Prolog
Peristiwa yang terjadi beberapa bulan sebelum ini, saat mereka tersesat dan
bertualang di kerajaan Numeric membuat hubungan Hasna dan Husna makin erat. Di
pagi hari yang cerah, usai salat subuh, Hasna dan Husna bersepeda bersama
sambil menunggu matahari terbit. Mereka tampak bersepeda santai.
“Husna aa, tunggu aku” tampak Hasna
terengah-engah mengejar Husna.
“Hahahaha…, ayo kejar aku, masa tidak bisa?” ejek Husna kepada Hasna.
“Haii, besok kita ada Ujian kan? jangan cepat-cepat, nanti jatuuh” ujar
Hasna.
“Kamu saja yang tak bisa melewatiku kan?” Husna kembali mengajak Hasna
bercanda.
Mendengar candaan Husna, Hasna kembali bersemangat mengejar Husna, tak
berapa lama Hasna sudah berada di depan Husna. Sambil terengah-engah Husna
menghentikan sepedanya sambil menggerakkan tangan, menyuruh Hasna berhenti.
“Sst, Hasna coba kau perhatikan itu?” Husna berbisik pada Hasna.
“Yang mana kak?” jawab Hasna pelan, berbisik di telinga Husna
“Itu…, bukankah itu tampak seperti Jamur Amanita Muscaria yang kau makan
saat dahulu kita bertualang di hutan Geometri?” Husna mengingatkan kembali
ingatan Hasna saat dirinya tidak sadarkan diri, setelah memakan jamur Amanita
Muscaria.
“Aah, iya kamu benar kak…, Wah cantik sekali bunganya ya …?” Hasna
terpesona, dan mendekati Jamur Amanita Muscaria yang tumbuh di pinggir jalan
yang sedang dia lalui. Tangannya hampir memegang jamur itu, namun ingatannya
kembali menyeruak saat ingat kejadian yang dialaminya. Husna ikut terdiam.
Pikiran husna berkelana mengingat kejadian saat tiba-tiba Hasna terkulai lemas
dan pingsan.
Husna POV
“Hasna…” Husna segera menangkap badan Hasna. Semua menengok kebelakang,
untuk melihat ada kejadian apakah gerangan.
Gorilla, dan Al Jabbar mengamati badan Hasna yang kini telah dipangku Husna
, Al Jabbar mengambil dan memegang Jamur yang semula digenggam oleh Al Jabbar.
Kini dia mengerti mengapa Hasna terkulai lemas dan pingsan.
“Ini adalah Magic Mushroom” bisik Al Jabbar, di dekat telinga Husna.
“Jamur apakah itu?” ujar Husna dengan muka sangat penasaran dan khawatir
dengan kondisi Hasna.
“Mau tahu informasi tentang ini?” kata Al Jabbar
“Tentu saja Tuan Al Jabar, yang baik hati” kata Husna mencoba merayu Tuan
Al Jabbar.
“Kamu harus menukar informasi dengan dua soal Numeric kali ini,” ucap Tuan
Al Jabbar sambal melirik Husna.
“Masya Alloh, Tuan Al Jabbar ini, masih bisa begitu, dalam situasi seperti
ini,” rajuk Husna, agar mendapat informasi tentang jamur dengan gratis.
“Tidak masalah, kondisi Hasna akan cepat pulih kok, bagaimana?” Kata Al
Jabbar.
“Baiklah, apapun yang tuan inginkan,” kata Husna
“Berapakah 11 x 11=, 12x11=, 13x11, 21x11=?” Kata Al Jabbar dengan cepat
“121, 132, 143, 231” Kata Husna dengan cepat.
“Betul sekali jawabanmu, husna” kata Al Jabbar.
Sansan bertepuk tangan, “Luar biasa, bagaimana kamu bisa dengan cepat
menjawab pertanyaan Al Jabbar.”
“Jika ditempatku belajar, perkalian dengan angka 11 itu seperti mainan
Sansan, 11X11=1_1, angka yang tengah diisi dengan jumlah angka depan dan
belakang 1+1=2 selipkan atau taruh ditengahnya, menjadi 121,” urai Husna pada
Sansan.
“Husna, Ini jamur yang dipegang oleh Hasna, warnanya merah dengan bintik
putih itu namanya Amanita Muscaria, jamur ini menyebabkan seseorang pingsan dan
bisa dipastikan saat ini, dia, Al Jabbar menunjuk pada Hasna, mulai memasuki
dunia mimpi, entah dia masuk ke dunia yang mana kita tidak tahu.” Kata Al
Jabbar.
“Apa? Bisa seperti itu dampaknya?” kata Husna kaget.
“Coba kamu sentuh badannya, apakah demam? berdebar-debar? lemas seperti
yang kulihat dan dialami oleh Hasna saat ini?” kata Al Jabbar kemudian.
“Jika diminum banyak dan sering itu akan membahayakan otak, kemampuan
kognitif otak menurun, delusi dan halusinasi berkepanjangan, perubahan suasana
hati yang cukup ekstrem, kematian karena tindakan berbahaya seperti bunuh
diri,” kata Al Jabbar.
“Wah, ngeri
sekali ya.” kata Sansan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar