Minggu, 23 Oktober 2022

Dandelion and you part 4

 

 

 

"Masa sekali aja tidak bisa, Ayah, tiap Ahad rutin bertemu relasi ini itu. Kebutuhan rohaninya kapan?" tegurku dengan manja.

 

Biasanya ayah hanya mencubit pipiku sambil menyahut, "Iya deh, iya!"

 

***

Pernah Kak Rayhan mengajakku ke acara pernikahan teman yang bernama Mira dan Hasan. Asma sempat bingung juga, tidak terbayang sama sekali dengan pesta pernikahan ala teman Kak Ray ini. Soalnya saat masuk lokasi pesta pernikahan kita diarahkan menuju tempat yang berbeda, terpisah tamu laki dan perempuan, bingung, kayak orang hilang begitu deh, solusinya akhirnya kita berwhats app ria deh.

 

“Kak ray, aku sendirian nih,”

 

“Sabar ya dik Asma, Dipisah tamu karena biasanya orang kalau datang ke kondangan pasti pakai baju terbaik, makeup juga makeup terbaik. Nah itu kan bisa menyulitkan laki-laki untuk menundukkan pandangan dan wanita jadi sumber fitnah bagi laki-laki. Tujuan infishal (pemisahan laki-laki dan perempuan) ini untuk memuliakan tamu laki-laki maupun tamu perempuan. Terus juga sebenarnya untuk memuliakan mempelai wanitanya karena kan dalam keadaan berias. Jangan sampai membuat pengantin sebagai bahan tontonan banyak orang, terutama laki-laki,” papar Kak Rayhan, panjang lebar whats appnya.

 

Saat acara ijab akan dimulai, pengantin wanita tidak disandingkan pengantinnya, tetapi terpisah! Masya Allah, saat Kak Ray kutanya via whats app,

 

“Kak, acara sudah mau dimulai kan ijabnya? Ini mengapa pengantin wanitanya masih duduk di sini, tidak dibawa ke depan penghulu sih?”

 

“Ya dek, kan belum sah status suami istrinya.”

 

“Oh begitu.”

***

Sesudah selesai ijab, Asma keluar dari tempat pengantin wanita yang sedang berkumpul dengan keluarga pengantin, menuju aneka makanan yang digelar, karena MC acara mempersilahkan untuk menikmati hidangan.

 

Selain tempat tamu yang dipisah, ternyata untuk makanan juga dipisah. Shahibul hajat menyediakan makanan terbaik dan cukup dengan jumlah tamu yang diundang karena ini adalah pesta untuk membagikan kebahagiaan dari pasangan pengantin. Satu hal yang kulihat adalah tidak boleh ada alkohol ataupun makanan non halal dalam makanan yang disuguhkan.

 

Mata Asma memandang tempat acara yang terlihat luas. Jumlah kursi yang disediakan dalam pesta pernikahan tersedia cukup dengan jumlah tamu yang hadir. Dalam whats app yang ditujukan ke Kak Ray, Asma mengomentari, “Wah ini tempat pesta makan apa lapangan, luas banget ya Kak Ray?” 

 

“Sesuai sunah Rasulullah, makan dan minum sebaiknya dilakukan sambil duduk kan dek? Makanya kursi yang disediakan harus cukup, agar tamu undangan merasa nyaman saat makan atau mengobrol dengan teman-teman lain yang hadir? Makanya, standing party sangat tidak dianjurkan dalam pernikahan syar’i ini.”

 

“Boros banget kan kak, sewa kursi dan tendanya,”

 

“Tidak ada salahnya kan, kita mengeluarkan bujet buat memperbanyak kursi sebagai bentuk memuliakan tamu supaya nyaman. Makanya dalam pernikahan syar’i itu, memuliakan tamu sangat dipentingkan karena tujuan resepsi dalam Islam itu salah satunya sebagai bentuk rasa syukur dengan mengundang tamu dan memuliakan mereka dengan kenyamanan dan fasilitas yang kita berikan dalam acara itu,” jelas Kak Rayhan.

 

“Kak Ray, pengantin wanitanya di sini biasa saja loh, sederhana banget riasannya,”

 

“Salah satu pembeda dari pernikahan syar’i itu kan dari tampilannya. Dalilnya jelas, tidak boleh mencukur alis dan pakai bulu mata palsu. Juga tidak boleh tabarruj (berlebihan dalam menampakkan kecantikan), tidak boleh kelihatan ‘manglingi’ karena tampak sangat berlebihan,” ungkap Kak Rayhan.

 

“Iya kak, bajunya juga biasa, tidak ketat, jilbabnya menutupi dada.”

 

Saat Asma mendekat menuju pelaminan khusus wanita, Ucapan untuk pengantinpun kebanyakan menggunakan kalimat atau doá ini,

 

“Baarakallahu laka whats app baarakaa alaika whats app jama’a bainakumaa fii khoir.” Artinya: mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik dalam suka maupun duka dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan.

 

Dipisah antara tamu lelaki dan perempuan, membuat tamu perempuan hanya memberikan ucapan doá pada pengantin perempuan dan sebaliknya juga begitu.

 

Dalam perjalanan pulang, baru Kakak Rayhan memberi tahu bagaimana hakikat acara pernikahan dalam Islam. Acara itu tidak boleh menjadi ajang kemaksiatan dan kemubaziran, harus Islami dan semacamnya. Kak Ray juga memberi warning agar Asma tidak mengulangi ulah mengintip tempat laki-laki dari tempat perempuan! nyengir kudalah aku dibuatnya.

 

Tampaknya Kakak Rayhan mulai senang pergi denganku. Soalnya Asma mulai bisa diatur. Pakai baju sudah mau menggunakan yang sopan, pakai rok panjang, tertawa tidak cekikikan.

 

"Coba pakai jilbab, Asma!" pinta Kakak Rayhan suatu ketika.

 

"Loh, rambut Asma kan udah tidak pendek! Lagian belum mau deh!"

 

Kakak Rayhan tersenyum. "Asma lebih anggun kalau pakai jilbab dan lebih dicintai Allah. Seperti Bunda".

 

Memang sudah beberapa hari ini Bunda berjilbab. Gara-garanya dinasehati terus sama si Kakak, di belikan buku-buku tentang wanita, juga dipanas-panasi sama teman-teman pengajian beliau.

 

"Asma mau, tetapi tidak sekarang," kataku.

 

"Itu bukan halangan." Ujar Kakak Rayhan seolah mengerti jalan pikiranku.

 

Aku menggelengkan kepala. Heran, Bunda yang wanita karier itu kok cepat sekali terpengaruh sama Kakak Rayhan!

 

"Ini hidayah, Asmaa!" kata Bunda. Ayah yang duduk di samping beliau senyum-senyum.

 

"Hidayah? Perasaan Asma duluan deh yang dapat hidayah baru Bunda! Asma pakai rok aja udah hidayah!" gerutu Asma memasang muka mode juteknya.

 

"Lho?" Kak Rayhan bengong, dengan jawaban Asma, hanya karena melihat muka jutek adiknya, dia lebih memilih untuk mendiamkan dan akan menasehati adiknya, kala hati adiknya senang nanti.

 

***

Dengan penuh kebanggaan, kutatap lekat wajah Kakak Rayhan. Gimana tidak bangga? Dalam beberapa bulan ini, Asma menyaksikan sendiri, layaknya sebuah metamorfosis, kini si kepompong sudah menampakan jati diri sebagai kupu-kupu, ada banyak hal yang telah diperbuat Kak Ray dan kawan-kawan, ada mendirikan TPQ untuk anak usia anak-anak tiap sore, kajian remaja yang dilaksanakan pekanan, tiap jumát sore.

 

Hari ini, mengadakan acara Studi Tentang Islam yang diadakan FTUI untuk umum ini, Kakak Rayhan menjadi salah satu pembicaranya! Asma yang berada di antara ratusan peserta ini rasa-rasanya ingin berteriak,"Hei, itu kan Kakak Rayhan-ku!"

 

Kakak Rayhan tampil tenang. Semua hening mendengar kak Ray bicara. Asma juga. Kakak Rayhan fasih mengeluarkan dalil yang diambil dari ayat-ayat Al-al quran dan Hadits Rasul. Menjawab semua pertanyaan dengan baik dan tuntas. Asma sempat bingung lho, kok Kakak Rayhan bisa sih? Bahkan materi yang disampaikannya jauh lebih bagus daripada yang dibawakan oleh kiai-kiai kondang atau ustaz tenar yang biasa kudengar!

 

“Nabi Muhammad adalah utusan yang paling akhir Allah. Allah membimbing tindakan Nabi Muhammad, baik pribadi maupun ketika berada di hadapan umum. Seharusnya tiap muslimah mengagumi Nabi dengan meniru tindakannya sepenuhnya ke dalam kehidupan praktis mereka sendiri,” ucap kak Ray dengan bersemangat.

 

"Jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosamu," (Alquran Surah Al Imran 3 ayat 31).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar