Benteng Pendem Nan Mistery
Kujejakkan kaki di benteng pendem ini
di negeri loh jinawi nan madani
Menapaki sejarah kompeni
Saat negeriku terhegemoni negeri koloni
Kujejakkan kaki di benteng pendem ini
Kulihat mahakarya seni arsitektur tampak bestari
Hatiku teriris mengasihani jiwa tak terampuni
dalam bui benteng beraroma misteri
Kaulah tonggak sejarah
Saksi bisu saat kompeni menyerah
Diserang tentara dai Nippon, tumpahkan darah
di antara moncong meriam
ceceran darah memerah
Kususuri benteng pendem dalam diam
Kurenungi dengan mata terpejam
Tanah negeri ini ada sejak nabi Adam
Namun, banyak negeri antah berantah ingin bersemayam
Silih berganti, berbagai negeri membanjiri tanah ini
Penjajah pengkhianat
negeri makin tirani
Negeri bagai pelacur menjajakan diri, tak punya harga diri
Demi menghidupi tikus, yang tak pernah kenyang dengan
pundi-pundi
Ya rabb, Kapan negeriku bisa berdikari?
Kapan kita bisa menang melawan segala belenggu diri?
Akankah kita bisa menyelamatkan diri?
Ataukah kita akan mati dibungkam dan dikebiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar