Selasa, 25 Oktober 2022

Misteri Hutan Geometri 19

 Terjebak

Akhirnya Yasmin dapat berbicara dengan suara yang biasa lagi.

"Asyik! Akhirnya kita berhasil juga, lapor polisi yuk," serunya. Trio penjahat pasti akan tertangkap basah, jika mereka nanti kemball kemari!"

Sementara itu Alois sudah berbaring lagi di atas kasurnya. Mereka sama sekali tidak berkeberatan. Mereka malah sudah beranjak ke pintu. Mereka hendak secepat mungkin pergi ke kantor polisi. Tapi tiba-tiba mereka dikagetkan oleh suara Sansan. "Ada beberapa orang datang kemari," bisik Saleem. Sebelum anak-anak sempat berbuat sesuatu, tahu-tahu pintu pondok terbuka dengan cepat. Tiga orang lakilaki melangkah masuk. Ibra, Noah, dan Yakub! Ketiga penjahat itu tampak sangat marah, ketika melihat anak-anak yang tegak seperti terpaku di tempat masing-masing. "Anak-anak itu lagi!" tukas Noah sambil menggeram.

Sansan sudah hendak menyerang, tapi ditahan oleh Yasmin. la masih ingat kejadian

di pulau, dan karenanya takut kalau Sansan disakiti lagi. Ketiga laki-laki itu memandang ke sekeliling ruangan pondok. Kemudian mereka menatap Alois. Anak yang malang itu gemetar ketakutan. Ia mengerang.

"Jj-jangan!" teriak Alois.

Alois yang malang - Ia membongkar rahasianya sendiri, dan juga teman-temannya!

Anak-anak bertemperasan ke pintu. Mereka sadar, bahwa satu-satunya kemungkinan untuk menyelamatkan diri ialah cepat-cepat lari!

Tapi trio penjahat yang baru datang itu lebih cepat daripada mereka. Dengan cepat anak-anak sudah diikat erat-erat dengan tali, dibantu oleh Alois. Anak itu begitu ketakutan, sehingga segala perintah Trio penjahat langsung dipatuhi, tanpa sedikit pun berani membantah. Sedang Sansan dikurung di bawah sebuah tong yang dibalikkan. Setelah itu Alois juga membantu Trio penjahat mengeluarkan peti-peti berisi emas batangan dari dalam lubang, lalu membawa semuanya keluar dengan gerobak sorong.

Nampaknya peti-peti itu akan dibawa pergi dengan gerobak itu. Kemungkinannya ke mobil, yang mestinya diparkir di tepi jalan.

Darah Yasmin mendidih. la paling tidak tahan menerima kegagalan - apalagi karena mereka sudah nyaris berhasil menyebabkan Trio penjahat tertangkap basah.

Trio penjahat datang sekali lagi. Mereka mendorong Alois ke dalam pondok, lalu menutup pintu dengan cepat, serta menguncinya.

"Dan jendela pun dipaku dari luar!" Ruangan di dalam menjadi gelap. Setelah itu sunyi. Trio penjahat sudah pergi. Walau Ia sangat ketakutan, Hasna memberanikan diri. Ia meminta tolong pada Alois, agar tali yang mengikat anakanak dilepaskan. Tapi Alois terlalu bingung. Permintaan Hasna tidak diacuhkannya. Ia duduk meringkuk di suatu sudut, sambI mengoceh tak menentu. Pelan namun pasti, akhirnya bisa membebaskan diri. Begitu sudah terlepas dari ikatan, Yasmin bergegas membebaskan Sansan yang terkurung di bawah tong. "Perbuatan ini pun akan kubalaskan pada mereka!" gumam Yasmin dengan sengit.

Setelah itu Ia membujuk-bujuk kucingnya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar