Selasa, 25 Oktober 2022

Misteri Hutan Geometri

 

Prolog

Peristiwa yang terjadi beberapa bulan sebelum ini, saat mereka tersesat dan bertualang di kerajaan Numeric membuat hubungan Hasna dan Husna makin erat. Di pagi hari yang cerah, usai salat subuh, Hasna dan Husna bersepeda bersama sambil menunggu matahari terbit. Mereka tampak bersepeda santai.

 “Husna aa, tunggu aku” tampak Hasna terengah-engah mengejar Husna.

“Hahahaha…, ayo kejar aku, masa tidak bisa?” ejek Husna kepada Hasna.

“Haii, besok kita ada Ujian kan? jangan cepat-cepat, nanti jatuuh” ujar Hasna.

“Kamu saja yang tak bisa melewatiku kan?” Husna kembali mengajak Hasna bercanda.

Mendengar candaan Husna, Hasna kembali bersemangat mengejar Husna, tak berapa lama Hasna sudah berada di depan Husna. Sambil terengah-engah Husna menghentikan sepedanya sambil menggerakkan tangan, menyuruh Hasna berhenti.

“Sst, Hasna coba kau perhatikan itu?” Husna berbisik pada Hasna.

“Yang mana kak?” jawab Hasna pelan, berbisik di telinga Husna

“Itu…, bukankah itu tampak seperti Jamur Amanita Muscaria yang kau makan saat dahulu kita bertualang di hutan Geometri?” Husna mengingatkan kembali ingatan Hasna saat dirinya tidak sadarkan diri, setelah memakan jamur Amanita Muscaria.

“Aah, iya kamu benar kak…, Wah cantik sekali bunganya ya …?” Hasna terpesona, dan mendekati Jamur Amanita Muscaria yang tumbuh di pinggir jalan yang sedang dia lalui. Tangannya hampir memegang jamur itu, namun ingatannya kembali menyeruak saat ingat kejadian yang dialaminya. Husna ikut terdiam. Pikiran husna berkelana mengingat kejadian saat tiba-tiba Hasna terkulai lemas dan pingsan.

Husna POV

“Hasna…” Husna segera menangkap badan Hasna. Semua menengok kebelakang, untuk melihat ada kejadian apakah gerangan.

Gorilla, dan Al Jabbar mengamati badan Hasna yang kini telah dipangku Husna , Al Jabbar mengambil dan memegang Jamur yang semula digenggam oleh Al Jabbar. Kini dia mengerti mengapa Hasna terkulai lemas dan pingsan.

“Ini adalah Magic Mushroom” bisik Al Jabbar, di dekat telinga Husna.

“Jamur apakah itu?” ujar Husna dengan muka sangat penasaran dan khawatir dengan kondisi Hasna.

“Mau tahu informasi tentang ini?” kata Al Jabbar

“Tentu saja Tuan Al Jabar, yang baik hati” kata Husna mencoba merayu Tuan Al Jabbar.

“Kamu harus menukar informasi dengan dua soal Numeric kali ini,” ucap Tuan Al Jabbar sambal melirik Husna.

“Masya Alloh, Tuan Al Jabbar ini, masih bisa begitu, dalam situasi seperti ini,” rajuk Husna, agar mendapat informasi tentang jamur dengan gratis.

“Tidak masalah, kondisi Hasna akan cepat pulih kok, bagaimana?” Kata Al Jabbar.

“Baiklah, apapun yang tuan inginkan,” kata Husna

“Berapakah 11 x 11=, 12x11=, 13x11, 21x11=?” Kata Al Jabbar dengan cepat

“121, 132, 143, 231” Kata Husna dengan cepat.

“Betul sekali jawabanmu, husna” kata Al Jabbar.

Sansan bertepuk tangan, “Luar biasa, bagaimana kamu bisa dengan cepat menjawab pertanyaan Al Jabbar.”

“Jika ditempatku belajar, perkalian dengan angka 11 itu seperti mainan Sansan, 11X11=1_1, angka yang tengah diisi dengan jumlah angka depan dan belakang 1+1=2 selipkan atau taruh ditengahnya, menjadi 121,” urai Husna pada Sansan.

“Husna, Ini jamur yang dipegang oleh Hasna, warnanya merah dengan bintik putih itu namanya Amanita Muscaria, jamur ini menyebabkan seseorang pingsan dan bisa dipastikan saat ini, dia, Al Jabbar menunjuk pada Hasna, mulai memasuki dunia mimpi, entah dia masuk ke dunia yang mana kita tidak tahu.” Kata Al Jabbar.

“Apa? Bisa seperti itu dampaknya?” kata Husna kaget.

“Coba kamu sentuh badannya, apakah demam? berdebar-debar? lemas seperti yang kulihat dan dialami oleh Hasna saat ini?” kata Al Jabbar kemudian.

“Jika diminum banyak dan sering itu akan membahayakan otak, kemampuan kognitif otak menurun, delusi dan halusinasi berkepanjangan, perubahan suasana hati yang cukup ekstrem, kematian karena tindakan berbahaya seperti bunuh diri,” kata Al Jabbar.

“Wah, ngeri sekali ya.” kata Sansan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar