Paus yang marah
Yasmin dan Saleem berpandang-pandangan dengan penuh arti,
setelah keduanya pulih
dari rasa terkejut. Dari manakah emas sebanyak itu? Siapakah
pemiliknya? Banyak sekali pertanyaan, dan satu pun tidak bisa mereka jawab!
Yasmin membungkuk, lalu memungut salah satu batang emas.
Aneh rasanya, memegang sesuatu yang mestinya sangat mahal harganya. Dengan
batangan emas di tangan, ia berpaling pada Saleem. Yasmin memberi isyarat,
mengajaknya naik lagi ke permukaan.
Yasmin hendak
merembukkan temuan mereka itu dengan
Husna dan Hasna. Saleem menjawab dengan anggukan.
Yasmin dan Saleem keluar dari kabin tempat harta, kembali ke
dalam gang yang panjang. Yasmin masih menggenggam batangan emas. Ia berada di
depan Saleem. Ketika yasmin sedang menuju ke tangga untuk naik ke geladak,
tahu-tahu suatu bayangan panjang melintas di depannya. Yasmin melihat bahwa
bayangan panjang itu seekor ikan. "Aduh - jangan-jangan itu teripang laut,
atau sebangsanya," kata Yasmin dalam hati. Ia bergidik. Seram rasanya
membayangkan belut yang licin menggeliat-geliat itu menyentuh tubuhnya.
Karenanya ia bermaksud hendak mengusirnya. Ia menyalakan senter, lalu
mengarahkan sorotannya pada makhluk di depannya itu. Tapi binatang laut itu
bukannya takut, melainkan malah bergerak lurus menuju ke tempat Yasmin!
Rupanya merasa terganggu oleh cahaya terang yang memancar
dengan tiba-tiba ke arahnya. Yasmin terkejut setengah mati, ketika melihat
bahwa binatang itu sama sekali bukan teripang laut - melainkan seekor paus!
Paus itu tidak besar, dan bukan jenis pemangsa manusia.
Walau begitu, paus tetap paus - dan paus yang ini kelihatannya marah!
Ikan paus yang silau kena sinar senter Yasmin itu berenang
lurus menuju sumber cahaya yang menyilaukan matanya, seakan-akan hendak
memusnahkannya. Nyaris saja Yasmin tertabrak, walau anak itu sempat mengelak.
Saleem juga melihat ikan itu, dan dengan segera Ia menyadari bahwa keselamatan
mereka terancam. Ia mengenali jenis paus itu, dan tubuhnya
yang berbintik-bintik. paus jenis itu
biasanya penakut dan selalu menjauh apabila berpapasan dengan penyelam. Tapi
yang ini rupanya merupakan kekecualian. Ikan galak itu berbalik lalu bergerak
ke arah Yasmin lagi dengan mulut ternganga. Nampak deretan gigi tajam, siap
untuk menyambar.
Untung saja Yasmin tidak kehilangan akal. Dilepaskannya
senter yang dipegang. Senter itu langsung padam. Tapi? Yasmin kini tidak bisa
melihat lagi. Jadi Ia tidak tahu, dari arah-arah mana paus tadi datang
menyerang. Saat itu Yasmin merasa pergelangan kakinya ditarik oleh Saleem,
sehingga ia terjerembab. Tepat sekali waktunya - karena saat itu juga terasa
gerakan dalam air, ketika paus tadi melesat lewat di atas kepala. Rupanya
karena terdorong kelajuannya sendiri. Tapi bagaimana jika Ia berbalik
lagi"
Yasmin dan Saleem bergerak ke tangga yang menuju ke geladak.
Tapi sebelum Yasmin dan saleem sampai di situ, ikan paus tadi sudah datang mendekat
kembali. Gawat!
Tapi sekali ini Yasmin sudah menemukan akal, bagaimana ia
bisa mengejutkan ikan itu. Ia menggerak-gerakkan lengan dan sepatu renangnya.
Saleem menirukan gerakan itu, karena Ia dengan segera memahami niat Yasmin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar