Kata Pengantar
Alhamdulillahirabbil ‘alamin. Wabihi, nasta’inu ‘ala
umuriddunya waddin. Washolawatu wassalamu ‘ala asrofil anbiya’ i wal mursalin.
Wa’ala alihi wa ashabihi ajma’in Amma ba’du. Segala puji
bagi Allah karena atas rahmat serta karunia-Nya, kami mampu menyelesaikan
novel untuk anak sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. Tak lupa, lantunan
shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad
karena berkat beliau lah kita mampu keluar dari jalan yang gelap menuju jalan
yang terang serta semoga kelak kita sama-sama mendapatkan syafa’at beliau.
Beliau juga telah membawa ajaran agama Islam yang membuat hati kita selalu
sejuk, damai, dan aman, sebagai pedoman hidup yang akan selalu kita bawa
sampai kapan pun.
Novel anak
ini kami beri judul “Kerajaan Numeric” kami buat semenarik dan sebaik mungkin
agar mampu menjadi pelepas dahaga para pembaca yang sudah lama menantikan
sebuah karya yang sehat dan bergizi cocok untuk buah hati. Insya alloh dengan
membaca novel anak ini, akan membuat anak suka membaca dan berhitung dengan
enjoy.
Kami juga
menyadari bahwa tidak ada satupun karya manusia yang ada di dunia ini yang
bisa dikatakan sempurna. Untuk itu, kami memohon agar para pembaca yang
budiman berkenan untuk memberikan saran dan masukan demi untuk meningkatkan
kualitas kami agar supaya kami semakin mampu menghasilkan karya-karya terbaik
lainnya dan demi membuat para pembaca semakin puas dengan hasil karya kami.
Demikian
novel yang kami buat, semoga dapat memberikan manfaat serta menambah wawasan
para pembaca. Terimakasih.
Cilacap, 09
Mei 2021
Syarifah Hani alatas
Tersesat di Hutan Geometri (2)
Kutukan Penyihir Laknati
untuk Putri
Penyihir Laknati bertahta
di Numeric
Terbebas dari Amanita
Muscaria
Pertemuan Husna dengan Putri Yasmin
Pertemuan Husna dengan
Putri Yasmin
Apakah ini jebakan Penyihir Laknati?
Bab 1.
Kerajaan Numeric yang Indah
Pada zaman dahulu
kala, ada sebuah Kerajaan yang indah. Kerajaan Numeric namanya, kerajaan ini
unik, dimana semburat cahaya mataharinya tidak terlalu terik, sehingga tidak
membuat kulit manusia menghitam. Kerajaan ini adalah cikal bakal adanya angka
di dunia ini. Didalam istana, terdapat 10 tanaman langka. Masing-masing tanaman
menghasilkan Angka 0 – 9. Disekitar tanaman ajaib ada beraneka macam tumbuhan
bunga yang berbunga aneka macam operasi
bilangan, yups, ada bunga +(tambah), bunga -(kurang), bunga : (bagi), bunga X
(kali), bahkan bunga =(sama dengan juga ada). Anehnya lagi Tanaman angka dan
bunga operasi bilangan itu berbunga dan berbuah sepanjang masa. Bisa
dibayangkan jika tidak berbunga, maka akan mempengaruhi dunia ini, apa jadinya
jika dalam hidup ini tidak ada angka dan operasi bilangan. Jadi kedamaian
kerajaan ini harus dijaga selamanya agar kita bisa menikmati indahnya angka,
dan bermanfaatnya angka, bagi dunia manusia.
Kerajaan Numeric
dipimpin oleh seorang raja yang pintar, tampan dan bijaksana. Namanya Raja
Numeric. Raja Numeric menikah dengan seorang ratu, bernama ratu Alfabet. Raja
dan ratu memiliki seorang putri cantik dan periang, Putri Yasmin
namanya. Putri Yasmin sangat menyukai kucing, kucingnya berbulu tebal dan
berwarna pink. Sang putri sering menghabiskan waktu bermainnya dalam taman
istana yang berdekatan dengan hutan, disekitar tanaman angka dan bunga operasi
bilangan. Saat bermain putri Yasmin selalu ditemani Sansan, kucing ajaib
kesayangannya.
Di ujung hutan yang berdekatan dengan
Istana, hiduplah seorang penyihir, namanya Laknati, Laknati sangat benci dengan
angka. Angka dan operasi bilangan membuatnya pusing tujuh keliling, dia sangat
ingin menghancurkan istana raja numeric dengan taman ajaibnya itu. Dia merasa
hidup itu harus dinikmati dan tidak perlu ada angka-angka dan operasi bilangan
yang membuatnya harus berpikir keras dan membuatnya pusing.
Wah, bisa dibayangkan ya? Jika hidup kita
tidak ada angka, semua angka hilang, angka di jam tangan kita, angka di nominal
uang, dibuku rekening ibumu juga hilang, ketika membuka laptop, televisi juga
tidak bisa, karena semua memakai angka. Dunia akan kacau dan hancur, jika dunia
hancur, penyihir Laknati akan senang dan bisa menguasai kegelapan.
Penyihir Laknati tersenyum memikirkan ide
gilanya untuk menghancurkan kerajaan Numeric, Dia melihat bola ajaibnya,
seketika senyumnya hilang saat bola ajaibnya menunjukkan ada dua manusia yang
sangat pintar memakai angka, namanya Hasna dan Husna. Dalam bola ajaibnya,
terlihat Hasna dan Husna sedang memperlihatkan medali dan pialanya, karena baru
memenangkan lomba matematika.
Penyihir Laknati sangat tidak menyukai
kenyataan, bahwa Hasna dan Husna sepintar itu, ini adalah ancaman untuknya. Dan
dia menyiapkan sebuah rencana untuk menyingkirkan mereka.
Bersambung…
------------------------------------------------------------------------
Bab 2
Putri Yasmin yang
malang
Pagi hari menjelang, Sang Ratu Alfabet
membangunkan putri dari tidurnya yang lelap, tahukah kamu bagaimana cara Ratu
membangunkan sang putri? Sang Ratu bersenandung melafalkan abjad A-Z dengan
indahnya, sang putri bangun dan tersenyum pada sang Ratu, dengan kesaktiannya,
bunda ratu mentransfer ilmu Alfabet kepada putrinya. Kamu mau ilmu alfabet?
Nantikan nanti diakhir cerita kali ini ya.
Sang Ratu Alfabet memang sakti dan pintar
seperti Sang Raja, hanya saja mereka memiliki keahlian yang diturunkan turun
temurun dari keluarganya masing-masing. Jika Baginda Raja ahli dalam ilmu
Numerik (angka), maka Sang ratu ahli dalam ilmu Alfabet (abjad). Putri Yasmin
menuruni kesaktian dari kedua orang tuanya. Dan menjadi tugas Putri Yasmin di
masa depannya untuk menjaga Kedamaian dimuka bumi, dengan menjaga tanaman
angka, pohon operasi bilangan dan ilmu alphabet dari Sang Ratu.
Pada suatu hari, disaat Putri Yasmin
bermain bersama Sansan, kucing kesayangannya. Putri Yasmin melompat-lompat
dengan riangnya di Taman Istana menuju hutan di Ujung Istana, hingga tak sadar
jika sudah keluar dari Istana, Sansan kewalahan mengejar langkah Sang Putri.
“Putri, putri, tunggu aku” Sansan
berteriak sambil mengejar Sang Putri.
Sang putri tertawa riang, tak menyadari
jika sepasang mata mengawasi gerak-gerik Sang Putri. Tiba-tiba Sang Putri
tersesat, tidak mengetahui arah, pemandangan di sekitar, terasa begitu asing.
Sesaat selanjutnya, tercium bau wangi bunga melati, tak lama kemudian Sang
Putripun pingsan. Ketika Sang putri membuka mata, dia sudah berada di sebuah
peraduan dalam kediaman penyihir Laknati.
Sansan kehilangan jejak Sang Putri,
setelah lama mencari tanpa hasil, Sansan kembali ke Istana untuk melaporkan
berita hilangnya Sang Putri.
Baginda Raja dan Ratu sedih, Sansanpun
merasa malu dan bersalah karena tidak bisa menjaga sang putri, tiba-tiba
sebatang anak panah melesat tepat disebelah singgasana Raja. Raja memerintahkan
Panglima kerajaan untuk membuka surat yang menempel di anak panah tersebut.
“ini surat dari penyihir Laknati,
baginda” Panglima kerajaan melaporkan.
“Bacakan untukku, segera” Baginda raja
memberikan titahnya.
“Baik baginda, akan segera saya
laksanakan!”jawab panglima dengan lantang.
Apakah isi surat dari penyihir Laknati?
ingin tahu jawabannya? Ikuti kisah ini, dan jangan lupa ikuti tugas dibawah ini
!
Bersambung…
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµ
Agar kalian bisa melanjutkan kisah ini,
kalian harus menguasai ilmu Alfabet yang pertama, tuliskan huruf A-Z di kolom
komentar, sambil bersenandung menyanyikan ya, Oke? Semangat!!
------------------------------------------------------------------------
Bagaimana kabarmu hari ini? Apakah kamu sudah menulis huruf A – Z di
kolom komentar? Baiklah, jika sudah, perlu anak-anak tahu ya? Jika kamu sudah
tahu ilmu alfabet itu, insya Alloh kalian akan cepat bisa menguasai ilmu yang
selanjutnya, kita lanjutkan kisahnya ya? terakhir Panglima kerajaan akan
membaca surat dari penyihir Laknati. Bunyi suratnya adalah..
Bab 3
Tersesat di Hutan Geometri
Panglima Kerajaan membacakan surat dari
Penyihir Laknati, isinya sebagai berikut :
šššššššššš
Kepada :
Baginda Raja Numeric
Putri Yasmin hanya bisa diselamatkan oleh
Hasna dan Husna.
Dariku
Laknati yang cantik sepanjang hari
šššššššššš
Semua yang mendengar isi surat itu, dibuat
bingung dan bertanya dalam hati, siapakah Hasna dan Husna itu? Sesakti apakah
mereka, hingga seorang penyihir Laknati menginginkannya.
“Apakah semua yang ada di ruangan ini
mendengarkan permintaan Laknati? Segera cari manusia yang bernama Hasna dan
Husna itu!” Titah sang Raja Eric.
“Ta… tapi, Baginda, siapakah Hasna dan
Husna itu ?” Tanya Sansan.
Baginda raja memperlihatkan kepada yang
hadir di ruangannya, menggunakan Cermin ajaib, siapakah Hasna dan Husna itu,
dua anak manusia yang pintar dalam hal numeric. Terlihat Hasna, anak gadis
berusia 10 tahun yang berjilbab, dan Husna Remaja tanggung yang tampan.
“Kalian sudah lihat?, itulah Hasna dan
Husna yang dicari Penyihir Laknati, segera cari, panggil mereka dan ajak untuk
menghadapku, aku sendiri yang akan memintanya, menolong putriku” Titah Raja
Eric.
“Baiik baginda” ucap segenap yang hadir
di ruangan ersebut.
šŗšŗšŗšŗšŗšŗšŗšŗšŗšŗšŗ
Sore hari, usai sholat asar, Hasna dan
Husna ngabuburit bersama sambil menunggu waktu berbuka tiba. Mereka tampak
bersepeda santai.
“Husnaaa, tunggu aku” tampak Hasna
terengah-engah mengejar Husna.
“Hahahaha…, ayo kejar aku, masa tidak
bisa?” ejek Husna kepada Hasna.
“Haii, besok kita ada Ujian kan?, jangan
cepat-cepat, nanti jatuuh” ujar Hasna.
“Kamu saja yang tak bisa melewatiku
kan?”Husna kembali mengajak Hasna bercanda.
Mendengar candaan Husna, Hasna kembali
bersemangat mengejar Husna, tak berapa lama Hasna sudah berada di depan Husna.
Sambil terengah-engah Husna menghentikan sepedanya sambil menggerakkan tangan,
menyuruh Hasna berhenti.
“Kita ada dimana ini, lihatlah sekitar
kita, aku tidak mengenali apapun yang ada disekitar sini” kata Husna sambil
mengatur nafas.
“eeh, iyaa” kata Hasna sambil memandang
pemandangan disekitarnya. Sepi. Mengapa ada pohon-pohon yang tampak asing
bagiku.
“Ayo, kita coba kembali lewat jalan yang
ini saja” tangannya menunjuk ke jalan yang berbelok ke kiri.
“kamuu yakiin?” Tanya Hasna pada Husna.
“Bismillah saja, yuk segera pulang! Sudah
sore,” ajak Husna pada Hasna, sambil mulaimengayuh sepedanya.
“Husna, tunggu aku..!” Hasna mengejar
Husna, semakin lama mereka mengayuh, semakin aneh pemandangan terlihat didepan
mata, ada tanaman yang berbuah angka 0, 1, 2 sampai angka 9, bahkan bunga
beraneka warna, namun bentuk bunganya ada yang seperti +,-,: , lucu dan
menarik. Bahkan wanginya semerbak memanuhi udara.
Tiba-tiba dari balik pohon yang berbuah
angka 7, muncul seekor kucing berwarna pink dengan bulu tebal seperti kucing
Angora. Hasna terpesona melihat keindahan bulu kucing itu.
“Hai.., apa kalian tersesat?” kata
Sansan, kucing kesayangan Putri dengan ramah.
“A…Apa kamu yang bicara pada kami,” ujar
Husna terkejut dan takjub melihat ada kucing cantik yang bisa bicara.
Bagaimana kisah selanjutnya ya? Kalian
mau tahu apakah Hasna dan Husna bisa kembali dengan selamat? Kerjakan tugas
dibawah ini ya!
Bersambung…
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Agar kalian bisa melanjutkan kisah ini,
kalian harus menguasai ilmu Numerik yang pertama, tuliskan angka 0-9 di kolom
komentar, Oke? Semangat!!
------------------------------------------------------------------------
Bab 4
Tersesat
di Hutan Geometri (2)
Apakah kalian sudah menulis angka 0-9,
Alhamdulillah, kalian luar biasa dan anak hebat! Baiklah, kalian sudah
penasaran kan, kelanjutan kisah ini? Husna dan Hasna sangat terkejut saat
Sansan kucing kesayangan Putri menyapa mereka di tepi Hutan yang berbatasan
dengan taman Istana.
“Namaku Sansan, kucing cantik, baik hati
dan tidak sombong, serta pintar sedunia. Makanya Aku bisa bicara padamu,” ujar
Sansan sambil bergaya centil.
Hasna dan Husna saling berpandangan,
Hasna mengedikkan bahu dan mengangkat kedua tangannya saat Husna memperlihatkan
mimik muka bingung dan seperti hendak menanyakan sesuatu.
“Hallo.., kenapa kalian diam saja,
bagaimana Aku bisa menolong kalian, jika kalian diam saja, coba jawab
pertanyaanku, apakah kalian tersesat?” kata Sansan sambil bergaya layaknya manusia,
kedua kaki depannya diangkat.
“Eehm… anu, iya kami tersesat” kata Husna
sambil bergumam tidak jelas, “Kami mau pulang, tapi entah mengapa, Kami
tiba-tiba ada di tempat ini. Apakah kamu bisa membantu kami?.
“Baiklaaah, Sansan siap menolongmu,”Jawab
Sansan sambil melakukan gerakan hormat saat mengatakan kata siap.
“Tapii, ada syaratnya…, syarat itu adalah
kamu bisa menjawab pertanyaanku, begini, aku kan punya saudara, total semua
yang ada dirumah berjumlah 10 kucing, saat ini kami terbiasa makan sehari dua
kali, dan setiap makan, kami mendapatkan jatah masing-masing kucing satu ikan
tongkol, hari ini, aku mendapat tugas untuk belanja ikan tongkol untuk 5 hari.
Berapa ikan tongkol yang harus kubeli?” kata Sansan menjelaskan masalahnya
sambil menggerak-gerakan badannya, menirukan gerakan manusia.
Hasna dan Husna tertawa terbahak-bahak,
melihat tingkah Sansan saat menjelaskan masalahnya yang terlihat lucu.
“Apa ada yang salah?” kata Sansan.
“Tidaak, tidaak, hahahaha, baiklah, kamu
lucu sansan, itu soal yang mudah bagi kami, kamu harus membeli 100 ikan tongkol
sansan,” kata Husna sambil menahan tawa.
“Oh, begitu.., baiklah, aku makin percaya
padamu, saat mengatakan itu soal yang mudah, ayo kita harus segera bertemu
dengan Raja Eric,”kata Sansan.
“Siapa Raja Eric itu, Sansan? Kata Hasna.
“Nama lengkapnya Baginda Raja Numeric
yang agung, beliau adalah raja kami, hanya beliaulah yang bisa mengantarkanmu
pulang” kata Sansan sambil mulai berjalan menyusuri jalan.
Hasna dan Husna mengikuti langkah kaki
Sansan. Dalam hati mereka terkagum-kagum dengan pemandangan yang terlihat di
sebelah kanan dan kiri sepanjang jalan yang mereka lalui, pohon berwarna-warni
dengan bentuk buah aneka bentuk geometri, ada buah yang berbentuk seperti bola,
kotak, prisma, tabung,bahkan ada yang berbentuk segitiga dan trapezium.
Saat sampai di dekat gerbang Istana,
Hasna memarkir sepedanya dan berjalan mengikuti Sansan memasuki gerbang Istana.
Terdengar suara derit pintu saat gerbang terbuka, berpendaranlah cahaya yang menyilaukan mata
Hasna dan Husna, mata mereka seperti mau meloncat dari tempatnya, melihat
keindahan di dalam istana, langkahnya terhenti untuk menikmati keindahannya,
lantainya terlihat bening, dindingnya terlihat penuh dengan ornamen hiasan
aneka macam bentuk geometri yang berwarna-warni.
Bagaimana kisah selanjutnya ya? Apa yang
terjadi saat mereka bertemu Raja Eric ya? Kerjakan tugas dibawah ini, agar
kalian bisa melanjutkan membaca kisah ini.
Bersambung…
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Tugas : kalian harus membuat bentuk bola,
kotak, prisma, tabung, segitiga dan
trapesium di kolom komentar ya, Oke? Semangat!!
------------------------------------------------------------------------
Bab 5
Hidangan
Raja Eric
Apakah kalian sudah membuat bentuk bola,
kotak, prisma, tabung, segitiga dan
trapesium di kolom komentar, Alhamdulillah, kalian luar biasa dan anak hebat!
Baiklah, apakah kamu sudah siap membaca kelanjutan kisah ini? Husna dan Hasna
sudah sampai di gerbang Istana, mereka sedang mengagumi keindahan Istana
Numeric dari luar.
“Dung…durundung..dung..dung..” suara drum
menggetarkan hati.
“Teeet..teretetetetet…” suara terompet
membahana, saat tirai penghubung antara luar dan dalam istana tersingkap, aneka
music riang, badut-badut, boneka dan hewan-hewan lucu bernyanyi dengan riang,
pertunjukan demi pertunjukan disuguhkan untuk menyambut kehadiran Hasna dan
Husna di istana. Mata Hasna dan Husna bercahaya, badanpun bergoyang mengikuti
irama music, mereka asyik ikut menari bersama Sansan yang menemani. Tiba-tiba
ada kembang api yang berpendaran cahayanya di langit Numerik, membuat semua
mata terpaku memperhatikan hingga habis. Sesaat setelah cahaya kembang api
usai, ruangan nampak terlihat lebih jelas. Di Ujung kanan ada kursi tinggi yang
mirip seperti singgasana dengan motif angka 8.
“Ini ruangan raja. Saat raja memasuki
ruangan ini, jangan lupa melakukan gerakan hormat seperti ini ya,” Sansan
mempraktikan untuk ditiru oleh Hasna dan Husna.
Beberapa saat kemudian tampak seorang
laki-laki paruh baya mirip dengan abah Husna, datang mengenakan pakaian
kebesaran seorang raja, tampak mewah dari kain sutra dengan kancing yang
terbuat dari emas dan berlian. Mahkotanya berkilauan terkena cahaya.
“Salam hormat kami, Baginda Numeric yang
agung,” kata Sansan sambil membungkuk, ditirukan oleh Hasna dan Husna.
“Salam juga untukmu Sansan, Husna dan
Hasna,” jawab Raja Eric sambil tersenyum lebar dan berwibawa. “ Ayo silahkan
duduk kembali Hasna, Husna, Sansan.”
Husna, Hasna dan Sansan duduk menghadap
ke Baginda Raja Eric.
“Selamat datang di Istana Numerik Husna,
Hasna, bagaimana? Apakah kalian menyukai istana ini?” Tanya Baginda Eric pada
Hasna dan Husna.
“Maaf, jika undanganku terlalu mendadak
untukmu, Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan, namun sebelumnya, sebaiknya kita
makan dahulu, sebab sudah menjelang maghrib, bukankah kalian puasa,” kata Raja
Eric sambil tersenyum.
Raja mengajak Hasna dan Husna menuju
sebuah taman yang indah, Hasna
tersenyum, dalam hati ia berkata ” Inilah surga yang sesungguhnya”, tangannya
mencolek Husna,”Apakah kita ada di surga? Lihatlah pohon buah meski pendek,
namun buahnya bergelantungan tampak masak di pohon” bisik Hasna pada Husna.
Husna hanya tersenyum. Mereka berjalan-jalan di taman hingga mereka sampai di
sebuah meja besar, tampak pelayan meletakkan beraneka macam makanan.
“Pelayan, hidangkan kue keju yang
berhiaskan coklat berbentuk mawar merah itu”kata Raja.
“Baik, baginda”, Kue dihidangkan, Hasna
dan Husna melahap kue tersebut, rasanya sangat delicious.
Perlahan perasaan mereka jauh lebih baik
setelah menyantap kue tersebut, kehangatan dan perhatian Raja Erik pada mereka,
membuat mereka tambah percaya diri dan lebih bersemangat.
“Pelayan, hidangkan makanan yang
selanjutnya” perintah Raja, sup daging sapi dengan wortel dan daun bawang
dihidangkan oleh pelayan, Hasna dan Husna merasa segar dan membuat mereka
semakin fresh. Apalagi hidangan penutupnya adalah hidangan kesukaan mereka Soup
pasta buah.
Entah apa yang terjadi, setelah mereka
makan soup pasta buah, mereka menjadi lebih agresif pikirannya. Mereka ingin
tahu ini dan itu, raja menyadari hal itu. Namun Raja Erik segera mencegah apa
yang ingin mereka perbuat selanjutnya.
Bagaimana kisah selanjutnya ya? Apa yang
akan dibicarakan Raja Eric ya? Kerjakan tugas dibawah ini, agar kalian bisa
melanjutkan membaca kisah ini.
Bersambung…
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Tugas : kalian harus membuat gambar drum
yang berbentuk tabung dan terompet yang berbentuk kerucut ya, Oke? Semangat!!
------------------------------------------------------------------------
Bab 6
Permintaan
Raja
Pada episode sebelumnya diceritakan bahwa
setelah Kak Husna dan Hasna menghabiskan Soup Pasta buah itu. mereka menjadi lebih agresif pikirannya.
Mereka ingin tahu ini dan itu, raja menyadari hal itu. Namun Raja Erik segera
mencegah apa yang ingin mereka perbuat selanjutnya.
"Stop, hentikanlah apa yang terlintas dalam
pikiranmu itu,
gunakan rasa ingin tahu kalian untuk sesuatu yang lebih penting nanti," kata
Raja Eric.
“Sebelum kita lanjutkan, mari kita temui Ratu Alfa,
dia baru saja selesai berkunjung ke suatu tempat dan sekarang sudah menunggu
kita di Aula,” lanjut Raja Erik sambil berdiri, melangkah menuju Aula diikuti
oleh pengawalnya.
"Sesuatu yang lebih
penting apa itu?, saat ini, adakah yang lebih penting dari cara
kita pulang,"
bisik Kak Husna pada Hasna, sambil mengikuti Raja Eric menuju
Aula.
Hasna mengedikkan bahunya, tersenyum pada Kak Husna
sambil berkata “Sabar ya”.
Ratu Alfa menyambut kehadiran Raja, tersenyum
sambil berkata,”Sudah kulaksanakan perintahmu, semua sudah beres kanda, sesuai
keinginanmu”.
"Baiklah dinda, terima
kasih ya....," kata Raja melepas pelukan yang diberikan Ratu padanya. Raja memulai ceritanya pada kami , "Begini, Ratu Alfa baru saja pulang berkunjung,
menemui Ibu kalian. Seperti yang kukatakan tadi, aku mengundang kalian karena kalian anak
yang istimewa. Aku memerlukan bantuan kalian."
"Bantuan apakah itu?" tanya Kak Husna dan Hasna makin penasaran.
"Aku ...," tiba-tiba
wajah raja menjadi sedih. "Aku ingin minta tolong kalian untuk
menyelamatkan puteriku yang diculik seorang penyihir."
"Siapa penyihir yang
menculik puteri? Kenapa dia menculik puteri? Kenapa raja minta tolong pada kami?" tanya Kak Husna penasaran.
"Nama puteriku Yasmin. Ia
diculik seorang penyihir perempuan bernama Laknati. Menurut informasi yang
beredar dia tinggal di ujung Hutan Geometri. Ia telah mengirim surat padaku
bahwa yang bisa menyelamatkan puteri Yasmin adalah seorang anak laki-laki dan
perempuan yang pintar Geometri, dan aku yakin kalian lah orangnya," raja
menjelaskan.
"Tapi ...," kata Hasna sedikit gelisah.
"Kalian tak perlu
khawatir," ucap raja kemudian, "Sansan akan menemani kalian. Bersama Sansan kalian akan diajak mendatangi
Tuan Khawarizmi aljabbar, dialah yang memiliki
ramuan untuk mengalahkan
Penyihir Laknati dan akan menemani petualangan kalian. O iya,
aku juga akan sering mengirim Burung Merpati Ajaib untuk memberi petunjuk pada
kalian. Bagaimana? Setuju?"
"Siapa? Khawarizmi
aljabbar? Bukankah dia Bapak Aljabbar modern yang
menemukan symbol angka nol, satu- sembilan?” kata Kak Husna.
“Bukankah dia itu penemu system Alghorisme (kini
algoritma) ?” bisik Hasna pada Kak Husna.
“Betul sekali dik hasna” Kata Husna memandang
adiknya, dia bangga dengan ingatan adiknya yang tajam.
“Ya, nanti kalian bisa menemuinya” Kata Baginda.
“Baiklah, aku setuju," tukas Kak Husna. "Aku penasaran ingin sekali berjumpa dengan Bapak Aljabbar dan ikut memecahkan masalah ini. Kamu
bagaimana Hasna?"
"Aku ... sebenarnya
penasaran sih, tapi kita kan belum minta ijin pada mama kak?," Hasna menjawab pertanyaan Kak Husna.
Raja Eric tersenyum.
"Kamu bisa bicara dengan mamamu untuk minta ijin, meskipun tadi Ratu
sudahmenemui ibumu, namun kamu sendiri, belum meminta izin pada ibumu secara
pribadi" katanya. Kemudian Raja mengayunkan tongkatnya. Muncul sebuah
video call dengan layar besar. Di sana tampak wajah mama Kak Husna dan Hasna. "Hei Kak Husna, Hasna, apa kalian baru pulang les?
Maaf, rumah sedang kosong karena mama pergi ke rumah paman. Tadi Ratu sudah menemui mama, Pergilah
bersama Sansan dan Tuan Khawarizmi aljabbar.
Jangan takut! Dengan itu kamu akan banyak belajar. Semangaaat! " kata mama.
Mendengar jawaban mama, Hasna jadi bersemangat. Dengan
mantap ia menjawab," Ya, saya ikut!"
Raja senang mendengar jawaban
mereka. Kak Husna dan Hasna tidur di istana semalam. Paginya mereka telah siap memulai
petualangannya bersama Sansan.
Bagaimana petualangan Kak Husna, Hasna, dan Sansan selanjutnya? Ikuti kisah
selanjutnya ya
....??
Bersambung?
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Tugas : kalian harus
tahu, siapakah Khawarizmi aljabbar itu ya, Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom
komentar
------------------------------------------------------------------------
Bab 7
Menuju
rumah Aljabbar
Pada episode sebelumnya diceritakan bahwa
Raja Erik senang mendengar
jawaban Kak Husna dan Hasna. Mereka berdua tidur di istana semalam.
Paginya mereka telah siap memulai Misinya bersama Sansan.
Pagi hari, di
saat Kak Husna, Hasna dan Sansan bersiap melaksanakan perjalanan untuk membawa
pulang Putri Yasmin, Ratu Alfabeta menemui mereka.
“Hasna,
bawalah perkamen dan pena ini” Kata
Bunda ratu Alfabeta
“Apakah
perkamen itu?” bisik Hasna pada Kak Husna dengan ekspresi tampak kebingungan.
Kak Husna
hanya nyengir saja, namun dia akhirnya menjawab, “Itu seperti kertas pada masa
kita”.
Bunda ratu
tersenyum,”Ini adalah perkamen ajaib, jika kau menuliskan apa yang kau ingin
disini, dilanjutkan berdo’a, mohon dikabulkan, insya alloh akan dikabulkan.”
“Baiklah Bunda
ratu Alfa, akan kusimpan pemberian bunda ratu ini” kata Hasna.
Kak Husna, Hasna, dan Sansan mencium tangan bunda ratu dan memulai
perjalanan mereka. Hasna dan Husna berdo’a,”Bismillahi tawakkaltu ‘alalloohi
laa khaula walaa quwwata illaa billaah”. Sansan membawa sebuah tas berbentuk ikan . Walaupun kecil tapi
tas itu bisa menyimpan apa saja, seperti kantong dora emon. Seperti tas ,
bisa mengeluarkan benda apapun yang kita perlukan. Masih banyak lagi fungsi
ikan ini. Nanti kamu akan tahu
sendiri. Mereka berjalan di jalan warna merah. Kak Husna dan Hasna
menggunakan sepeda. Sansan tak perlu menggunakan sepeda. Ukuran badannya
terlalu kecil. Lagipula ia bisa lincah berlari, terkadang dia duduk di
keranjang sepeda Hasna. Tujuan pertama mereka mencari Tuan Khawarizmi Al
Jabbar.
"Stop, aku lupa di mana rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar," kata
Sansan. Ia lalu memencet mata pada ikan. "Selamat sore Raja Erik, saya
membutuhkan petunjuk di mana rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar," kata Sansan
sambil mendekatkan ikan ke mulut, seperti bicara menggunakan Handphone.
Tak lama lalu muncul suara berdengung di atas langit Numerik. Itu
pertanda merpati utusan Raja Erik
datang. Ia pasti membawa petunjuk. Merpati putih itu menjatuhkan sebuah surat untuk Kak
Husna, Hasna, dan Sansan. Mereka membuka surat itu.
" Kalian butuh petunjuk mengenai rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar
bukan? Berbeloklah ambil jalan yang ke kanan. Kalian akan melalui jalan
berwarna biru. Di tepi jalan itu, setiap
dua puluh meter ada pohon Payung. Rumah tuan Khawarizmi Al Jabbar ada di
sebuah desa. Desa itu jaraknya 200 m dari bunga kerucut pertama,"
begitu bunyi surat itu.
"Bunga kerucut? Seperti terompet begitu?" dengan mengernyitkan
dahi Hasna bertanya.
"Kamu belum pernah melihat bunga kerucut kan?" ucap Sansan.
Lalu ia menunjuk sebuah perdu. Perdu itu tingginya setengah meter. Ia memiliki
bunga-bunga kuning lancip. Bunga-bunga itu seperti terompet. "Itu yang
namanya bunga kerucut," begitu kata Sansan.
"Wow, bunga yang cantik," teriak Hasna. Ia terburu-buru
mencium bunga itu.
"Eits, stop, tungguu!" teriak Sansan memperingakan.
Tapi terlambat, Hasna sudah terlanjur mencium bunga kerucut. Ujung
bunga yang lancip menusuk hidung Hasna. Hidung Hasna jadi kemerahan, seperti
alergi bunga. Ada benjolan sebesar kelereng di ujung hidung.
"Hahaha, " Kak Husna dan Sansan tertawa terpingkal-pingkal
melihat tampang Hasna makin lucu.
Hasna cemberut. "Kenapa kamu tidak bilang dari tadi ,
Sansan??" teriak Hasna kesal.
"Yah, karena kamu tidak bertanya," jawab Sansan cuek sambil
berjalan melalui jalan warna biru.
Walaupun kesal tapi Hasna berusaha melupakan masalahnya. Dia tahu
memelihara rasa kesal itu tidak baik. Seharian bisa tidak enak kalau kesal
terus, bawaanya emosi dan terlalu mengandalkan perasaan, padahal sekarang
sedang menjalankan satu misi yang penting.
Bagaimana Misi Kak Husna, Hasna, dan Sansan selanjutnya? Ikuti kisah
selanjutnya ya
....??
Bersambung?
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Tugas : kalian harus
tahu, bagaimana lafal do’a mau bepergian ya, Oke? Semangat!!
Jawab pertanyaan ini dikolom komentar
------------------------------------------------------------------------
Bab 8
Rumah Al Jabbar
Apa
kabar anak hebat dan mandiri! Alhamdulillah baik saja kan?. Baiklah, kalian
sudah penasaran kan, kelanjutan kisah ini?Pada episode sebelumnya diceritakan
bahwa meskipun Hasna kesal, namun ia berusaha
melupakan masalahnya. Dia tahu memelihara rasa kesal itu tidak baik. Seharian
bisa tidak enak kalau kesal terus, bawaanya emosi dan terlalu mengandalkan
perasaan, padahal sekarang dia sedang menjalankan satu misi yang penting.
Tiba-tiba Sansan berhenti berjalan. Ia bertanya pada Kak Husna, "O
iya Kak Husna, tadi petunjuk Burung
Merpati mengatakan bahwa rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar ada di sebuah
desa. Desa itu jaraknya 200 meter dari sini. Di tepi jalan ini setiap 20
meter ditumbuhi bunga kerucut. Jadi untuk mencapai jarak 200 meter, kita harus
menghitung berapa buah pohon bunga kerucut?"
" Berarti 200 : 20, Sansan. Berapa coba?" Kak Husna ganti
bertanya untuk menggoda Sansan.
" Oke, 8!" jawab Sansan dengan percaya diri sambil berlari
riang melanjutkan perjalanan.
"Hei, 10 Sansan!" teriak Hasna sambil mengejar Sansan dengan
sepedanya. "200 : 10 = 20, bukan 8! Berarti kita harus menghitung sebanyak
10 pohon kerucut."
"Memangnya 200 : 20 itu ada 10? Bukan 8?" Sansan tak
mempercayai kata-kata Hasna.
"Benar, Sansan. 200: 20 memang 10, itu soal yang sangat mudah
Sansan coba kau hapus angka 0 masing-masing 1, maka soalnya akan menjadi
20:2=10 kan?" Kak Husna membenarkan kata-kata Hasna.
"Oh, begitu ya caranya, wah gampang sekali ya, jika soalnya
mengandung nol, tinggal disederhanakan dengan membuang angka nol. Jadi kita
harus menghitung 10 pohon kerucut untuk mengetahui rumah Tuan Khawarizmi Al
Jabbar, " sahut Sansan.
Ketiganya meneruskan perjalanan. Tak lupa mereka menghitung bunga
kerucut, "1, 2, 3, 4, 5 ...." Di samping bunga kerucut yang ke 8
ada sebuah rumah. Terlihat ada Elang Raksasa bertengger diatap rumah.
"Tuh kan apa aku bilang Sansan, kalau kita salah menghitung bisa fatal.
Kalau kita menggunakan jawaban 8, kita bukannya menemukan rumah Tuan Khawarizmi
Al Jabbar, tapi masuk ke rumah Elang Raksasa," kata
Hasna.
"Hmmm, benar juga ya. Berarti kita harus teliti, tidak boleh
tergesa-gesa mencari jawaban," jawab Sansan.
Mereka pun meneruskan perjalanan. Setelah melewati 10 bunga kerucut
mereka menemukan sebuah perkampungan. Ada beberapa rumah berwarna cerah di
kampung itu. Rumah warna warni itu ada yang berbentuk tabung, prisma, limas,
dan bulat. Salah satu rumah itu adalah rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar .
Tapi yang mana rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar? Lagi-lagi Sansan lupa. Ia pun
bicara setelah menekan mata tas ikan. Tak lama lalu Burung Merpati datang
menjatuhkan surat.
"Rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar
berbentuk sebuah bangun ruang. Ia memiliki 7 sisi, 2 sisinya berbentuk
segilima dan kelima sisi lainnya berbentuk persegi panjang. Bangun apakah
itu?" Sansan membaca surat lalu bertanya pada Kak Husna dan Hasna.
Kak Husna dan Hasna berpikir, "7 sisi, 2 sisinya berbentuk segilima
dan kelima sisi lainnya berbentuk persegi panjang. Tiba-tiba Kak Husna
berteriak, "Aha! Aku tahu! Itu prisma segilima!"
"Kalau begitu kita harus mencari rumah yang berbentuk prisma
segilima, " sambung Hasna.
"Lihat! Itu ada rumah orange berbentuk prisma!" kata Hasna.
“Hasna coba lihat dengan teliti, prisma apakah itu?” Kata Kak Husna.
“Sisi yang berbentuk persegi panjangnya ada 3, Atapnya berbentuk
segitiga,” kata Sansan.
“Oh iya, berarti bukan itu ya kak?” sahut Hasna sambil menatap Kak
Husna.
“Iya bukan, itu Prisma segitiga, coba kamu lihat bangunan yang berwarna
ungu itu,” kata Kak Husna sambil menunjuk ke arah bangunan ungu itu, " itu
pasti rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar ."
“Aaah, iya, kak Husna benar, ciri-cirinya persis seperti yang tertulis
dalam surat” kata Hasna sambil melompat kegirangan.
Kak Husna, Hasna, dan Sansan mendekati rumah itu.
"Assalamu’alaikum, permisiii, apa ini rumah Tuan Khawarizmi Al
Jabbar ?" teriak Sansan.
Benarkah itu rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar? Berhasilkah mereka
membujuk Tuan Khawarizmi Al Jabbar untuk mengikuti perjalanan mereka? Bagaimana
kisah perjalanan mereka selanjutnya? Yuk ikuti dalam bab selanjutnya! Sampai
jumpa di bab 9 ya ....
Bersambung?
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Tugas : kalian harus
tahu, Rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar
berbentuk sebuah bangun ruang. Ia memiliki 7 sisi, 2 sisinya berbentuk
segilima dan kelima sisi lainnya berbentuk persegi panjang. Bangun apakah itu? , Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom
komentar
------------------------------------------------------------------------
Bab 9
Kunci masuk
rumah Al Jabbar
Apa kabar
pembaca kerajaan Numeric yang hebat?, pada episode sebelumnya diceritakan bahwa
mereka telah sampai pada rumah yang ciri-cirinya mirip sekali dengan yang
ditulis dalam surat yang dibawa oleh merpati. Benarkah itu rumah Tuan
Khawarizmi Al Jabbar? Berhasilkah mereka membujuk Tuan Khawarizmi Al Jabbar
untuk mengikuti perjalanan mereka? Bagaimana kisah perjalanan mereka
selanjutnya? Yuk kita simak kelanjutannya.
"Permisiii,
assalamu’alaikum, apa ini rumah Tuan Khawarizmi Al Jabbar ? adakah orang
didalam?" teriak Sansan
“Wa’alaikumussalam,
Betul sekaliii. Siapa di luar?" terdengar suara seorang laki-laki dari
dalam rumah, suaranya terdengar riang.
"Aku
Sansan, Kucing Putri Yasmin. Aku membawa dua temanku Kak Husna dan Hasna,
" jawab Sansan.
"Ooo
Sansan. Kucing kesayangan Putri Yasmin ya, tapi maaf aku sedang libur, jadi aku
tak bisa membantumu bekerja," jawab Tuan Khawarizmi Al Jabbar.
"Tapi ini
darurat, Tuan Khawarizmi Al Jabbar. Puteri Yasmin diculik. Hanya kamu yang
memiliki ramuan untuk mengalahkan Penyihir Laknati," bujuk Sansan pada
Tuan Khawarizmi Al Jabbar.
"Hmmm,
baiklah kalau begitu. Tapi kalian buka sendiri pintuku ya, " jawab Tuan
Khawarizmi Al Jabbar kemudian.
Di depan rumah
berbentuk prisma itu ada sebuah pintu yang tertutup. Ada 5 tombol di situ.
Setiap tombol berisi angka, ada angka 327, 160, 330, 181, dan 72. Sansan
memencet salah satunya. Eh, tiba-tiba keluar semprotan air di tombol itu. Lalu
terdengar tawa terbahak-bahak Tuan Khawarizmi Al Jabbar di dalam yang sedang
melihatperbuatan Sansan. Kak Husna membantu Sansan memencet tombol yang lain,
keluar semprotan saos mengenai wajahnya. Lagi-lagi Tuan Khawarizmi Al Jabbar
tertawa terbahak-bahak.
"Kalian
tidak melihat angka-angka di tombol itu ya?" terdengar suara Tuan
Khawarizmi Al Jabbar.
"Ya kami
lihat, tapi tidak tahu angka mana yang kamu maksud," kata Sansan.
"Oke, aku
akan memberi pertanyaan untuk mengetahui angka yang aku maksud. Tapi tunggu
dulu ya!" terdengar suara Tuan Khawarizmi Al Jabbar.
"Siap
menjawab pertanyaan?" terdengar suara Tuan Khawarizmi Al Jabbar dari dalam
rumah prisma.
"Siap,"
jawab Kak Husna, Hasna, dan Sansan.
"Oke,"
sahut Tuan Khawarizmi Al Jabbar kemudian.
“Ada dua
pertanyaan ya?, yang pertama, apakah yang kau ucapkan pertama kali saat tiba
berkunjung ke rumah orang lain?” Kata Tuan Khawarizmi.
“Mudah itu,
tentu saja salam, Assalamu’alaikum” betul tidak? Tukas Kak husna.
“Betul sekali,
selanjutnya soal yang kedua adalah…” kata Aljabbar.
“duuruuundungdungdungdung”
Sansan menimpali dengan menirukan suara music.
"Pertanyaannya
sangat simpel, berapakah kelipatan persekutuan terkecil dari 12, 24, dan
36?"Kata Al Jabbar
"Berapa
jawabannya Kak Husna? Bisa tidak?” tanya Sansan.
Apakah Husna
bisa menjawab pertanyaan itu? Bisakah mereka memasuki rumah Tuan Khawarizmi Al
Jabbar? Bagaimana kisah perjalanan mereka selanjutnya? Yuk ikuti dalam bab
selanjutnya! Sampai jumpa di bab 10 ya ....
Bersambung?
Tugas : kalian
harus tahu, apakah yang kau ucapkan pertama kali saat tiba berkunjung ke rumah
orang lain?, Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar
------------------------------------------------------------------------
Bab 10
Al Jabbar yang Unik
Apa
kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?, pada episode sebelumnya diceritakan
bahwa mereka harus menjawab pertanyaan kedua dari Al Jabbar, pertanyaannya
yaitu.., yuk kita ikuti kisah selanjutnya.
"Pertanyaannya sangat simpel, berapakah kelipatan persekutuan
terkecil dari 12, 24, dan 36?"
"Berapa jawabannya Kak Husna? ? Bisa tidak?" tanya
Sansan.
Kak Husna pun menjawab, " 12, 24, dan 36 dibagi 2 jadinya 6, 12,
18. Dibagi 2 lagi jadi 3, 6,9. Dibagi 3 jadi 1, 2, 3. dibagi 3 jadi 1, 1, 1.
Jadi kelipatan persekutuan terkecil dari 12, 24, dan 36 adalah 2x2x3x3 dan
jawabannya adalah ...."
"72," Hasna ikut menjawab.
"Hahaha… hahaha," terdengar tawa Tuan Khawarizmi Al
Jabbar. "Kalian memang luar biasa, jawabanmu betul sekali.
Berarti tombol yang bisa kalian tekan adalah 72."
Sansan memencet tombol dengan nomer 72. Pintu terbuka. Seketika
meloncatlah seorang AlJabbar sambil berteriak, "Yuhuuu!"
Kak Husna, Hasna kaget melihat gerakan Al Jabbar yang tidak
disangka-sangka dalam menyambut tamu.Sedangkan Sansan tampak biasa saja,
mengingat dia sudah terbiasa dan sudah memahami sifat AlJabbar.
Lelaki berperawakan tinggi itu sangat lincah. Setelah meloncat, ia
bersalto. Ia meloncat ke kanan dan ke kiri dengan mudah. Kaki AlJabbar itu
seperti sangat lentur. Ia memakai baju bermotif angka warna-warni.
Ia juga memakai topi mirip topi aladin. Dari balik topi itu menyembul rambut
sebahu. Wajah laki-laki itu tampak riang.
Tuan Khawarizmi Al Jabbar masih bergerak. Ia seperti tak bisa diam.
Aljabbar lincah itu pun segera melangkah sambil berkata, "Ayo ikuti
aku!"
Tentu saja Kak Husna, Hasna, dan Sansan mau mengikuti, tapi masalahnya
... Tuan Khawarizmi Al Jabbar terlalu lincah dan bersemangat. Jadi begitu ia
melangkah, Ia begitu cepat meninggalkan Kak Husna, Hasna, dan Sansan.
"Huff, orang yang aneh," gumam Kak Husna sambil menghembuskan
nafas.
"Dia memang begitu," sahut Sansan. "Tapi tidak apa-apa,
kita berjalan saja seperti biasanya. Nanti dia juga akan menunggu
kita."
Kak Husna, Hasna, dan Sansan pun melanjutkan perjalanan. Kak Husna
dan Hasna tetap menggunakan sepeda. Sansan meringkuk di keranjang
sepeda Hasna seperti biasa. Mereka tiba di sebuah pohon.
"Taraaa!" seseorang berteriak. Muncul wajah AlJabbar terbalik
tepat di depan Kak Husna. Mata AlJabbar itu di bawah dan mulutnya di
atas.
"Aaaargh!" teriak Kak Husna kaget dan hasna kaget.
"Hahaha," terdengar tawa Tuan Khawarizmi Al Jabbar.
Ternyata AlJabbar lucu itu sedang bergelantungan di atas pohon. Kepala
AlJabbar itu di bawah, kaki dan tangannya di atas. Ia berpegangan pada sebuah
dahan. Benar-benar mirip monyet. Dia senang sudah mengejutkan Kak Husna dan
teman-temannya.
"Tuan Khawarizmi Al Jabbar, kami sangat kaget!" ujar Hasna
sambil menenangkan hatinya.
Tuan Khawarizmi Al Jabbar menoleh pada gadis berhijab itu. Seketika dia
tertawa terbahak-bahak. Ia menunjuk hidung Hasna. "Hahaha hahaha hahaha,
ada apa di ujung hidungmu?"
"Oh ini karena hidungku tertusuk ujung bunga kerucut," jawab
Hasna malu.
"Hahaha hahaha," Tuan Khawarizmi Al Jabbar tertawa
terbahak-bahak. Lalu dia berkata, "Ikuti aku, aku tahu obatnya,"
AlJabbar berkaki panjang itu pun berlari begitu saja.
"Eh, apa kata kamu? Kamu tahu obatnya? Oke, aku akan
menyusuuul!" teriak Hasna. Ia langsung mengayuh sepeda kuat-kuat. Hasna
sangat bersemangat mengayuh sepeda. Dia penasaran obat apa yang akan
ditunjukkan Tuan Khawarizmi Al Jabbar. Bahkan ia tak pernah mengayuh sepeda
secepat ini. Hijabnya melambai-lambai
tertiup angin. Tuan Khawarizmi Al Jabbar dan Hasna sudah sangat
jauh. Mereka tak nampak dari pandangan Kak Husna dan Sansan.
Kak Husna mengkhawatirkan Hasna yang tak terlihat. Tapi kata-kata Sansan
menenangkannya, "Biar saja mereka menghilang, nanti akhirnya juga
bertemu," begitu kata Sansan.
Bersambung?
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Tugas : Coba
berapakah KPK dari 12, 15 dan 20 adalah…, Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom
komentar
------------------------------------------------------------------------
Bab 11
Gorilla Penjaga Hutan
š»š³š²š»š³š²š§š¤”šš³š²š¦šš³
Apa
kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?,Yups jawaban untuk pertanyaan
Bab 9 adalah 60, pada kisah yang kemarin diceritakan Kak Husna mengkhawatirkan
Hasna yang tak terlihat. Tapi kata-kata Sansan menenangkannya, Sansan berkata
"Biar saja mereka menghilang, nanti akhirnya juga bertemu," begitu kata
Sansan.
Hasna dan Tuan Khawarizmi Al Jabbar tiba di sebuah tempat. Di tempat itu
ada pohon. Pohon Anggur namanya. Pohon
itu bisa bicara. Dia juga punya batang yang bisa bergerak seperti tangan.
"Selamat pagi tuan dan gadis kecil," sapa pohon Anggur .
"Selamat pagi," jawab Tuan Khawarizmi Al Jabbar. " Kamu Pohon Anggur kan? Kamu
memiliki obat untuk hidung bengkak? Gadis kecil ini tertusuk bunga
kerucut."
"Ya, tuan ... tuan siapa?"
"Aku Khawarizmi Al Jabbar, dan gadis kecil ini bernama Hasna."
"Ya, aku punya obatnya. Tapi
Kamu harus membayarnya
Hasna," kata Pohon Anggur .
"Tapi ... aku tak punya uang," jawab Hasna.
Pohon Anggur tertawa. "Ini Negeri Numerik Hasna,
semua transaksi dilakukan dengan tanya jawab Numerik ."
"Oh begitu, baik, aku mau!" jawab Hasna bersemangat.
"Baik, kumulai soalku," kata
Pohon Anggur . "Aku pohon
Anggur yang sudah tua. Usiaku 5 abad.
Berapa tahun usiaku?"
Nah, teman-teman, ada yang bisa menjawab? Kita bantu Hasna, yuk!
Apa? Ada yang sudah menjawab? Kita cocokkan dengan jawaban Hasna ya ....
Dengan lantang Hasna menjawab,"
Pohon Anggur, 1 abad itu ada 100 tahun. Jika usiamu 5 abad, berarti
usiamu 5x100= 500 tahun!"
"Wah, benar sekali!" tukas
Pohon Anggur . "Kalau
begitu, petik dan makanlah Anggur nomor
500!"
Pohon Anggur itu membungkukkan
badan. Tampak Anggur -Anggur dengan
bermacam angka. Hasna memetik Anggur
angka 500. Gadis berhijab itu dan membungkus Anggur itu, dia berencana memakannya nanti saat
berbuka tiba. Namun tiba-tiba hidung bengkak Hasna pun sembuh. Hasna dan Tuan
Khawarizmi Al Jabbar melompat-lompat gembira.
"Waah, aku senang sekali melihat kalian gembira," kata Pohon Anggur
. "Ngomong-ngomong kalian mau ke mana?"
"Kami mau ke ujung hutan, Pohon Anggur . Kami mencari
Penyihir Laknati. Dia sudah menculik Putri Yasmin," jawab Tuan Khawarizmi
Al Jabbar.
"Wah, jahat sekali penyihir itu. Tapi dia sudah pindah,"
sahut Pohon Anggur.
"Apa? Sudah pindah? Pindah ke mana?" Tuan Khawarizmi Al Jabbar
dan Hasna terkejut.
"Aku tidak tahu. Kalian tanyakan saja pada Kurketeku. Dia burung
hantu yang banyak tahu."
Saat itu Kak Husna dan Sansan tiba. Tuan Khawarizmi Al Jabbar bercerita
bahwa Penyihir Laknati sudah pindah.
"Kita tidak boleh menyerah! Kita harus tetap mencari Putri
Yasmin," tukas Sansan.
"Ya, kita harus menemui Kurketeku dulu," cetus Kak Husna.
Hasna dan Tuan Khawarizmi Al Jabbar setuju. Mereka tidak boleh menyerah
mencari Putri Yasmin.
Mereka pun melanjutkan perjalanan. Mereka masuk hutan. Tiba-tiba mereka
dihadang Gorilla besar!
Apa yang terjadi pada mereka? Kita lanjutkan besok ya ....
Bersambung?
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Tugas : Jika usia
Tuan Aljabbar setengah abad dikurangi umur Hasna 10 tahun,berapakah selisih
umur diantara keduanya? , Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar
------------------------------------------------------------------------
Bab 12
Jamur apakah itu?
Apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?,Yups jawaban untuk pertanyaan “Jika usia Tuan Aljabbar setengah abad dikurangi umur
Hasna 10 tahun,berapakah selisih umur diantara keduanya?, adalah 40. Ini dari 50-10=40 tahun. Pada kisah
yang lalu diceritakan bahwa meskipun mereka mengetahui Penyihir Laknati telah
berpindah,namun mereka tetap melanjutkan perjalanan. Mereka masuk hutan. Tiba-tiba mereka dihadang Gorilla besar!
“Her…heeeer…hahahaheeer..,” Gorilla
besar itu mengeluarkan ciri khas suaranya.
“Hai siapa kalian? Mau apa kalian kemari?” Tanya Gorilla itu.
“Aku Aljabbar dan ini Sansan, kami sedang mencari putri Yasmin.”jawab
aljabbar.
“Lalu siapa anak itu?” Kata Gorilla
sambil menunjuk Kak husna dan hasna.
“Mereka Husna dan Hasna , Mereka yang mendapat tugas dari Raja untuk
menyelamatkan putri Yasmin,” kata Sansan mengambil posisi didepan Husna dan
Hasna.
“Kamu sendiri siapa?” Katanya lagi.
“Akulah Gorilla angka, penjaga
hutan geometri.Tak sembarang orang bisa masuk ke hutan geometri. Hanya yang
suka Numerik yang boleh masuk,” kata
Gorilla angka dengan angkuhnya.
“Tapi kamijuga pencinta Numerik,” kata aljabbar, “semua warga di
kerajaan Numerik, pasti menyukai numeric” Al Jabbar melanjutkan.
“Baiklah,aku sependapat denganmu, aku percaya padamu Al Jabbar, karena
kamu termasuk yang memberi symbol nama angka pada tanaman langka yang ada
diTaman Istana Numerik, Kalau anak-anak itu?, apakah mereka suka numerik” kata
Gorilla Angka.
“Mereka bukan rakyat kerajaan Numeric kan?” imbuh Gorilla,dengan
pandangan menatap Aljabbar.
“Halooo.., Ya, kami memang bukan warga kerajaan Numerik, tapi kamijuga
pecinta Numerik, bahkan Raja Eric yang Agung sendirilah yang mengundang kami”
kata Kak Husna.
“Oh…ya?benarkah itu Sansan? Kata Gorilla.
“Betul” kata sansan, “kalau tidak percaya Tanya saja soal mtk, sesulit
apapun,mereka pasti bisa jawab”
Hasna dan husna terkejut mendengar kata sansan, mereka saling bertatapan
dengan alis berkerut sambil mengedikkan bahu mereka.
“Oke, akan kuberi kalian pertanyaan, jika bisa jawab, kalian boleh
masuk, tapi jika tidak, kamu akan jadi menu makan siangku, hahahahaha…” Kata
Gorilla.
“Baiklah” kata Kak Husna dan Hasna hampir bersamaan…
“Soal ini untukmu hasna?”kata Gorilla, “Berapa 2+7x9=?”
Hasna menjawab malu-malu,”ehm anuuu eeh 81 eh 65”
Sansan menggoda Hasna “Hayoo Hasna tentukan jawabanmu,81 apa 65?”
“Baaiklaaah, jawaban yang benar adalah : 65” kata Hasna.
“Betul sekali jawabanmu Hasna” sahut Gorilla .
“Hore, yess!!” seru Hasna.
“Sekarang giliranmu husna, 31-6x5?” kata Gorilla.
“Coba tebak 125 apa 1?” Sansan menggoda Husna
“1 dong…” Kata Husna dengan percaya diri.
“Ya betul sekali” kata Gorilla.
“Hore, yeyyeyeye…” kata Husna.
Mereka dinyatakan boleh masuk oleh Gorilla. Dalam perjalanan,
Gorilla memberitahukan sebuah rahasia,
rahasia apakah itu? Rahasia berhitung campuran diatas.
“ Kak Husna, bagaimana kamu sangat yakin dengan jawabanmu tadi” Kata
Sansan.
“Sebenarnya sih,kalau soal yang seperti itu bagiku masih mudah,
hehehe”kata Kak Husna.
“Betul, aku memberi pertanyaan mudah seperti itu, karena segmen pembaca
kita anak kecil usia dini yang baru bisa membaca dan berhitung, yang rata-rata
masih kelas satu sampai kelas tiga” kata Gorilla.
“Untuk soal hitung campuran seperti ini, ada 3 pengelompokan urutan yang
dikerjakan terlebih dahulu, yaitu soal yang diberi (…), perkalian dan
pembagian, yang terakhir baru penambahan dan pengurangan” kata Kak Husna
“Itu yang mau kukatakan padamu, Husna, yah ternyata rahasia itu sudah
kamu ketahui, ya sudah, memang betul pilihan Raja Erik mengutusmu kemari,” kata
Gorilla.
Bersambung?
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Tugas : kalian harus
tahu, Rumah Tuan Khawarizmi Al
Jabbar berbentuk sebuah bangun ruang. Ia memiliki 7 sisi, 2 sisinya berbentuk segilima dan kelima sisi lainnya
berbentuk persegi panjang. Bangun apakah itu? , Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom
komentar
------------------------------------------------------------------------
Bab 13
Amanita Muscaria
Apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?,Yang kemarin menjawab untuk pertanyaan 10+8x5,
siapa?cung!, jawabannya adalah 50. Ini dari 10+40=50 tahun,
bagaimana?betulkah jawabanmu?, waah, hebat. Pada kisah yang lalu diceritakan
bahwa tiba-tiba Hasna melihat Jamur yang cantik, bahkan terlihat enak dimakan.
Segera saja Hasna memetik jamur itu, dan mendekatkan jamur ke dalam mulut dan
hidungnya untuk dicium baunya. Tiba-tiba Hasna berseru “Kak….” Selang beberapa
saat kemudian terkulai lemas dan pingsan.
Kak Husna kaget, “Hasna…” Kak Husna segera
menangkap badan Hasna. Semua menengok kebelakang, untuk melihat ada kejadian
apakah gerangan, bagaimana kelanjutannya?, mari kita lanjutkan..
Gorilla, dan Al Jabbar mengamati
badan Hasna yang kini telah dipangku Kak Husna, Al Jabbar mengambil dan
memegang Jamur yang semula digenggam oleh Al Jabbar. Kini dia mengerti mengapa
Hasna terkulai lemas dan pingsan.
“Ini adalah Magic Mushroom”Kata Al Jabbar.
“Jamur apakah itu?” Kata Kak Husna dengan muka sangat penasaran dan
khawatir dengan kondisi Hasna.
“ Mau tahu informasi tentang ini?” kata Al Jabbar
“Tentu saja Tuan Al Jabar, yang baik hati” kata Kak Husna mencoba merayu
Tuan Al Jabbar.
“Kamu harus menukar informasi dengan dua soal Numeric kali ini,” kata
Tuan Al Jabbar.
“Masya Alloh, Tuan Al Jabbar ini, masih bisa begitu, dalam situasi
seperti ini,” kata Kak Husna.
“Tidak masalah, kondisi Hasna akan cepat pulih kok, bagaimana?” Kata Al
Jabbar.
“ Baiklah, apapun yang tuan inginkan,” kata kak Husna
“ Berapakah 11 x 11=, 12x11=, 13x11, 21x11= ?,” Kata Al Jabbar dengan
cepat
“121, 132, 143, 231” Kata Kak Husna dengan cepat.
“Betul sekali jawabanmu, husna” kata Al Jabbar.
Sansan bertepuk tangan, “Luar biasa, bagaimana kamu bisa dengan cepat
menjawab pertanyaan Al Jabbar.”
“Jika ditempatku belajar, perkalian dengan angka 11 itu seperti mainan
Sansan, 11X11=1_1, angka yang tengah diisi dengan jumlah angka depan dan
belakang 1+1=2 selipkan atau taruh ditengahnya, menjadi 121,” urai Husna pada
Sansan.
“ Husna, Ini jamur yang dipegang oleh Hasna, warnanya merah dengan
bintik putih itu namanya Amanita
Muscaria, jamur ini menyebabkan seseorang pingsan
dan bisa dipastikan saat ini, dia, Al Jabbar menunjuk pada Hasna, mulai
memasuki dunia mimpi, entah dia masuk ke dunia yang mana kita tidak tahu.” Kata
Al Jabbar.
“Apa? Bisa seperti itu dampaknya?” kata Husna kaget.
“Coba kamu sentuh badannya, apakah demam?, berdebar-debar?, lemas
seperti yang kulihat dan dialami oleh Hasna saat ini?”kata Al Jabbar kemudian.
“Jika diminum banyak dan sering itu akan membahayakan otak,
kemampuan kognitif otak menurun, delusi dan halusinasi berkepanjangan,
perubahan suasana hati yang cukup ekstrem, kematian karena tindakan berbahaya
seperti bunuh diri,” kata Al Jabbar.
“Wah, ngeri sekali ya..” kata Sansan.
“Jika dipikir-pikir, kenapa ini seperti Magic Mushroom ya?, kalau di
tempatku ini termasuk dalam tumbuhan yang dilarang dikonsumsi, bahkan dimasukan
ke dalam spesies yang mengandung zat psilocybin, yaitu psikoaktif
yang menyebabkan halusinasi, euforia, dan gejala lainnya. Itulah kenapa di
tempatku memasukkannya ke dalam narkoba golongan satu.” Kata Husna.
“Kalau di negeri tetangga, yang namanya kerajaan Aztec,
tanaman ini untuk persembahan, mereka menyebutnya sebagai Flesh of gods” kata Sansan.
“Bagaimana ini, hari semakin siang, apa kita akan menunggu
sampai Hasna bangun?” kata Husna.
“Jika betul kabar dari Pohon anggur yang menceritakan
Penyihir laknati akan atau sudah pindah, sebaiknya kita bersegera menuju
kesana,” kata Al Jabbar.
“Berikan Hasna padaku, biar aku gendong dia dipundakku, jadi
kita bisa terus melanjutkan perjalanan ini,” kata Gorilla raksasa.
Akhirnya rombonganpun kembali melanjutkan perjalanan.
Hasna POV
Hasna melihat ada jamur yang berwarna merah dan berbintik
putih.
“Wah indah sekali jamur ini,” Hasna memetik jamur itu, dan mendekatkan jamur ke
dalam mulut dan hidungnya untuk dicium baunya.
Tiba-tiba aku merasa
lemas, berdebar-debar dan dunia tampak berputar.
“Kak….” panggilku pada kak Husna. Selang beberapa saat kemudian aku merasa sangat lemas dan pandanganku tampak menggelap. Dan aku tak tahu, apa yang selanjutnya
terjadi.
Apa yang terjadi
dengan Hasna, nantikan kisah selanjutnya ya?
Bersambung?
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Tugas : Baik,
giliran author nih mengetahui kemampuan pembaca, coba berapakah hasil dari 22X11=?, 25x11=? Berapakah hasilnya? , Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar
------------------------------------------------------------------------
Bab 14
Mengembara ke Persia
Apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?,Yang kemarin menPersia b untuk pertanyaan
22X11=?, 25x11=?, siapa? cung!, Persia bannya
adalah 22X11=242, 25x11=275. Cara
mengerjakannya tidak perlu berpikir terlalu keras ya, bagaimana? betulkah
Persia banmu?, waah hebat. Pada kisah yang lalu, di akhir kisah
diceritakan versi Hasna POV, bahwa tiba-tiba aku melihat Jamur yang cantik,
bahkan terlihat enak dimakan, sempat kutaruh dilidah untuk kucicipi. Segera
saja aku memetik jamur itu, dan mendekatkan jamur ke
dalam mulut dan hidungnya untuk dicium baunya. Tiba-tiba aku merasa sangat lemas, berdebar-debar dan pandanganku tampak menggelap. Dan aku tak tahu, apa yang selanjutnya
terjadi.
Beberapa saat kemudian aku seperti terbangun, namun
pemandangan disini terasa asing bagiku, pemandangan seperti zaman dahulu kala
di dataran tanah Persia, Persia masih di liputi hutan belantara yang lebat. Setelah kulihat, manusia yang menghuni masih sedikit. Hingga mereka hidup
berpencar, ke segala penjuru dengan berkelompok untuk membangun
peradaban. Aku berjalan meyisiri jalan
di pinggir hutan, didepan ada sebuah desa. Desa itu terletak di
tengah-tengah persawahan, desa dikitari
pagar tinggi dan kios seperti ada benteng. Hemm, tampaknya benteng itu berguna agar desa tidak langsung berbatasan dengan
hutan, hingga mereka aman
dari hewan-hewan buas yang berkeliaran.
Kios-kios berbatasan langsung dengan hutan. Di antara
hewan-hewan buas yang paling di takuti adalah harimau, saat aku termangu di
depan sebuah kios yang menjual tenda, ada tulisan Omar Khayyam (Omar pembuat
tenda), pikiranku mengembara pada
sosok omar khayyam yang kukenal, Ada yang menyapaku,
“Nak siapa kamu? Sini masuklah?” kata Omar khayam
“Baik kek,” aku berjalan menghampiri kakek, dan memasuki
kiosnya.
“Tampaknya kamu sedang bingung?” kata Kakek.
“Ya kek, daerah apakah ini?, pemandangan disini
mengingatkanku dengan kota Persia pada zaman dahulu, dari buku yang pernah
kubaca, dan nama Omar Khayam juga, terdengar cukup familiar bagiku.” Kataku.
“ Ini adalah daerah pinggiran kota Khurasan, kerajaan
Saljuk, Persia (kini Iran), apa yang kau tahu tentang Omar Khayyam?” kata
Kakek.
Aku mengenalnya, karena
beliau sangat berjasa dalam perkembangan ilmu matematika, terutama
Aljabar. Ia menghasilkan karya Aljabr (Algebra), yang
kemudian diedit dan diterjemahkan dalam bahasa Prancis.
Ia juga mengenalkan sebuah persamaan parsial untuk ilmu al
Jabbar dan geometri. Ia membuktikan suatu masalah geometri tertentu dapat
diselesaikan dengan sejumlah fungsi aljabar. Persamaan semacam ini justru
banyak digunakan oleh para ahli matematika Eropa. Umar Khayyam mendahului para
ahli matematika Barat.” Kataku dengan semangat menceritakan salah satu tokoh
idolaku.
“Tampaknya kamu sudah tahu banyak tentangku” kata Kakek.
“Apa?, kakek ini Omar Khayyam yang kuceritakan itu?”
kataku, kuperhatikan lagi sikakek yang tampak arif dan bijaksana itu. Seingatku dulu beliau di jadikan patokan
ketika ada perselisihan. Itu bukan suatu hal yang aneh, karena Omar Khayam adalah seorang ilmuwan bahkan dia yang dipanggil menghadap Sultan
Jalaluddin Maliksyah Saljuqi, dan memberlakukan kalender yang telah diperbaiki
Umar Khayyam. Ia menggunakan hasil penelitiannya dalam bidang matematika dan
astronomi. Penelitian ini menghasilkan penghitungan kalender Muslim menjadi
lebih relevan.
“Benar,”
kata kakek sambil tersenyum.
“Apa
yang kakek lakukan disini?” kataku.
“Apa
kau mau tahu sebuah cerita tentangku?”kata kakek
“Tentu
saja kek? Apapun akan aku lakukan, asal kakek mau bercerita,” Kataku, anak
seusiaku memang sedang haus ilmu.
“Baiklah,
Beliau datang ke desa itu untuk menyebarkan ajaran islam
yang beliau bawa. Beliau mengajar bukan hanya lewat nasehat dan ucapan,tapi
beliau juga memberi contoh teladan dengan tingkah laku.
Pada suatu pagi Omar Khayam berangkat ke kios seperti
hari biasa.
Dia membawa kain untuk dibuat tenda.
Sesampainya di kios, Omar Khayampun melakukan kegiatan seperti biasa.
Dan ketika hari beranjak sore, Omar Khayampun bersiap pulang.
Di tengah-tengah perjalanan menuju rumahnya, Omar Khayam terhenti oleh suara
yang di dengarnya. Itu adalah suara binatang yang dia faham betul,dan
sepertinya binatang itu sedang dalam masalah dan butuh pertolongan.
Omar Khayampun mencari dari mana suara itu berasal. Dan dia pun
menemukan sebuah lubang jebakan,dan di lihatnya di dalam lubang itu ada tiga
ekor anak harimau yang terjebak tak bisa keluar.
Melihat bahwa binatang yang dia temukan bisa membahayakanya, diapun tertegun
sejenak. Terjadi pergulatan dalam batinnya. Satu sisi dia
kasihan pada hewan itu dan ingin menolongnya, tapi pada sisi lain
ketakukan juga menyelimuti hatinya.
Ahirnya setelah beberapa saat terpaku, Omar Khayam dapat menekan rasa takutnya.
"Aku percaya..bahwa kebaikan pasti di balas dengan kebaikan pula. Bismillahirrohmanirrohim..", gumamnya meneguhkan
hati kemudian masuk ke dalam lubang.
Di keluarkanya satu persatu anak harimau itu,setelah semua terangkat dia pun
naik keluar dari lubang itu. Tapi baru saja dia sampai di atas, tiba-tiba dari semak
belukar keluar seekok harimau yang sangat besar. Harimau itu adalah
induk dari tiga anak harimau yang dia tolong.
Omar Khayampun gemetar dan berkeringat dingin,rasa takut telah menjalar ke
sekujur tubuhnya. Tapi dia mencoba mengendalikan diri,yang ada di fikiranya
saat itu hanya pasrah pada kehendak sang pencipta.
Diapun mencoba menenangkan diri dan menekan rasa takutnya.
"Aku tak berniat menyakiti anak-anak mu.
Aku hanya mencoba menolong mereka".katanya dengan bibir bergetar.
"Apakah kau akan membalas kebaikan ku dengan memakan ku?
Kalau itu kehendak mu, aku ikhlas jadi santapan mu. Tapi dengan satu
perjanjian..jangan pernah kau ganggu anak cucu dan semua keturunan ku, sebagai
balasan aku selamatkan keturunan mu hari ini", kata Omar Khayam pada
harimau itu.
Tapi tak ada tanda-tanda harimau itu akan menerkamnya. Harimau itu hanya
mendekatinya sambil mengendus-endus Omar Khayam, lalu dia pergi
membawa anak-anaknya. Setelah mengalami kejadian yang mengerikan itu, Omar Khayampun
meneruskan perjalanan pulang.
Konon setelah kejadian itu,Omar Khayamdan harimau menjadi sahabat. Harimau itu
sering menunggui Omar Khayam ketika di kios, menjaganya dari bahaya hewan-hewan
buas di hutan.
Dan ketika Omar Khayam mengadakan sebuah acara, pasti dia menemukan
seekor rusa yang di taruh di depan pintunya. Rusa itu tidak mati, hanya terlihat bekas
luka gigitan di kakinya sehingga dia tak lagi bisa lari. Dan Omar Khayam tahu kalau itu
adalah kiriman dari si harimau sahabatnya.
Sampai ketika Omar Khayamsudah wafat,terkadang para warga masih sering melihat
harimau yang berkunjung ke rumah Omar Khayam. Harimau itu hanya
duduk sebentar di pelataran kemudian kembali lagi ke dalam hutan.
Entah itu induk harimau yang menjadi sahabat Omar Khayam dulu atau anak
turunya. Tapi yang pasti..anak cucu Omar Khayam tak lagi heran jika
pagi-pagi membuka pintu, mereka temui seekor harimau yang tidur di pelataran.
Dan sebagaimana perjanjian Omar Khayam dan induk harimau, anak cucu dan
keturunan Omar Khayam tak pernah ada yang di lukai apa lagi di mangsa oleh
harimau.
Dan apa yang di yakini Omar Khayamkini terbukti..
"Kebaikan pasti di balas dengan kebaikan pula".
Dan ini bisa memberi contoh pada kita,jangan ragu untuk menyebar kebaikan.
Bahkan pada musuh mu sendiri...
Apa yang terjadi
dengan Hasna, nantikan kisah selanjutnya ya?
Bersambung?
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Tugas : Baik,
giliran author nih mengetahui kemampuan pembaca, coba berapakah hasil dari 22X11=?, 25x11=? Berapakah hasilnya? , Oke? Semangat!! Persia b pertanyaan ini dikolom
komentar
------------------------------------------------------------------------
Bab 15
Kisah Omar Khayyam
Apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?,Yang
kemarin menjawab untuk pertanyaan 18% dari 50?, siapa? cung!, jawabannya adalah
9, karena 50% dari 18 ya, dengan cara
dibalik, tidak membuat dahi berkerut terlalu lama ya, bagaimana? betulkah Jawabanmu?, waah mantap.
Pada kisah yang lalu, di akhir kisah diceritakan kakek akan bercerita satu kisah
tentang Omar Khayyam kepada Hasna?, Yuk kita simak kisah selanjutnya ya?
“Baiklah, begini
kisahnya..” kata kakek
“Beliau datang ke desa ini untuk menyebarkan ajaran islam
yang beliau bawa. Beliau mengajar bukan hanya lewat nasehat dan ucapan, tapi beliau
juga memberi contoh teladan dengan tingkah laku,” kata kakek
Hasna mendengarkan dengan seksama.
“Pada suatu pagi, ayahku Omar Khayam berangkat ke kios
ini seperti hari biasa.
Dia membawa kain untuk dibuat tenda. Sesampainya di kios, Omar Khayampun melakukan
kegiatan seperti biasa. Dan ketika hari beranjak sore, Omar Khayampun bersiap
pulang. Di tengah-tengah perjalanan menuju rumahnya, Omar Khayam terhenti oleh
suara yang di dengarnya. Itu adalah suara binatang yang dia faham betul, dan
sepertinya binatang itu sedang dalam masalah dan butuh pertolongan. Omar
Khayampun mencari dari mana suara itu berasal. Dan dia pun menemukan sebuah
lubang jebakan,dan di lihatnya di dalam lubang itu ada tiga ekor anak harimau
yang terjebak tak bisa keluar.” Kata Kakek.
“Waaah…” kata Hasna berbinar matanya, saat kakek
mengatakan Harimau.
“Melihat bahwa
binatang yang dia temukan bisa membahayakanya, diapun tertegun sejenak. Terjadi
pergulatan dalam batinnya. Satu sisi dia kasihan pada hewan itu dan ingin
menolongnya, tapi pada sisi lain ketakukan juga menyelimuti hatinya. Akhirnya
setelah beberapa saat terpaku, Omar Khayam dapat menekan rasa takutnya.” Kata
kakek. "Aku percaya..bahwa
kebaikan pasti di balas dengan kebaikan pula. Bismillahirrohmanirrohim..",
gumam ayahku waktu itu, meneguhkan hati kemudian masuk ke dalam lubang.
Di keluarkannya satu persatu anak harimau itu, setelah semua terangkat dia pun
naik keluar dari lubang itu. Tapi baru saja dia sampai di atas, tiba-tiba dari
semak belukar keluar seekor harimau yang sangat besar. Harimau itu adalah induk
dari tiga anak harimau yang dia tolong. Ayahku, gemetar dan berkeringat dingin, rasa takut telah menjalar ke sekujur tubuhnya. Tapi dia
mencoba mengendalikan diri, yang ada di fikiranya saat itu hanya pasrah pada
kehendak sang pencipta. Diapun mencoba
menenangkan diri dan menekan rasa takutnya.
“Aaauuum, apa yang kau lakukan pada
anak-anakku? Kata induk Harimau.
"Aku tak
berniat menyakiti anak-anak mu. Aku hanya mencoba menolong mereka".
katanya dengan bibir bergetar.
“Benarkah?” kata Harimau. Harimau
mendekati Ayahku, dia mengendus-endus badan ayah, seperti mencium bau darah
ayahku.
Apa
yang hendak dilakukan oleh harimau pada Omar Khayyam? Bagaimana kisah
selanjutnya? nantikan kisah selanjutnya ya?
Bersambung?
ššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·šš
Tugas : Baik,
giliran author nih mengetahui kemampuan pembaca, coba siapakah Tokoh yang sedang diceritakan kakek
pada Hasna? Hayoo, yang membaca kisah ini pasti tahu kan? , Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar
ya..
-----------------------------------------------------
Bab 16
Kisah Omar
Khayyam
Apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?,Yang
kemarin menjawab Omar Khayyam, siapa? cung!,
Yups betul, jawabannya adalah Omar Khayyam, bagaimana? betulkah
Jawabanmu?, waah mantap. Pada kisah yang lalu, di akhir kisah diceritakan bahwa
Omar Khayyam didekati oleh induk Harimau,dan mengendus bau Omar Khayyam, sudah
penasaran kelanjutannya?, Yuk kita simak kisah selanjutnya ya?
"Apakah kau akan membalas kebaikan ku
dengan memakanku? Kalau itu kehendak mu, aku ikhlas jadi santapanmu. Tapi
dengan satu perjanjian.., jangan pernah kau ganggu anak cucu dan semua
keturunan ku, sebagai balasan aku selamatkan keturunanmu hari ini", kata
Omar Khayam pada harimau itu.
Tapi tak ada tanda-tanda harimau itu akan menerkamnya. Harimau itu hanya
mendekatinya sambil mengendus-endus Omar Khayam, lalu dia pergi membawa
anak-anaknya. Setelah mengalami kejadian yang mengerikan itu, Omar Khayampun
meneruskan perjalanan pulang. Setelah kejadian itu, Omar Khayam dan harimau
menjadi sahabat. Harimau itu sering menunggui Omar Khayam ketika di kios,
menjaganya dari bahaya hewan-hewan buas di hutan. Dan ketika Omar Khayam
mengadakan sebuah acara, pasti dia menemukan seekor rusa yang di taruh di depan
pintunya. Rusa itu tidak mati, hanya terlihat bekas luka gigitan di kakinya
sehingga dia tak lagi bisa lari. Dan Omar Khayam tahu kalau itu adalah kiriman
dari si harimau sahabatnya.
“Sampai ketika ayahku, Omar Khayam sudah wafat, terkadang aku masih sering
melihat harimau yang berkunjung ke rumah. Harimau itu hanya duduk sebentar di
pelataran kemudian kembali lagi ke dalam hutan. Entah itu induk harimau yang
menjadi sahabat Omar Khayam dulu atau anak turunnya. Tapi yang pasti..
keluargaku tak lagi heran jika pagi-pagi membuka pintu, mereka temui seekor
harimau yang tidur di pelataran. Dan sebagaimana perjanjian Omar Khayam dan
induk harimau, anak cucu dan keturunan Omar Khayam tak pernah ada yang di lukai
apa lagi di mangsa oleh harimau. Dan apa yang di yakini Omar Khayam kini terbukti..” kata kakek
“Masya Alloh kisahnya bagus
sekali kek, Kebaikan pasti di balas
dengan kebaikan pula". Kata Hasna. Dari kisah ini
bisa memberi contoh padaku, jangan
ragu untuk menyebar kebaikan. Bahkan pada musuhku sendiri...”
“Yah,
begitu nak, meskipun kakek juga tidak memungkiri terkadang ada juga kebaikan
yang dibalas dengan kejahatan, pesan kakek jika kamu mengalaminya, adalah tetap
sabar dan tetaplah berbuat baik, sampai mereka menyadari kekeliruan mereka
sendiri, akan kamu dapati nanti dirimu yang lebih baik dari dirimuyang
sebelumnya” kata kakek.
“Begitu ya kek.., baik kek, akan
aku ingat pesan kakek ini” kataku.
“Nak, ngomong-ngomong siapa
namamu? Dan dari mana asalmu?” kata kakek.
“Ehm… ehm.. anu kek.. akuu…” saat
aku ditanya kakek, membuatku berpikir bagaimana cara menyampaikan identitasku,
namun itu membuatku menjadi berpikir dan tiba-tiba aku merasa ada kilatan
cahaya yang menyedot diri ini kedalam kumparan cahaya itu. Selanjutnya terasa
gelap.
Hasna POV end
Sementara itu, Husna, Al Jabbar,
Gorilla sambil menggendong Hasna terus berjalan, Husna berjalan sambil
memikirkan sesuatu cara agar misinya lebih terarah dan tepat sasaran, akhirnya
ia menanyakan pada Sansan.
“Sansan, bisakah kau meminta
bantuan raja untuk mengetahui siapa penyihir Laknati yang sesungguhnya,” kata
Husna.
“Setahuku dia punya tiga putera,
ada info yang tersebar jika anak pertama dan keduanya sudah disihir oleh
Laknati menjadi Burung dan Naga, sepertinya dia ketakutan jika suatu saat
anaknya akan mengambil kekuatannya” sahut Al Jabbar.
“Baiklah Husna, akan kutanyakan
pada Raja” kata Sansan. Sansan memencet mata tas ikan yang dia kalungkan
dilehernya. Sansan menyampaikan maksud Husna pada Raja Erik, Raja Erik
menyanggupi dan akan mengirim burung merpati untuk menyampaikan semua info yang
diperlukan.
“Yess, Alhamdulillah.., dengan
info itu kita bisa menyusun rencana selanjutnya” kata Husna sambil matanya
memandang tubuh Hasna yang digendong Gorilla didepannya, dia ingin Hasna lekas
sadar.
“Kau memang yang terbaik Husna”
kata Sansan bangga
Beberapa saat kemudian dari
belahan langit tampak ada burung merpati membawa sepucuk surat. Burung merpati
tampak turun mendekati Husna.
“Assalamu’alaikum Husna,
paswordnya adalah berapakah 3000 ; 100 = ?, jika kau mampu menjawab
pertanyaanku ini, surat ini akan kuberikan” kata Merpati.
Sansan meledek Merpati, “ Apa kau
meragukan Husna dan hendak mengetestnya sendiri, mer?”
“Hahahaha, kau tahu saja maksudku
sansan” Kata Merpati
“Tentu saja 30, mer” kata Husna
“Wow, wow, amazing, bagaimana
caramu menyelesaikan soal itu dengan cepat?”kata Merpati
“Hihihi itu ngga pakai mikir
hanya dibuang saja nolnya masing-masing 2, maka soal akan menjadi 30:1 kan?
Tentu saja jawabannya 30” kata Husna geli.
“Wah… masya alloh…, ya sudah
selamat membaca pesan Raja Eric, daaah, Wassalam” Merpati mengepakkan sayapnya
setelah surat yang terikat dikakinya diambil oleh Husna.
Husna
menjawab,”Wa’alaikumussalam”
Al Jabbar, Gorilla memangku Hasna
dan Husna duduk melingkar hendak membaca surat dari Raja Erik.
Apakah info yang ada dalam surat
dari Raja? Ikuti kisah lanjutannya besok ya..
Bersambung…
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Tugas : Baik, giliran author nih mengetahui kemampuan pembaca,
coba berapakah hasil dari
8000 : 200 =?,
Berapakah hasilnya? , Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar
-----------------------------------------------------
Bab 17
Kutukan Penyihir Laknati untuk Putri
Apa
kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?,Yang kemarin menjawab 40 untuk
pertanyaan 8000 : 200, siapa? cung!, Yups betul, betulkah Jawabanmu?, waah mantap, makin asyik saja ya matematikanya. Pada kisah yang
lalu, di akhir kisah diceritakan bahwa Sansan, Al Jabbar, Gorilla yang memangku
Hasna dan Husna duduk melingkar hendak membaca surat dari Raja Erik, sudah
penasaran kelanjutannya?, Yuk kita simak kisah selanjutnya ya?
Sansan
duduk manis melingkar di pangkuan Husna, mendengarkan Husna membacakan surat
dari Raja Erik. Husna membaca surat dengan suara yang cukup bisa didengar oleh
Al Jabbar dan Gorilla.
Kepada :
Husna dkk.
Penyihir Laknati mempunyai 3 putra, Putra ke 1 sudah dikutuk menjadi
Burung dan Putra ke 2 menjadi seekor naga, Bergabunglah dengan putra ketiga
Penyihir Laknati, agar kalian bisa masuk
Istana kegelapan Laknati. Dia yang akan membantumu menghadapi semua rintangan
yang ada.
Dariku
Raja Numeric
Gorilla
berkata ”Husna, aku tahu dimana letak Istana Kegelapan Penyihir Laknati, ayo
kita lanjutkan”.
“Oke,
Let’s go?!!” kata Husna penuh semangat. Sansan menggeliat dan bangun dari
pangkuan Husna.
“Mariii…,
lanjuuut..” Suara Al Jabbar dengan riang penuh energy, kini dia mulai melompat
riang dari satu batuan ke batuan
selanjutnya.
Rombonganpun
memulai kembali perjalanan mereka.
Putri
Yasmin pov
Aku terbangun di peraduan yang berwarna violet, terasa asing, dimanakah
aku berada, dimana Sansan kucing kesayanganku, bukankah aku tadi sedang
berlarian dengan sansan, tapi tadi seingatku terakhir ada bau bunga melati.
Sepertinya ada yang mendekati kamar ini, aku akan pura-pura tidur saja.
Aku menyelimuti tubuhku dengan selimut violet yang ada dipembaringan ini.
Aku mendengar suara pintu dibuka, dan terdengarlah suara seseorang
tampak seperti penyihir, saat mataku mengintip sejenak, dia berkata padaku,
“Hemm, bukalah matamu putri, aku tahu kalau kau sudah bangun,” kata Penyihir
itu. Aku
mendengar dia mengucapkan mantra-mantra sihir, “Imperio princessa, avada” dan
dia mengarahkan tongkatnya ke aku, “aduh, bagaimana ini Ayahanda raja, bunda
ratu, tolong aku” kataku dalam hati, serta merta membuat badanku menjadi
sekecil boneka, dan dia meletakkan aku di salah satu laci lemari di ruangan
itu. Laci ini tampak gelap, bagaimana cara aku lepas dari sini.
Putri Yasmin POV end
Penyihir Laknati keluar dari ruangan
violet, tempat Putri Yasmin dikutuk menjadi boneka. Mulutnya tersenyum,
melanjutkan rencana selanjutnya yang telah dia susun untuk menguasai kerajaan
Numeric.
Penyihir Laknati segera menuju ke
kerajaan Numeric menggunakan sapu terbangnya. Dia mencari tahu kesukaan raja
dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk bisa memasuki Kerajaan Numeric dengan
menyamar sebagai seseorang yang sangat dikagumi dan disukai baginda Raja Erik.
Wah, makin seru saja kisah ini ya,
bagaimanakah kelanjutannya? Kita ikuti kisah selanjutnya besok ya?
Bersambung
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Sayang sekali kita sedang bersama Penyihir Laknati yang
tidak suka matematika, sehingga kali ini belum keluar tips matematika, besok
saat kita bersama Husna Team, kita bisa belajar lagi dari Kak Husna ya, giliran
author nih mengetahui kemampuan membaca pembaca, dirubah menjadi apakah, saat
putri dikutuk oleh Penyihir Laknati? , Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar
-----------------------------------------------------
Bab 18
Avicenna
Palsu
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?,Yang
kemarin menjawab boneka untuk pertanyaan yang
kemarin siapa? Tunjukan jarimu!, Yups betul, betulkah Jawabanmu?, waah mantap, berarti memperhatikan ya. Baiklah, Pada kisah yang lalu, di akhir kisah
diceritakan bahwa Penyihir
Laknati segera menuju ke kerajaan Numeric menggunakan sapu terbangnya. Dia
mencari tahu kesukaan raja dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk bisa
memasuki Kerajaan Numeric dengan menyamar sebagai seseorang yang sangat
dikagumi dan disukai baginda Raja Erik.
Wah, makin seru saja kisah ini ya,
langsung saja kita baca kelanjutannya?
Akhirnya Penyihir Laknati menyamar
menjadi seorang Ilmuwan dan Filsuf Avicenna yang sangat disukai Raja Erik, Raja
Erik yang sedang kalut, menerima kedatangan Penyihir Laknati yang telah
menyamar menjadi Avicenna dengan tangan terbuka, “Assalamu’alaikum,
Baginda Raja Erik yang Agung” kata Avicenna (baca: Penyihir Laknati)
“Wa’alaikumussalam warohmatulloh,
benarkah ini Avicenna dari Bukhara persia yang kukagumi? Avicenna Ilmuwan dalam
bidang bahasa dan sastera, geometri, logik, matematik, sains, fiqih, dan
pengobatan. Bahkan kudengar ilmu-ilmu syari'ah, juga telah engkau pelajari.”
Kata Raja Erik sambil memeluk Avicenna.
“Itu dulu Baginda, kini Aku lebih
fokus dalam bidang ilmu-ilmu kedokteran” kata Avicenna, merendah.
“Benar. Kudengar pula kau mendapat
gelar sebagai The Father of Farmacology dan gelar Al-Syekh al-Rais al-Thibb
(Mahaguru Kedokteran) baru-baru ini.” Kata Raja Erik menambahkan.
“Ah.. itu bisa-bisanya mereka saja
baginda, kemarin Karyaku Al-Qanun fi al-
Thibb (The Canon of Medicine), baru diterjemahkan ke dalam 15 bahasa dunia, Aku
sedang ingin melakukan riset disekitar kerajaanmu ini, baginda” kata Avicenna
palsu.
“Masya Alloh, luar biasa, bahkan
Karyamu yang lain yaitu Asy Syifa (18
jilid) berisi berbagai macam ilmu pengobatan, Al-Nayyat (Book of Deliverence),
buku tentang kebahagiaan jiwa, dan Al-Majmu', (semacam Kapita Selekta), belum
sempat saya baca semua..hahahahaha…” kata Baginda Raja Erik.
Mereka berbincang asyik
dikala perjamuan. Dilanjutkan setelah perjamuan usai, Raja Erikpun menceritakan
kondisi kerajaan yang tengah berduka karena hilangnya Putri Yasmin.
“Putri Yasmin telah menghilang, Aku
hampir kehabisan akal, dan semua Penyihir istana berusaha menemukannya, tetapi
tidak ada satupun yang berhasil, tampaknya lawan penyihir sekarang benar-benar
tangguh” kata Raja Erik. Avicenna menghibur hati Raja, dan akhirnya Raja
mempersilahkan pada Avicenna palsu untuk beristirahat di tempat tinggal yang
telah disediakan.
Avicenna Palsu/Penyihir Laknati yang
licik itu tersenyum saat memasuki tempat peristirahatan yang disediakan Raja
Erik, “hahahaha… Aku tahu, mantraku sangat kuat, tidak ada yang dapat
mengalahkan mantra itu, kecuali jika Aku sendiri yang mati, hahahahaha.”
Keesokan harinya, Avicenna palsu mengunci
kamarnya dari dalam, untuk mencegah ada seseorang yang masuk kamarnya saat dia
beraksi dan dia secara diam-diam menculik ratu dengan berpura-pura menjadi
tukang cuci, dia sekap sang ratu di kantong cuci saat memasuki kamar Ratu
Alfabet, dia menyihirnya. Avicenna Palsu mengucapkan mantra-mantra sihir,
“Imperio perfecto, avada” dan dia mengarahkan tongkatnya ke Ratu Alfabet
menjadikannya boneka kayu. “Hahhhahhaa, akhirnya Aku akan segera menjadi raja
dan bertahta di kerajaan Numeric”, kata sang penyihir Laknati. Dia memasukkan
boneka ratu ke dalam kotak kecil.
Para Dayang segera melaporkan perihal Ratu
Alfabet yang hilang dari Istana Ratu, Raja Erik yang Agung segera menyadari hal
genting yang telah terjadi di kerajaannya, Dia langsung berinisiatif untuk
melindungi Taman Istana Angka menggunakan do’a yang telah turun temurun
diajarkan oleh keluarganya, untuk keberlangsungan Numeric dan Alfabet dari hal
yang tidak terduga. Setelah selesai membentengi Taman dengan do’a, terlihat
seperti ada lapisan tak kasat mata yang melindungi tempat itu.
Raja memerintahkan Pasukannya untuk
berpencar dan membagi kekuatan pasukan menjadi dua bagian, yang pertama untuk melindungi baginda Raja Erik,
yang sebagian besar disebar ke segenap penjuru Kerajaan Numeric untuk mencari
Ratu Alfabet dan Putri Yasmin.
Wah, makin seru saja kisah ini ya,
bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Kita ikuti kisah selanjutnya besok ya?
Bersambung
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Sayang sekali kita sedang bersama Penyihir Laknati yang
tidak suka matematika, sehingga kali ini belum keluar tips matematika, besok
saat kita bersama Husna Team, kita bisa belajar lagi dari Kak Husna ya, giliran
author nih mengetahui kemampuan membaca pembaca, Siapakah Avicenna itu?, Oke? Semangat!!
Jawab pertanyaan ini dikolom komentar
ya.
-----------------------------------------------------
Bab 19
Penyihir Laknati bertahta di Numeric
Apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?,Yang
kemarin menjawab Avicenna
Ilmuwan dalam bidang bahasa dan sastra, geometri, logik, matematik, sains,
fiqih, dan pengobatan untuk pertanyaan yang kemarin siapa? cung!,
Yups betul, betulkah Jawabanmu?, waah mantap,
berarti memperhatikan ya.
Baiklah, Pada kisah yang lalu, di akhir kisah
diceritakan bahwa Ratu Alfabet telah hilang dari Istana Ratu. Raja memerintahkan Pasukannya untuk
berpencar dan membagi kekuatan pasukan menjadi dua bagian, yang pertama untuk melindungi baginda Raja Erik,
yang sebagian besar disebar ke segenap penjuru Kerajaan Numeric untuk mencari
Ratu Alfabet dan Putri Yasmin.
Avicenna palsu menemui baginda Raja Erik
untuk menghiburnya, tak lama Avicenna undur diri dari hadapan Baginda Raja,
Kini Avicenna kembali memasuki tempat tinggalnya di Istana. Avicenna tersenyum,
dia merasa rencananya kali ini akan berhasil dengan mudah, sesungguhnya ketika
tadi menghadap Baginda Raja Erik, Avicenna sedang melihat situasi, dan menebar
mantra-mantra jahatnya diam-diam. Menanti kesempatan untuk menculik sang raja,
ditunggunya sang raja sampai tertidur karena kecapekan memikirkan sang ratu
yang tiba-tiba menghilang, Dia kembali berubah seperti tukang cuci saat
memasuki peraduan Baginda Raja dan menyihir sang raja menjadi boneka,
dikeluarkanlah mantranya “Imperio perfecto, avada” sambil menunjukkan
tongkatnya ke Baginda Raja yang sedang tertidur, tak lama ukuran badan Baginda
mengecil seperti boneka kayu. Avicenna palsu memasukan boneka raja ke dalam
kotak bersebelahan dengan ratu. Penyihir Laknati mengirim dua kotak Raja dan
Ratu menggunakan burung hantunya, untuk disimpan di laci lemari bersebelahan
dengan Putri Yasmin di Istana Laknati.
Sekarang keluarga kerajaan telah
menghilang semua, semua punggawa kerajaan panik dan bingung, mereka mendatangi
kamar Penyihir Laknati dan meminta nasihat dari penyihir.
“Anda adalah orang pintar” kata perdana
menteri, “anda tentunya mempunyai kepintaran yang tinggi, berilah petunjuk apa
yang harus kami lakukan??” lanjut perdana menteri.
“Baiklah jika kamu memintaku, kita tunggu
sampai raja dan ratu kembali, sementara itu biarkanlah aku yang memerintah”
jawab sang penyihir, semua punggawa menyetujuinya.
“Perdana Mentri, Aku ingin berjalan-jalan
ke Taman. Mengapa taman itu tidak bisa dimasuki?” kata Avicenna.
“Ampun yang mulia Avicenna yang Agung,
sebelum Baginda Raja Erik menghilang, beliau sempat menutup akses memasuki
taman dengan sesuatu, yang hanya beliau dan Putri Yasmin sebagai penerus yang
tahu” kata Perdana Mentri.
“Ooh, begitu rupanya” kata Avicenna
palsu. “Baiklah, untuk saat ini, aku tidak akan mengusiknya”, Kata Avicena
dalam hati.
Avicenna palsu yang keji itu memerintah
dengan sangat kejam, setiap orang diperintahkan untuk mengumpulkan semua
kekayaannya dan mengumpulkan semua emas yang ada di seluruh negeri, dengan
dalih untuk mencari raja dan ratu.
Avicenna membagikan buku tentang sihir
untuk disebarluaskan ke seluruh negeri, cita-citanya mempunyai rakyat yang
gemar sihir dan melupakan matematika adalah cita-citanya yang lain.
Penyihir Laknati perpura-pura mencari
raja dan ratu dengan mengirimkan pasukan pencari keseluruh negeri. Tetapi tentu
saja pencariaan itu tidak membuahkan hasil.
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Sementara itu, di belahan Hutan Geometri, dekat perbatasan
dengan Istana Laknati.
“Husna, apa kau sudah lelah? Tak lama
lagi setelah kita mengikuti 30 bunga kerucut,
jarak antar bunga juga hanya 10 meter kok, kita akan lekas sampai” kata
Gorilla.
Sansan berbisik pada Husna, ”Husna
berarti kira-kira berapa meter lagi jauhnya?”
“Ooh, 300 meteran lagi Sansan” tukas
Husna.
“Bagaimana kau bisa secepat itu menjawabnya,
kapan kau berhitung?,“ Ujar Sansan heran.
“ Itu masih sejenis dengan yang kemarin
Sansan, karena ini perkalian maka kau hanya perlu menyimpan nolnya saja, jika
semua nol disimpan maka menjadi 3x1=3 kan? ditambah dengan 2 simpanan nol,
menjadi 300.” Kata Husna dengan sabar menjelaskan.
“Oh begitu..” kata Sansan.
“Husna, semoga nanti kita akan segera
bertemu dengan putra ketiga sebelum kita masuk di halaman Istana Laknati, sebab
Gorilla, aku dan sansan tidak bisa mengikutimu masuk kedalam Istana. Gorilla
akan kembali bertugas diperbatasan, Dia hanya bertugas mengantarmu, sedang aku
akan menunggumu di pinggir batas antara Istana Laknati dengan hutan geometri
ini. Sebab sudah ada perjanjian antara Laknati dengan Raja Numeric untuk tidak
saling ganggu.” Kata Al Jabbar.
“Bluuk.., Guubraaaak” ada suara sesuatu
yang jatuh tidak jauh dari tempat rombongan Husna beristirahat.
“Aaduuuh, aku salah membayangkan
lokasinya” kata seseorang yang baru jatuh terjerembab.
“Hwaaaaaa, astaghfirulloh!!” Husna dan
Sansan kaget, Al Jabbar reflek sampai melompat dari tempatnya berdiri.
Wah, makin seru saja kisah ini ya,
siapakah yang jatuh terjerembab di sekitar tempat Husna istirahat? bagaimanakah
kelanjutan kisah ini? Kita ikuti kisah selanjutnya besok ya?
Bersambung
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Giliran author nih
mengetahui kemampuan pembaca, Berapakah
40x200?, Oke? Semangat!!
Jawab pertanyaan ini dikolom komentar
ya.
-----------------------------------------------------
Bab 20
Terbebas dari Amanita Muscaria
šššššššššššššš
Hallo,
hai apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?,Yang
kemarin menjawab 8000 dari pertanyaan, Berapakah 40x200? Siapa? Ayoo, tunjukkan jarimu!
Yess, jawabanmu betul, wooow makin keren saja nih pembaca Kerajaan Numeric.
Wah, makin seru kisah ini ya, masih ingat
akhir kisah sebelumnya?siapakah yang jatuh terjerembab di sekitar tempat Husna
Team beristirahat? bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Kita ikuti kisah
selanjutnya yuk?
“Hwaaaaaa, astaghfirulloh!!” Husna dan
Sansan kaget, Al Jabbar reflek sampai melompat dari tempatnya berdiri.
Saleem bangkit dari posisi jatuh
terduduknya. Pandangan matanya melihat ke rombongan Husna dkk. Saleem berjalan
mendekati mereka. Pandangan matanya terarah pada Al Jabbar.
“Hai, siapa kamu? Kamu terjatuh dari
mana? Apa dari pohon diatas tempat kamu jatuh?” kata Husna memberondongkan
beberapa pertanyaan sekaligus.
“Sabar Husna, tanyakanlah pertanyaanmu
satu per satu” kata Sansan.
Saleem, tidak menjawab pertanyaan Husna,
badannya membungkuk memberi salam kepada Al Jabbar.
“Assalamu’alaikum paman? Bagaimana kabar
paman selama ini?” kata Saleem takdzim.
“Wa’alaikumussalam warohmatulloh Saleem”
kata Al Jabbar sambil melangkah maju memeluk ponakannya itu.
“Husna, Sansan dan Kamu Gorilla, baiklah,
aku akan berterus terang padamu, sesungguhnya Laknati adalah kakak perempuanku
yang dibuang oleh orang tuaku karena kegemarannya dengan sihir. Kakak Saleem
yang pertama dan kedua namanya Habeel dan Nabeel, Saleem pernah cerita ke saya
di rumah pohon dekat Istana Laknati, Saleem saya ajak menyelamatkan diri keluar
dari Istana Laknati, setelah mendapati dua keponakanku Habeel dan Nabeel
dijadikan Naga dan Burung Raksasa oleh Laknati.” Kata Al Jabbar dengan ekspresi
sedih, yang baru kali ini Husna melihat sikap Al Jabbar yang seperti itu,
biasanya ceria.
Sansan tiba-tiba teringat,”Ah, inilah
ternyata alasan dibalik Raja Numeric yang Agung memilihmu untuk mendampingi
Husna dan Hasna serta inikah alasanmu, mengapa kamu menerima tugas ini, meski
ini hari liburmu?”. Kata Sansan sambil memandang Tuan Al Jabbar.
“Benar, Sansan yang cerdik,” AlJabbar
memberikan dua jempol untuk Sansan.
Tiba-tiba Hasna mengigau, ”Kakek..
kakek..” tangannya menggapai udara disekitar, kelopak mata Hasna membuka.
“Dimana aku,” sambil bangkit dari pangkuan Gorilla.
“Alhamdulillah, Hasna..” Husna mendekat
dan memeluk Hasna, wajahnya tampak lega,melihat adiknya sudah bangun.
Hasna bercerita kisahnya bertualang
bertemu dengan keluarga Omar Khayyam, salah satu tokoh idolanya, semua menyimak
dengan seksama.
Al Jabbar tersenyum dan berkata,
”Alhamdulillah kini semua sudah berkumpul disini, Saleem kenalkan ini Husna,
Hasna, Sansan dan Gorilla penunggu hutan Geometri ini,” kata Al Jabbar sambil
menunjuk kesetiap nama yang disebutkan.
Saleem mendekat mengajak bersalaman, pada
yang ditunjuk oleh Al Jabbar.
“Andaikan aku tahu kamu bertualang ke
Persia menemui keluarga Omar Khayyam, aku pasti mau ikut Hasna,” ledek Al
Jabbar, sambil menjawil hidung Hasna.
“Andai aku sendiri tahu mau kesana ya
kek, aku akan membawa buku tentang Omar Khayyam, untuk ditandatangani oleh
kakek putra Omar Khayyam itu.
“Saleem, mengapa kamu tadi datang dengan
cara seperti itu? Apa yang terjadi denganmu?” kata Al Jabbar pada ponakannya.
“Aah, iya paman, itu karena ini paman,”
Saleem berkata sambil menunjukkan tongkatnya. “Begini Paman, kisahnya..”Kata
Saleem.
Bagaimanakah kisah Saleem? akan kita
bahas tuntas dalam episode yang selanjutnya? Sampai jumpa?
Bersambung
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Giliran author nih
mengetahui kemampuan membacamu, Sebutkan nama ketiga anak penyihir
Laknati!, Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar ya.
-----------------------------------------------------
Bab 21
Tongkat Ajaib Saleem
Hallo,
hai apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?, Adakah yang kemarin menjawab Habeel, Nabeel dan Saleem dari
pertanyaan, Siapakah nama ketiga
anak penyihir Laknati? Siapa? Ayoo, tunjukkan jarimu!
Yess, jawabanmu betul, wooow makin keren saja nih pembaca Kerajaan Numeric.
Wah, makin seru saja kisah ini ya, masih
ingat akhir kisah sebelumnya? yess, Saleem hendak menceritakan kisahnya, sampai
ia tiba-tiba terjatuh di dekat mereka. Bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Kita
ikuti kisah selanjutnya yuk?
“Saat terakhir aku bertemu dengan Paman Al
Jabbar dirumah pohon itu, paman mengajakku untuk menyelamatkan diri, keluar
dari Istana Laknati, Aku segera pergi meninggalkan saudara-saudaraku Habeel, Nabeel dan
ibuku.” Kataku, mengawali kisah.
Keluar dari rumah, aku baru mendengar, tersebar kabar bahwa putri
Yasmin, putri Raja Numeric diculik, disihir dan dipenjara di Istana Laknati.
Sudah banyak orang yang ingin membebaskan sang Putri, tetapi tidak ada yang
berhasil, semua yang menginjakan kaki mereka di Istana ini, berubah menjadi
boneka.
Ketika Aku mendengar hal itu, maka aku ingin mencoba untuk membebaskan
Putri Yasmin , Putri Raja Numeric dari sihir, dan dari cengkeraman penyihir
Laknati. Dia pun pergi menyusuri hutan. Untuk sampai kembali kerumah Ibu (Istana Laknati).
Di tengah perjalanan. Aku bertemu dengan dua raksasa yang baik hati.
Namanya Kunta da Kunti, saat ia mengenalkan nama mereka padaku.
“Siapa namamu? pemuda?” kata Raksasa Kunta, balik bertanya setelah
mereka mengenalkan nama mereka padaku.
“Namaku Saleem,” mataku menatap dua raksasa kembar.
“Aku tahu apa yang engkau inginkan saat ini, wahai pemuda.” ujar Raksasa
Kunti.
“Jika kau tahu apa keinginanku, bantulah aku.” sahutku.
“Tidak semudah itu, Saleem, kau harus membantuku memecahkan masalahku, bukankah
engkau rakyat Numeric, tentu masalah ini mudah bagimu” kata Raksasa Kunta.
“Baiklah, jika aku bisa membantumu, pasti kubantu,” kataku
“Aku sedang dalam perjalanan menuju kerajaan Aztec, aku harus melangkah
sejauh 30.000 meter, sebenarnya 30.000 meter itu ada berapa Kilometer? agar aku
tidak tersesat.” kata raksasa Kunta.
“Oh itu artinya 30 Kilometer, dari Meter ke Kilometer ada selisih 3,
maka tinggal dibuang saja angka 0 nya 3, biasanya aku memakai kata kunci, “Kyai
Haji Damin Makan Durian Campur Minyak” agar aku tidak lupa urutan dari Km, Hm,
Dam, M, Dm, Cm,Mm” kata Saleem.
“Oh, begitu ya nak saleem.., simple ya,” kata Kunti.
“Karena engkau sudah bisa menjawab pertanyaanku dan mememiliki niat yang
baik, kuberikan tongkat ajaib ini untukmu. Dengan tongkat ini. engkau bisa
sampai ke Istana Laknati untuk menyelamatkan putri Yasmin, engkau juga bisa
merubah sesuatu sesuai dengan apa yang kau inginkan.” kata raksasa sambil
menyerahkan tongkat ajaib kepada ku.
“Terima kasih” kataku.
“Sama-sama” kata kedua raksasa itu bersamaan.
Kini tongkat ajaib itu sudah ditanganku, kuamati dan kuingat perkataan
raksasa kunti yang memberitahuku bahwa
tongkat ini bisa membawa siapa pun ke mana pun yang diinginkan, dan mengubah
sesuatu disaat terdesak. Aku lantas membayangkan diriku ada di taman pohon
kerucut di sekitar Istana Laknati. Wops! Seketika, Sampailah Aku di taman pohon
kerucut di sekitar Istana Laknati.
“Bluuk, Gubraaak,” begitulah Aku muncul di hadapan kalian.
“Aah, begitu rupanya,” kata Al
Jabbar. Hasna, Husna, Gorilla dan Sansan manggut-manggut mendengar kisah
Saleem.
Tiba-tiba, ada seberkas cahaya dari Tas ikan Sansan, Sansan menyadari
hal itu, dan segera dia melihat tas ikannya.
“Aku mendapat pesan darurat dari Raja Numeric, ini mata di tas ikanku
menyala. “Sansan, Raja dan Ratu hilang”
“Astaghfirullohal’adzim” seru semua yang ada disitu.
“Bagaimana ini selanjutnya paman?” kata Saleem.
“Baiklah, mari kita atur strateginya bersama,” kata Al Jabbar.
Bagaimanakah strategi mereka menghadapi
kenyataan yang ada? akan kita bahas dalam episode yang selanjutnya? Sampai
jumpa?
Bersambung
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Giliran author nih
mengetahui kemampuan pembaca
kisah ini, Ubahlah! 80.000 meter = …. hm, Oke? Semangat!!
Jawab pertanyaan ini dikolom komentar
ya.
-----------------------------------------------------
Bab 22
Pertemuan
Husna dengan Putri Yasmin
Hai… hai apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?, Adakah yang
kemarin menjawab 800 Hm dari pertanyaan Ubahlah 80.000 meter = …. hm, Siapa?
Ayoo, tunjukkan jarimu! Yess, jawabanmu betul, wooow makin keren saja
nih pembaca Kerajaan Numeric.
Wah, makin seru kisah ini ya, masih ingat akhir kisah sebelumnya? ya, Sansan
menginfokan kabar darurat, bahwa Raja dan Ratu hilang, menyadari hal itu maka
mereka akan bergerak mengatur strategi untuk menghadapi penyihir Laknati,
bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Kita ikuti kisah selanjutnya yuk?
“Astaghfirullohal’adzim”
seru semua yang ada disitu, setelah mendengar kabar dari Sansan.
“Bagaimana ini
selanjutnya paman?” kata Saleem.
““Baiklah,
mari kita atur strateginya bersama,” kata Tuan Al Jabbar.
”Kita berbagi
tugas, Saleem bisakah kau rubah Husna menjadi hewan pengerat kayu? Terserah mau
lebah, kumbang atau tikus, milih yang mana Husna?” kata Tuan Al Jabbar.
“Haaah, Aku?
harus Aku ya? Kalau tikus sih ogah,” kata Husna, kata Husna sambil bergidik
jijik.
“Bagus, lebih
aman yang tidak menyentuh lantai, pilihlah antara kumbang dan lebah, sebab
dilihat dari para pencari putri yang masuk istana, begitu melangkah masuk ke
Istana Laknati, mereka berubah menjadi boneka, maka saranku terbanglah, jangan
injak lantai.” kata Tuan Al Jabbar.
“Baik, Aku
pilih kumbang, lebih besar dari lebah,”kata Husna memilih.
“Sementara
Saleem, Aku tahu apa kelemahan Kakakku Laknati, yaitu bola kristal. Pertama
yang harus kamu lakukan adalah, bertemu dengan harimau di tengah Hutan
Geometri. Kedua, engkau temuilah dengan burung Elang. Dia membawa telur yang di
dalamnya berisi bola Kristal, bola kristal itulah yang nanti bisa melumpuhkan
kekuatan penyihir Laknati ditambah dengan satu benda lagi, sesuatu yang masih
akan aku pelajari saat kalian pergi, aku lupa. Berangkatlah kalian, sementara
Sansan dan Hasna bersamaku dirumah pohon, Gorilla akan kembali keperbatasan
untuk mengintai gerak-gerik penyihir Laknati di Istana.” Kata Tuan Al Jabbar.
“Baik, siap
tuan Tuan Al Jabbar,” kata Husna.
“Siap, Paman,”
kata Saleem.
“Jadilah,
Kumbang yang perkasa dan sakti, "Kun hymenoptera!,” kata Saleem sambil
menghadapkan tongkatnya pada Husna.
“Waaaaaw….
ho…ho.., sebentar aku harus menyesuaikan diriku dalam bentuk ini,” kata Husna
diam sebentar, dilanjutkan belajar mengepakkan sayapnya untuk terbang.
Selang
beberapa menit kemudian. Husna terbang masuk dan menyusuri seluruh ruangan yang
ada di dalam istana. Ada satu kamar yang terlihat berbeda. Dari kamar itu.
terlihat pancaran cahaya. Husna bergegas memasuki kamar tersebut. Kumbang
mendekat dan menggigit laci lemari yang bercahaya itu, dimana putri Yasmin
disembunyikan, dan putri Yasmin yang dapat berbicara, meskipun telah menjadi
boneka berkata “Kumbang, Kumbang lubangilah lemari ini agar aku dapat melarikan
diri dari Penyihir Laknati jahat yang telah menyihirku atau aku akan mati”
Betapa
terkejutnya ia saat selesai melubangi laci lemari, karena disana ada sosok yang
aneh.
“Siapa engkau
??” tanya sang Kumbang Husna.
“Wajahmu
terlihat pucat, rambutmu pun merah. Apakah engkau melihat putri Yasmin?” tanya
Husna dengan penuh harap.
“Benar, akulah
putriYasmin, Lihatlah cermin ini, engkau akan tahu wujud asliku dari cermin.”
jawab sosok itu dengan sedih. Meski Husna telah datang, sihir Putri Yasmin
belum hilang.
Saat Husna
melihat cermin, terlihat sosok putri cantik jelita yang sesungguhnya.
“Ayahku adalah
raja Numeric, beliau akan memberimu hadiah, kamu akan mendapatkan hadiah yang
banyak sekali dan tidak akan habis seumur hidup” jawab putri Yasmin
“Allahul
Musta’an, sang raja telah hilang begitu juga dengan sang ratu dan Penyihir
Laknati telah menduduki tahta sekarang” jawab sang Kumbang Husna.
“Oh tidak”
teriak sang putri Yasmin “Apa yang terjadi dengan mereka?? apakah ayahanda raja
dan bunda ratu juga disihir??” tanya sang putri Yasmin sedih dan bingung.
bagaimanakah
cara Kumbang Husna membebaskan putri Yasmin? akan kita ketahui dalam episode
yang selanjutnya? Sampai jumpa?
Bersambung
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Giliran author
nih mengetahui kemampuan pembaca kisah ini, benda apakah yang akan sanggup
untuk menghancurkan penyihir Laknati? Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini
dikolom komentar ya.
-----------------------------------------------------
Bab 23
Pertemuan Husna dengan Putri Yasmin
Hai…
hai apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?, Adakah yang kemarin menjawab Bola Kristal untuk menjawab
pertanyaan benda apakah yang bisa
digunakan untuk menghancurkan penyihir Laknati, Siapa? Ayoo, tunjukkan jarimu!
Yess, jawabanmu betul, wooow makin keren saja nih pembaca Kerajaan Numeric
Wah, makin seru saja kisah ini ya, masih
ingat akhir kisah sebelumnya? yess, Putri Yasmin kaget dan sedih, saat diceritakan
bahwa sang raja telah hilang begitu juga dengan sang ratu dan Penyihir Laknati
telah menduduki tahta sekarang, bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Kita ikuti kisah
selanjutnya yuk?
“Oh tidak” teriak sang putri “Apa yang
terjadi dengan mereka?? apakah ayahanda Raja dan ibunda ratu juga disihir?
Dimana ayahanda Raja dan ibunda ratu sekarang?”
Tiba-tiba Husna mendapatkan ide untuk
mencari Raja Erik dan Ratu Alfabet, mengingat ini adalah Istana Laknati, siapa tahu
Raja Erik dan Ratu Alfabet, disimpan di Istana ini juga, begitu pikirnya.
“Tunggulah disini, aku akan melihat
bagian lain lemari ini. Siapa tahu aku dapat menemukan raja dan ratu” lanjut
sang Kumbang Husna . Kumbang Husna
mencari ke bagian lain lemari, Husna kembali melubangi laci demi laci
yang ada disekitar Putri Yasmin dan akhirnya, setelah beberapa laci ia lubangi,
ia menemukan raja dan ratu menjadi boneka, tetapi mereka dalam kotak yang
sangat kuat dan mereka disihir menjadi boneka kayu, tampaknya Penyihir Laknati
menggunakan mantra yang berbeda saat itu.
Kemudian Kumbang Husna kembali ke tempat putri dan mengatakan kabar
yang menyedihkan itu. “Astaghfirulloh” tangis sang putri, “Apa yang harus aku
lakukan sekarang, meskipun aku bisa kabur, tapi jika bunda ratu dan ayahanda
raja disini, bagaimana aku bisa menyelamatkan diri sendirim Aku harus berusaha
menolong ayah dan bunda, bagaimanapun caranya.”
“Sahhalalloh (semoga Alloh mudahkan)
Putri, aku akan berusaha menolongmu, aku akan pergi ke Tuan Al Jabbar yang kini
tinggal di rumah pohon dekat istana Laknati ini, dan malam ini aku akan kembali
dan memberi tahumu apa yang dia katakan” kata sang Kumbang Husna sambil menenangkan sang putri.
Lalu sang putri sembunyi kembali di
lemari dan Kumbang Husna pun terbang
pergi. Di dalam rumah pohon yang besar tempat Sansan, Tuan Al Jabbar dan Hasna
menunggu, Kumbang Husna meminta nasihat
kepada Al Jabbar.
“Tuan, katakan apa yang harus aku lakukan
untuk menolong sang putri yang telah diubah menjadi boneka oleh penyihir, Dia
berharap bisa dapat meloloskan diri dari lubang yang aku buat, tetapi pada saat
itu juga aku menemukan raja Erik dan ratu Alfabet yang disihir jadi boneka kayu
tidak jauh dari laci lemari Putri Yasmin.
“Alhamdulillah, tadi, selama kamu pergi,
disini Aku, Sansan dan Hasna berusaha memecahkan teka teki yang ada dalam buku
ini, ini adalah buku cara untuk mematahkan berbagai macam sihir, setelah aku
sesuaikan dengan sihir yang dipakai kakakku Laknati, tampaknya kini Aku
mengerti, apa yang harus dilakukan oleh Sang putri, Katakan pada sang putri
Yasmin, bahwa dia harus disini ketika bulan telah penuh dan Aku akan mencoba
ikhtiar menolongnya” jawab Al Jabbar.
“Apakah Aku boleh menjemput Putri Yasmin
diluar gerbang Istana Laknati?” kata Sansan berharap dirinya segera bertemu
Putri Yasmin.
“Aku juga mau bertemu dengan Putri
Yasmin,” kata Hasna dengan rasa ingin tahu yang besar, seperti apa kondisi
Putri Yasmin.
“Hanya Sansan yang kuperbolehkan
menjemput di luar gerbang Istana Laknati, Hasna, masih ada yang perlu dilakukan
untukmu, bantu aku menyiapkan Ramuan untuk Putri Yasmin” kata Tuan Al Jabbar.
“Baiklah, kakek” kata Hasna dan Sansan
bersahutan.
Bagaimanakah cara Tuan Al Jabbar
membebaskan putri Yasmin dari kutukan? Ikuti kisahnya besok ya, Sampai jumpa?
Bersambung
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Giliran author nih
mengetahui kemampuan pembaca
kisah ini, apakah arti dari ucapan Sahhalalloh
yang diucapkan Husna untuk putri? Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar ya.
-----------------------------------------------------
Bab 24
Apel Hijau
Hai…
hai apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?, Adakah yang kemarin menjawab Semoga Alloh mudahkan untuk menjawab
pertanyaan apakah arti dari
ucapan Sahhalalloh yang diucapkan Husna untuk putri? Siapa? Ayoo, tunjukkan jarimu!
Yess, jawabanmu betul, wooow makin keren saja nih pembaca Kerajaan Numeric.
Wah, makin seru saja kisah ini ya, masih
ingat akhir kisah sebelumnya? Tuan Al Jabbar mengatakan pada Husna, bahwa Sang Putri harus
menemuinya di rumah pohon saat bulan telah penuh untuk mencari solusi
selanjutnya, bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Kita ikuti kisah
selanjutnya yuk?
________________________
“Katakan pada sang putri bahwa dia harus
disini ketika bulan telah penuh dan aku akan menolongnya” jawab Tuan Al Jabbar
.
Sang Kumbang Husna kembali menemui putri
Yasmin, ketika malam telah turun dan melubangi lemari agar Yasmin dapat keluar.
Karena putri Yasmin sangat kecil dengan mudah Ia dapat melewati penjaga. Ketika
bulan telah penuh. Putri Yasmin pergi ke rumah pohon yang ditunjuk oleh
Kumbang.
Putri Yasmin menyadari jika dia harus
bergegas mencari rumah pohon yang dimaksud Kumbang Husna. Saat Ia mencapai gerbang
Istana Laknati, Dia melihat ada raksasa
yang mirip dengan Sansan sedang memperhatikannya saat membuka sedikit pintu dan
menyelinap keluar, cukup was-was juga, sampai akhirnya, ada suara yang
memanggilnya.
“Apakah ini engkau, wahai putri Yasmin,”
kata Sansan, tak kuasa airmata menggenangi mata Sansan.
Putri Yasmin yang masih berukuran seperti
boneka terlonjak kaget, saat menyadari, ada yang menyapanya,”I..iya.. siapa
kamu? Mengapa kamu mirip dengan temanku Sansan?.”
“Ini hamba putri.., Sansan teman bermainmu,”
kata Sansan sambil merundukkan badan, ia melanjutkan perkataannya, ”Naiklah ke
punggung hamba putri,hamba antar menemui Tuan Al Jabbar.”
“Sansan, ooh terima kasih,kamu masih
hidup dan masih mengingatku,” ujar Putri Yasmin segera naik ke punggung Sansan.
Sepanjang perjalanan Putri Yasmin dan
Sansan saling bercerita kisah masing-masing, hingga mereka sampai di rumah
pohon milik Tuan Al Jabbar.
“Kita sudah sampai putri, turun dan
masuklah ke rumah pohon Tuan Al Jabbar. Kata Sansan.
“Baiklah Sansan, temani aku ya,” kata
putri Yasmin.
“Siap putri” kata Sansan.
“Masuklah, putri” kata Tuan Al Jabbar,
“Aku akan menemukan jalan keluar masalahmu dalam buku ajaib ini”.
Sementara itu Sang Kumbang Husna
berjaga-jaga diluar pohon
Sambil menunggu Tuan Al Jabbar
mencari-cari jawaban dibuku ajaib. Putri Yasmin melihat sekeliling isi rumah
pohon itu, Putri berkenalan dengan Hasna, dan menceritakan kisah masing-masing.
“Putri Yasmin, selanjutnya kamu harus
berjalan sendiri, sampai menemukan persimpangan, kamu akan menemukan
perkebunan, carilah keledai yang berwarna coklat, naikilah dan bisikkan
ceritamu setelah itu, kamu beri makan dia dengan rumput ajaib,” kata Tuan Al
Jabbar.
“Darimana aku akan dapat rumput ajaib??” tanya
sang putri “Aku akan memberimu” jawab Tuan Al Jabbar sambil mengambil rumput
ajaib di dalam sakunya, yang telah disiapkan Hasna.
“Apakah Aku atau Sansan bisa menemaninya
kek,” kata Hasna.
“Tidak bisa, ini harus dilakukan sendiri
oleh putri, Aku masih memerlukanmu Hasna untuk melakukan ritual dan memantau
putri dari sini. Sansan sebaiknya tidak ikut, agar Putri Yasmin bisa menemui
Keledai tanpa mengagetkannya” ujar kakek
Al Jabbar.
“Putri, ingatlah kamu harus membisikkan
ke keledai coklat itu kata-kata ini ” keledai
bawalah aku ke tempat pohon Apel tumbuh, kemudian bawalah aku ke dahan
yang paling tinggi untuk mengambil buah Apel” pesan Tuan Al Jabbar sambil
meletakkan buku ajaib di rak kembali.
“Dan kemudian akankah aku kembali ke
ukuranku semula??” tanya sang putri.
“Kemungkinan belum Putri Yasmin, Putri
akan kembali ke semula, tepatnya saat Raksasa Hijau penyihir laknati kau beri
makan dengan apel hijau itu,”kata Tuan Al Jabbar.
“Aah, begitukah?” kata Putri Yasmin
dengan muka yang tampak sedih.
Apakah putri Yasmin berhasil mendapatkan
apel hijaunya? akan kita ketahui dalam episode yang selanjutnya? Sampai jumpa?
Bersambung
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Giliran author nih mengetahui kemampuan pembaca kisah
ini, benda apakah yang akan sanggup untuk menghancurkan penyihir Laknati selain
bola kristal? Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar ya.
-----------------------------------------------------
Bab 25
Keledai Coklat
Hai…
hai apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?, Adakah yang kemarin menjawab Apel Hijau, untuk menjawab
pertanyaan benda apakah yang bisa
digunakan untuk menghancurkan penyihir Laknati selain bola kristal, Siapa? Ayoo, tunjukkan jarimu!
Yess, jawabanmu betul, wooow makin keren saja nih pembaca Kerajaan Numeric.
Wah, makin seru kisah ini ya, masih ingat
akhir kisah sebelumnya? Putri Yasmin Nampak sedih saat diceritakan bahwa
kemungkinan Putri Yasmin belum bisa
kembali ke semula, saat putri bisa memetik buah apel hijau itu, tapi
nanti tepatnya saat Raksasa Hijau penyihir laknati diberi makan dengan apel
hijau itu, barulah putri Yasmin bisa berubah. bagaimanakah kelanjutan kisah
ini? Kita ikuti kisah selanjutnya yuk?
__________________________________
“Sebelum Penyihir Laknati itu mati, kamu tidak
akan dapat kembali ke ukuran semula” jawab Tuan Al Jabbar
“Kamu harus menaiki Keledai coklat itu lagi dan pergi ke sumur yang
didalamnya tinggal raksasa hijau. Sesampainya engkau disana jatuhkan buah Apel
itu ke dasar sumur. Inti Penyihir Laknati jahat itu tersimpan di buah Apel,”
Tuan Al Jabbar, menundukkan wajah sedihnya, saat ia mengatakan hal itu,
teringat saat awal mula Laknati menyukai sihir, bermula saat Laknati memakan buah
Apel hijau “Apel Inti penyihir jahat”, semakin lama Laknati semakin tidak
terkendali, hingga orang tua Tuan Al Jabbar mengusir Laknati dan memutuskan
hubungan dengannya.
“Ketika buah Apel itu jatuh ke dalam
sumur, raksasa hijau nanti akan memakannya dan Penyihir Laknati itu akan mati,
apalagi jika saat itu bola Kristal yang sedang dicari Saleem juga sudah
ditemukan dan dilemparkan ke wajah Laknati, saat itulah semua akan kembali ke
semula ” Urai Tuan Al Jabbar kepada sang putri.
“Saleem? Siapa dia?,” Tanya Putri
“Dia sedang berusaha mencari bola
Kristal, untuk membantumu menghadapi penyihir Laknati, sudah kuperintahkan
padanya agar segera mencarimu nanti di Istana/sumur raksasa saat sudah
mendapatkan bola Kristal,’’ kata Tuan Al Jabbar, panjang lebar.
“Tuan Al Jabbar tolong diperjelas,
setelah itu apa yang akan terjadi? Jika bola Kristal dan apel hijau sudah
ditempatkan pada posisinya masing-masing ” tanya sang putri lagi
“Setelah itu. semua ciptaan Penyihir
Laknati akan kembali ke bentuk semula”. jawab Tuan Al Jabbar sambil menyerahkan
rumput ajaib kepada sang putri, yang diambil dari saku Tuan Al Jabbar, Tuan al
Jabbar tersenyum sedih, dialah yang akan mengakhiri hidup kakaknya.
Husna menghampiri Tuan Al Jabbar, dia
ikut merasakan kesedihan itu.
Sang putri yang tidak mengetahui Laknati
adalah Kakak Tuan Al Jabbar, berterima kasih kepada Tuan Al Jabbar.
Hasna, Sansan dan Husna mengantar
keberangkatan putri, Husna memberi ucapan, “ Fi amanillah”
Putri tersenyum saat mendapat ucapan itu,
diapun mengucapkan salam perpisahan pada Kumbang Husna, “ma’assalama”
Husna menjawab “ilalliqo” sambil berlari
menuju ke persimpangan jalan seperti yang diperintahkan sang Tuan Al Jabbar.
“Hati-hatilah,
Putri melihat Keledai coklat seperti kata
Tuan Al Jabbar, Keledai itu memiliki
ekor yang cantik sekali dengan warna emas, berdiri di perkebunan siap untuk
dinaiki.
“Keledai
coklat!! Keledai coklat!!”
panggil Yasmin dengan suara yang pelan. “Ini makanlah rumput ajaib, keledai bawalah aku ke tempat pohon Apel tumbuh,
kemudian bawalah aku ke dahan yang paling tinggi untuk mengambil buah Apel”
Apakah putri Yasmin berhasil mendapatkan
apel hijaunya? akan kita bahas dalam episode yang selanjutnya? Sampai jumpa?
Bersambung
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Giliran author nih mengetahui kemampuan pembaca kisah
ini, apakah jawaban Putri Yasmin
saat Husna mengucapkan fiamanillah? Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar
ya.
-----------------------------------------------------
Bab 26
Dimana kau Saleem?
Hai…
hai apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat dan
mandiri?, Adakah yang kemarin menjawab ma’assalama untuk menjawab
pertanyaan apakah jawaban Putri Yasmin saat Husna
mengucapkan fiamanillah?, Siapa
yang menjawab ma’assalama? Ayoo, tunjukkan jarimu! Yess, jawabanmu betul, wooow
makin hebat dan smart saja nih pembaca Kerajaan Numeric.
Yeyy, makin seru kisah ini ya, masih
ingat akhir kisah sebelumnya? yess, Putri Yasmin melihat Keledai coklat seperti yang
dikatakan Tuan Al Jabbar, Keledai itu
memiliki ekor yang cantik sekali dengan warna emas, berdiri di perkebunan siap
untuk dinaiki. Putri Yasminpun memanggil dan mendekati keledai, dia memberi keledai
dengan rumput ajaib pemberian Tuan Al Jabbar, selanjutnya ia meminta Keledai
mengantarkannya ke pohon Apel Hijau.
bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Kita
ikuti kisah selanjutnya yuk?
__________________________________________
Putri Yasmin memberi keledai dengan
rumput ajaib pemberian Tuan Al Jabbar, “Makanlah” selanjutnya ia meminta
Keledai mengantarkannya ke pohon Apel Hijau.
“keledai bawalah aku ke tempat pohon
Apel tumbuh, lalu bawalah aku ke dahan yang paling tinggi untuk mengambil buah
Apel” Kata Putri Yasmin.
Keledai
coklat itu menundukkan kepalanya ke Putri Yasmin dan dia memakan rumput
ajaib, selanjutnya dia menunduk lagi agar Putri Yasmin dapat menaiki lehernya
dan dapat duduk dipungung Keledai itu.
Setelah Putri Yasmin mencapai punggung Keledai, Keledai coklat meringkik tiga kali dan berlari
secepat angin.
Singkat cerita, Sampailah Putri Yasmin di
taman yang cantik dimana tumbuh pohon blueberry, cherry, plum, murbei tapi disana
cuma ada satu pohon Apel.
“Apakah ini pohon yang dimaksud Tuan Al
Jabbar itu, Waah pemandangan disini indah sekali, ada buah blueberry, ada buah
cherry, ada buah plum, bahkan ada buah murbei” gumam Putri Yasmin sambil
berdiri di punggung Keledai, dia berusaha meraih ranting terdekat.
“Kenapa pohon ini tinggi sekali, keledai
melompatlah ditempat, agar aku bisa meraih buah Apel itu,” kata Putri Yasmin
pada keledai. Keledai seolah mengerti dengan permintaan sang putri, dia
menuruti, “Bismillah.., Ups, yess” kata Putri Yasmin saat akhirnya Putri Yasmin
berhasil memetik Apel dari dahan yang paling tinggi dan menyimpannya hati-hati
di kantong yang dibawanya.
“Kemana lagi ya setelah aku mendapatkan
buah Apel ini?,” Putri Yasmin duduk dipunggung Keledai sambil berpikir. “Aaah,
iya, bukankah aku seharusnya bertemu dengan siapa itu… ehm… saaleem iya
saleeem, dia dimana ya,” Putri Yasmin bermonolog sambil mukanya mencari
seseorang,menengok ke kiri dan ke kanan.
“Baiklaaah, sambil menunggunya, Aku akan
berjalan pelan menuju Sumur raksasa hijau, apakah kau mengetahui tempatnya,
keledai?, ayoo kita berangkat” kata Putri Yasmin, matanya memperhatikan ke
kanan dan ke kiri berharap menemukan seseorang.
Apakah Putri Yasmin akan sampai disumur
raksasa Hijau? akan kita ketahui dalam episode yang selanjutnya? Sampai jumpa?
Bersambung
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Giliran author nih
mengetahui kemampuan pembaca
kisah ini, Ada pohon buah apa sajakah yang
terdapat disana? Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar ya.
-----------------------------------------------------
Bab 27
Pertemuan tiga bersaudara
Hai… hai apa kabar pembaca
kerajaan Numeric yang hebat?, Adakah yang kemarin menjawab Blueberry, Murbei,
plum dan cherry untuk menjawab Ada pohon buah apa sajakah yang terdapat
disana?, Siapa yang menjawab Blueberry, Murbei, plum dan cherry? Ayoo,
tunjukkan jarimu! Yess, jawabanmu betul, wooow makin keren saja nih pembaca
Kerajaan Numeric.
Wah,
makin seru kisah ini ya, masih ingat akhir kisah sebelumnya? yess, Putri Yasmin
saat akhirnya Putri Yasmin berhasil memetik Apel dari dahan yang paling tinggi
dan menyimpannya hati-hati di kantong yang dibawanya.
bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Kita ikuti
kisah selanjutnya yuk
____________________________________
“Bawalah
Aku ke sumur raksasa hijau” bisik Yasmin ke telinga keledai coklat, setelah dia
merasa gagal menemukan seseorang, berharap bertemu dengan Saleem nanti di sumur
raksasa hijau. Keledai coklat itu meringkik kemudian berlari seperti angin,
begitu cepatnya keledai berlari sampai seperti tidak pernah menyentuh tanah.
Akhirnya
diantara tiga pohon palem disitulah tempat dimana sumur tempat raksasa hijau
tinggal. Di bawah sinar bulan Yasmin menengok ke dalam sumur. Yasmin melihat
kepala raksasa sebesar labu dengan mata hijau yang besar dan mulut yang besar
sekali. Dari mulutnya mengeluarkan api..
______________
Sementara
itu, Saleem pergi ke mata air, sesuai instruksi pamannya yaitu Tuan Al Jabbar.
Ia pun bertemu dengan harimau yang dimaksud Tuan Al Jabbar. Saleem adalah
pemuda cerdas. Dengan bantuan tongkat ajaib yang ia dapat dari raksasa, ia
berhasil melenyapkan harimau. Saleem lalu melanjutkan perjalanannya.
Tibalah
Dia di tepi laut. Di sana, dia bertemu dengan burung api. Saat Saleem hendak
menghadapi burung Api, saudara-saudara Saleem yang telah disihir menjadi burung
elang dan ikan paus, Habeel dan Nabeel datang ikut membantu.
“Saleem,
menyingkirlah dari hadapan burung Api itu, biar aku saja” kata Habeel.
“Terima
kasih kak, tapi ini amanat Paman Al Jabbar padaku, Aku juga ingin membebaskan
kakak dari kutukan itu” kata Saleem.
“Baiklah,
ayo kita hadapi bersama,” kata Nabeel.
Usaha
mereka bertiga berhasil. Burung api melepaskan telurnya.
Saleem
kemudian membuka telur tersebut. Muncullah bola kristal dari telur itu.
“Alhamdulillah,
akhirnya bola Kristal, telah kupegang, semoga dengan ini, Aku bisa
menyelamatkan Kakak Habeel dan Nabeel dari kutukan Ibu,” kata Saleem.
“Segeralah,
Kau temui Ibu, apa Kau yakin? Dengan bola Kristal ini, Kau hanya membuat Ibu
sadar akan kekeliruannya dan menghilangkan kutukan ini? Bagaimana jika itu
artinya nyawa Ibu melayang karena hal ini?,” Kata Kak Habeel.
“Entahlah,
paman tidak menjelaskan sedetail itu,namun yang kutahu pasti dengan bola
Kristal ini, Aku bisa menyelamatkan Kakak berdua, Putri, Raja Erik dan Ratu
Alfa, juga semua orang yang telah berusaha menolong putri, yang memasuki Istana
Laknati dan sudah menjadi boneka,” kata Saleem.
“Ayo,
naiklah punggungku, akan kuantar kau menemui Ibu,”kata Nabeel.
“Terbanglah
rendah kakak, karena Aku juga harus mencari putri yang mengendarai keledai
coklat, kata paman Dialah yang membawa buah Apel hijau untuk menjinakkan
raksasa hijau, lewatlah sekitar pohon Apel sampai Sumur raksasa, namun tujuan
utama kita Ibu” kata Saleem.
Tanpa membuang waktu, Saleem bergegas menuju
Istana Numeric, tempat Penyihir Laknati kini berkuasa, diantar oleh Nabeel dan
Habeel sembari membawa bola kristal itu, dalam kantong bajunya.
Apakah
Saleem bisa mengalahkan Penyihir Laknati? akan kita temukan jawabannya dalam
episode yang selanjutnya? Sampai jumpa?
Bersambung
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Giliran author nih mengetahui
kemampuan pembaca kisah ini, Apakah Saleem dan Putri berhasil mengambil bola
kristal dan Apel hijau? Oke? Semangat!! Jawab pertanyaan ini dikolom komentar
ya.
-----------------------------------------------------
Bab 28
Apakah ini
jebakan Penyihir Laknati?
Hai… hai apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang
hebat?, Wah hampir selesai nih, makin seru kisah ini ya, makin dinanti
bagaimana kisah Husna dan Hasna. Jika kalian mengikuti cerita ini tentu tahu ya
jawaban dari pertanyaan di akhir cerita yang lalu, Saleem dan putri Yasmin
berhasil mendapatkan bola kristal dan Apel Hijau. Masih ingat akhir kisah
sebelumnya? yupz, Saleem dengan dibantu Habeel dan Nabeel berhasil mengalahkan
burung Api, kemudian saleem memecah dan membuka telur tersebut. Muncullah bola
kristal dari telur itu. Tanpa membuang waktu Saleem, Habeel dan Nabeel bergegas
menemui Penyihir Laknati sembari membawa bola kristal itu, dalam saku baju
Saleem. bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Kita ikuti kisah selanjutnya yuk..
____________________________________
Di tengah perjalanan Saleem, Habeel dan Nabeel
menuju ke Istana Numeric, tampak kereta kuda membawa penyihir Laknati
meninggalkan Istana Numeric menuju arah Istana Laknati, namun Saleem, Habeel
dan Nabeel berusaha menghadang Ibu mereka dengan cara berdiri ditengah jalan.
“Menyingkirlah dari jalanku, Aku akan ke sumur
Raksasa Hijau, apakah kau mau ikut ibu nak?” kata Laknati dengan nada dibuat
selembut mungkin.
Kini Saleem mengetahui kemana tujuan Ibu mereka.
“Jika kalian ikut dengan baik-baik, akan
kutunjukkan padamu, siapakah ayah kalian yang sebenarnya, disana, di sumur itu,
dialah ayah kalian,” katanya lagi.
Saleem, Habeel dan Nabeel yang mendengar itu kaget,
saling berpandangan satu sama lain. “Apakah ini jebakan Ibu untuk kita?
Bukankah Ibu dahulu pernah menunjukkan Makam tempat Ayah dimakamkan?”kata
Saleem.
“Hahahaha, apakah ini tampak seperti jebakan,
sayang?,” Laknati kembali bertanya. “Aku malas menghadapi pertanyaan kalian
saat masih kecil, jika kuceritakan yang sebenarnya, kini kalian sudah besar,
cari tahu sendiri.”
“Astaghfirulloh Ibu, Hentikanlah perbuatanmu pada
bangsa Numeric ini ibu?” kata Saleem.
“Tidak akan, sampai aku berhasil membunuh Husna dan
Hasna, serta meruntuhkan Taman Istana yang berisi tanaman angka itu, segera
menyingkir, Aku akan melepas raksasa hijau untuk membunuh Husna dan Hasna”
“Ya sudah, jika kalian tidak mau ikut,
menyingkirlah dari jalanku,” kata Laknati dengan menggeram keras menahan kesal.
“Ibu, sadarlah, apakah Ibu tidak menyadari,
bagaimana Aku akan mendukungmu, jika kau menyuruh Ayah untuk membunuh Husna dan
Hasna?, bukankah Ibu sendiri yang cerita tadi? Jika Ayahku adalah raksasa hijau
itu,” kata Saleem berusaha melembutkan hati Ibu.
“Menyingkir aku bilang,” kata Laknati geram,
tangannya menggerakkan tongkat sihirnya “Alakazioo”, sesaat berikutnya tampak asap
tebal melingkupi ketiga anak Laknati, mengangkat dan menghempaskan badan mereka
ke tepi jalan.
Kereta kuda tampak mulai berjalan, Saleem, Habeel
dan Nabeel tampak kecewa dengan sikap Ibu mereka.
“Saleem Naiklah ke punggung nagaku ini,”kata
Nabeel.
“kita akan menyusul Ibu, ini akan lebih aman
daripada kamu satu kereta dengannya, kalau Dia tahu kau memiliki bola Kristal
itu, Aku yakin dia pasti akan memintanya,” kata Habeel.
“Baik kak,” kata Saleem sambil naik punggung
Nabeel.
Sang Naga dan burung Elang terbang beriringan
mengikuti kereta yang membawa Ibu mereka.
Saat kereta kuda berhenti didepan sebuah sumur
tampak Laknati segera mendekat pada boneka putri Yasmin yang tampak sedang
kesulitan naik ke sumur itu.
“Ibu, hentikan,”kata Saleem.
Terlambat boneka Putri Yasmin sudah dipegang oleh
penyihir Laknati.
“Lepaskan, lepaskan…,” kata Putri Yasmin, mata
Putri Yasmin, mencari suara Saleem.
“Tolong, lepaskan Aku, bantu aku, aku Yasmin putri
Raja Erik,” katanya memelas pada Saleem.
Apakah Saleem bisa menyelamatkan putri Yasmin dan
bisa mengalahkan Penyihir Laknati? akan kita temukan jawabannya dalam episode
yang selanjutnya? Sampai jumpa?
Bersambung
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Giliran author nih yang speechless tak mampu
berpikir untuk memberi pertanyaan, terlalu nervous saat mau ending, Oke?
Semangat!! Ikuti terus ya..
Bab 29
Berakhirnya Sihir Laknati
Hai… hai apa kabar pembaca kerajaan Numeric yang hebat?, Wah, makin seru kisah
ini ya, makin dinanti bagaimana akhir kisah Husna dan Hasna. Masih ingat akhir
kisah sebelumnya? yess, putri Putri Yasmin yang
sedang berusaha naik kesumur dibantu keledai, akhirnya dipegang oleh Penyihir
Laknati, Putri Yasmin meronta dan
meminta dilepas, namun tidak digubris oleh penyihir Laknati.
Kisah selanjutnya, langsung check it out…
___________________________________
Menyadari keadaan yang tidak menguntungkan itu, tidak mau terjadi
sesuatu dengan putri Putri Yasmin, tanpa rasa takut, Saleem menghadapkan bola
kristal itu tepat pada wajah penyihir Laknati.
“Ibu, lepaskan putri bu, jangan sakiti dia,” kata Saleem.
“Saleem, anakku.., darimana kau mendapat bola Kristal itu,” kata Laknati
tertegun sesaat, tidak menduga sama sekali, anaknya akan berbuat nekat seperti
ini, Laknati melihat muka Saleem, Diapun menyadari jika Putra kesayangannya tak
menyadari dari dampak perbuatannya itu.
“Tolong… tolong.. lepaskan aku, buah apelnya.. ooh,” kata putri Yasmin
saat Buah apel terlepas dari pegangan Putri Yasmin.
Burung Elang jelmaan Nabeel segera menangkap buah apel yang terjatuh,
dan dilemparkan kepada Raksasa Hijau, yang berada di sumur. Raksasa hijau
segera menangkap dengan mata yang tampak berkaca-kaca.
Penyihir Laknati berteriak kesakitan, tampak urat hitam tampak di
sekujur tubuh penyihir Laknati.
Raksasa itu segera mengunyah buah apel
itu sehingga menjadi lumat, tubuh raksasa mengecil seperti layaknya manusia
biasa dan tiba-tiba Putri Yasmin menyadari bahwa dirinya tumbuh sedikit demi
sedikit dan dia kembali ke bentuknya semula, sementara Penyihir Laknati yang
keji itu tiba-tiba berhenti berteriak, seperti tersedak sesuatu dan jatuh ke
tanah, tak bergerak dan mati.
“Ibu..,” kata Saleem tercekat
kata-katanya di tenggorokan, sambil menghampiri Laknati. Habeel dan Nabeel
mendekati Saleem, mereka tampak berpelukan saling menguatkan.
“Saleem, bisakah kau membantuku,
mengumpulkan semua korban penyihir Laknati untuk kumpul di halaman Istana,”
seru Putri Yasmin.
“Baiklah putri,”Saleem mengarahkan
tongkat ke langit sambil berkata “imperio Numerico” Saleem membantu Putri
Yasmin dengan mempersatukan semua korban penyihir Laknati di halaman Istana
Numeric. Segera terdengar suara hiruk pikuk para Korban Laknati, tengah
kebingungan, apa yang terjadi dengan mereka. Putri Yasmin menemukan Ayahanda
raja Eric dan ibunda ratu Alfa dalam bentuk normal tetapi mereka bingung,
memandang satu sama lain, dan semua orang yang ada di hadapan mereka yang
tampaknya tak jauh berbeda dengan mereka.
Saleem menemukan Habeel dan Nabeel,
diantara sekian banyaknya korban, banyak yang masih merasa bingung dengan
keadaan mereka. Mengapa mereka sekarang berada disini.
Putri Yasmin memahami situasi yang ada,
Dia segera naik ke tempat yang lebih tinggi dan berbicara dengan lantang,
menceritakan semua hal yang terjadi, diakhiri dengan ucapan terima kasih dan
permohonan maaf karena kejadian yang seperti ini telah menimpa Negeri Numeric.
Setelah mendengar kisah dari Sang Putri,
tampaknya diantara korban ini ada yang menyadari sesuatu, Dia segera mendekati
tiga pemuda bersaudara Saleem, Habeel dan Nabeel yang tadi ditunjuk oleh putri
Yasmin.
“Apakah kalian yang bernama Saleem,
Habeel dan Nabeel?,” tanyanya dengan pakaian compang-camping tak berbentuk.
“Benar paman, siapakah dirimu?,” kata
Saleem.
Siapakah paman yang baru menemui tiga bersaudara itu? akan kita
temukan jawabannya dalam episode yang selanjutnya? Sampai jumpa?
Bersambung
šššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³š“šš¾š»š¹šŗš·ššššµš²š³
Giliran author nih yang speechless tak mampu berpikir
untuk memberi pertanyaan, terlalu nervous saat mau ending, Oke? Semangat!! Ikuti akhir kisahnya besok ya..
----------------------------------------------------
Pernikahan
Agung
Hai… hai apa kabar
pembaca kerajaan Numeric yang hebat?, Wah, akhirnya kita sampai pada penghujung kisah ini ya,
makin dinanti bagaimana akhir kisah Husna dan Hasna. Masih ingat akhir kisah sebelumnya?
yess, tiba-tiba ada yang mendekati
tiga pemuda bersaudara Saleem, Habeel dan Nabeel, siapakah paman itu?.
Kisah selanjutnya,
langsung check it out…
___________________________________
“Apakah kalian yang bernama Saleem,
Habeel dan Nabeel?,” tanyanya dengan pakaian compang-camping tak berbentuk.
“Benar paman, siapakah dirimu?,” kata
Saleem.
“Oooh, anak-anakku…,
Akulah Abdullah, Ayah kalian, Ayah yang disihir oleh Ibumu, saat kalian masih
kecil karena Aku menentang keinginan jahatnya dan karena Aku berusaha untuk
membuatnya sadar, namuun…” Abdullah
menangis sedih, mengenang Istrinya Laknati dikala anak-anak masih kecil.
“Ayah,” kata Saleem, Habeel dan Nabeel
hampir bersamaan, mereka saling berpelukan.
“Bagaimana dengan hidup kalian selama
Ayah tidak ada, anak-anak?” kata Abdullah.
“Alhamdulillah, ada Paman Khawariz Al
Jabbar yang masih menemani kami Ayah,” kata Saleem.
“Al Jabbar? Dimana Dia kini?,” kata
Abdullah, Ayah Saleem.
“Dia kini ada di rumah pohon dekat rumah
ibu, ayah, disanalah tempat paman Al Jabbar mendidik dan memberikan kasih
sayangnya pada kami,” kata Saleem.
“Bagaimana kalau kita menemuinya sekarang
anak-anak…” kata Abdullah sambil memandang satu per satu wajah anak-anaknya.
“Baiklah Ayah, Aku akan mengantarmu
sampai tujuan,” kata Habeel.
Ketika ketiga pemuda dengan Ayah merekay
hendak beranjak meninggalkan halaman Istana Numeric, Mereka didekati oleh Putri
Yasmin.
“Hendak kemanakah gerangan, tampaknya
agak terburu-buru,”kata Putri Yasmin.
“Putri, kenalkan ini Ayahku Abdullah, dia
adalah raksasa yang berada di dasar sumur itu, yang hendak kau beri diabuah
Apel itu,” kata Saleem, Saleemakhirnya menceritakan semuanya pada putri,
tentang Ibunya, Paman Al Jabbar dan kini Ayahnya.
“Ooh, benarkah demikian, Aku ikut
menyesal atas meninggalnya Ibu kalian, terima kasih Paman Abdullah, karena
sudah mau makan buah Apel Hijau yang kubawa, sehingga semua kembali normal”kata
Putri.
“Akupun ingin segera bertemu dengan
Sansan, Husna dan Hasna, bagaimana jika aku ikut, mari kita menuju rumah pohon
bersama menggunakan kereta kuda agar lebih lekas sampai,” kata Putri Yasmin
mengusulkan idetersebut.
“Baiklah, mari..” kata Saleem.
Mereka akhirnya menggunakan kereta kuda Istana menuju rumah
pohon Paman Al Jabbar.
Hari itu menjadi hari yang penuh
kegembiraan dan Putri Yasmin pergi berterima kasih kepada Tuan Al Jabbar yang
tinggal di rumah pohon, ditemani oleh Keluarga Saleem. Tetapi sesampainya
disana, mereka tidak menemukan apapun. Di pohon itu seperti tidak pernah
menjadi tempat tinggal. Putri Yasmin tidak percaya dengan penglihatannya. Dia
mencari-cari dengan kebingungan. Dan tiba-tiba muncul Sansan, Husna dan Hasna.
Sansan segera berlari mendekati sang putri, kepalanya tampak
“Kak Saleem, apa yang kau cari?” kata
Husna.
Husna dan Saleem berpelukan, ”Hai dimana
paman dan Sansan?”katanya Saleem.
“hemmm,ceritanya agak panjang Kak
Saleem,” kata Husna, “Siapakah mereka yang datang bersamamu?.”
“Oh iya..Putri, kenalkan itu Husna dan
Hasna,” kata Saleem.
“Hormat saya bagi Putri Yasmin” sapa
Husna, “ini adalah Hasna adik saya, Kemarin saya adalah sang Kumbang
Husna, yang melubangi lemari tempat
Putri Yasmin di sekap, Putri Yasmin akhirnya dapat melarikan diri dan melakukan
perjalanan untuk menemukan buah Apel yang berisi jiwa penyihir.
Hasna dan Putri Yasmin berpelukan, Putri
tersenyum pada Husna.
“Husna, Hasna kenalkan kalau ini Ayahku
Abdullah, dan ini kakakku Habeel dan Nabeel” lanjut Saleem memperkenalkan
keluarganya.
“Jadi semuanya itu benar, dan ini bukan
mimpi!!” sahut Putri Yasmin sambil terisak. “Aku datang ke sini untuk bertemu
Tuan Al Jabbar tapi dia telah pergi.”
“Tuan Al Jabbar tengah menguburkan jasad
penyihir Laknati dengan layak, sayangnya Aku tidak tahu itu dimana” jelas Husna
“dan sekarang mungkin dia masih berkabung” tambah Husna.
“Ikutlah denganku agar ayahku dapat
mengucapkan terima kasih kepadamu” Putri Yasmin memohon kepada Husna.
Akhirnya Husna dan Hasna ikut dengan
putri Yasmin, sesampainya di istana, Husna dan Hasna serta keluarga Saleem
disambut hangat oleh ayahanda raja dan bunda ratu.
“Saleem, maukah kamu tinggal disini dan
menikahi putriku, dan kemudian kamu menjadi raja sebagai penggantiku karena aku
tidak memiliki putra” pinta sang raja
Dan
akhirnya tibalah waktu yang di tunggu-tunggu. Upacara pernikahan Putri Yasmin
dan pangeran Saleem selama 7 hari 7 malam, akhirnya Putri Yasmin dan suaminya
hidup bahagia selamanya.
__________________________
Beberapa
bulan kemudian…
Pagi hari yang cerah, usai sholat
subuh, Hasna dan Husna bersepeda bersama sambil menunggu matahari terbit.
Mereka tampak bersepeda santai.
“Kak Husnaaa, tunggu aku” tampak Hasna
terengah-engah mengejar Husna.
“Hahahaha…, ayo kejar aku, masa
tidak bisa?” ejek Husna kepada Hasna.
“Haii, besok kita ada Ujian kan?,
jangan cepat-cepat, nanti jatuuh” ujar Hasna.
“Kamu saja yang tak bisa
melewatiku kan?”Husna kembali mengajak Hasna bercanda.
Mendengar candaan Husna, Hasna
kembali bersemangat mengejar Husna, tak berapa lama Hasna sudah berada di depan
Husna. Sambil terengah-engah Husna menghentikan sepedanya sambil menggerakkan
tangan, menyuruh Hasna berhenti.
Aku jadi ingat Paman Al Jabbar,
Putri Yasmin, Sansan dan Kak Saleem, apakah mereka baik-baik saja?
Biodata
Rr Syarifah Hani’ah,S.Pd.I.
Cilacap, 12 September 1979 kegiatan sehari-hari Ibu Rumah Tangga, ASN,
Herbalis, aku terlahir dari pasangan RH Ali Abdurrahman alatas dan Yuchanidz
Ali, Guru madrasah dari tahun 1998 sampai kini, Kini aku tinggal di Perum Griya
Jembar Lestari no 15 gumilir cilacap Utara , email: flanelsyarifah@gmail.com HP
087763543547. Sampai hari ini Aku baru tergugah membuat 8 antologi yaitu :
01 Antologi JEJAK MEMORI 2021 Cahaya pelangi media
02 Antologi SILENT 2021 CSI
Publisher
03 Antologi Mengukir Mimpi 2021 2021 KANAKA
MEDIA
04 Antologi Indahnya Persahabatan 2021 KANAKA
MEDIA
05 Antologi Kemilau Cahya Sang
Inspirator 2021 KANAKA MEDIA
06 Antologi Berkah Menulis 2021 KANAKA
MEDIA
07 Antologi Karya berjuta cerita 2021 KANAKA
MEDIA
08
Kemilau Cahaya Sang Inspirator 2021 KANAKA
MEDIA
Sinopsis
Novel anak edukatif ini akan
membuat putra/putri anda suka dengan matematika, bangga dengan islam, karena
ada beberapa tokoh cendekiawan muslim dunia yang telah mewarnai dunia ilmiah
dan ikut andil besar dalam pertumbuhan peradaban Sains di dunia ini, bahkan
menjadi rujukan dari semua cendekiawan dunia. Kami sisipkan untuk membuat
ghiroh anak-anak muncul dan tertarik mengikuti jejak beliau.
Buku ini juga cocok untuk kado
buah hati anda yang baru lancar membaca, membuat pembaca asyik dan ingin mengetahui
kelanjutan kisah ini, sampai selesai.