Selasa, 25 Oktober 2022

Misteri Hutan Geometri 10

Bangkai kapal?

“Bunyi apa itu? bisik Yasmin ketakutan mukanya pucat pasi Dia merapatkan diri pada Saleem, seakan mencari perlindungan.

 

“Bunyinya seolah olah vila ini akan runtuh,” ucap Hasna, menajamkan pendengarannya.

 

“Ah, mana mungkin,” kata Saleem menenangkan. “Hasna, Kita aman di sini kok, lihat saja tembok di sekitar kita kan masih utuh ya kan?.” 

 

“Bunyi itu datang dari luar vila,” kata Husna. Dia pergi ke ke gerbang yang berbatasan dengan bagian atas tepi tebing disusul oleh Saleem.

 

Husna dan Saleem melangkah ke luar tanpa mempedulikan hujan lebat, mereka memicingkan mata berusaha menajamkan penglihatan, tidak lama kemudian mereka melihat bahwa sebagian dari tebing di bawah mereka pecah kena hantaman ombak dan berjatuhan ke laut. Itulah bunyi-bunyi ribut yang mereka dengar tadi, angin bertiup, di bawah kaki terasa bergetar.

 

“Gempa bumi, Kak” teriak Husna pada Saleem.

 

“Wah ini benar-benar dahsyat,” bisik Saleem mengkhawatirkan Yasmin. Getaran yang terasa itu bukanlah disebabkan oleh gempa bumi. tetapi rasanya memang demikian adanya, amukan air laut yang terus-menerus menyebabkan dinding tebing berguguran dihantam ombak.

 

Pemandangan yang tampak memang luar biasa dan mengecutkan hati. Ombak menggulung bergulung-gulung, menghempas susul-menyusul, menghantam tebing. Tiba-tiba datang ombak yang sangat besar memercik menjulang tinggi sekali. Beberapa jam kemudian, keadaan mulai reda ombak mulai berkurang tingginya. Angin mulai meneduh. Badai sudah berlalu, mereka kembali tidur. Semua berbaring sambil mendengarkan bunyi badai yang kian menjauh ketika mereka akhirnya terlelap hari sudah menjelang pagi.

 

Badai tinggal kenangan ketika mereka bangun pagi. Yasmin yang paling dulu keluar, menyusul yang lain, ketika terdengar Yasmin berseru dengan suara gembira.

 

 

“Langit sudah biru cerah kembali seperti habis dicuci! Dan matahari pun sudah bersinar terang!”

 

“Dinda, Hasna dan Husna yuk kita pulang ke vila sebentar, Paman Geo,” ucap Saleem,

“Sekaligus kita sarapan dan ambil bebarapa snack untuk tambahan camilan lalu kembali berkemah di sana.”

 

“Baiklah! tetapi sebelumnya kita berkeliling pulau sebentar, untuk melihat kerusakan yang diakibatkan badai tadi malam,” kata Husna mengingatkan.

 

Pemeriksaan itu tidak berlangsung lama, mereka melihat dua batang pohon roboh. Pohon tercabut sampai ke akar-akarnya. serta sejumlah dahan dan ranting yag berserakan. tetapi   dilihat secara keseluruhan, kerusakan yang terjadi tak separah yang diperkirakan, hanya tebing curam saja yang paling banyak mengalami kerusakan.

 

Sambil berdiri di bibir tebing, Saleem menjulurkan kepala untuk dapat melihat dengan jelas ke arah batu-batu di bawah.

 

“Hati-hati,” teriak husna. “Jangan terlalu dekat ke tepi, itu berbahaya Kak Saleem! apalagi setelah kejadian batu-batu berguguran tadi malam, hati-hatilah.”

 

“Hei Husna, aku masih ragu-ragu sih, namun rasanya seperti melihat sesuatu besar, panjang dan aneh di bawah sana! Lihatlah itu di sana, ada sesuatu yang panjang dan hitam."

 

“Dimana?”

 

Husna ingin tahu, dia ikut maju sampai ke tubir tebing. Dia menjulurkan kepala ke bawah, kerikil berjatuhan dari bawah. Saleem menarik mundur dari tepi

 

“Sudah! Kembalilah, aku tidak ingin melihat kamu remuk terbanting ke batu di bawah sana!” teriak Hasna dengan kencang, dari tempat yang agak berjauhan dengan mereka.

 

“Aduh, Husna!” kata Saleem “Aku tadi benar-benar melihat sesuatu di bawah, sesuatu yang luar biasa!  bentuknya yang panjang dan di dasar itu tidak bergerak dan letaknya di dekat batu besar, di sana airnya dalam dan tenang! kau tahu kan?”

 

“Apa maksudmu?” sela Yasmin dengan nada tidak percaya. “Air disitu kan sangat dalam, mana mungkin kau bisa melihat sampai ke dasarnya?”

 

“Itulah sebabnya aku tadi mengatakan luar biasa Dinda, Kanda juga melihat” kata Saleem melirik Yasmin.

 

“Aku sendiri juga melihat dan heran, sama seperti kak saleem Kak Yasmin, benda gelap dan panjang itu kelihatannya seperti badan kapal, kapal tersesatkah?.”

 

“Kau ini Husna, jelas itu kan hanya ada dalam khayalan saja,” kata Yasmin sambil tersenyum.

 

“Tidak Kak, Aku yakin sekali, melihat seperti kapal selam atau mungkin juga bangkai ikan hiu.”

 

“Kalau ikan hiu mati kan mengambang kan ya?”

 

“Kalau begitu mungkin kapal”

 

“Bagaimana kau bisa melihatnya?” desak Yasmin. “Air disitu kan sangat dalam”, Husna!”

 

“Tapi itu kan sebelum badai tadi malam, Kak Yasmin” ucap Husna, mencari pembenar dari argumentasinya.

 

“Dinda, Aku lihat keadaan laut di sekeliling sini kemarin, tetapi setelah batu-batu berjatuhan dari dinding tebing, bisa saja wujud dasar laut kini berubah. kan bisa saja endapan batu-batu banyak yang yang terseret dan bertumpuk-tumpuk di sela-sela batu di situ, Aku juga melihat seperti ada sesuatu yang Panjang dan besar di dasar” kata Saleem, sambi memandang Yasmin

 

Keempat orang itu saling berpandangan dengan mata berkilat-kilat, sejenak setelah salat subuh, mereka lanjutkan diskusi yang tertunda.

 

“Mungkin saja kalian memang tidak salah lihat!” kata Yasmin. “Bisa saja laut yang bergejolak menyebabkan kapal itu lepas dari dasar tempatnya terbenam.”

 

“Kita cek ricek sekali lagi yuk, Apakah kau benar-benar tidak salah lihat,” kata Yasmin.

 

“Jika tidak mau percaya periksalah,” sungut Husna, merengut.

 

“Memeriksa lagi itu ide yang baik, yuk kita cek ricek dulu ya, naik perahu saja ke batu besar itu, nah nanti dari tempat itu kita akan bisa melihat dengan jelas, sebenarnya apa yang terjadi semalam, dan ada apa didalam sana?.”

 

Sementara itu Husna dan Saleem sudah berjalan ke jalan setapak yang menurun dengan terjal ke arah teluk kecil. Dengan cepat menyusul Yasmin dan Hasna, bergegas-gegas mengejar, hijabnya melambai-lambai, lain halnya dengan Sansan, Dia meloncat-loncat mengelilingi tuannya sambil mengendus. Dia selalu senang jika mendapat kesempatan untuk berlari, sikapnya seakan-akan tahu bahwa ada petualangan.

 

Harapan Husna dan Saleem tidak meleset perahu mereka yang ditarik jauh ke atas pantai dan ditutupi dengan kain terpal sedikitpun tidak mengalami kerusakan karena angin dan ombak.

         

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar