Keesokan hari Yasmin mendapat kabar
dari Maria, jika ia tidak melihat Alois di pasar. Yasmin yang penyayang, memang
selalu ikut prihatin, jika ada orang menderita. Diceritakan kecemasannya itu
pada rekan-rekannya. Mereka menuju pasar, untuk mencari lois, namun tetap tidak
melihat Alois di pasar.
“Apakah melihat Alois" Hasna
bertanya pada seorang wanita tua yang berjualan bunga.
"Ah ya, Alois," kata
wanita itu sambil mengangguk, "kasihan Ia sakit! Pak Dokter sudah datang
ke pondoknya untuk memberi obat. Kami juga tadi mengantarkan makanan untuk anak
itu. Tapi kami sendiri sangat sibuk, jadi tidak mungkin bisa terus
menunggui!"
Hasna merasa sedih. Alois yang
malang, sakit seorang diri di tengah hutan!
"Kita jenguk yuk!" kata
Yasmin dengan segera.
Anak-anak menyusuri jalan kecil
yang menuju ke pondok Alois. Sesampainya di sana,mereka melihat anak itu
berbaring di atas kasur jeraminya. Ia tampaknya agak demam, tapi sakitnya tidak
begitu parah.
“Ini, Alois!" kata Husna.
"Kami bawakan sari buah untukmu, coklat dan kue-kue."
"Mudah-mudahan kau bisa cepat
sembuh," kata Hasna menghibur. Kemudian dilihatnya bahwa pembaringan Alois
acak-acakan. Sedang Hasna sangat mementingkan kerapian.
"Coba kubereskan sebentar
pembaringanmu, Alois, " katanya menawarkan. "Sementara
itu kau duduk saja dulu di bangku
itu!"
Dan sinar matanya tampak bahwa
Alois hendak menolak. Dengan cepat Husna menawarkan
sepotong coklat padanya. Pancingan
itu mengena. Alois berdiri, untuk menerima coklat yang disodorkan. Yasmin dan
Saleem memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil selimut-selimut yang
terhampar, untuk dijemur sebentar di luar.
"Kita balikkan saja kasurnya,
seprai tidak ada!" Kasur jerami itu diletakkan langsung di atas lantai
tanah yang dipadatkan. Yasmin dan Saleem membungkuk, hendak mengangkat dan
membalik kasur itu. Tahu-tahu Alois berteriak, lalu datang memburu untuk
mencegah.
"Jjangan sssentuh!" kata
Alois tergagap-gagap.
"Kenapa jangan, Alois?" tanya
Husna. Ia menahan Alois.
Sementara itu Yasmin dan Saleem
sudah mengangkat alas pernbaringan itu, lalu melongo!
Anak-anak terkejap beberapa kali,
seakan-akan tidak bisa mempercayai penglihatan masing-masing. Ada lubang dibawah kasur itu, tampak tiga
peti logam berjejer-jejer. Peti-peti itu tadi tidak kelihatan, karena tertutup
kasur! Yasmin begitu kaget, sehingga Ia pun tergagap-gagap, seperti Alois.
"Em emas dari Samudra Jaya!"
Sementara itu Alois berhasil
melepaskan diri dan pegangan Husna. Ia bergegas mengembalikan kasurnya ke
tempat semula.
"Oorang-orang yyyang bbbaik
hati itu mmmmenyuruhkkkku berjjjjanji tidak akan mmmmengatakan ppppada
siapa-siapa!
Yasmin berpandang-pandangan dengan
ketiga rekannya. Mereka tahu bahwa akhirnya mereka berhasil juga dengan usaha
pencarian mereka, tapi pada saat yang sama sekali tak terduga-duga! Ide mereka
sangat baik, menyembunyikan emas hasil curian itu dalam pondok Alois! Itu
berarti bahwa mereka bermaksud akan mengangkutnya sedikit demi sedikit, agar
risiko tidak terlalu besar bila ketahuan. Hanya saja mereka tidak bisa menduga
bahwa Alois akan jatuh sakit, dan bahwa anak-anak kemudian datang menjenguknya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar