Selasa, 25 Oktober 2022

Misteri Hutan Geometri 22

 

“Yeyyy, alhamdulillah” seru Yasmin dan Hasna hamper berbaringan, Saleem tersenyum lebar sambil melihat reaksi Yasmin, Hasna dan Husna.

 

"Yah - bukan tepat begitu kejadiannya sih. Ibra beserta kedua kawannya mengalami kecelakaan. Mobil mereka menabrak pohon. Polisi menemukan mereka di rumah sakit!"

 

"Biar tahu rasa mereka!" katanya. "Kejahatan pasti membawa keburukan!"

 

"Ya, itu mungkin saja - tapi emas batangan milik bank masih belum juga ditemukan," sambung Paman Geo.

 

"Aduh - ini benar-benar menjengkelkan!" teriak Yasmin dengan kesal.  Ketiga penjahat itu, Noahlah yang paling parah cederanya. Ia mengigau di rumah sakit, karena demam. Seorang polisi ditugaskan mendampinginya, untuk mencatat semua yang dikatakan oleh penjahat itu."

 

"Astaghfirullah! Lalu apa yang dikatakannya, Paman Geo?" seru Hasna dengan perasaan tegang. "Pertama-tama, ia mengaku bahwa ia bersama kedua temannyalah yang merampok bank dua tahun yang lalu. Jadi urusan itu sudah beres! Selanjutnya dari catatan yang dibuat oleh polisi tentang igauannya, mengatakan - "

 

"Sebentar, Paman," kata Yasmin memotong. "Coba kutebak bagaimana kejadian sebenarnya! Kurasa Ibra, yang kelihatannya merupakan pemimpin komplotan penjahat itu, mengatur usaha pengambilan kembali batang-batang emas hasil perampokan mereka itu dari Samudra Jaya. Dan seperti kita ketahui, aksi mereka itu berhasil! Lalu perkembangan selanjutnya, kurasa begini. Karena salah satu alasan - katakanlah karena mobil mogok, trio perampok tidak bisa dengan segera lari membawa harta hasil rampokan mereka.

 

"Penalaranmu baik sekali, Yasmin! Teruskan," kata pamannya memberi semangat.

 

"Nah - saat itu Trio penjahat mendapat akal untuk bekerja secara bertahap, dengan pelan-pelan," kata Yasmin menyambung. "Dengan begitu risiko ditangkap akan berkurang. Akal mereka ternyata berhasil, karena ketika pertama kalinya tertangkap, mereka tidak membawa apa-apa! Dan setiap kali emas diangkut, mereka membawa agak lebih jauh lagi dari Vila Cuzco. Tapi langkah selanjutnya ternyata tidak berjalan dengan lancar!"

 

"Ya - kecuali bahwa mereka sudah sempat menyembunyikan peti-peti berisi emas batangan itu di salah satu tempat, sebelum kemudian mengalami kecelakaan mobil!"

 

kata Husna menyela. "lalu, kita diam saja?" "Aku tidak sependapat," kata Saleem. "Kita kan tinggal melanjutkan usaha pencarian! Jangan lupa, sekarang kita tidak perlu takut akan berurusan dengan Trio penjahat itu lagi!"

 

"Ya, kau benar!" seru Yasmin. Semangatnya bangkit kembali. "Kita mulai saja sekarang!" Tiba-tiba ada pengumuman, yang isinya seakan-akan merupakan gema kata-kata Yasmin.

 

"Bank sentral dirampok, para perampok sudah tertangkap, batang-batang emas itu sendiri sampai kini masih belum ditemukan kembali. Trio penjahat tetap membungkam, tidak mau mengatakan di mana mereka menyembunyikannya. Pihak Bank Sentral menjanjikan hadiah sebesar Lima puluh juta bagi orang yang berhasil menemukan dan mengembalikan emas itu. Polisi masih melanjutkan penyelidikan."

 

"Wah - ada hadiah!" kata Husna.

 

"Bisakah kita beraksi lebih cepat daripada polisi?" kata Hasna setengah sangsi.

 

"Lima puluh juta!" kata Saleem termangu. "Tidak sedikit!"

 

"Dan kita memerlukannya!" kata Yasmin. Matanya bersinar-sinar.

 

"Apa maksudmu, Yasmin?" tanya Maria. Ia kaget, karena menyangka Yasmin mata duitan. "Kan asyik, Maria - jika kami mendapat hadiah itu! Aku ingat pada Alois yang malang tinggal dalam pondok reyot, seorang diri di tengah hutan Geometri. Kalau hadiah sebesar itu bisa kita peroleh, kita akan bisa membelikan sebuah rumah kecil untuk Alois, lengkap dengan segala peralatannya. Nah - apa kata kalian?" katanya, sambil memandang ketiga temannya.

 

"Itu ide yang bagus sekali" kata Saleem.

 

"Hebat!" seru Husna.

 

"Gemilang!" kata Hasna.

 

"Meong!" suara Sansan.

 

Paman Geo dan Maria sangat senang, karena Yasmin serta ketiga temannya, ternyata empat sekawan yang budiman. Alangkah baiknya, jika mereka benar-benar bisa memenangkan hadiah itu!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar