Selasa, 25 Oktober 2022

Misteri Hutan Geometri 18

 

Keesokan hari Yasmin mendapat kabar dari Maria, jika ia tidak melihat Alois di pasar. Yasmin yang penyayang, memang selalu ikut prihatin, jika ada orang menderita. Diceritakan kecemasannya itu pada rekan-rekannya. Mereka menuju pasar, untuk mencari lois, namun tetap tidak melihat Alois di pasar.

“Apakah melihat Alois" Hasna bertanya pada seorang wanita tua yang berjualan bunga.

"Ah ya, Alois," kata wanita itu sambil mengangguk, "kasihan Ia sakit! Pak Dokter sudah datang ke pondoknya untuk memberi obat. Kami juga tadi mengantarkan makanan untuk anak itu. Tapi kami sendiri sangat sibuk, jadi tidak mungkin bisa terus menunggui!"

Hasna merasa sedih. Alois yang malang, sakit seorang diri di tengah hutan!

"Kita jenguk yuk!" kata Yasmin dengan segera.

Anak-anak menyusuri jalan kecil yang menuju ke pondok Alois. Sesampainya di sana,mereka melihat anak itu berbaring di atas kasur jeraminya. Ia tampaknya agak demam, tapi sakitnya tidak begitu parah.

“Ini, Alois!" kata Husna. "Kami bawakan sari buah untukmu, coklat dan kue-kue."

"Mudah-mudahan kau bisa cepat sembuh," kata Hasna menghibur. Kemudian dilihatnya bahwa pembaringan Alois acak-acakan. Sedang Hasna sangat mementingkan kerapian.

"Coba kubereskan sebentar pembaringanmu, Alois, " katanya menawarkan. "Sementara

itu kau duduk saja dulu di bangku itu!"

Dan sinar matanya tampak bahwa Alois hendak menolak. Dengan cepat Husna menawarkan

sepotong coklat padanya. Pancingan itu mengena. Alois berdiri, untuk menerima coklat yang disodorkan. Yasmin dan Saleem memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil selimut-selimut yang terhampar, untuk dijemur sebentar di luar.

"Kita balikkan saja kasurnya, seprai tidak ada!" Kasur jerami itu diletakkan langsung di atas lantai tanah yang dipadatkan. Yasmin dan Saleem membungkuk, hendak mengangkat dan membalik kasur itu. Tahu-tahu Alois berteriak, lalu datang memburu untuk mencegah.

"Jjangan sssentuh!" kata Alois tergagap-gagap.

"Kenapa jangan, Alois?" tanya Husna. Ia menahan Alois.

Sementara itu Yasmin dan Saleem sudah mengangkat alas pernbaringan itu, lalu melongo!

Anak-anak terkejap beberapa kali, seakan-akan tidak bisa mempercayai penglihatan masing-masing.  Ada lubang dibawah kasur itu, tampak tiga peti logam berjejer-jejer. Peti-peti itu tadi tidak kelihatan, karena tertutup kasur! Yasmin begitu kaget, sehingga Ia pun tergagap-gagap, seperti Alois. "Em emas dari Samudra Jaya!"

Sementara itu Alois berhasil melepaskan diri dan pegangan Husna. Ia bergegas mengembalikan kasurnya ke tempat semula.

"Oorang-orang yyyang bbbaik hati itu mmmmenyuruhkkkku berjjjjanji tidak akan mmmmengatakan ppppada siapa-siapa!

Yasmin berpandang-pandangan dengan ketiga rekannya. Mereka tahu bahwa akhirnya mereka berhasil juga dengan usaha pencarian mereka, tapi pada saat yang sama sekali tak terduga-duga! Ide mereka sangat baik, menyembunyikan emas hasil curian itu dalam pondok Alois! Itu berarti bahwa mereka bermaksud akan mengangkutnya sedikit demi sedikit, agar risiko tidak terlalu besar bila ketahuan. Hanya saja mereka tidak bisa menduga bahwa Alois akan jatuh sakit, dan bahwa anak-anak kemudian datang menjenguknya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar