ... sebenarnya penasaran sih, tapi kita kan belum minta ijin pada mama kak?," Hasna menjawab pertanyaan Kak Husna

Raja Eric tersenyum. "Kamu bisa bicara dengan mamamu untuk minta ijin, meskipun tadi Ratu sudahmenemui ibumu, namun kamu sendiri, belum meminta izin pada ibumu secara pribadi" katanya. Kemudian Raja mengayunkan tongkatnya. Muncul sebuah video call dengan layar besar. Di sana tampak wajah mama Kak Husna dan Hasna. "Hei Kak Husna, Hasna, apa kalian baru pulang les? Maaf, rumah sedang kosong karena mama pergi ke rumah  paman. Tadi Ratu sudah menemui mama, Pergilah bersama Sansan dan Tuan Khawarizmi aljabbar. Jangan takut! Dengan itu kamu akan banyak belajar. Semangaaat! " kata mama

Mendengar jawaban mama, Hasna jadi bersemangat. Dengan mantap ia menjawab," Ya, saya ikut!"

Raja senang mendengar jawaban mereka. Kak Husna dan Hasna tidur di istana semalam. Paginya mereka telah siap memulai petualangannya bersama Sansan

Bagaimana petualangan Kak Husna, Hasna, dan Sansan selanjutnya? Ikuti kisah selanjutnya ya ....??

Bersambung?

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Tugas : kalian harus tahu, siapakah Khawarizmi aljabbar itu ya, Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar

------------------------------------------------------------------------

Bab 7

Menuju rumah Aljabbar

 

Pada episode sebelumnya diceritakan bahwa Raja Erik senang mendengar jawaban Kak Husna dan Hasna. Mereka berdua tidur di istana semalam. Paginya mereka telah siap memulai Misinya bersama Sansan

Pagi hari, di saat Kak Husna, Hasna dan Sansan bersiap melaksanakan perjalanan untuk membawa pulang Putri Yasmin, Ratu Alfabeta menemui mereka.

“Hasna, bawalah perkamen dan pena  ini” Kata Bunda ratu Alfabeta

“Apakah perkamen itu?” bisik Hasna pada Kak Husna dengan ekspresi tampak kebingungan.

Kak Husna hanya nyengir saja, namun dia akhirnya menjawab, “Itu seperti kertas pada masa kita”.

Bunda ratu tersenyum,”Ini adalah perkamen ajaib, jika kau menuliskan apa yang kau ingin disini, dilanjutkan berdo’a, mohon dikabulkan, insya alloh akan dikabulkan.”

“Baiklah Bunda ratu Alfa, akan kusimpan pemberian bunda ratu ini” kata Hasna.

Kak Husna, Hasna, dan Sansan mencium tangan bunda ratu dan memulai perjalanan mereka. Hasna dan Husna berdo’a,”Bismillahi tawakkaltu ‘alalloohi laa khaula walaa quwwata illaa billaah”. Sansan membawa sebuah tas  berbentuk ikan . Walaupun  kecil tapi tas itu bisa menyimpan apa saja, seperti kantong dora emon. Seperti  tas , bisa mengeluarkan benda apapun yang kita perlukan. Masih banyak lagi fungsi ikan  ini. Nanti kamu akan tahu sendiri. Mereka berjalan di jalan warna merah. Kak Husna dan Hasna  menggunakan sepeda. Sansan tak perlu menggunakan sepeda. Ukuran badannya terlalu kecil. Lagipula ia bisa lincah berlari, terkadang dia duduk di keranjang sepeda Hasna. Tujuan pertama mereka  mencari Tuan Khawarizmi Al Jabbar. 

"Stop, aku lupa di mana rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar," kata Sansan. Ia lalu memencet mata pada ikan. "Selamat sore Raja Erik, saya membutuhkan petunjuk di mana rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar," kata Sansan sambil mendekatkan ikan ke mulut, seperti bicara menggunakan Handphone. 

Tak lama lalu muncul suara berdengung di atas langit Numerik. Itu pertanda merpati  utusan Raja Erik datang. Ia pasti membawa petunjuk. Merpati putih  itu menjatuhkan  sebuah surat untuk Kak Husna, Hasna, dan Sansan. Mereka membuka surat itu. 

" Kalian butuh petunjuk mengenai rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar bukan? Berbeloklah ambil jalan yang ke kanan. Kalian akan melalui jalan berwarna biru. Di tepi jalan itu, setiap  dua puluh meter ada pohon Payung. Rumah tuan Khawarizmi Al Jabbar ada di sebuah desa.  Desa itu jaraknya 200 m dari bunga kerucut pertama," begitu bunyi surat itu.

"Bunga kerucut? Seperti terompet begitu?" dengan mengernyitkan dahi Hasna bertanya. 

"Kamu belum pernah melihat bunga kerucut kan?" ucap Sansan. Lalu ia menunjuk sebuah perdu. Perdu itu tingginya setengah meter. Ia memiliki bunga-bunga kuning lancip. Bunga-bunga itu seperti terompet. "Itu yang namanya bunga kerucut," begitu kata Sansan.

"Wow, bunga yang cantik," teriak Hasna. Ia terburu-buru mencium bunga itu.

"Eits, stop, tungguu!" teriak Sansan memperingakan.

 Tapi terlambat, Hasna sudah terlanjur mencium bunga kerucut. Ujung bunga yang lancip menusuk hidung Hasna. Hidung Hasna jadi kemerahan, seperti alergi bunga. Ada benjolan sebesar kelereng di ujung hidung.

"Hahaha, " Kak Husna dan Sansan tertawa terpingkal-pingkal melihat tampang Hasna makin lucu. 

Hasna cemberut. "Kenapa kamu tidak bilang dari tadi , Sansan??" teriak Hasna kesal. 

"Yah, karena kamu tidak bertanya," jawab Sansan cuek sambil berjalan melalui jalan warna biru. 

Walaupun kesal tapi Hasna berusaha melupakan masalahnya. Dia tahu memelihara rasa kesal itu tidak baik. Seharian bisa tidak enak kalau kesal terus, bawaanya emosi dan terlalu mengandalkan perasaan, padahal sekarang sedang menjalankan satu misi yang penting. 

Bagaimana Misi Kak Husna, Hasna, dan Sansan selanjutnya? Ikuti kisah selanjutnya ya ....??

Bersambung?

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Tugas : kalian harus tahu, bagaimana lafal do’a mau bepergian ya, Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar

------------------------------------------------------------------------

Bab 8

Rumah Al Jabbar

 

Apa kabar anak hebat dan mandiri! Alhamdulillah baik saja kan?. Baiklah, kalian sudah penasaran kan, kelanjutan kisah ini?Pada episode sebelumnya diceritakan bahwa meskipun Hasna kesal, namun ia berusaha melupakan masalahnya. Dia tahu memelihara rasa kesal itu tidak baik. Seharian bisa tidak enak kalau kesal terus, bawaanya emosi dan terlalu mengandalkan perasaan, padahal sekarang dia sedang menjalankan satu misi yang penting. 

Tiba-tiba Sansan berhenti berjalan. Ia bertanya pada Kak Husna, "O iya Kak Husna, tadi petunjuk Burung   Merpati mengatakan bahwa rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar ada di sebuah desa.  Desa itu jaraknya 200 meter dari sini. Di tepi jalan ini setiap 20 meter ditumbuhi bunga kerucut. Jadi untuk mencapai jarak 200 meter, kita harus menghitung berapa buah pohon bunga kerucut?" 

" Berarti 200 : 20, Sansan. Berapa coba?" Kak Husna ganti bertanya untuk menggoda Sansan.

" Oke, 8!" jawab Sansan dengan percaya diri sambil berlari riang melanjutkan perjalanan. 

"Hei, 10 Sansan!" teriak Hasna sambil mengejar Sansan dengan sepedanya. "200 : 10 = 20, bukan 8! Berarti kita harus menghitung sebanyak 10 pohon kerucut." 

"Memangnya 200 : 20 itu ada 10? Bukan 8?" Sansan tak mempercayai kata-kata Hasna. 

"Benar, Sansan. 200: 20 memang 10, itu soal yang sangat mudah Sansan coba kau hapus angka 0 masing-masing 1, maka soalnya akan menjadi 20:2=10 kan?" Kak Husna membenarkan kata-kata Hasna. 

"Oh, begitu ya caranya, wah gampang sekali ya, jika soalnya mengandung nol, tinggal disederhanakan dengan membuang angka nol. Jadi kita harus menghitung 10 pohon kerucut untuk mengetahui rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar, " sahut Sansan. 

Ketiganya meneruskan perjalanan.  Tak lupa mereka menghitung bunga kerucut, "1, 2, 3, 4, 5 ...." Di samping bunga kerucut yang ke 8 ada  sebuah rumah. Terlihat ada Elang Raksasa bertengger diatap rumah. "Tuh kan apa aku bilang Sansan, kalau kita salah menghitung bisa fatal. Kalau kita menggunakan jawaban 8, kita bukannya menemukan rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar, tapi  masuk ke rumah Elang Raksasa," kata Hasna. 

"Hmmm, benar juga ya. Berarti kita harus teliti, tidak boleh tergesa-gesa mencari jawaban," jawab Sansan. 

Mereka pun meneruskan perjalanan. Setelah melewati 10 bunga kerucut mereka menemukan sebuah perkampungan. Ada beberapa rumah berwarna cerah di kampung itu. Rumah warna warni itu ada yang berbentuk tabung, prisma, limas, dan bulat.  Salah satu rumah itu adalah rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar . Tapi yang mana rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar? Lagi-lagi Sansan lupa. Ia pun bicara setelah menekan mata tas ikan. Tak lama lalu Burung Merpati datang menjatuhkan surat. 

"Rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar  berbentuk sebuah bangun ruang. Ia memiliki 7 sisi, 2 sisinya berbentuk segilima dan kelima sisi lainnya berbentuk persegi panjang. Bangun apakah itu?" Sansan membaca surat lalu bertanya pada Kak Husna dan Hasna.

Kak Husna dan Hasna berpikir, "7 sisi, 2 sisinya berbentuk segilima dan kelima sisi lainnya berbentuk persegi panjang. Tiba-tiba Kak Husna berteriak, "Aha! Aku tahu!  Itu prisma segilima!" 

"Kalau begitu kita harus mencari rumah yang berbentuk prisma segilima, " sambung Hasna. 

"Lihat! Itu ada rumah orange berbentuk prisma!" kata Hasna.

“Hasna coba lihat dengan teliti, prisma apakah itu?” Kata Kak Husna.

“Sisi yang berbentuk persegi panjangnya ada 3, Atapnya berbentuk segitiga,” kata Sansan.

“Oh iya, berarti bukan itu ya kak?” sahut Hasna sambil menatap Kak Husna.

“Iya bukan, itu Prisma segitiga, coba kamu lihat bangunan yang berwarna ungu itu,” kata Kak Husna sambil menunjuk ke arah bangunan ungu itu, " itu pasti rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar ." 

“Aaah, iya, kak Husna benar, ciri-cirinya persis seperti yang tertulis dalam surat” kata Hasna sambil melompat kegirangan.

Kak Husna, Hasna, dan Sansan mendekati rumah itu. 

"Assalamu’alaikum, permisiii, apa ini rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar ?" teriak Sansan. 

Benarkah itu rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar? Berhasilkah mereka membujuk Tuan Khawarizmi Al Jabbar untuk mengikuti perjalanan mereka? Bagaimana kisah perjalanan mereka selanjutnya? Yuk ikuti dalam bab selanjutnya! Sampai jumpa di bab 9 ya ....

Bersambung?

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Tugas : kalian harus tahu, Rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar  berbentuk sebuah bangun ruang. Ia memiliki 7 sisi, 2 sisinya berbentuk segilima dan kelima sisi lainnya berbentuk persegi panjang. Bangun apakah itu? , Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar

------------------------------------------------------------------------

Bab 9

Kunci masuk rumah Al Jabbar

Apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?, pada episode sebelumnya diceritakan bahwa mereka telah sampai pada rumah yang ciri-cirinya mirip sekali dengan yang ditulis dalam surat yang dibawa oleh merpati. Benarkah itu rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar? Berhasilkah mereka membujuk Tuan Khawarizmi Al Jabbar untuk mengikuti perjalanan mereka? Bagaimana kisah perjalanan mereka selanjutnya? Yuk kita simak kelanjutannya.

"Permisiii, assalamu’alaikum, apa ini rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar ? adakah orang didalam?" teriak Sansan

“Wa’alaikumussalam, Betul sekaliii. Siapa di luar?" terdengar suara seorang laki-laki dari dalam rumah, suaranya terdengar riang.

"Aku Sansan, Kucing Putri Yasmin. Aku membawa dua temanku Kak Husna dan Hasna, " jawab Sansan.

"Ooo Sansan. Kucing kesayangan Putri Yasmin ya, tapi maaf aku sedang libur, jadi aku tak bisa membantumu bekerja," jawab Tuan Khawarizmi Al Jabbar.

"Tapi ini darurat, Tuan Khawarizmi Al Jabbar. Puteri Yasmin diculik. Hanya kamu yang memiliki ramuan untuk mengalahkan Penyihir Laknati," bujuk Sansan pada Tuan Khawarizmi Al Jabbar.

"Hmmm, baiklah kalau begitu. Tapi kalian buka sendiri pintuku ya, " jawab Tuan Khawarizmi Al Jabbar kemudian.

Di depan rumah berbentuk prisma itu ada sebuah pintu yang tertutup. Ada 5 tombol di situ. Setiap tombol berisi angka, ada angka 327, 160, 330, 181, dan 72. Sansan memencet salah satunya. Eh, tiba-tiba keluar semprotan air di tombol itu. Lalu terdengar tawa terbahak-bahak Tuan Khawarizmi Al Jabbar di dalam yang sedang melihatperbuatan Sansan. Kak Husna membantu Sansan memencet tombol yang lain, keluar semprotan saos mengenai wajahnya. Lagi-lagi Tuan Khawarizmi Al Jabbar tertawa terbahak-bahak.

"Kalian tidak melihat angka-angka di tombol itu ya?" terdengar suara Tuan Khawarizmi Al Jabbar.

"Ya kami lihat, tapi tidak tahu angka mana yang kamu maksud," kata Sansan.

"Oke, aku akan memberi pertanyaan untuk mengetahui angka yang aku maksud. Tapi tunggu dulu ya!" terdengar suara Tuan Khawarizmi Al Jabbar.

"Siap menjawab pertanyaan?" terdengar suara Tuan Khawarizmi Al Jabbar dari dalam rumah prisma.

"Siap," jawab Kak Husna, Hasna, dan Sansan.

"Oke," sahut Tuan Khawarizmi Al Jabbar kemudian.

“Ada dua pertanyaan ya?, yang pertama, apakah yang kau ucapkan pertama kali saat tiba berkunjung ke rumah orang lain?” Kata Tuan Khawarizmi.

“Mudah itu, tentu saja salam, Assalamu’alaikum” betul tidak? Tukas Kak husna.

“Betul sekali, selanjutnya soal yang kedua adalah…” kata Aljabbar.

“duuruuundungdungdungdung” Sansan menimpali dengan menirukan suara music.

"Pertanyaannya sangat simpel, berapakah kelipatan persekutuan terkecil dari 12, 24, dan 36?"Kata Al Jabbar

"Berapa jawabannya Kak Husna? Bisa tidak?” tanya Sansan.

Apakah Husna bisa menjawab pertanyaan itu? Bisakah mereka memasuki rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar? Bagaimana kisah perjalanan mereka selanjutnya? Yuk ikuti dalam bab selanjutnya! Sampai jumpa di bab 10 ya ....

Bersambung?

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Tugas : kalian harus tahu, apakah yang kau ucapkan pertama kali saat tiba berkunjung ke rumah orang lain?, Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar

------------------------------------------------------------------------

Bab 10

Al Jabbar yang Unik

Apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?, pada episode sebelumnya diceritakan bahwa mereka harus menjawab pertanyaan kedua dari Al Jabbar, pertanyaannya yaitu.., yuk kita ikuti kisah selanjutnya.

"Pertanyaannya sangat simpel, berapakah kelipatan persekutuan terkecil dari 12, 24, dan 36?"

"Berapa jawabannya Kak Husna? ? Bisa tidak?" tanya Sansan. 

Kak Husna pun menjawab, " 12, 24, dan 36 dibagi 2 jadinya 6, 12, 18. Dibagi 2 lagi jadi 3, 6,9. Dibagi 3 jadi 1, 2, 3. dibagi 3 jadi 1, 1, 1. Jadi kelipatan persekutuan terkecil dari 12, 24, dan 36 adalah 2x2x3x3 dan jawabannya adalah ...."

"72," Hasna ikut menjawab.  

"Hahaha… hahaha," terdengar tawa Tuan Khawarizmi Al Jabbar.  "Kalian  memang luar biasa, jawabanmu betul sekali. Berarti tombol yang bisa kalian tekan adalah 72."

Sansan memencet tombol dengan nomer 72. Pintu terbuka. Seketika meloncatlah seorang AlJabbar sambil berteriak, "Yuhuuu!" 

Kak Husna, Hasna kaget melihat gerakan Al Jabbar yang tidak disangka-sangka dalam menyambut tamu.Sedangkan Sansan tampak biasa saja, mengingat dia sudah terbiasa dan sudah memahami sifat AlJabbar.

Lelaki berperawakan tinggi itu sangat lincah.  Setelah meloncat, ia bersalto. Ia meloncat ke kanan dan ke kiri dengan mudah. Kaki AlJabbar itu seperti sangat lentur. Ia memakai baju bermotif angka warna-warni.  Ia juga memakai topi mirip topi aladin. Dari balik topi itu menyembul rambut sebahu. Wajah laki-laki itu tampak riang.

Tuan Khawarizmi Al Jabbar masih bergerak. Ia seperti tak bisa diam. Aljabbar lincah itu pun segera melangkah sambil berkata, "Ayo ikuti aku!" 

Tentu saja Kak Husna, Hasna, dan Sansan mau mengikuti, tapi masalahnya ... Tuan Khawarizmi Al Jabbar terlalu lincah dan bersemangat. Jadi begitu ia melangkah, Ia begitu cepat meninggalkan Kak Husna, Hasna, dan Sansan. 

"Huff, orang yang aneh," gumam Kak Husna sambil menghembuskan nafas. 

"Dia memang begitu," sahut Sansan. "Tapi tidak apa-apa, kita berjalan saja seperti biasanya. Nanti dia juga akan menunggu kita." 

Kak Husna, Hasna, dan Sansan pun melanjutkan perjalanan.  Kak Husna dan Hasna tetap menggunakan sepeda.   Sansan meringkuk di keranjang sepeda Hasna seperti biasa.  Mereka tiba di sebuah pohon. 

"Taraaa!" seseorang berteriak. Muncul wajah AlJabbar terbalik tepat di depan Kak Husna. Mata AlJabbar itu di bawah dan mulutnya di atas. 

"Aaaargh!" teriak Kak Husna kaget dan hasna kaget. 

"Hahaha," terdengar tawa Tuan Khawarizmi Al Jabbar. 

Ternyata AlJabbar lucu itu sedang bergelantungan di atas pohon. Kepala AlJabbar itu di bawah, kaki dan tangannya di atas. Ia berpegangan pada sebuah dahan. Benar-benar mirip monyet. Dia senang sudah mengejutkan Kak Husna dan teman-temannya. 

"Tuan Khawarizmi Al Jabbar, kami sangat kaget!" ujar Hasna sambil menenangkan hatinya.

Tuan Khawarizmi Al Jabbar menoleh pada gadis berhijab itu. Seketika dia tertawa terbahak-bahak. Ia menunjuk hidung Hasna. "Hahaha hahaha hahaha, ada apa di ujung hidungmu?"

"Oh ini karena hidungku tertusuk ujung bunga kerucut," jawab Hasna malu. 

"Hahaha hahaha," Tuan Khawarizmi Al Jabbar tertawa terbahak-bahak. Lalu dia berkata, "Ikuti aku, aku tahu obatnya," AlJabbar berkaki panjang itu pun berlari begitu saja. 

"Eh, apa kata kamu? Kamu tahu obatnya? Oke, aku akan menyusuuul!" teriak Hasna. Ia langsung mengayuh sepeda kuat-kuat. Hasna sangat bersemangat mengayuh sepeda. Dia penasaran obat apa yang akan ditunjukkan Tuan Khawarizmi Al Jabbar. Bahkan ia tak pernah mengayuh sepeda secepat ini. Hijabnya  melambai-lambai tertiup angin.   Tuan Khawarizmi Al Jabbar dan Hasna sudah sangat jauh. Mereka  tak nampak dari pandangan Kak Husna dan Sansan. 

Kak Husna mengkhawatirkan Hasna yang tak terlihat. Tapi kata-kata Sansan menenangkannya, "Biar saja mereka menghilang, nanti akhirnya juga bertemu," begitu kata Sansan. 

Bersambung?

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Tugas : Coba berapakah KPK dari  12, 15 dan 20 adalah…, Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar

------------------------------------------------------------------------

Bab 11

Gorilla Penjaga Hutan

                                              šŸŒ»šŸŒ³šŸŒ²šŸŒ»šŸŒ³šŸŒ²šŸ‘§šŸ¤”šŸŽšŸŒ³šŸŒ²šŸ‘¦šŸ‡šŸŒ³

 

Apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?,Yups jawaban untuk pertanyaan Bab 9 adalah 60, pada kisah yang kemarin diceritakan Kak Husna mengkhawatirkan Hasna yang tak terlihat. Tapi kata-kata Sansan menenangkannya, Sansan berkata "Biar saja mereka menghilang, nanti akhirnya juga bertemu," begitu kata Sansan. 

Hasna dan Tuan Khawarizmi Al Jabbar tiba di sebuah tempat. Di tempat itu ada pohon. Pohon Anggur  namanya. Pohon itu bisa bicara. Dia juga punya batang yang bisa bergerak seperti tangan.

"Selamat pagi tuan dan gadis kecil," sapa pohon Anggur .

"Selamat pagi," jawab Tuan Khawarizmi Al Jabbar. "  Kamu Pohon Anggur  kan? Kamu   memiliki obat untuk hidung bengkak? Gadis kecil ini tertusuk bunga kerucut."

"Ya, tuan ... tuan siapa?"

"Aku Khawarizmi Al Jabbar, dan gadis kecil ini bernama Hasna."

"Ya, aku punya obatnya. Tapi   Kamu   harus membayarnya Hasna," kata   Pohon Anggur  .

"Tapi  ... aku tak punya uang," jawab Hasna.

Pohon   Anggur  tertawa. "Ini Negeri Numerik Hasna, semua transaksi dilakukan dengan tanya jawab Numerik ."

"Oh begitu, baik, aku mau!" jawab Hasna bersemangat.

"Baik, kumulai soalku," kata   Pohon Anggur  . "Aku pohon Anggur  yang sudah tua. Usiaku 5 abad. Berapa tahun usiaku?"

Nah, teman-teman, ada yang bisa menjawab? Kita bantu Hasna, yuk! 

Apa? Ada yang sudah menjawab? Kita cocokkan dengan jawaban Hasna ya ....

Dengan lantang Hasna menjawab,"  Pohon Anggur, 1 abad itu ada 100 tahun. Jika usiamu 5 abad, berarti usiamu 5x100= 500 tahun!"

"Wah, benar sekali!" tukas   Pohon Anggur  . "Kalau begitu, petik dan makanlah Anggur  nomor 500!"

Pohon Anggur  itu membungkukkan badan. Tampak Anggur -Anggur  dengan bermacam angka. Hasna memetik Anggur  angka 500. Gadis berhijab itu dan membungkus Anggur  itu, dia berencana memakannya nanti saat berbuka tiba. Namun tiba-tiba hidung bengkak Hasna pun sembuh. Hasna dan Tuan Khawarizmi Al Jabbar melompat-lompat gembira. 

"Waah, aku senang sekali melihat kalian gembira," kata   Pohon Anggur  . "Ngomong-ngomong kalian mau ke mana?" 

"Kami mau ke ujung hutan, Pohon Anggur . Kami  mencari Penyihir Laknati. Dia sudah menculik Putri Yasmin," jawab Tuan Khawarizmi Al Jabbar. 

"Wah, jahat sekali penyihir itu. Tapi dia sudah pindah," sahut   Pohon Anggur. 

"Apa? Sudah pindah? Pindah ke mana?" Tuan Khawarizmi Al Jabbar dan Hasna terkejut.

"Aku tidak tahu. Kalian tanyakan saja pada Kurketeku. Dia burung hantu yang banyak tahu."

Saat itu Kak Husna dan Sansan tiba. Tuan Khawarizmi Al Jabbar bercerita bahwa Penyihir Laknati sudah pindah. 

"Kita tidak boleh menyerah! Kita harus tetap mencari Putri Yasmin," tukas Sansan.

"Ya, kita harus menemui Kurketeku dulu," cetus Kak Husna.

Hasna dan Tuan Khawarizmi Al Jabbar setuju. Mereka tidak boleh menyerah mencari Putri Yasmin.

Mereka pun melanjutkan perjalanan. Mereka masuk hutan. Tiba-tiba mereka dihadang Gorilla besar! 

Apa yang terjadi pada mereka? Kita lanjutkan besok ya ....

Bersambung?

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Tugas : Jika usia Tuan Aljabbar setengah abad dikurangi umur Hasna 10 tahun,berapakah selisih umur diantara keduanya? , Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar

------------------------------------------------------------------------

 

Bab 12

Jamur apakah itu?

 

 Apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?,Yups jawaban untuk pertanyaan “Jika usia Tuan Aljabbar setengah abad dikurangi umur Hasna 10 tahun,berapakah selisih umur diantara keduanya?, adalah 40. Ini dari 50-10=40 tahun. Pada kisah yang lalu diceritakan bahwa meskipun mereka mengetahui Penyihir Laknati telah berpindah,namun mereka tetap melanjutkan perjalanan. Mereka masuk hutan. Tiba-tiba mereka dihadang Gorilla besar! 

“Her…heeeer…hahahaheeer..,” Gorilla  besar itu mengeluarkan ciri khas suaranya.

“Hai siapa kalian? Mau apa kalian kemari?” Tanya Gorilla itu.

“Aku Aljabbar dan ini Sansan, kami sedang mencari putri Yasmin.”jawab aljabbar.

“Lalu siapa anak itu?” Kata Gorilla  sambil menunjuk Kak husna dan hasna.

“Mereka Husna dan Hasna , Mereka yang mendapat tugas dari Raja untuk menyelamatkan putri Yasmin,” kata Sansan mengambil posisi didepan Husna dan Hasna.

“Kamu sendiri siapa?” Katanya lagi.

“Akulah Gorilla  angka, penjaga hutan geometri.Tak sembarang orang bisa masuk ke hutan geometri. Hanya yang suka Numerik  yang boleh masuk,” kata Gorilla  angka dengan angkuhnya.

“Tapi kamijuga pencinta Numerik,” kata aljabbar, “semua warga di kerajaan Numerik, pasti menyukai numeric” Al Jabbar melanjutkan.

“Baiklah,aku sependapat denganmu, aku percaya padamu Al Jabbar, karena kamu termasuk yang memberi symbol nama angka pada tanaman langka yang ada diTaman Istana Numerik, Kalau anak-anak itu?, apakah mereka suka numerik” kata Gorilla Angka.

“Mereka bukan rakyat kerajaan Numeric kan?” imbuh Gorilla,dengan pandangan menatap Aljabbar.

“Halooo.., Ya, kami memang bukan warga kerajaan Numerik, tapi kamijuga pecinta Numerik, bahkan Raja Eric yang Agung sendirilah yang mengundang kami” kata Kak Husna.

“Oh…ya?benarkah itu Sansan? Kata Gorilla.

“Betul” kata sansan, “kalau tidak percaya Tanya saja soal mtk, sesulit apapun,mereka pasti bisa jawab”

Hasna dan husna terkejut mendengar kata sansan, mereka saling bertatapan dengan alis berkerut sambil mengedikkan bahu mereka.

“Oke, akan kuberi kalian pertanyaan, jika bisa jawab, kalian boleh masuk, tapi jika tidak, kamu akan jadi menu makan siangku, hahahahaha…” Kata Gorilla.

“Baiklah” kata Kak Husna dan Hasna hampir bersamaan…

“Soal ini untukmu hasna?”kata Gorilla, “Berapa 2+7x9=?”

Hasna menjawab malu-malu,”ehm anuuu eeh 81 eh 65”

Sansan menggoda Hasna “Hayoo Hasna tentukan jawabanmu,81 apa 65?”

“Baaiklaaah, jawaban yang benar adalah : 65” kata Hasna.

“Betul sekali jawabanmu Hasna” sahut Gorilla .

“Hore, yess!!” seru Hasna.

“Sekarang giliranmu husna, 31-6x5?” kata Gorilla.

“Coba tebak 125 apa 1?” Sansan menggoda Husna

“1 dong…” Kata Husna dengan percaya diri.

“Ya betul sekali” kata Gorilla.

“Hore, yeyyeyeye…” kata Husna.

Mereka dinyatakan boleh masuk oleh Gorilla. Dalam perjalanan, Gorilla  memberitahukan sebuah rahasia, rahasia apakah itu? Rahasia berhitung campuran diatas.

“ Kak Husna, bagaimana kamu sangat yakin dengan jawabanmu tadi” Kata Sansan.

“Sebenarnya sih,kalau soal yang seperti itu bagiku masih mudah, hehehe”kata Kak Husna.

“Betul, aku memberi pertanyaan mudah seperti itu, karena segmen pembaca kita anak kecil usia dini yang baru bisa membaca dan berhitung, yang rata-rata masih kelas satu sampai kelas tiga” kata Gorilla.

“Untuk soal hitung campuran seperti ini, ada 3 pengelompokan urutan yang dikerjakan terlebih dahulu, yaitu soal yang diberi (…), perkalian dan pembagian, yang terakhir baru penambahan dan pengurangan” kata Kak Husna

“Itu yang mau kukatakan padamu, Husna, yah ternyata rahasia itu sudah kamu ketahui, ya sudah, memang betul pilihan Raja Erik mengutusmu kemari,” kata Gorilla.

 

Bersambung?                                                       

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Tugas : kalian harus tahu, Rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar  berbentuk sebuah bangun ruang. Ia memiliki 7 sisi, 2 sisinya berbentuk segilima dan kelima sisi lainnya berbentuk persegi panjang. Bangun apakah itu? , Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar

------------------------------------------------------------------------

Bab 13

Amanita Muscaria

 

 Apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?,Yang kemarin menjawab untuk pertanyaan 10+8x5, siapa?cung!, jawabannya adalah 50. Ini dari 10+40=50 tahun, bagaimana?betulkah jawabanmu?, waah, hebat. Pada kisah yang lalu diceritakan bahwa tiba-tiba Hasna melihat Jamur yang cantik, bahkan terlihat enak dimakan. Segera saja Hasna memetik jamur itu, dan mendekatkan jamur ke dalam mulut dan hidungnya untuk dicium baunya. Tiba-tiba Hasna berseru “Kak….” Selang beberapa saat kemudian terkulai lemas dan pingsan.

Kak Husna kaget, “Hasna…” Kak Husna segera menangkap badan Hasna. Semua menengok kebelakang, untuk melihat ada kejadian apakah gerangan, bagaimana kelanjutannya?, mari kita lanjutkan..

Gorilla, dan Al Jabbar  mengamati badan Hasna yang kini telah dipangku Kak Husna, Al Jabbar mengambil dan memegang Jamur yang semula digenggam oleh Al Jabbar. Kini dia mengerti mengapa Hasna terkulai lemas dan pingsan.

“Ini adalah Magic Mushroom”Kata Al Jabbar.

“Jamur apakah itu?” Kata Kak Husna dengan muka sangat penasaran dan khawatir dengan kondisi Hasna.

“ Mau tahu informasi tentang ini?” kata Al Jabbar

“Tentu saja Tuan Al Jabar, yang baik hati” kata Kak Husna mencoba merayu Tuan Al Jabbar.

“Kamu harus menukar informasi dengan dua soal Numeric kali ini,” kata Tuan Al Jabbar.

“Masya Alloh, Tuan Al Jabbar ini, masih bisa begitu, dalam situasi seperti ini,” kata Kak Husna.

“Tidak masalah, kondisi Hasna akan cepat pulih kok, bagaimana?” Kata Al Jabbar.

“ Baiklah, apapun yang tuan inginkan,” kata kak Husna

“ Berapakah 11 x 11=, 12x11=, 13x11, 21x11= ?,” Kata Al Jabbar dengan cepat

“121, 132, 143, 231” Kata Kak Husna dengan cepat.

“Betul sekali jawabanmu, husna” kata Al Jabbar.

Sansan bertepuk tangan, “Luar biasa, bagaimana kamu bisa dengan cepat menjawab pertanyaan Al Jabbar.”

“Jika ditempatku belajar, perkalian dengan angka 11 itu seperti mainan Sansan, 11X11=1_1, angka yang tengah diisi dengan jumlah angka depan dan belakang 1+1=2 selipkan atau taruh ditengahnya, menjadi 121,” urai Husna pada Sansan.

“ Husna, Ini jamur yang dipegang oleh Hasna, warnanya merah dengan bintik putih itu namanya Amanita Muscaria, jamur ini menyebabkan seseorang pingsan dan bisa dipastikan saat ini, dia, Al Jabbar menunjuk pada Hasna, mulai memasuki dunia mimpi, entah dia masuk ke dunia yang mana kita tidak tahu.” Kata Al Jabbar.

“Apa? Bisa seperti itu dampaknya?” kata Husna kaget.

“Coba kamu sentuh badannya, apakah demam?, berdebar-debar?, lemas seperti yang kulihat dan dialami oleh Hasna saat ini?”kata Al Jabbar kemudian.

“Jika diminum banyak dan sering itu akan membahayakan otak, kemampuan kognitif otak menurun, delusi dan halusinasi berkepanjangan, perubahan suasana hati yang cukup ekstrem, kematian karena tindakan berbahaya seperti bunuh diri,” kata Al Jabbar.

“Wah, ngeri sekali ya..” kata Sansan.

“Jika dipikir-pikir, kenapa ini seperti Magic Mushroom ya?, kalau di tempatku ini termasuk dalam tumbuhan yang dilarang dikonsumsi, bahkan dimasukan ke dalam spesies yang mengandung zat psilocybin, yaitu psikoaktif yang menyebabkan halusinasi, euforia, dan gejala lainnya. Itulah kenapa di tempatku memasukkannya ke dalam narkoba golongan satu.” Kata Husna.

“Kalau di negeri tetangga, yang namanya kerajaan Aztec, tanaman ini untuk persembahan, mereka menyebutnya sebagai  Flesh of gods” kata Sansan.

“Bagaimana ini, hari semakin siang, apa kita akan menunggu sampai Hasna bangun?” kata Husna.

“Jika betul kabar dari Pohon anggur yang menceritakan Penyihir laknati akan atau sudah pindah, sebaiknya kita bersegera menuju kesana,” kata Al Jabbar.

“Berikan Hasna padaku, biar aku gendong dia dipundakku, jadi kita bisa terus melanjutkan perjalanan ini,” kata Gorilla raksasa.

Akhirnya rombonganpun kembali melanjutkan perjalanan.

Hasna POV

Hasna melihat ada jamur yang berwarna merah dan berbintik putih.

“Wah indah sekali jamur ini,” Hasna memetik jamur itu, dan mendekatkan jamur ke dalam mulut dan hidungnya untuk dicium baunya.

Tiba-tiba aku merasa lemas, berdebar-debar dan dunia tampak berputar.

“Kak….” panggilku pada kak Husna. Selang beberapa saat kemudian aku merasa sangat lemas dan pandanganku tampak menggelap. Dan aku tak tahu, apa yang selanjutnya terjadi.

Apa yang terjadi dengan Hasna, nantikan kisah selanjutnya ya?

Bersambung?                                                       

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Tugas : Baik, giliran author nih mengetahui kemampuan pembaca, coba  berapakah hasil dari 22X11=?, 25x11=? Berapakah hasilnya? , Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar

------------------------------------------------------------------------

 

Bab 14

Mengembara ke Persia

 

 Apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?,Yang kemarin menPersia b untuk pertanyaan 22X11=?, 25x11=?, siapa? cung!, Persia bannya adalah 22X11=242, 25x11=275. Cara mengerjakannya tidak perlu berpikir terlalu keras ya, bagaimana? betulkah Persia banmu?, waah hebat. Pada kisah yang lalu, di akhir kisah diceritakan versi Hasna POV, bahwa tiba-tiba aku melihat Jamur yang cantik, bahkan terlihat enak dimakan, sempat kutaruh dilidah untuk kucicipi. Segera saja aku memetik jamur itu, dan mendekatkan jamur ke dalam mulut dan hidungnya untuk dicium baunya. Tiba-tiba aku merasa sangat lemas, berdebar-debar dan pandanganku tampak menggelap. Dan aku tak tahu, apa yang selanjutnya terjadi.

Beberapa saat kemudian aku seperti terbangun, namun pemandangan disini terasa asing bagiku, pemandangan seperti zaman dahulu kala di dataran tanah Persia, Persia masih di liputi hutan belantara yang lebat. Setelah kulihat, manusia yang menghuni masih sedikit. Hingga mereka hidup berpencar, ke segala penjuru dengan berkelompok untuk membangun peradaban. Aku berjalan meyisiri jalan di pinggir hutan, didepan ada sebuah desa. Desa itu terletak di tengah-tengah persawahan, desa dikitari pagar tinggi dan kios seperti ada benteng. Hemm, tampaknya benteng itu berguna agar desa tidak langsung berbatasan dengan hutan, hingga mereka aman dari hewan-hewan buas yang berkeliaran.
 Kios-kios berbatasan langsung dengan hutan. Di antara hewan-hewan buas yang paling di takuti adalah harimau, saat aku termangu di depan sebuah kios yang menjual tenda, ada tulisan Omar Khayyam (Omar pembuat tenda), pikiranku mengembara pada sosok omar khayyam yang kukenal, Ada yang menyapaku,
“Nak siapa kamu? Sini masuklah?” kata Omar khayam

“Baik kek,” aku berjalan menghampiri kakek, dan memasuki kiosnya.

“Tampaknya kamu sedang bingung?” kata Kakek.

“Ya kek, daerah apakah ini?, pemandangan disini mengingatkanku dengan kota Persia pada zaman dahulu, dari buku yang pernah kubaca, dan nama Omar Khayam juga, terdengar cukup familiar bagiku.” Kataku.

“ Ini adalah daerah pinggiran kota Khurasan, kerajaan Saljuk, Persia (kini Iran), apa yang kau tahu tentang Omar Khayyam?” kata Kakek.

Aku mengenalnya, karena beliau sangat berjasa dalam perkembangan ilmu matematika, terutama Aljabar. Ia menghasilkan karya Aljabr (Algebra), yang kemudian diedit dan diterjemahkan dalam bahasa Prancis. 

Ia juga mengenalkan sebuah persamaan parsial untuk ilmu al Jabbar dan geometri. Ia membuktikan suatu masalah geometri tertentu dapat diselesaikan dengan sejumlah fungsi aljabar. Persamaan semacam ini justru banyak digunakan oleh para ahli matematika Eropa. Umar Khayyam mendahului para ahli matematika Barat.” Kataku dengan semangat menceritakan salah satu tokoh idolaku.

“Tampaknya kamu sudah tahu banyak tentangku” kata Kakek.

“Apa?, kakek ini Omar Khayyam yang kuceritakan itu?” kataku, kuperhatikan lagi sikakek yang tampak arif dan bijaksana itu. Seingatku dulu beliau di jadikan patokan ketika ada perselisihan. Itu bukan suatu hal yang aneh, karena Omar Khayam adalah seorang ilmuwan bahkan dia yang dipanggil menghadap Sultan Jalaluddin Maliksyah Saljuqi, dan memberlakukan kalender yang telah diperbaiki Umar Khayyam. Ia menggunakan hasil penelitiannya dalam bidang matematika dan astronomi. Penelitian ini menghasilkan penghitungan kalender Muslim menjadi lebih relevan.

 

“Benar,” kata kakek sambil tersenyum.

“Apa yang kakek lakukan disini?” kataku.

“Apa kau mau tahu sebuah cerita tentangku?”kata kakek

“Tentu saja kek? Apapun akan aku lakukan, asal kakek mau bercerita,” Kataku, anak seusiaku memang sedang haus ilmu.

“Baiklah, Beliau datang ke desa itu untuk menyebarkan ajaran islam yang beliau bawa. Beliau mengajar bukan hanya lewat nasehat dan ucapan,tapi beliau juga memberi contoh teladan dengan tingkah laku.

Pada suatu pagi Omar Khayam berangkat ke kios seperti hari biasa.
Dia membawa
kain untuk dibuat tenda.

Sesampainya di kios,
Omar Khayampun melakukan kegiatan seperti biasa.
Dan ketika hari beranjak sore,
Omar Khayampun bersiap pulang.

Di tengah-tengah perjalanan menuju rumahnya,
Omar Khayam terhenti oleh suara yang di dengarnya. Itu adalah suara binatang yang dia faham betul,dan sepertinya binatang itu sedang dalam masalah dan butuh pertolongan.

Omar Khayampun mencari dari mana suara itu berasal. Dan dia pun menemukan sebuah lubang jebakan,dan di lihatnya di dalam lubang itu ada tiga ekor anak harimau yang terjebak tak bisa keluar.


Melihat bahwa binatang yang dia temukan bisa membahayakanya,
diapun tertegun sejenak. Terjadi pergulatan dalam batinnya. Satu sisi dia kasihan pada hewan itu dan ingin menolongnya, tapi pada sisi lain ketakukan juga menyelimuti hatinya.

Ahirnya setelah beberapa saat terpaku,
Omar Khayam dapat menekan rasa takutnya.
"Aku percaya..bahwa kebaikan pasti di balas dengan kebaikan pula.
Bismillahirrohmanirrohim..", gumamnya meneguhkan hati kemudian masuk ke dalam lubang.

Di keluarkanya satu persatu anak harimau itu,setelah semua terangkat dia pun naik keluar dari lubang itu.
Tapi baru saja dia sampai di atas, tiba-tiba dari semak belukar keluar seekok harimau yang sangat besar. Harimau itu adalah induk dari tiga anak harimau yang dia tolong.

Omar Khayampun gemetar dan berkeringat dingin,rasa takut telah menjalar ke sekujur tubuhnya.
Tapi dia mencoba mengendalikan diri,yang ada di fikiranya saat itu hanya pasrah pada kehendak sang pencipta.

Diapun mencoba menenangkan diri dan menekan rasa takutnya.
"Aku tak berniat menyakiti anak-anak mu.
Aku hanya mencoba menolong mereka".katanya dengan bibir bergetar.
"Apakah kau akan membalas kebaikan ku dengan memakan ku?
Kalau itu kehendak mu, aku ikhlas jadi santapan mu. Tapi dengan satu perjanjian..jangan pernah kau ganggu anak cucu dan semua keturunan ku, sebagai balasan aku selamatkan keturunan mu hari ini", kata Omar Khayam pada harimau itu.

Tapi tak ada tanda-tanda harimau itu akan menerkamnya.
Harimau itu hanya mendekatinya sambil mengendus-endus Omar Khayam, lalu dia pergi membawa anak-anaknya. Setelah mengalami kejadian yang mengerikan itu, Omar Khayampun meneruskan perjalanan pulang.

Konon setelah kejadian itu,Omar Khayamdan harimau menjadi sahabat. Harimau itu sering menunggui Omar Khayam ketika di kios, menjaganya dari bahaya hewan-hewan buas di hutan.

Dan ketika Omar Khayam
mengadakan sebuah acara, pasti dia menemukan seekor rusa yang di taruh di depan pintunya. Rusa itu tidak mati, hanya terlihat bekas luka gigitan di kakinya sehingga dia tak lagi bisa lari. Dan Omar Khayam tahu kalau itu adalah kiriman dari si harimau sahabatnya.

Sampai ketika Omar Khayamsudah wafat,terkadang para warga masih sering melihat harimau yang berkunjung ke rumah Omar Khayam.
Harimau itu hanya duduk sebentar di pelataran kemudian kembali lagi ke dalam hutan.

Entah itu induk harimau yang menjadi sahabat Omar Khayam
dulu atau anak turunya. Tapi yang pasti..anak cucu Omar Khayam tak lagi heran jika pagi-pagi membuka pintu, mereka temui seekor harimau yang tidur di pelataran.

Dan sebagaimana perjanjian Omar Khayam dan induk harimau, anak cucu dan keturunan Omar Khayam tak pernah ada yang di lukai apa lagi di mangsa oleh harimau.

Dan apa yang di yakini Omar Khayamkini terbukti..
"Kebaikan pasti di balas dengan kebaikan pula".

Dan ini bisa memberi contoh pada kita,jangan ragu untuk menyebar kebaikan.
Bahkan pada musuh mu sendiri...

Apa yang terjadi dengan Hasna, nantikan kisah selanjutnya ya?

Bersambung?                                                       

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Tugas : Baik, giliran author nih mengetahui kemampuan pembaca, coba  berapakah hasil dari 22X11=?, 25x11=? Berapakah hasilnya? , Oke? Semangat!! Persia b pertanyaan ini dikolom komentar

------------------------------------------------------------------------

Bab 15

Kisah Omar Khayyam

 

Apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?,Yang kemarin menjawab untuk pertanyaan 18% dari 50?, siapa? cung!, jawabannya adalah 9, karena  50% dari 18 ya, dengan cara dibalik, tidak membuat dahi berkerut terlalu lama ya,  bagaimana? betulkah Jawabanmu?, waah mantap. Pada kisah yang lalu, di akhir kisah diceritakan kakek akan bercerita satu kisah tentang Omar Khayyam kepada Hasna?, Yuk kita simak kisah selanjutnya ya?

“Baiklah, begini kisahnya..” kata kakek

“Beliau datang ke desa ini untuk menyebarkan ajaran islam yang beliau bawa. Beliau mengajar bukan hanya lewat nasehat dan ucapan, tapi beliau juga memberi contoh teladan dengan tingkah laku,” kata kakek

Hasna mendengarkan dengan seksama.

“Pada suatu pagi, ayahku Omar Khayam berangkat ke kios ini seperti hari biasa.
Dia membawa kain untuk dibuat tenda. Sesampainya di kios, Omar Khayampun melakukan kegiatan seperti biasa. Dan ketika hari beranjak sore, Omar Khayampun bersiap pulang. Di tengah-tengah perjalanan menuju rumahnya, Omar Khayam terhenti oleh suara yang di dengarnya. Itu adalah suara binatang yang dia faham betul, dan sepertinya binatang itu sedang dalam masalah dan butuh pertolongan. Omar Khayampun mencari dari mana suara itu berasal. Dan dia pun menemukan sebuah lubang jebakan,dan di lihatnya di dalam lubang itu ada tiga ekor anak harimau yang terjebak tak bisa keluar.” Kata Kakek.

“Waaah…” kata Hasna berbinar matanya, saat kakek mengatakan Harimau.

“Melihat bahwa binatang yang dia temukan bisa membahayakanya, diapun tertegun sejenak. Terjadi pergulatan dalam batinnya. Satu sisi dia kasihan pada hewan itu dan ingin menolongnya, tapi pada sisi lain ketakukan juga menyelimuti hatinya. Akhirnya setelah beberapa saat terpaku, Omar Khayam dapat menekan rasa takutnya.” Kata kakek. "Aku percaya..bahwa kebaikan pasti di balas dengan kebaikan pula. Bismillahirrohmanirrohim..", gumam ayahku waktu itu, meneguhkan hati kemudian masuk ke dalam lubang.
Di keluarkannya satu persatu anak harimau itu, setelah semua terangkat dia pun naik keluar dari lubang itu. Tapi baru saja dia sampai di atas, tiba-tiba dari semak belukar keluar seekor harimau yang sangat besar. Harimau itu adalah induk dari tiga anak harimau yang dia tolong. Ayahku, gemetar dan berkeringat dingin,
rasa takut telah menjalar ke sekujur tubuhnya. Tapi dia mencoba mengendalikan diri, yang ada di fikiranya saat itu hanya pasrah pada kehendak sang pencipta. Diapun mencoba menenangkan diri dan menekan rasa takutnya.

“Aaauuum, apa yang kau lakukan pada anak-anakku? Kata induk Harimau.

"Aku tak berniat menyakiti anak-anak mu. Aku hanya mencoba menolong mereka". katanya dengan bibir bergetar.

“Benarkah?” kata Harimau. Harimau mendekati Ayahku, dia mengendus-endus badan ayah, seperti mencium bau darah ayahku.

Apa yang hendak dilakukan oleh harimau pada Omar Khayyam? Bagaimana kisah selanjutnya? nantikan kisah selanjutnya ya?

Bersambung?

šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•

Tugas : Baik, giliran author nih mengetahui kemampuan pembaca, coba  siapakah Tokoh yang sedang diceritakan kakek pada Hasna? Hayoo, yang membaca kisah ini pasti tahu kan? , Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar ya..

-----------------------------------------------------

Bab 16

Kisah Omar Khayyam

 

Apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?,Yang kemarin menjawab Omar Khayyam, siapa? cung!,  Yups betul, jawabannya adalah Omar Khayyam, bagaimana? betulkah Jawabanmu?, waah mantap. Pada kisah yang lalu, di akhir kisah diceritakan bahwa Omar Khayyam didekati oleh induk Harimau,dan mengendus bau Omar Khayyam, sudah penasaran kelanjutannya?, Yuk kita simak kisah selanjutnya ya?

 

 "Apakah kau akan membalas kebaikan ku dengan memakanku? Kalau itu kehendak mu, aku ikhlas jadi santapanmu. Tapi dengan satu perjanjian.., jangan pernah kau ganggu anak cucu dan semua keturunan ku, sebagai balasan aku selamatkan keturunanmu hari ini", kata Omar Khayam pada harimau itu.

Tapi tak ada tanda-tanda harimau itu akan menerkamnya. Harimau itu hanya mendekatinya sambil mengendus-endus Omar Khayam, lalu dia pergi membawa anak-anaknya. Setelah mengalami kejadian yang mengerikan itu, Omar Khayampun meneruskan perjalanan pulang. Setelah kejadian itu, Omar Khayam dan harimau menjadi sahabat. Harimau itu sering menunggui Omar Khayam ketika di kios, menjaganya dari bahaya hewan-hewan buas di hutan. Dan ketika Omar Khayam mengadakan sebuah acara, pasti dia menemukan seekor rusa yang di taruh di depan pintunya. Rusa itu tidak mati, hanya terlihat bekas luka gigitan di kakinya sehingga dia tak lagi bisa lari. Dan Omar Khayam tahu kalau itu adalah kiriman dari si harimau sahabatnya.

“Sampai ketika ayahku, Omar Khayam sudah wafat, terkadang aku masih sering melihat harimau yang berkunjung ke rumah. Harimau itu hanya duduk sebentar di pelataran kemudian kembali lagi ke dalam hutan. Entah itu induk harimau yang menjadi sahabat Omar Khayam dulu atau anak turunnya. Tapi yang pasti.. keluargaku tak lagi heran jika pagi-pagi membuka pintu, mereka temui seekor harimau yang tidur di pelataran. Dan sebagaimana perjanjian Omar Khayam dan induk harimau, anak cucu dan keturunan Omar Khayam tak pernah ada yang di lukai apa lagi di mangsa oleh harimau. Dan apa yang di yakini Omar Khayam kini  terbukti..” kata kakek

“Masya Alloh kisahnya bagus sekali kek, Kebaikan pasti di balas dengan kebaikan pula". Kata Hasna. Dari kisah ini bisa memberi contoh padaku, jangan ragu untuk menyebar kebaikan. Bahkan pada musuhku sendiri...

“Yah, begitu nak, meskipun kakek juga tidak memungkiri terkadang ada juga kebaikan yang dibalas dengan kejahatan, pesan kakek jika kamu mengalaminya, adalah tetap sabar dan tetaplah berbuat baik, sampai mereka menyadari kekeliruan mereka sendiri, akan kamu dapati nanti dirimu yang lebih baik dari dirimuyang sebelumnya” kata kakek.

“Begitu ya kek.., baik kek, akan aku ingat pesan kakek ini” kataku.

“Nak, ngomong-ngomong siapa namamu? Dan dari mana asalmu?” kata kakek.

“Ehm… ehm.. anu kek.. akuu…” saat aku ditanya kakek, membuatku berpikir bagaimana cara menyampaikan identitasku, namun itu membuatku menjadi berpikir dan tiba-tiba aku merasa ada kilatan cahaya yang menyedot diri ini kedalam kumparan cahaya itu. Selanjutnya terasa gelap.

Hasna POV end

Sementara itu, Husna, Al Jabbar, Gorilla sambil menggendong Hasna terus berjalan, Husna berjalan sambil memikirkan sesuatu cara agar misinya lebih terarah dan tepat sasaran, akhirnya ia menanyakan pada Sansan.

“Sansan, bisakah kau meminta bantuan raja untuk mengetahui siapa penyihir Laknati yang sesungguhnya,” kata Husna.

“Setahuku dia punya tiga putera, ada info yang tersebar jika anak pertama dan keduanya sudah disihir oleh Laknati menjadi Burung dan Naga, sepertinya dia ketakutan jika suatu saat anaknya akan mengambil kekuatannya” sahut Al Jabbar.

“Baiklah Husna, akan kutanyakan pada Raja” kata Sansan. Sansan memencet mata tas ikan yang dia kalungkan dilehernya. Sansan menyampaikan maksud Husna pada Raja Erik, Raja Erik menyanggupi dan akan mengirim burung merpati untuk menyampaikan semua info yang diperlukan.

“Yess, Alhamdulillah.., dengan info itu kita bisa menyusun rencana selanjutnya” kata Husna sambil matanya memandang tubuh Hasna yang digendong Gorilla didepannya, dia ingin Hasna lekas sadar.

“Kau memang yang terbaik Husna” kata Sansan bangga

Beberapa saat kemudian dari belahan langit tampak ada burung merpati membawa sepucuk surat. Burung merpati tampak turun mendekati Husna.

“Assalamu’alaikum Husna, paswordnya adalah berapakah 3000 ; 100 = ?, jika kau mampu menjawab pertanyaanku ini, surat ini akan kuberikan” kata Merpati.

Sansan meledek Merpati, “ Apa kau meragukan Husna dan hendak mengetestnya sendiri, mer?”

“Hahahaha, kau tahu saja maksudku sansan” Kata Merpati

“Tentu saja 30, mer” kata Husna

“Wow, wow, amazing, bagaimana caramu menyelesaikan soal itu dengan cepat?”kata Merpati

“Hihihi itu ngga pakai mikir hanya dibuang saja nolnya masing-masing 2, maka soal akan menjadi 30:1 kan? Tentu saja jawabannya 30” kata Husna geli.

“Wah… masya alloh…, ya sudah selamat membaca pesan Raja Eric, daaah, Wassalam” Merpati mengepakkan sayapnya setelah surat yang terikat dikakinya diambil oleh Husna.

Husna menjawab,”Wa’alaikumussalam”

Al Jabbar, Gorilla memangku Hasna dan Husna duduk melingkar hendak membaca surat dari Raja Erik.

Apakah info yang ada dalam surat dari Raja? Ikuti kisah lanjutannya besok ya..

Bersambung…

 

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Tugas : Baik, giliran author nih mengetahui kemampuan pembaca, coba  berapakah hasil dari 8000 : 200 =?, Berapakah hasilnya? , Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar

-----------------------------------------------------

 

Bab 17

Kutukan Penyihir Laknati untuk Putri

 

Apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?,Yang kemarin menjawab 40 untuk pertanyaan 8000 : 200, siapa? cung!,  Yups betul, betulkah Jawabanmu?, waah mantap, makin asyik saja ya matematikanya. Pada kisah yang lalu, di akhir kisah diceritakan bahwa Sansan, Al Jabbar, Gorilla yang memangku Hasna dan Husna duduk melingkar hendak membaca surat dari Raja Erik, sudah penasaran kelanjutannya?, Yuk kita simak kisah selanjutnya ya?

Sansan duduk manis melingkar di pangkuan Husna, mendengarkan Husna membacakan surat dari Raja Erik. Husna membaca surat dengan suara yang cukup bisa didengar oleh Al Jabbar dan Gorilla.

šŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œ

Kepada :

Husna dkk.

 

Penyihir Laknati mempunyai 3 putra, Putra ke 1 sudah dikutuk menjadi Burung dan Putra ke 2 menjadi seekor naga, Bergabunglah dengan putra ketiga Penyihir Laknati, agar kalian bisa  masuk Istana kegelapan Laknati. Dia yang akan membantumu menghadapi semua rintangan yang ada.

 

Dariku

Raja Numeric

šŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œšŸ“œ

 

Gorilla berkata ”Husna, aku tahu dimana letak Istana Kegelapan Penyihir Laknati, ayo kita lanjutkan”.

 

“Oke, Let’s go?!!” kata Husna penuh semangat. Sansan menggeliat dan bangun dari pangkuan Husna.

 

“Mariii…, lanjuuut..” Suara Al Jabbar dengan riang penuh energy, kini dia mulai melompat riang dari satu  batuan ke batuan selanjutnya.

Rombonganpun memulai kembali perjalanan mereka.

 

Putri Yasmin pov

Aku terbangun di peraduan yang berwarna violet, terasa asing, dimanakah aku berada, dimana Sansan kucing kesayanganku, bukankah aku tadi sedang berlarian dengan sansan, tapi tadi seingatku terakhir ada bau bunga melati.

Sepertinya ada yang mendekati kamar ini, aku akan pura-pura tidur saja. Aku menyelimuti tubuhku dengan selimut violet yang ada dipembaringan ini.

Aku mendengar suara pintu dibuka, dan terdengarlah suara seseorang tampak seperti penyihir, saat mataku mengintip sejenak, dia berkata padaku, “Hemm, bukalah matamu putri, aku tahu kalau kau sudah bangun,” kata Penyihir itu. Aku mendengar dia mengucapkan mantra-mantra sihir, “Imperio princessa, avada” dan dia mengarahkan tongkatnya ke aku, “aduh, bagaimana ini Ayahanda raja, bunda ratu, tolong aku” kataku dalam hati, serta merta membuat badanku menjadi sekecil boneka, dan dia meletakkan aku di salah satu laci lemari di ruangan itu. Laci ini tampak gelap, bagaimana cara aku lepas dari sini.

Putri Yasmin POV end

Penyihir Laknati keluar dari ruangan violet, tempat Putri Yasmin dikutuk menjadi boneka. Mulutnya tersenyum, melanjutkan rencana selanjutnya yang telah dia susun untuk menguasai kerajaan Numeric.

Penyihir Laknati segera menuju ke kerajaan Numeric menggunakan sapu terbangnya. Dia mencari tahu kesukaan raja dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk bisa memasuki Kerajaan Numeric dengan menyamar sebagai seseorang yang sangat dikagumi dan disukai baginda Raja Erik.

Wah, makin seru saja kisah ini ya, bagaimanakah kelanjutannya? Kita ikuti kisah selanjutnya besok ya?

Bersambung

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Sayang sekali kita sedang bersama Penyihir Laknati yang tidak suka matematika, sehingga kali ini belum keluar tips matematika, besok saat kita bersama Husna Team, kita bisa belajar lagi dari Kak Husna ya, giliran author nih mengetahui kemampuan membaca pembaca, dirubah menjadi apakah, saat putri dikutuk oleh Penyihir Laknati? , Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar

-----------------------------------------------------

Bab 18

Avicenna Palsu

                                           šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?,Yang kemarin menjawab boneka untuk pertanyaan yang kemarin siapa? Tunjukan jarimu!,  Yups betul, betulkah Jawabanmu?, waah mantap, berarti memperhatikan ya. Baiklah,  Pada kisah yang lalu, di akhir kisah diceritakan bahwa Penyihir Laknati segera menuju ke kerajaan Numeric menggunakan sapu terbangnya. Dia mencari tahu kesukaan raja dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk bisa memasuki Kerajaan Numeric dengan menyamar sebagai seseorang yang sangat dikagumi dan disukai baginda Raja Erik.

Wah, makin seru saja kisah ini ya, langsung saja kita baca kelanjutannya?

Akhirnya Penyihir Laknati menyamar menjadi seorang Ilmuwan dan Filsuf Avicenna yang sangat disukai Raja Erik, Raja Erik yang sedang kalut, menerima kedatangan Penyihir Laknati yang telah menyamar menjadi Avicenna dengan tangan terbuka, “Assalamu’alaikum, Baginda Raja Erik yang Agung” kata Avicenna (baca: Penyihir Laknati)

“Wa’alaikumussalam warohmatulloh, benarkah ini Avicenna dari Bukhara persia yang kukagumi? Avicenna Ilmuwan dalam bidang bahasa dan sastera, geometri, logik, matematik, sains, fiqih, dan pengobatan. Bahkan kudengar ilmu-ilmu syari'ah, juga telah engkau pelajari.” Kata Raja Erik sambil memeluk Avicenna.

“Itu dulu Baginda, kini Aku lebih fokus dalam bidang ilmu-ilmu kedokteran” kata Avicenna, merendah.

“Benar. Kudengar pula kau mendapat gelar sebagai The Father of Farmacology dan gelar Al-Syekh al-Rais al-Thibb (Mahaguru Kedokteran) baru-baru ini.” Kata Raja Erik menambahkan.

“Ah.. itu bisa-bisanya mereka saja baginda, kemarin Karyaku  Al-Qanun fi al- Thibb (The Canon of Medicine), baru diterjemahkan ke dalam 15 bahasa dunia, Aku sedang ingin melakukan riset disekitar kerajaanmu ini, baginda” kata Avicenna palsu.

“Masya Alloh, luar biasa, bahkan Karyamu yang lain  yaitu Asy Syifa (18 jilid) berisi berbagai macam ilmu pengobatan, Al-Nayyat (Book of Deliverence), buku tentang kebahagiaan jiwa, dan Al-Majmu', (semacam Kapita Selekta), belum sempat saya baca semua..hahahahaha…” kata Baginda Raja Erik.

Mereka berbincang asyik dikala perjamuan. Dilanjutkan setelah perjamuan usai, Raja Erikpun menceritakan kondisi kerajaan yang tengah berduka karena hilangnya Putri Yasmin.

“Putri Yasmin telah menghilang, Aku hampir kehabisan akal, dan semua Penyihir istana berusaha menemukannya, tetapi tidak ada satupun yang berhasil, tampaknya lawan penyihir sekarang benar-benar tangguh” kata Raja Erik. Avicenna menghibur hati Raja, dan akhirnya Raja mempersilahkan pada Avicenna palsu untuk beristirahat di tempat tinggal yang telah disediakan.

Avicenna Palsu/Penyihir Laknati yang licik itu tersenyum saat memasuki tempat peristirahatan yang disediakan Raja Erik, “hahahaha… Aku tahu, mantraku sangat kuat, tidak ada yang dapat mengalahkan mantra itu, kecuali jika Aku sendiri yang mati, hahahahaha.”

Keesokan harinya, Avicenna palsu mengunci kamarnya dari dalam, untuk mencegah ada seseorang yang masuk kamarnya saat dia beraksi dan dia secara diam-diam menculik ratu dengan berpura-pura menjadi tukang cuci, dia sekap sang ratu di kantong cuci saat memasuki kamar Ratu Alfabet, dia menyihirnya. Avicenna Palsu mengucapkan mantra-mantra sihir, “Imperio perfecto, avada” dan dia mengarahkan tongkatnya ke Ratu Alfabet menjadikannya boneka kayu. “Hahhhahhaa, akhirnya Aku akan segera menjadi raja dan bertahta di kerajaan Numeric”, kata sang penyihir Laknati. Dia memasukkan boneka ratu ke dalam kotak kecil.

Para Dayang segera melaporkan perihal Ratu Alfabet yang hilang dari Istana Ratu, Raja Erik yang Agung segera menyadari hal genting yang telah terjadi di kerajaannya, Dia langsung berinisiatif untuk melindungi Taman Istana Angka menggunakan do’a yang telah turun temurun diajarkan oleh keluarganya, untuk keberlangsungan Numeric dan Alfabet dari hal yang tidak terduga. Setelah selesai membentengi Taman dengan do’a, terlihat seperti ada lapisan tak kasat mata yang melindungi tempat itu.

Raja memerintahkan Pasukannya untuk berpencar dan membagi kekuatan pasukan menjadi dua bagian, yang  pertama untuk melindungi baginda Raja Erik, yang sebagian besar disebar ke segenap penjuru Kerajaan Numeric untuk mencari Ratu Alfabet dan Putri Yasmin.

Wah, makin seru saja kisah ini ya, bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Kita ikuti kisah selanjutnya besok ya?

Bersambung

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Sayang sekali kita sedang bersama Penyihir Laknati yang tidak suka matematika, sehingga kali ini belum keluar tips matematika, besok saat kita bersama Husna Team, kita bisa belajar lagi dari Kak Husna ya, giliran author nih mengetahui kemampuan membaca pembaca, Siapakah Avicenna itu?, Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar ya.

-----------------------------------------------------

Bab 19

Penyihir Laknati bertahta di Numeric

Apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?,Yang kemarin menjawab Avicenna Ilmuwan dalam bidang bahasa dan sastra, geometri, logik, matematik, sains, fiqih, dan pengobatan untuk pertanyaan yang kemarin siapa? cung!,  Yups betul, betulkah Jawabanmu?, waah mantap, berarti memperhatikan ya. Baiklah,  Pada kisah yang lalu, di akhir kisah diceritakan bahwa Ratu Alfabet telah hilang dari Istana Ratu. Raja memerintahkan Pasukannya untuk berpencar dan membagi kekuatan pasukan menjadi dua bagian, yang  pertama untuk melindungi baginda Raja Erik, yang sebagian besar disebar ke segenap penjuru Kerajaan Numeric untuk mencari Ratu Alfabet dan Putri Yasmin.

Avicenna palsu menemui baginda Raja Erik untuk menghiburnya, tak lama Avicenna undur diri dari hadapan Baginda Raja, Kini Avicenna kembali memasuki tempat tinggalnya di Istana. Avicenna tersenyum, dia merasa rencananya kali ini akan berhasil dengan mudah, sesungguhnya ketika tadi menghadap Baginda Raja Erik, Avicenna sedang melihat situasi, dan menebar mantra-mantra jahatnya diam-diam. Menanti kesempatan untuk menculik sang raja, ditunggunya sang raja sampai tertidur karena kecapekan memikirkan sang ratu yang tiba-tiba menghilang, Dia kembali berubah seperti tukang cuci saat memasuki peraduan Baginda Raja dan menyihir sang raja menjadi boneka, dikeluarkanlah mantranya “Imperio perfecto, avada” sambil menunjukkan tongkatnya ke Baginda Raja yang sedang tertidur, tak lama ukuran badan Baginda mengecil seperti boneka kayu. Avicenna palsu memasukan boneka raja ke dalam kotak bersebelahan dengan ratu. Penyihir Laknati mengirim dua kotak Raja dan Ratu menggunakan burung hantunya, untuk disimpan di laci lemari bersebelahan dengan Putri Yasmin di Istana Laknati.

Sekarang keluarga kerajaan telah menghilang semua, semua punggawa kerajaan panik dan bingung, mereka mendatangi kamar Penyihir Laknati dan meminta nasihat dari penyihir.

“Anda adalah orang pintar” kata perdana menteri, “anda tentunya mempunyai kepintaran yang tinggi, berilah petunjuk apa yang harus kami lakukan??” lanjut perdana menteri.

“Baiklah jika kamu memintaku, kita tunggu sampai raja dan ratu kembali, sementara itu biarkanlah aku yang memerintah” jawab sang penyihir, semua punggawa menyetujuinya.

“Perdana Mentri, Aku ingin berjalan-jalan ke Taman. Mengapa taman itu tidak bisa dimasuki?” kata Avicenna.

“Ampun yang mulia Avicenna yang Agung, sebelum Baginda Raja Erik menghilang, beliau sempat menutup akses memasuki taman dengan sesuatu, yang hanya beliau dan Putri Yasmin sebagai penerus yang tahu” kata Perdana Mentri.

“Ooh, begitu rupanya” kata Avicenna palsu. “Baiklah, untuk saat ini, aku tidak akan mengusiknya”, Kata Avicena dalam hati.

Avicenna palsu yang keji itu memerintah dengan sangat kejam, setiap orang diperintahkan untuk mengumpulkan semua kekayaannya dan mengumpulkan semua emas yang ada di seluruh negeri, dengan dalih untuk mencari raja dan ratu.

Avicenna membagikan buku tentang sihir untuk disebarluaskan ke seluruh negeri, cita-citanya mempunyai rakyat yang gemar sihir dan melupakan matematika adalah cita-citanya yang lain.

Penyihir Laknati perpura-pura mencari raja dan ratu dengan mengirimkan pasukan pencari keseluruh negeri. Tetapi tentu saja pencariaan itu tidak membuahkan hasil.

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Sementara itu, di belahan Hutan Geometri, dekat perbatasan dengan Istana Laknati.

“Husna, apa kau sudah lelah? Tak lama lagi setelah kita mengikuti 30 bunga kerucut,  jarak antar bunga juga hanya 10 meter kok, kita akan lekas sampai” kata Gorilla.

Sansan berbisik pada Husna, ”Husna berarti kira-kira berapa meter lagi jauhnya?”

“Ooh, 300 meteran lagi Sansan” tukas Husna.

“Bagaimana kau bisa secepat itu menjawabnya, kapan kau berhitung?,“ Ujar Sansan heran.

“ Itu masih sejenis dengan yang kemarin Sansan, karena ini perkalian maka kau hanya perlu menyimpan nolnya saja, jika semua nol disimpan maka menjadi 3x1=3 kan? ditambah dengan 2 simpanan nol, menjadi 300.” Kata Husna dengan sabar menjelaskan.

“Oh begitu..” kata Sansan.

“Husna, semoga nanti kita akan segera bertemu dengan putra ketiga sebelum kita masuk di halaman Istana Laknati, sebab Gorilla, aku dan sansan tidak bisa mengikutimu masuk kedalam Istana. Gorilla akan kembali bertugas diperbatasan, Dia hanya bertugas mengantarmu, sedang aku akan menunggumu di pinggir batas antara Istana Laknati dengan hutan geometri ini. Sebab sudah ada perjanjian antara Laknati dengan Raja Numeric untuk tidak saling ganggu.” Kata Al Jabbar.

“Bluuk.., Guubraaaak” ada suara sesuatu yang jatuh tidak jauh dari tempat rombongan Husna beristirahat.

“Aaduuuh, aku salah membayangkan lokasinya” kata seseorang yang baru jatuh terjerembab.

“Hwaaaaaa, astaghfirulloh!!” Husna dan Sansan kaget, Al Jabbar reflek sampai melompat dari tempatnya berdiri.

Wah, makin seru saja kisah ini ya, siapakah yang jatuh terjerembab di sekitar tempat Husna istirahat? bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Kita ikuti kisah selanjutnya besok ya?

Bersambung

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Giliran author nih mengetahui kemampuan pembaca, Berapakah 40x200?, Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar ya.

-----------------------------------------------------

Bab 20

Terbebas dari Amanita Muscaria

                                                šŸŽ‹šŸŽ‹šŸ„šŸ„šŸ„šŸ„šŸ„šŸ„šŸ„šŸ„šŸ„šŸ„šŸŽ‹šŸŽ‹

Hallo, hai apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?,Yang kemarin menjawab 8000 dari pertanyaan, Berapakah 40x200? Siapa? Ayoo, tunjukkan jarimu! Yess, jawabanmu betul, wooow makin keren saja nih pembaca Kerajaan Numeric.

Wah, makin seru kisah ini ya, masih ingat akhir kisah sebelumnya?siapakah yang jatuh terjerembab di sekitar tempat Husna Team beristirahat? bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Kita ikuti kisah selanjutnya yuk?

“Hwaaaaaa, astaghfirulloh!!” Husna dan Sansan kaget, Al Jabbar reflek sampai melompat dari tempatnya berdiri.

Saleem bangkit dari posisi jatuh terduduknya. Pandangan matanya melihat ke rombongan Husna dkk. Saleem berjalan mendekati mereka. Pandangan matanya terarah pada Al Jabbar.

“Hai, siapa kamu? Kamu terjatuh dari mana? Apa dari pohon diatas tempat kamu jatuh?” kata Husna memberondongkan beberapa pertanyaan sekaligus.

“Sabar Husna, tanyakanlah pertanyaanmu satu per satu” kata Sansan.

Saleem, tidak menjawab pertanyaan Husna, badannya membungkuk memberi salam kepada Al Jabbar.

“Assalamu’alaikum paman? Bagaimana kabar paman selama ini?” kata Saleem takdzim.

“Wa’alaikumussalam warohmatulloh Saleem” kata Al Jabbar sambil melangkah maju memeluk ponakannya itu.

“Husna, Sansan dan Kamu Gorilla, baiklah, aku akan berterus terang padamu, sesungguhnya Laknati adalah kakak perempuanku yang dibuang oleh orang tuaku karena kegemarannya dengan sihir. Kakak Saleem yang pertama dan kedua namanya Habeel dan Nabeel, Saleem pernah cerita ke saya di rumah pohon dekat Istana Laknati, Saleem saya ajak menyelamatkan diri keluar dari Istana Laknati, setelah mendapati dua keponakanku Habeel dan Nabeel dijadikan Naga dan Burung Raksasa oleh Laknati.” Kata Al Jabbar dengan ekspresi sedih, yang baru kali ini Husna melihat sikap Al Jabbar yang seperti itu, biasanya ceria.

Sansan tiba-tiba teringat,”Ah, inilah ternyata alasan dibalik Raja Numeric yang Agung memilihmu untuk mendampingi Husna dan Hasna serta inikah alasanmu, mengapa kamu menerima tugas ini, meski ini hari liburmu?”. Kata Sansan sambil memandang Tuan Al Jabbar.

“Benar, Sansan yang cerdik,” AlJabbar memberikan dua jempol untuk Sansan.

Tiba-tiba Hasna mengigau, ”Kakek.. kakek..” tangannya menggapai udara disekitar, kelopak mata Hasna membuka. “Dimana aku,” sambil bangkit dari pangkuan Gorilla.

“Alhamdulillah, Hasna..” Husna mendekat dan memeluk Hasna, wajahnya tampak lega,melihat adiknya sudah bangun.

Hasna bercerita kisahnya bertualang bertemu dengan keluarga Omar Khayyam, salah satu tokoh idolanya, semua menyimak dengan seksama.

Al Jabbar tersenyum dan berkata, ”Alhamdulillah kini semua sudah berkumpul disini, Saleem kenalkan ini Husna, Hasna, Sansan dan Gorilla penunggu hutan Geometri ini,” kata Al Jabbar sambil menunjuk kesetiap nama yang disebutkan.

Saleem mendekat mengajak bersalaman, pada yang ditunjuk oleh Al Jabbar.

“Andaikan aku tahu kamu bertualang ke Persia menemui keluarga Omar Khayyam, aku pasti mau ikut Hasna,” ledek Al Jabbar, sambil menjawil hidung Hasna.

“Andai aku sendiri tahu mau kesana ya kek, aku akan membawa buku tentang Omar Khayyam, untuk ditandatangani oleh kakek putra Omar Khayyam itu.

“Saleem, mengapa kamu tadi datang dengan cara seperti itu? Apa yang terjadi denganmu?” kata Al Jabbar pada ponakannya.

“Aah, iya paman, itu karena ini paman,” Saleem berkata sambil menunjukkan tongkatnya. “Begini Paman, kisahnya..”Kata Saleem.

Bagaimanakah kisah Saleem? akan kita bahas tuntas dalam episode yang selanjutnya? Sampai jumpa?

Bersambung

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Giliran author nih mengetahui kemampuan membacamu, Sebutkan nama ketiga anak penyihir Laknati!, Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar ya.

-----------------------------------------------------

Bab 21

Tongkat Ajaib Saleem

 

Hallo, hai apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?, Adakah yang kemarin menjawab Habeel, Nabeel dan Saleem dari pertanyaan, Siapakah nama ketiga anak penyihir Laknati? Siapa? Ayoo, tunjukkan jarimu! Yess, jawabanmu betul, wooow makin keren saja nih pembaca Kerajaan Numeric.

Wah, makin seru saja kisah ini ya, masih ingat akhir kisah sebelumnya? yess, Saleem hendak menceritakan kisahnya, sampai ia tiba-tiba terjatuh di dekat mereka. Bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Kita ikuti kisah selanjutnya yuk?

 “Saat terakhir aku bertemu dengan Paman Al Jabbar dirumah pohon itu, paman mengajakku untuk menyelamatkan diri, keluar dari Istana Laknati, Aku segera pergi meninggalkan saudara-saudaraku Habeel, Nabeel dan ibuku.” Kataku, mengawali kisah.

Keluar dari rumah, aku baru mendengar, tersebar kabar bahwa putri Yasmin, putri Raja Numeric diculik, disihir dan dipenjara di Istana Laknati. Sudah banyak orang yang ingin membebaskan sang Putri, tetapi tidak ada yang berhasil, semua yang menginjakan kaki mereka di Istana ini, berubah menjadi boneka.

Ketika Aku mendengar hal itu, maka aku ingin mencoba untuk membebaskan Putri Yasmin , Putri Raja Numeric dari sihir, dan dari cengkeraman penyihir Laknati. Dia pun pergi menyusuri hutan. Untuk sampai kembali kerumah Ibu  (Istana Laknati).

Di tengah perjalanan. Aku bertemu dengan dua raksasa yang baik hati. Namanya Kunta da Kunti, saat ia mengenalkan nama mereka padaku.

“Siapa namamu? pemuda?” kata Raksasa Kunta, balik bertanya setelah mereka mengenalkan nama mereka padaku.

“Namaku Saleem,” mataku menatap dua raksasa kembar.

“Aku tahu apa yang engkau inginkan saat ini, wahai pemuda.” ujar Raksasa Kunti.

“Jika kau tahu apa keinginanku, bantulah aku.” sahutku.

“Tidak semudah itu, Saleem, kau harus membantuku memecahkan masalahku, bukankah engkau rakyat Numeric, tentu masalah ini mudah bagimu” kata Raksasa Kunta.

“Baiklah, jika aku bisa membantumu, pasti kubantu,” kataku

“Aku sedang dalam perjalanan menuju kerajaan Aztec, aku harus melangkah sejauh 30.000 meter, sebenarnya 30.000 meter itu ada berapa Kilometer? agar aku tidak tersesat.” kata raksasa Kunta.

“Oh itu artinya 30 Kilometer, dari Meter ke Kilometer ada selisih 3, maka tinggal dibuang saja angka 0 nya 3, biasanya aku memakai kata kunci, “Kyai Haji Damin Makan Durian Campur Minyak” agar aku tidak lupa urutan dari Km, Hm, Dam, M, Dm, Cm,Mm” kata Saleem.

“Oh, begitu ya nak saleem.., simple ya,” kata Kunti.

“Karena engkau sudah bisa menjawab pertanyaanku dan mememiliki niat yang baik, kuberikan tongkat ajaib ini untukmu. Dengan tongkat ini. engkau bisa sampai ke Istana Laknati untuk menyelamatkan putri Yasmin, engkau juga bisa merubah sesuatu sesuai dengan apa yang kau inginkan.” kata raksasa sambil menyerahkan tongkat ajaib kepada ku.

“Terima kasih” kataku.

“Sama-sama” kata kedua raksasa itu bersamaan.

Kini tongkat ajaib itu sudah ditanganku, kuamati dan kuingat perkataan raksasa  kunti yang memberitahuku bahwa tongkat ini bisa membawa siapa pun ke mana pun yang diinginkan, dan mengubah sesuatu disaat terdesak. Aku lantas membayangkan diriku ada di taman pohon kerucut di sekitar Istana Laknati. Wops! Seketika, Sampailah Aku di taman pohon kerucut di sekitar Istana Laknati.

“Bluuk, Gubraaak,” begitulah Aku muncul di hadapan kalian.

 “Aah, begitu rupanya,” kata Al Jabbar. Hasna, Husna, Gorilla dan Sansan manggut-manggut mendengar kisah Saleem.

Tiba-tiba, ada seberkas cahaya dari Tas ikan Sansan, Sansan menyadari hal itu, dan segera dia melihat tas ikannya.

“Aku mendapat pesan darurat dari Raja Numeric, ini mata di tas ikanku menyala. “Sansan, Raja dan Ratu hilang”

“Astaghfirullohal’adzim” seru semua yang ada disitu.

“Bagaimana ini selanjutnya paman?” kata Saleem.

“Baiklah, mari kita atur strateginya bersama,” kata Al Jabbar.

Bagaimanakah strategi mereka menghadapi kenyataan yang ada? akan kita bahas dalam episode yang selanjutnya? Sampai jumpa?

Bersambung

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Giliran author nih mengetahui kemampuan pembaca kisah ini, Ubahlah! 80.000 meter = …. hm, Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar ya.

-----------------------------------------------------

Bab 22

Pertemuan Husna dengan Putri Yasmin


Hai… hai apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?, Adakah yang kemarin menjawab 800 Hm dari pertanyaan Ubahlah 80.000 meter = …. hm, Siapa? Ayoo, tunjukkan jarimu! Yess, jawabanmu betul, wooow makin keren saja nih pembaca Kerajaan Numeric.


Wah, makin seru kisah ini ya, masih ingat akhir kisah sebelumnya? ya, Sansan menginfokan kabar darurat, bahwa Raja dan Ratu hilang, menyadari hal itu maka mereka akan bergerak mengatur strategi untuk menghadapi penyihir Laknati, bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Kita ikuti kisah selanjutnya yuk?



“Astaghfirullohal’adzim” seru semua yang ada disitu, setelah mendengar kabar dari Sansan.



“Bagaimana ini selanjutnya paman?” kata Saleem.



““Baiklah, mari kita atur strateginya bersama,” kata Tuan Al Jabbar.



”Kita berbagi tugas, Saleem bisakah kau rubah Husna menjadi hewan pengerat kayu? Terserah mau lebah, kumbang atau tikus, milih yang mana Husna?” kata Tuan Al Jabbar.



“Haaah, Aku? harus Aku ya? Kalau tikus sih ogah,” kata Husna, kata Husna sambil bergidik jijik.



“Bagus, lebih aman yang tidak menyentuh lantai, pilihlah antara kumbang dan lebah, sebab dilihat dari para pencari putri yang masuk istana, begitu melangkah masuk ke Istana Laknati, mereka berubah menjadi boneka, maka saranku terbanglah, jangan injak lantai.” kata Tuan Al Jabbar.



“Baik, Aku pilih kumbang, lebih besar dari lebah,”kata Husna memilih.



“Sementara Saleem, Aku tahu apa kelemahan Kakakku Laknati, yaitu bola kristal. Pertama yang harus kamu lakukan adalah, bertemu dengan harimau di tengah Hutan Geometri. Kedua, engkau temuilah dengan burung Elang. Dia membawa telur yang di dalamnya berisi bola Kristal, bola kristal itulah yang nanti bisa melumpuhkan kekuatan penyihir Laknati ditambah dengan satu benda lagi, sesuatu yang masih akan aku pelajari saat kalian pergi, aku lupa. Berangkatlah kalian, sementara Sansan dan Hasna bersamaku dirumah pohon, Gorilla akan kembali keperbatasan untuk mengintai gerak-gerik penyihir Laknati di Istana.” Kata Tuan Al Jabbar.

“Baik, siap tuan Tuan Al Jabbar,” kata Husna.

“Siap, Paman,” kata Saleem.

“Jadilah, Kumbang yang perkasa dan sakti, "Kun hymenoptera!,” kata Saleem sambil menghadapkan tongkatnya pada Husna.

“Waaaaaw…. ho…ho.., sebentar aku harus menyesuaikan diriku dalam bentuk ini,” kata Husna diam sebentar, dilanjutkan belajar mengepakkan sayapnya untuk terbang.

Selang beberapa menit kemudian. Husna terbang masuk dan menyusuri seluruh ruangan yang ada di dalam istana. Ada satu kamar yang terlihat berbeda. Dari kamar itu. terlihat pancaran cahaya. Husna bergegas memasuki kamar tersebut. Kumbang mendekat dan menggigit laci lemari yang bercahaya itu, dimana putri Yasmin disembunyikan, dan putri Yasmin yang dapat berbicara, meskipun telah menjadi boneka berkata “Kumbang, Kumbang lubangilah lemari ini agar aku dapat melarikan diri dari Penyihir Laknati jahat yang telah menyihirku atau aku akan mati”

Betapa terkejutnya ia saat selesai melubangi laci lemari, karena disana ada sosok yang aneh.

“Siapa engkau ??” tanya sang Kumbang Husna.

“Wajahmu terlihat pucat, rambutmu pun merah. Apakah engkau melihat putri Yasmin?” tanya Husna dengan penuh harap.

“Benar, akulah putriYasmin, Lihatlah cermin ini, engkau akan tahu wujud asliku dari cermin.” jawab sosok itu dengan sedih. Meski Husna telah datang, sihir Putri Yasmin belum hilang.

Saat Husna melihat cermin, terlihat sosok putri cantik jelita yang sesungguhnya.

“Ayahku adalah raja Numeric, beliau akan memberimu hadiah, kamu akan mendapatkan hadiah yang banyak sekali dan tidak akan habis seumur hidup” jawab putri Yasmin

“Allahul Musta’an, sang raja telah hilang begitu juga dengan sang ratu dan Penyihir Laknati telah menduduki tahta sekarang” jawab sang Kumbang Husna.

“Oh tidak” teriak sang putri Yasmin “Apa yang terjadi dengan mereka?? apakah ayahanda raja dan bunda ratu juga disihir??” tanya sang putri Yasmin sedih dan bingung.

bagaimanakah cara Kumbang Husna membebaskan putri Yasmin? akan kita ketahui dalam episode yang selanjutnya? Sampai jumpa?

Bersambung

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Giliran author nih mengetahui kemampuan pembaca kisah ini, benda apakah yang akan sanggup untuk menghancurkan penyihir Laknati? Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar ya.

-----------------------------------------------------

Bab 23

Pertemuan Husna dengan Putri Yasmin

 

Hai… hai apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?, Adakah yang kemarin menjawab Bola Kristal untuk menjawab pertanyaan benda apakah yang bisa digunakan untuk menghancurkan penyihir Laknati, Siapa? Ayoo, tunjukkan jarimu! Yess, jawabanmu betul, wooow makin keren saja nih pembaca Kerajaan Numeric

Wah, makin seru saja kisah ini ya, masih ingat akhir kisah sebelumnya? yess, Putri Yasmin kaget dan sedih, saat diceritakan bahwa sang raja telah hilang begitu juga dengan sang ratu dan Penyihir Laknati telah menduduki tahta sekarang, bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Kita ikuti kisah selanjutnya yuk?

“Oh tidak” teriak sang putri “Apa yang terjadi dengan mereka?? apakah ayahanda Raja dan ibunda ratu juga disihir? Dimana ayahanda Raja dan ibunda ratu sekarang?”

Tiba-tiba Husna mendapatkan ide untuk mencari Raja Erik dan Ratu Alfabet, mengingat ini adalah Istana Laknati, siapa tahu Raja Erik dan Ratu Alfabet, disimpan di Istana ini juga, begitu pikirnya.

“Tunggulah disini, aku akan melihat bagian lain lemari ini. Siapa tahu aku dapat menemukan raja dan ratu” lanjut sang Kumbang Husna . Kumbang Husna  mencari ke bagian lain lemari, Husna kembali melubangi laci demi laci yang ada disekitar Putri Yasmin dan akhirnya, setelah beberapa laci ia lubangi, ia menemukan raja dan ratu menjadi boneka, tetapi mereka dalam kotak yang sangat kuat dan mereka disihir menjadi boneka kayu, tampaknya Penyihir Laknati menggunakan mantra yang berbeda saat itu.

Kemudian Kumbang Husna  kembali ke tempat putri dan mengatakan kabar yang menyedihkan itu. “Astaghfirulloh” tangis sang putri, “Apa yang harus aku lakukan sekarang, meskipun aku bisa kabur, tapi jika bunda ratu dan ayahanda raja disini, bagaimana aku bisa menyelamatkan diri sendirim Aku harus berusaha menolong ayah dan bunda, bagaimanapun caranya.”

“Sahhalalloh (semoga Alloh mudahkan) Putri, aku akan berusaha menolongmu, aku akan pergi ke Tuan Al Jabbar yang kini tinggal di rumah pohon dekat istana Laknati ini, dan malam ini aku akan kembali dan memberi tahumu apa yang dia katakan” kata sang Kumbang Husna  sambil menenangkan sang putri.

Lalu sang putri sembunyi kembali di lemari dan Kumbang Husna  pun terbang pergi. Di dalam rumah pohon yang besar tempat Sansan, Tuan Al Jabbar dan Hasna menunggu, Kumbang Husna  meminta nasihat kepada Al Jabbar.

“Tuan, katakan apa yang harus aku lakukan untuk menolong sang putri yang telah diubah menjadi boneka oleh penyihir, Dia berharap bisa dapat meloloskan diri dari lubang yang aku buat, tetapi pada saat itu juga aku menemukan raja Erik dan ratu Alfabet yang disihir jadi boneka kayu tidak jauh dari laci lemari Putri Yasmin.

“Alhamdulillah, tadi, selama kamu pergi, disini Aku, Sansan dan Hasna berusaha memecahkan teka teki yang ada dalam buku ini, ini adalah buku cara untuk mematahkan berbagai macam sihir, setelah aku sesuaikan dengan sihir yang dipakai kakakku Laknati, tampaknya kini Aku mengerti, apa yang harus dilakukan oleh Sang putri, Katakan pada sang putri Yasmin, bahwa dia harus disini ketika bulan telah penuh dan Aku akan mencoba ikhtiar menolongnya” jawab Al Jabbar.

“Apakah Aku boleh menjemput Putri Yasmin diluar gerbang Istana Laknati?” kata Sansan berharap dirinya segera bertemu Putri Yasmin.

“Aku juga mau bertemu dengan Putri Yasmin,” kata Hasna dengan rasa ingin tahu yang besar, seperti apa kondisi Putri Yasmin.

“Hanya Sansan yang kuperbolehkan menjemput di luar gerbang Istana Laknati, Hasna, masih ada yang perlu dilakukan untukmu, bantu aku menyiapkan Ramuan untuk Putri Yasmin” kata Tuan Al Jabbar.

“Baiklah, kakek” kata Hasna dan Sansan bersahutan.

Bagaimanakah cara Tuan Al Jabbar membebaskan putri Yasmin dari kutukan? Ikuti kisahnya besok ya, Sampai jumpa?

Bersambung

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Giliran author nih mengetahui kemampuan pembaca kisah ini, apakah arti dari ucapan Sahhalalloh yang diucapkan Husna untuk putri? Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar ya.

-----------------------------------------------------

Bab 24

Apel Hijau

 

Hai… hai apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?, Adakah yang kemarin menjawab Semoga Alloh mudahkan untuk menjawab pertanyaan apakah arti dari ucapan Sahhalalloh yang diucapkan Husna untuk putri? Siapa? Ayoo, tunjukkan jarimu! Yess, jawabanmu betul, wooow makin keren saja nih pembaca Kerajaan Numeric.

Wah, makin seru saja kisah ini ya, masih ingat akhir kisah sebelumnya? Tuan Al Jabbar mengatakan pada Husna, bahwa Sang Putri harus menemuinya di rumah pohon saat bulan telah penuh untuk mencari solusi selanjutnya, bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Kita ikuti kisah selanjutnya yuk?

________________________

“Katakan pada sang putri bahwa dia harus disini ketika bulan telah penuh dan aku akan menolongnya” jawab Tuan Al Jabbar .

Sang Kumbang Husna kembali menemui putri Yasmin, ketika malam telah turun dan melubangi lemari agar Yasmin dapat keluar. Karena putri Yasmin sangat kecil dengan mudah Ia dapat melewati penjaga. Ketika bulan telah penuh. Putri Yasmin pergi ke rumah pohon yang ditunjuk oleh Kumbang.

Putri Yasmin menyadari jika dia harus bergegas mencari rumah pohon yang dimaksud Kumbang Husna. Saat Ia mencapai gerbang Istana Laknati, Dia melihat ada  raksasa yang mirip dengan Sansan sedang memperhatikannya saat membuka sedikit pintu dan menyelinap keluar, cukup was-was juga, sampai akhirnya, ada suara yang memanggilnya.

“Apakah ini engkau, wahai putri Yasmin,” kata Sansan, tak kuasa airmata menggenangi mata Sansan.

Putri Yasmin yang masih berukuran seperti boneka terlonjak kaget, saat menyadari, ada yang menyapanya,”I..iya.. siapa kamu? Mengapa kamu mirip dengan temanku Sansan?.”

“Ini hamba putri.., Sansan teman bermainmu,” kata Sansan sambil merundukkan badan, ia melanjutkan perkataannya, ”Naiklah ke punggung hamba putri,hamba antar menemui Tuan Al Jabbar.”

“Sansan, ooh terima kasih,kamu masih hidup dan masih mengingatku,” ujar Putri Yasmin segera naik ke punggung Sansan.

Sepanjang perjalanan Putri Yasmin dan Sansan saling bercerita kisah masing-masing, hingga mereka sampai di rumah pohon milik Tuan Al Jabbar.

“Kita sudah sampai putri, turun dan masuklah ke rumah pohon Tuan Al Jabbar. Kata Sansan.

“Baiklah Sansan, temani aku ya,” kata putri Yasmin.

“Siap putri” kata Sansan.

“Masuklah, putri” kata Tuan Al Jabbar, “Aku akan menemukan jalan keluar masalahmu dalam buku ajaib ini”.

Sementara itu Sang Kumbang Husna berjaga-jaga diluar pohon

Sambil menunggu Tuan Al Jabbar mencari-cari jawaban dibuku ajaib. Putri Yasmin melihat sekeliling isi rumah pohon itu, Putri berkenalan dengan Hasna, dan menceritakan kisah masing-masing.

“Putri Yasmin, selanjutnya kamu harus berjalan sendiri, sampai menemukan persimpangan, kamu akan menemukan perkebunan, carilah  keledai  yang berwarna coklat, naikilah dan bisikkan ceritamu setelah itu, kamu beri makan dia dengan rumput ajaib,” kata Tuan Al Jabbar.

 “Darimana aku akan dapat rumput ajaib??” tanya sang putri “Aku akan memberimu” jawab Tuan Al Jabbar sambil mengambil rumput ajaib di dalam sakunya, yang telah disiapkan Hasna.

“Apakah Aku atau Sansan bisa menemaninya kek,” kata Hasna.

“Tidak bisa, ini harus dilakukan sendiri oleh putri, Aku masih memerlukanmu Hasna untuk melakukan ritual dan memantau putri dari sini. Sansan sebaiknya tidak ikut, agar Putri Yasmin bisa menemui Keledai tanpa mengagetkannya”  ujar kakek Al Jabbar.

“Putri, ingatlah kamu harus membisikkan ke  keledai  coklat itu kata-kata ini ”  keledai  bawalah aku ke tempat pohon Apel tumbuh, kemudian bawalah aku ke dahan yang paling tinggi untuk mengambil buah Apel” pesan Tuan Al Jabbar sambil meletakkan buku ajaib di rak kembali.

“Dan kemudian akankah aku kembali ke ukuranku semula??” tanya sang putri.

“Kemungkinan belum Putri Yasmin, Putri akan kembali ke semula, tepatnya saat Raksasa Hijau penyihir laknati kau beri makan dengan apel hijau itu,”kata Tuan Al Jabbar.

“Aah, begitukah?” kata Putri Yasmin dengan muka yang tampak sedih.

Apakah putri Yasmin berhasil mendapatkan apel hijaunya? akan kita ketahui dalam episode yang selanjutnya? Sampai jumpa?

Bersambung

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Giliran author nih mengetahui kemampuan pembaca kisah ini, benda apakah yang akan sanggup untuk menghancurkan penyihir Laknati selain bola kristal? Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar ya.

-----------------------------------------------------

Bab 25

Keledai Coklat

Hai… hai apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?, Adakah yang kemarin menjawab Apel Hijau, untuk menjawab pertanyaan benda apakah yang bisa digunakan untuk menghancurkan penyihir Laknati selain bola kristal, Siapa? Ayoo, tunjukkan jarimu! Yess, jawabanmu betul, wooow makin keren saja nih pembaca Kerajaan Numeric.

Wah, makin seru kisah ini ya, masih ingat akhir kisah sebelumnya? Putri Yasmin Nampak sedih saat diceritakan bahwa kemungkinan Putri Yasmin belum bisa  kembali ke semula, saat putri bisa memetik buah apel hijau itu, tapi nanti tepatnya saat Raksasa Hijau penyihir laknati diberi makan dengan apel hijau itu, barulah putri Yasmin bisa berubah. bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Kita ikuti kisah selanjutnya yuk?

__________________________________

 “Sebelum Penyihir Laknati itu mati, kamu tidak akan dapat kembali ke ukuran semula” jawab Tuan Al Jabbar

“Kamu harus menaiki Keledai  coklat itu lagi dan pergi ke sumur yang didalamnya tinggal raksasa hijau. Sesampainya engkau disana jatuhkan buah Apel itu ke dasar sumur. Inti Penyihir Laknati jahat itu tersimpan di buah Apel,” Tuan Al Jabbar, menundukkan wajah sedihnya, saat ia mengatakan hal itu, teringat saat awal mula Laknati menyukai sihir, bermula saat Laknati memakan buah Apel hijau “Apel Inti penyihir jahat”, semakin lama Laknati semakin tidak terkendali, hingga orang tua Tuan Al Jabbar mengusir Laknati dan memutuskan hubungan dengannya.

“Ketika buah Apel itu jatuh ke dalam sumur, raksasa hijau nanti akan memakannya dan Penyihir Laknati itu akan mati, apalagi jika saat itu bola Kristal yang sedang dicari Saleem juga sudah ditemukan dan dilemparkan ke wajah Laknati, saat itulah semua akan kembali ke semula ” Urai Tuan Al Jabbar kepada sang putri.

“Saleem? Siapa dia?,” Tanya Putri

“Dia sedang berusaha mencari bola Kristal, untuk membantumu menghadapi penyihir Laknati, sudah kuperintahkan padanya agar segera mencarimu nanti di Istana/sumur raksasa saat sudah mendapatkan bola Kristal,’’ kata Tuan Al Jabbar, panjang lebar.

“Tuan Al Jabbar tolong diperjelas, setelah itu apa yang akan terjadi? Jika bola Kristal dan apel hijau sudah ditempatkan pada posisinya masing-masing ” tanya sang putri lagi

“Setelah itu. semua ciptaan Penyihir Laknati akan kembali ke bentuk semula”. jawab Tuan Al Jabbar sambil menyerahkan rumput ajaib kepada sang putri, yang diambil dari saku Tuan Al Jabbar, Tuan al Jabbar tersenyum sedih, dialah yang akan mengakhiri hidup kakaknya.

Husna menghampiri Tuan Al Jabbar, dia ikut merasakan kesedihan itu.

Sang putri yang tidak mengetahui Laknati adalah Kakak Tuan Al Jabbar, berterima kasih kepada Tuan Al Jabbar.

Hasna, Sansan dan Husna mengantar keberangkatan putri, Husna memberi ucapan, “ Fi amanillah”

Putri tersenyum saat mendapat ucapan itu, diapun mengucapkan salam perpisahan pada Kumbang Husna, “ma’assalama”

Husna menjawab “ilalliqo” sambil berlari menuju ke persimpangan jalan seperti yang diperintahkan sang Tuan Al Jabbar.

“Hati-hatilah,

Putri melihat Keledai coklat seperti kata Tuan Al Jabbar, Keledai  itu memiliki ekor yang cantik sekali dengan warna emas, berdiri di perkebunan siap untuk dinaiki.

“Keledai  coklat!! Keledai  coklat!!” panggil Yasmin dengan suara yang pelan. “Ini makanlah rumput ajaib, keledai  bawalah aku ke tempat pohon Apel tumbuh, kemudian bawalah aku ke dahan yang paling tinggi untuk mengambil buah Apel

Apakah putri Yasmin berhasil mendapatkan apel hijaunya? akan kita bahas dalam episode yang selanjutnya? Sampai jumpa?

Bersambung

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Giliran author nih mengetahui kemampuan pembaca kisah ini, apakah jawaban Putri Yasmin saat Husna mengucapkan fiamanillah? Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar ya.

-----------------------------------------------------

Bab 26

Dimana kau Saleem?

 

Hai… hai apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat dan mandiri?, Adakah yang kemarin menjawab ma’assalama untuk menjawab pertanyaan apakah jawaban Putri Yasmin saat Husna mengucapkan fiamanillah?, Siapa yang menjawab ma’assalama? Ayoo, tunjukkan jarimu! Yess, jawabanmu betul, wooow makin hebat dan smart saja nih pembaca Kerajaan Numeric.

Yeyy, makin seru kisah ini ya, masih ingat akhir kisah sebelumnya? yess, Putri Yasmin melihat Keledai coklat seperti yang dikatakan Tuan Al Jabbar, Keledai  itu memiliki ekor yang cantik sekali dengan warna emas, berdiri di perkebunan siap untuk dinaiki. Putri Yasminpun memanggil dan mendekati keledai, dia memberi keledai dengan rumput ajaib pemberian Tuan Al Jabbar, selanjutnya ia meminta Keledai mengantarkannya ke pohon Apel Hijau.

 bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Kita ikuti kisah selanjutnya yuk?

__________________________________________

Putri Yasmin memberi keledai dengan rumput ajaib pemberian Tuan Al Jabbar, “Makanlah” selanjutnya ia meminta Keledai mengantarkannya ke pohon Apel Hijau.

keledai bawalah aku ke tempat pohon Apel tumbuh, lalu bawalah aku ke dahan yang paling tinggi untuk mengambil buah Apel” Kata Putri Yasmin.

Keledai  coklat itu menundukkan kepalanya ke Putri Yasmin dan dia memakan rumput ajaib, selanjutnya dia menunduk lagi agar Putri Yasmin dapat menaiki lehernya dan dapat duduk dipungung Keledai  itu. Setelah Putri Yasmin mencapai punggung Keledai, Keledai  coklat meringkik tiga kali dan berlari secepat angin.

Singkat cerita, Sampailah Putri Yasmin di taman yang cantik dimana tumbuh pohon blueberry, cherry, plum, murbei tapi disana cuma ada satu pohon Apel.

“Apakah ini pohon yang dimaksud Tuan Al Jabbar itu, Waah pemandangan disini indah sekali, ada buah blueberry, ada buah cherry, ada buah plum, bahkan ada buah murbei” gumam Putri Yasmin sambil berdiri di punggung Keledai, dia berusaha meraih ranting terdekat.

“Kenapa pohon ini tinggi sekali, keledai melompatlah ditempat, agar aku bisa meraih buah Apel itu,” kata Putri Yasmin pada keledai. Keledai seolah mengerti dengan permintaan sang putri, dia menuruti, “Bismillah.., Ups, yess” kata Putri Yasmin saat akhirnya Putri Yasmin berhasil memetik Apel dari dahan yang paling tinggi dan menyimpannya hati-hati di kantong yang dibawanya.

“Kemana lagi ya setelah aku mendapatkan buah Apel ini?,” Putri Yasmin duduk dipunggung Keledai sambil berpikir. “Aaah, iya, bukankah aku seharusnya bertemu dengan siapa itu… ehm… saaleem iya saleeem, dia dimana ya,” Putri Yasmin bermonolog sambil mukanya mencari seseorang,menengok ke kiri dan ke kanan.

“Baiklaaah, sambil menunggunya, Aku akan berjalan pelan menuju Sumur raksasa hijau, apakah kau mengetahui tempatnya, keledai?, ayoo kita berangkat” kata Putri Yasmin, matanya memperhatikan ke kanan dan ke kiri berharap menemukan seseorang.

Apakah Putri Yasmin akan sampai disumur raksasa Hijau? akan kita ketahui dalam episode yang selanjutnya? Sampai jumpa?

Bersambung

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Giliran author nih mengetahui kemampuan pembaca kisah ini, Ada pohon buah apa sajakah yang terdapat disana? Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar ya.

-----------------------------------------------------

Bab 27

Pertemuan tiga bersaudara

 

Hai… hai apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?, Adakah yang kemarin menjawab Blueberry, Murbei, plum dan cherry untuk menjawab Ada pohon buah apa sajakah yang terdapat disana?, Siapa yang menjawab Blueberry, Murbei, plum dan cherry? Ayoo, tunjukkan jarimu! Yess, jawabanmu betul, wooow makin keren saja nih pembaca Kerajaan Numeric.

Wah, makin seru kisah ini ya, masih ingat akhir kisah sebelumnya? yess, Putri Yasmin saat akhirnya Putri Yasmin berhasil memetik Apel dari dahan yang paling tinggi dan menyimpannya hati-hati di kantong yang dibawanya.

 bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Kita ikuti kisah selanjutnya yuk

____________________________________

“Bawalah Aku ke sumur raksasa hijau” bisik Yasmin ke telinga keledai coklat, setelah dia merasa gagal menemukan seseorang, berharap bertemu dengan Saleem nanti di sumur raksasa hijau. Keledai coklat itu meringkik kemudian berlari seperti angin, begitu cepatnya keledai berlari sampai seperti tidak pernah menyentuh tanah.

Akhirnya diantara tiga pohon palem disitulah tempat dimana sumur tempat raksasa hijau tinggal. Di bawah sinar bulan Yasmin menengok ke dalam sumur. Yasmin melihat kepala raksasa sebesar labu dengan mata hijau yang besar dan mulut yang besar sekali. Dari mulutnya mengeluarkan api..

______________

Sementara itu, Saleem pergi ke mata air, sesuai instruksi pamannya yaitu Tuan Al Jabbar. Ia pun bertemu dengan harimau yang dimaksud Tuan Al Jabbar. Saleem adalah pemuda cerdas. Dengan bantuan tongkat ajaib yang ia dapat dari raksasa, ia berhasil melenyapkan harimau. Saleem lalu melanjutkan perjalanannya.

Tibalah Dia di tepi laut. Di sana, dia bertemu dengan burung api. Saat Saleem hendak menghadapi burung Api, saudara-saudara Saleem yang telah disihir menjadi burung elang dan ikan paus, Habeel dan Nabeel datang ikut membantu.

“Saleem, menyingkirlah dari hadapan burung Api itu, biar aku saja” kata Habeel.

“Terima kasih kak, tapi ini amanat Paman Al Jabbar padaku, Aku juga ingin membebaskan kakak dari kutukan itu” kata Saleem.

“Baiklah, ayo kita hadapi bersama,” kata Nabeel.

Usaha mereka bertiga berhasil. Burung api melepaskan telurnya.

Saleem kemudian membuka telur tersebut. Muncullah bola kristal dari telur itu.

“Alhamdulillah, akhirnya bola Kristal, telah kupegang, semoga dengan ini, Aku bisa menyelamatkan Kakak Habeel dan Nabeel dari kutukan Ibu,” kata Saleem.

“Segeralah, Kau temui Ibu, apa Kau yakin? Dengan bola Kristal ini, Kau hanya membuat Ibu sadar akan kekeliruannya dan menghilangkan kutukan ini? Bagaimana jika itu artinya nyawa Ibu melayang karena hal ini?,” Kata Kak Habeel.

“Entahlah, paman tidak menjelaskan sedetail itu,namun yang kutahu pasti dengan bola Kristal ini, Aku bisa menyelamatkan Kakak berdua, Putri, Raja Erik dan Ratu Alfa, juga semua orang yang telah berusaha menolong putri, yang memasuki Istana Laknati dan sudah menjadi boneka,” kata Saleem.

“Ayo, naiklah punggungku, akan kuantar kau menemui Ibu,”kata Nabeel.

“Terbanglah rendah kakak, karena Aku juga harus mencari putri yang mengendarai keledai coklat, kata paman Dialah yang membawa buah Apel hijau untuk menjinakkan raksasa hijau, lewatlah sekitar pohon Apel sampai Sumur raksasa, namun tujuan utama kita Ibu” kata Saleem.

 Tanpa membuang waktu, Saleem bergegas menuju Istana Numeric, tempat Penyihir Laknati kini berkuasa, diantar oleh Nabeel dan Habeel sembari membawa bola kristal itu, dalam kantong bajunya.

Apakah Saleem bisa mengalahkan Penyihir Laknati? akan kita temukan jawabannya dalam episode yang selanjutnya? Sampai jumpa?

Bersambung

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Giliran author nih mengetahui kemampuan pembaca kisah ini, Apakah Saleem dan Putri berhasil mengambil bola kristal dan Apel hijau? Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar ya.

-----------------------------------------------------

Bab 28

Apakah ini jebakan Penyihir Laknati?

 

Hai… hai apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?, Wah hampir selesai nih, makin seru kisah ini ya, makin dinanti bagaimana kisah Husna dan Hasna. Jika kalian mengikuti cerita ini tentu tahu ya jawaban dari pertanyaan di akhir cerita yang lalu, Saleem dan putri Yasmin berhasil mendapatkan bola kristal dan Apel Hijau. Masih ingat akhir kisah sebelumnya? yupz, Saleem dengan dibantu Habeel dan Nabeel berhasil mengalahkan burung Api, kemudian saleem memecah dan membuka telur tersebut. Muncullah bola kristal dari telur itu. Tanpa membuang waktu Saleem, Habeel dan Nabeel bergegas menemui Penyihir Laknati sembari membawa bola kristal itu, dalam saku baju Saleem. bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Kita ikuti kisah selanjutnya yuk..

____________________________________

Di tengah perjalanan Saleem, Habeel dan Nabeel menuju ke Istana Numeric, tampak kereta kuda membawa penyihir Laknati meninggalkan Istana Numeric menuju arah Istana Laknati, namun Saleem, Habeel dan Nabeel berusaha menghadang Ibu mereka dengan cara berdiri ditengah jalan.

“Menyingkirlah dari jalanku, Aku akan ke sumur Raksasa Hijau, apakah kau mau ikut ibu nak?” kata Laknati dengan nada dibuat selembut mungkin.

Kini Saleem mengetahui kemana tujuan Ibu mereka.

“Jika kalian ikut dengan baik-baik, akan kutunjukkan padamu, siapakah ayah kalian yang sebenarnya, disana, di sumur itu, dialah ayah kalian,” katanya lagi.

Saleem, Habeel dan Nabeel yang mendengar itu kaget, saling berpandangan satu sama lain. “Apakah ini jebakan Ibu untuk kita? Bukankah Ibu dahulu pernah menunjukkan Makam tempat Ayah dimakamkan?”kata Saleem.

“Hahahaha, apakah ini tampak seperti jebakan, sayang?,” Laknati kembali bertanya. “Aku malas menghadapi pertanyaan kalian saat masih kecil, jika kuceritakan yang sebenarnya, kini kalian sudah besar, cari tahu sendiri.”

“Astaghfirulloh Ibu, Hentikanlah perbuatanmu pada bangsa Numeric ini ibu?” kata Saleem.

“Tidak akan, sampai aku berhasil membunuh Husna dan Hasna, serta meruntuhkan Taman Istana yang berisi tanaman angka itu, segera menyingkir, Aku akan melepas raksasa hijau untuk membunuh Husna dan Hasna”

“Ya sudah, jika kalian tidak mau ikut, menyingkirlah dari jalanku,” kata Laknati dengan menggeram keras menahan kesal.

“Ibu, sadarlah, apakah Ibu tidak menyadari, bagaimana Aku akan mendukungmu, jika kau menyuruh Ayah untuk membunuh Husna dan Hasna?, bukankah Ibu sendiri yang cerita tadi? Jika Ayahku adalah raksasa hijau itu,” kata Saleem berusaha melembutkan hati Ibu.

“Menyingkir aku bilang,” kata Laknati geram, tangannya menggerakkan tongkat sihirnya “Alakazioo”, sesaat berikutnya tampak asap tebal melingkupi ketiga anak Laknati, mengangkat dan menghempaskan badan mereka ke tepi jalan.

Kereta kuda tampak mulai berjalan, Saleem, Habeel dan Nabeel tampak kecewa dengan sikap Ibu mereka.

“Saleem Naiklah ke punggung nagaku ini,”kata Nabeel.

“kita akan menyusul Ibu, ini akan lebih aman daripada kamu satu kereta dengannya, kalau Dia tahu kau memiliki bola Kristal itu, Aku yakin dia pasti akan memintanya,” kata Habeel.

“Baik kak,” kata Saleem sambil naik punggung Nabeel.

Sang Naga dan burung Elang terbang beriringan mengikuti kereta yang membawa Ibu mereka.

Saat kereta kuda berhenti didepan sebuah sumur tampak Laknati segera mendekat pada boneka putri Yasmin yang tampak sedang kesulitan naik ke sumur itu.

“Ibu, hentikan,”kata Saleem.

Terlambat boneka Putri Yasmin sudah dipegang oleh penyihir Laknati.

“Lepaskan, lepaskan…,” kata Putri Yasmin, mata Putri Yasmin, mencari suara Saleem.

“Tolong, lepaskan Aku, bantu aku, aku Yasmin putri Raja Erik,” katanya memelas pada Saleem.

Apakah Saleem bisa menyelamatkan putri Yasmin dan bisa mengalahkan Penyihir Laknati? akan kita temukan jawabannya dalam episode yang selanjutnya? Sampai jumpa?

Bersambung

 

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Giliran author nih yang speechless tak mampu berpikir untuk memberi pertanyaan, terlalu nervous saat mau ending, Oke? Semangat!! Ikuti terus ya..

Bab 29

Berakhirnya Sihir Laknati

 

Hai… hai apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?, Wah, makin seru kisah ini ya, makin dinanti bagaimana akhir kisah Husna dan Hasna. Masih ingat akhir kisah sebelumnya? yess, putri Putri Yasmin yang sedang berusaha naik kesumur dibantu keledai, akhirnya dipegang oleh Penyihir Laknati, Putri  Yasmin meronta dan meminta dilepas, namun tidak digubris oleh penyihir Laknati.

Kisah selanjutnya, langsung check it out…

___________________________________

Menyadari keadaan yang tidak menguntungkan itu, tidak mau terjadi sesuatu dengan putri Putri Yasmin, tanpa rasa takut, Saleem menghadapkan bola kristal itu tepat pada wajah penyihir Laknati.

“Ibu, lepaskan putri bu, jangan sakiti dia,” kata Saleem.

“Saleem, anakku.., darimana kau mendapat bola Kristal itu,” kata Laknati tertegun sesaat, tidak menduga sama sekali, anaknya akan berbuat nekat seperti ini, Laknati melihat muka Saleem, Diapun menyadari jika Putra kesayangannya tak menyadari dari dampak perbuatannya itu.

“Tolong… tolong.. lepaskan aku, buah apelnya.. ooh,” kata putri Yasmin saat Buah apel terlepas dari pegangan Putri Yasmin.

Burung Elang jelmaan Nabeel segera menangkap buah apel yang terjatuh, dan dilemparkan kepada Raksasa Hijau, yang berada di sumur. Raksasa hijau segera menangkap dengan mata yang tampak berkaca-kaca.

Penyihir Laknati berteriak kesakitan, tampak urat hitam tampak di sekujur tubuh penyihir Laknati.

Raksasa itu segera mengunyah buah apel itu sehingga menjadi lumat, tubuh raksasa mengecil seperti layaknya manusia biasa dan tiba-tiba Putri Yasmin menyadari bahwa dirinya tumbuh sedikit demi sedikit dan dia kembali ke bentuknya semula, sementara Penyihir Laknati yang keji itu tiba-tiba berhenti berteriak, seperti tersedak sesuatu dan jatuh ke tanah, tak bergerak dan mati.

“Ibu..,” kata Saleem tercekat kata-katanya di tenggorokan, sambil menghampiri Laknati. Habeel dan Nabeel mendekati Saleem, mereka tampak berpelukan saling menguatkan.

“Saleem, bisakah kau membantuku, mengumpulkan semua korban penyihir Laknati untuk kumpul di halaman Istana,” seru Putri Yasmin.

“Baiklah putri,”Saleem mengarahkan tongkat ke langit sambil berkata “imperio Numerico” Saleem membantu Putri Yasmin dengan mempersatukan semua korban penyihir Laknati di halaman Istana Numeric. Segera terdengar suara hiruk pikuk para Korban Laknati, tengah kebingungan, apa yang terjadi dengan mereka. Putri Yasmin menemukan Ayahanda raja Eric dan ibunda ratu Alfa dalam bentuk normal tetapi mereka bingung, memandang satu sama lain, dan semua orang yang ada di hadapan mereka yang tampaknya tak jauh berbeda dengan mereka.

Saleem menemukan Habeel dan Nabeel, diantara sekian banyaknya korban, banyak yang masih merasa bingung dengan keadaan mereka. Mengapa mereka sekarang berada disini.

Putri Yasmin memahami situasi yang ada, Dia segera naik ke tempat yang lebih tinggi dan berbicara dengan lantang, menceritakan semua hal yang terjadi, diakhiri dengan ucapan terima kasih dan permohonan maaf karena kejadian yang seperti ini telah menimpa Negeri Numeric.

Setelah mendengar kisah dari Sang Putri, tampaknya diantara korban ini ada yang menyadari sesuatu, Dia segera mendekati tiga pemuda bersaudara Saleem, Habeel dan Nabeel yang tadi ditunjuk oleh putri Yasmin.

“Apakah kalian yang bernama Saleem, Habeel dan Nabeel?,” tanyanya dengan pakaian compang-camping tak berbentuk.

“Benar paman, siapakah dirimu?,” kata Saleem.

Siapakah paman yang baru menemui tiga bersaudara itu? akan kita temukan jawabannya dalam episode yang selanjutnya? Sampai jumpa?

Bersambung

šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³šŸŒ“šŸŽ‹šŸŒ¾šŸŒ»šŸŒ¹šŸŒŗšŸŒ·šŸ’šŸ•šŸŽ„šŸŒµšŸŒ²šŸŒ³

Giliran author nih yang speechless tak mampu berpikir untuk memberi pertanyaan, terlalu nervous saat mau ending, Oke? Semangat!! Ikuti akhir kisahnya besok ya..

 

 

----------------------------------------------------

Bab 30

Pernikahan Agung

 

Hai… hai apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?, Wah, akhirnya kita sampai pada penghujung kisah ini ya, makin dinanti bagaimana akhir kisah Husna dan Hasna. Masih ingat akhir kisah sebelumnya? yess, tiba-tiba ada yang mendekati tiga pemuda bersaudara Saleem, Habeel dan Nabeel, siapakah paman itu?.

Kisah selanjutnya, langsung check it out…

___________________________________

“Apakah kalian yang bernama Saleem, Habeel dan Nabeel?,” tanyanya dengan pakaian compang-camping tak berbentuk.

“Benar paman, siapakah dirimu?,” kata Saleem.

“Oooh, anak-anakku…, Akulah Abdullah, Ayah kalian, Ayah yang disihir oleh Ibumu, saat kalian masih kecil karena Aku menentang keinginan jahatnya dan karena Aku berusaha untuk membuatnya sadar, namuun…” Abdullah menangis sedih, mengenang Istrinya Laknati dikala anak-anak masih kecil.

“Ayah,” kata Saleem, Habeel dan Nabeel hampir bersamaan, mereka saling berpelukan.

“Bagaimana dengan hidup kalian selama Ayah tidak ada, anak-anak?” kata Abdullah.

“Alhamdulillah, ada Paman Khawariz Al Jabbar yang masih menemani kami Ayah,” kata Saleem.

“Al Jabbar? Dimana Dia kini?,” kata Abdullah, Ayah Saleem.

“Dia kini ada di rumah pohon dekat rumah ibu, ayah, disanalah tempat paman Al Jabbar mendidik dan memberikan kasih sayangnya pada kami,” kata Saleem.

“Bagaimana kalau kita menemuinya sekarang anak-anak…” kata Abdullah sambil memandang satu per satu wajah anak-anaknya.

“Baiklah Ayah, Aku akan mengantarmu sampai tujuan,” kata Habeel.

Ketika ketiga pemuda dengan Ayah merekay hendak beranjak meninggalkan halaman Istana Numeric, Mereka didekati oleh Putri Yasmin.

“Hendak kemanakah gerangan, tampaknya agak terburu-buru,”kata Putri Yasmin.

“Putri, kenalkan ini Ayahku Abdullah, dia adalah raksasa yang berada di dasar sumur itu, yang hendak kau beri diabuah Apel itu,” kata Saleem, Saleemakhirnya menceritakan semuanya pada putri, tentang Ibunya, Paman Al Jabbar dan kini Ayahnya.

“Ooh, benarkah demikian, Aku ikut menyesal atas meninggalnya Ibu kalian, terima kasih Paman Abdullah, karena sudah mau makan buah Apel Hijau yang kubawa, sehingga semua kembali normal”kata Putri.

“Akupun ingin segera bertemu dengan Sansan, Husna dan Hasna, bagaimana jika aku ikut, mari kita menuju rumah pohon bersama menggunakan kereta kuda agar lebih lekas sampai,” kata Putri Yasmin mengusulkan idetersebut.

“Baiklah, mari..” kata Saleem.

Mereka akhirnya  menggunakan kereta kuda Istana menuju rumah pohon Paman Al Jabbar.

Hari itu menjadi hari yang penuh kegembiraan dan Putri Yasmin pergi berterima kasih kepada Tuan Al Jabbar yang tinggal di rumah pohon, ditemani oleh Keluarga Saleem. Tetapi sesampainya disana, mereka tidak menemukan apapun. Di pohon itu seperti tidak pernah menjadi tempat tinggal. Putri Yasmin tidak percaya dengan penglihatannya. Dia mencari-cari dengan kebingungan. Dan tiba-tiba muncul Sansan, Husna dan Hasna. Sansan segera berlari mendekati sang putri, kepalanya tampak

“Kak Saleem, apa yang kau cari?” kata Husna.

Husna dan Saleem berpelukan, ”Hai dimana paman dan Sansan?”katanya Saleem.

“hemmm,ceritanya agak panjang Kak Saleem,” kata Husna, “Siapakah mereka yang datang bersamamu?.”

“Oh iya..Putri, kenalkan itu Husna dan Hasna,” kata Saleem.

“Hormat saya bagi Putri Yasmin” sapa Husna, “ini adalah Hasna adik saya, Kemarin saya adalah sang Kumbang Husna,  yang melubangi lemari tempat Putri Yasmin di sekap, Putri Yasmin akhirnya dapat melarikan diri dan melakukan perjalanan untuk menemukan buah Apel yang berisi jiwa penyihir.

Hasna dan Putri Yasmin berpelukan, Putri tersenyum pada Husna.

“Husna, Hasna kenalkan kalau ini Ayahku Abdullah, dan ini kakakku Habeel dan Nabeel” lanjut Saleem memperkenalkan keluarganya.

“Jadi semuanya itu benar, dan ini bukan mimpi!!” sahut Putri Yasmin sambil terisak. “Aku datang ke sini untuk bertemu Tuan Al Jabbar tapi dia telah pergi.”

“Tuan Al Jabbar tengah menguburkan jasad penyihir Laknati dengan layak, sayangnya Aku tidak tahu itu dimana” jelas Husna “dan sekarang mungkin dia masih berkabung” tambah Husna.

“Ikutlah denganku agar ayahku dapat mengucapkan terima kasih kepadamu” Putri Yasmin memohon kepada Husna.

Akhirnya Husna dan Hasna ikut dengan putri Yasmin, sesampainya di istana, Husna dan Hasna serta keluarga Saleem disambut hangat oleh ayahanda raja dan bunda ratu.

“Saleem, maukah kamu tinggal disini dan menikahi putriku, dan kemudian kamu menjadi raja sebagai penggantiku karena aku tidak memiliki putra” pinta sang raja

Dan akhirnya tibalah waktu yang di tunggu-tunggu. Upacara pernikahan Putri Yasmin dan pangeran Saleem selama 7 hari 7 malam, akhirnya Putri Yasmin dan suaminya hidup bahagia selamanya.

__________________________

Beberapa bulan kemudian…

Pagi hari yang cerah, usai sholat subuh, Hasna dan Husna bersepeda bersama sambil menunggu matahari terbit. Mereka tampak bersepeda santai.

 “Kak Husnaaa, tunggu aku” tampak Hasna terengah-engah mengejar Husna.

“Hahahaha…, ayo kejar aku, masa tidak bisa?” ejek Husna kepada Hasna.

“Haii, besok kita ada Ujian kan?, jangan cepat-cepat, nanti jatuuh” ujar Hasna.

“Kamu saja yang tak bisa melewatiku kan?”Husna kembali mengajak Hasna bercanda.

Mendengar candaan Husna, Hasna kembali bersemangat mengejar Husna, tak berapa lama Hasna sudah berada di depan Husna. Sambil terengah-engah Husna menghentikan sepedanya sambil menggerakkan tangan, menyuruh Hasna berhenti.

Aku jadi ingat Paman Al Jabbar, Putri Yasmin, Sansan dan Kak Saleem, apakah mereka baik-baik saja?

 

 

 

 

 

 

 

Biodata

Rr Syarifah Hani’ah,S.Pd.I. Cilacap, 12 September 1979 kegiatan sehari-hari Ibu Rumah Tangga, ASN, Herbalis, aku terlahir dari pasangan RH Ali Abdurrahman alatas dan Yuchanidz Ali, Guru madrasah dari tahun 1998 sampai kini, Kini aku tinggal di Perum Griya Jembar Lestari no 15 gumilir cilacap Utara , email: flanelsyarifah@gmail.com HP 087763543547. Sampai hari ini Aku baru tergugah membuat 8 antologi yaitu :                                                                                                                            

01  Antologi JEJAK MEMORI    2021  Cahaya pelangi media

02 Antologi SILENT        2021  CSI Publisher

03 Antologi Mengukir Mimpi 2021       2021  KANAKA MEDIA

04 Antologi Indahnya Persahabatan     2021  KANAKA MEDIA

05 Antologi Kemilau Cahya Sang Inspirator   2021  KANAKA MEDIA

06 Antologi Berkah Menulis       2021  KANAKA MEDIA                                                                                          07 Antologi Karya berjuta cerita 2021 KANAKA MEDIA                                                                                                    08 Kemilau Cahaya Sang Inspirator 2021       KANAKA MEDIA                                                                                                      

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sinopsis

Novel anak edukatif ini akan membuat putra/putri anda suka dengan matematika, bangga dengan islam, karena ada beberapa tokoh cendekiawan muslim dunia yang telah mewarnai dunia ilmiah dan ikut andil besar dalam pertumbuhan peradaban Sains di dunia ini, bahkan menjadi rujukan dari semua cendekiawan dunia. Kami sisipkan untuk membuat ghiroh anak-anak muncul dan tertarik mengikuti jejak beliau.

Buku ini juga cocok untuk kado buah hati anda yang baru lancar membaca, membuat pembaca asyik dan ingin mengetahui kelanjutan kisah ini, sampai selesai.