Selasa, 25 Oktober 2022

Misteri Hutan Geometri 7


Berlibur

Habeel dan Pangeran Saleem itu terkagum-kagum. Putri yang ketakutan itu sangatlah jelita. Dalam hati Pangeran Saleem berkata, mungkin Habeel suka dengan perempuan ini.

“Janganlah takut Dinda. Mari masuk. Raja Eric, Permaisuri Alpha, dan Pangeran sangatlah bijak dan baik hati. Ayo kita temui mereka,” ajak Habeel.

Di hadapan Raja Eric, Permaisuri, dan Pangeran Saleem, Putri jelmaan burung Hantu itu pun bersimpuh. Putri mengakui, dirinya merupakan jelmaan burung Hantu yang paling Bungsu sehingga panggilannya adalah Putri Bungsu. Dia juga tidak membantah telah memasak makanan untuk Pangeran Saleem.

Saat itu, Pangeran Saleem teringat dengan niatnya mencari Husna dan Hasna,”Ayahanda Raja perkenankan hamba menanyakan tentang Husna dan Hasna”

“Baiklah, silahkan Ananda pangeran tanyakan.” Raja Eric tersenyum melihat semangat Pangeran Saleem yang menginginkan bertemu kembali dengan Husna dan Hasna, tiba-tiba terlintas dalam pikirannya, untuk memberikan liburan sambil mengasah kemampuan Pangeran dan Putri Yasmin.

“Putri Bungsu, apakah kau mengetahui keberadaan Husna dan Hasna? Mereka pernah berkunjung kemari.”

Putri Bungsu terdiam, memejamkan mata sambil menyatukan kedua telapak tangan di dada, sesaat kemudian, “Mereka juga merindukan tempat ini, Pangeran”

“Baiklah bisa minta tolong hadirkan mereka kemari?” sela Pangeran dengan sangat antusias.   

“Bolehkah aku kembali, jika sudah kuhadirkan mereka?” ucap Putri Bungsu penuh harap mengajukan negosiasi.

“Boleh Putri, biarlah nanti Aku yang akan mengembalikan Hasna dan Husna,” ucap Raja Eric tersenyum menyadari kejailannya, hanya ingin mengetahui seberapa besar keinginan menantunya itu ingin bertemu Husna dan Hasna, sampai membiarkan Pangeran Saleem memanggil Putri Bungsu. Sebenarnya Raja Eric mampu, namun karena prinsipnya yang hanya akan memanggil husna dan hasna di saat yang tepat dan penting saja, maka raja eric membiarkan Pangeran melanjutkan pesan Kakek dalam mimpi. Raja Eric melihat kejenuhan dan capeknya Pangeran dengan tumpukan tugasnya sebagai Pangeran yang tidak sedikit.

Dari arah depan Istana terdengarlah seruan dari Penjaga, “Putri Yasmin menghadap Baginda Raja Eric.”

Sesaat, setelah putri Yasmin sampai di hadapan Baginda Raja Eric, “Assalamuálaikum, Hormatku untukmu Ayahanda Raja dan Bunda Ratu.” Sang Putri mendekat untuk memeluk dan mencium tangan Ayahanda Raja, Bunda Ratu dan suaminya Pangeran Saleem.

“Apa kabar Putri Bungsu, maaf baru sempat menyapamu kini, sesaat setelah dayang menceritakan kehadiranmu,” kata Putri Yasmin sambil memeluk Putri Bungsu.

“Senang bertemu denganmu Putri,” ucap Putri Bungsu…

“Putriku, buah hatiku bagaimana proses belajar pelatihan ratumu, heeem… jangan lupakan istirahat dan makanmu anakku,” kata raja eric.

“Ayahanda, Aku capek sekali dengan program yang engkau buat itu, tidak kah engkau beri jeda aku untuk menikmati waktuku bersama suamiku,” rajuk putri Yasmin sambil bergelayut manja dengan pangeran Saleem.

“Ho… ho… baiklah putriku, aku baru mendapat ide untukmu dan suamimu menikmati liburan sambil terus mengasah kemampuanmu.”

“Benarkah? Kapan? Kemana?” berondong putri Yasmin tidak sabar menunggu penjelasan dari ayahandanya.

“Ada syaratnya putriku, engkau tidak diperkenankan menggunakan kekuatan magic untuk kali ini, hanya kekuatan manusia biasa, kepintaran dan Sansan kucing kesukaanmu yang mirip anjing pelacak itu, tentu saja engkau akan ditemani oleh pangeran tersayangmu dengan hasna dan husna.”

“Baiklah Ayah, aku terima persyaratan itu, pasti seru dan menyenangkan jika itu dengan Pangeran dan duo sahabatku, hasna dan husna, ayah akan mengirimku kemana, untuk liburanku kali ini” kata Putri Yasmin. 

’’Machu Picchu, Aku merasa sedang terjadi sesuatu disana di kerajaan Inca, pergilah kesana, pemandangan disana sangat indah, kau akan menyukainya,” kata Raja Eric.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar