Kejutan dari Putri Yasmin
“Wah, apa tuh isinya,” kata Husna.
“Bismillah,” ucap Hasna sambal tangannya membuka paket.
Tangan lincah Hasna segera membuka paket, dan isinya
adalah taraaa… “Waaah Tiket pesawat PP dan trip perjalanan berlibur selama 14
hari ke Machu Picchu? Atas nama Hasna dan Husna”
“Hanya ada 2 paket, Ini ada surat buat Ibu juga”
“Ibu sudah tahu, karena semalam Ratu Alpha menelpon
Ibu meminta izin untuk kalian dan minta dikirimi foto KK untuk membuat paspor
kalian, dan pesan tiketnya juga. Hanya ibu tidak mengira secepat ini sudah
beres,” ujar Ibu tersenyum.
“Lihat ini, dalam surat dijelaskan kita ketemu di
bandara SH agar bisa berangkat bersama, wah kita harus mulai bersiap nih aku
mau searching cuaca disana sedang bagaimana aah, agar barang yang dibawa
sesuai,” celoteh Hasna dengan riang gembira.
“Aku mencium ada aroma petualangan disana deh,” tebak Husna.
“Kok gitu sih, bukankah itu bangunan peninggalan
Kerajaan Inca yang dimasukan ke dalam Tujuh Keajaiban Dunia, seperti halnya
Borobudur?” sela Hasna sambal mengerutkan wajahnya.
“Hasna, coba kau dengarkan artikel yang kutemukan
tentang Macchu Picchu,
sering disebut juga "kota yang hilang dari Inca" bukan sebuah kota
besar karena luas dan ukurannya yang kecil.” kata Husna sambil membetulkan
kacamata bacanya.
“Kenapa bisa
terkenal sekali ya? Padahal yang kubaca di artikel, Kota itu hanya ada sekitar
200 bangunan yang terdiri dari gudang, kuil, rumah dan gedung administrasi,
terus kata berita, sebagian besar bangunan kota Macchu Picchu dibangun dari
blok batu.” Ucap Hasna.
“Unik ya, mereka
semua menyembah Dewa Matahari Inca, sebagian besar mata pencaharian penduduk
adalah petani yang menanam biji-bijian di sekitar rumahnya.” Hasna membaca
dengan keras apa yang dilihat di google.
“Kenapa pernah
jadi kota terlupakan selama lebih 400 tahun ya, sampai ada arkeolog Amerika
Hiram Bingham dan pengawal beserta anak lelaki menemukan kota tersebut pada
1911.”
“Lucunya lagi,
awalnya mereka mengira menemukan reruntuhan kota legendaris Vilcabamba yang
dicari oleh banyak orang Spanyol, karena percaya banyak emas dari suku Inca
yang dikuburkan.”
“Pengetahuan
ini, bagus kita ketahui, agar kita bisa memahami budaya mereka, dan kita bisa
menyiapkan kostum yang tepat, harus tetap syar’i loh ya, jangan sampai kita
terbawa arus, dengan mengikuti budaya mereka.” Ibu memberi masukan pada Hasna
dan Husna.
“Baik Ibu,
kami akan mematuhi nasehatmu ini,” kata Husna.
“Tentu saja
Ibu, aku akan memakai hijab selalu dimanapun itu,” ucap Hasna dengan gaya
bicara yang meyakinkan.
----------------------------
Hasna dan Husna masing-masing hanya membawa 1 koper
besar dan tas kecil yang melekat di badan mereka, semua sudah ditata rapi.
Hari keberangkatan mereka tiba, banyak wejangan dari
Ibu selama dalam perjalanan menuju bandara.
Pangeran Saleem, Putri Yasmin dan Sansan sudah di atur
oleh baginda Raja Eric di Bandara yang sama pada jam yag sama dengan tiket
Hasna dan Husna.
Saat sampai di Bandara, terlihat Pangeran Saleem,
Putri Yasmin dan Sansan melambaikan tangan pada mereka.
Husna dan Hasna segera turun dari mobil dan menghambur
berlari menuju Pangeran Saleem dan putri Yasmin.
“Assalamu’alaikum Kak Saleem …” Husna memeluk erat.
Saleem pun memutar Husna sambil berkata,” Hai
wa’alaikumussalam warohmatulloh jagoan, aku kangen sekali bisa berpetualang
bareng kalian.”
Hasnapun dipeluk oleh putri Yasmin, “Akhirnya kita
bisa bertemu lagi ya, kita besok akan berkemah disana, gimana? Serukan!”
“Waaah asyiiik, pasti seru sekali itu… “Hasna dan
Husna menjawab dengan riang.
Ibu Husna dan Hasna yang melihat hal itu langsung tersenyum,
menitipkan Hasna dan Husna serta berpamitan pada anak-anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar