Berlibur
Habeel
dan Pangeran Saleem itu terkagum-kagum. Putri
yang ketakutan itu sangatlah jelita. Dalam hati Pangeran Saleem berkata,
mungkin Habeel suka dengan perempuan ini.
“Janganlah
takut Dinda. Mari masuk. Raja
Eric, Permaisuri Alpha, dan Pangeran sangatlah bijak dan baik hati.
Ayo kita temui mereka,” ajak Habeel.
Di
hadapan Raja Eric, Permaisuri, dan Pangeran Saleem, Putri jelmaan burung Hantu
itu pun bersimpuh. Putri mengakui, dirinya merupakan jelmaan burung Hantu yang paling Bungsu sehingga
panggilannya adalah Putri Bungsu. Dia juga tidak membantah telah memasak makanan
untuk Pangeran Saleem.
Saat itu, Pangeran Saleem
teringat dengan niatnya mencari Husna dan Hasna,”Ayahanda Raja perkenankan
hamba menanyakan tentang Husna dan Hasna”
“Baiklah, silahkan Ananda pangeran
tanyakan.” Raja Eric tersenyum melihat semangat Pangeran Saleem yang
menginginkan bertemu kembali dengan Husna dan Hasna, tiba-tiba terlintas dalam
pikirannya, untuk memberikan liburan sambil mengasah kemampuan Pangeran dan
Putri Yasmin.
“Putri Bungsu, apakah kau
mengetahui keberadaan Husna dan Hasna? Mereka pernah berkunjung kemari.”
Putri Bungsu terdiam,
memejamkan mata sambil menyatukan kedua telapak tangan di dada, sesaat
kemudian, “Mereka juga merindukan tempat ini, Pangeran”
“Baiklah bisa minta tolong
hadirkan mereka kemari?” sela Pangeran dengan sangat antusias.
“Bolehkah aku kembali, jika
sudah kuhadirkan mereka?” ucap Putri Bungsu penuh harap mengajukan negosiasi.
“Boleh Putri, biarlah nanti Aku
yang akan mengembalikan Hasna dan Husna,” ucap Raja Eric tersenyum menyadari
kejailannya, hanya ingin mengetahui seberapa besar keinginan menantunya itu
ingin bertemu Husna dan Hasna, sampai membiarkan Pangeran Saleem memanggil
Putri Bungsu. Sebenarnya Raja Eric mampu, namun karena prinsipnya yang hanya
akan memanggil husna dan hasna di saat yang tepat dan penting saja, maka raja
eric membiarkan Pangeran melanjutkan pesan Kakek dalam mimpi. Raja Eric melihat
kejenuhan dan capeknya Pangeran dengan tumpukan tugasnya sebagai Pangeran yang
tidak sedikit.
Dari arah depan Istana
terdengarlah seruan dari Penjaga, “Putri Yasmin menghadap Baginda Raja Eric.”
Sesaat, setelah putri Yasmin
sampai di hadapan Baginda Raja Eric, “Assalamuálaikum, Hormatku untukmu
Ayahanda Raja dan Bunda Ratu.” Sang Putri mendekat untuk memeluk dan mencium
tangan Ayahanda Raja, Bunda Ratu dan suaminya Pangeran Saleem.
“Apa kabar Putri Bungsu, maaf
baru sempat menyapamu kini, sesaat setelah dayang menceritakan kehadiranmu,”
kata Putri Yasmin sambil memeluk Putri Bungsu.
“Senang bertemu denganmu
Putri,” ucap Putri Bungsu…
“Putriku, buah hatiku
bagaimana proses belajar pelatihan ratumu, heeem… jangan lupakan istirahat dan
makanmu anakku,” kata raja eric.
“Ayahanda, Aku capek sekali
dengan program yang engkau buat itu, tidak kah engkau beri jeda aku untuk
menikmati waktuku bersama suamiku,” rajuk putri Yasmin sambil bergelayut manja
dengan pangeran Saleem.
“Ho… ho… baiklah putriku, aku
baru mendapat ide untukmu dan suamimu menikmati liburan sambil terus mengasah
kemampuanmu.”
“Benarkah? Kapan? Kemana?”
berondong putri Yasmin tidak sabar menunggu penjelasan dari ayahandanya.
“Ada syaratnya putriku,
engkau tidak diperkenankan menggunakan kekuatan magic untuk kali ini, hanya
kekuatan manusia biasa, kepintaran dan Sansan kucing kesukaanmu yang mirip
anjing pelacak itu, tentu saja engkau akan ditemani oleh pangeran tersayangmu
dengan hasna dan husna.”
“Baiklah Ayah, aku terima
persyaratan itu, pasti seru dan menyenangkan jika itu dengan Pangeran dan duo
sahabatku, hasna dan husna, ayah akan mengirimku kemana, untuk liburanku kali
ini” kata Putri Yasmin.
’’Machu Picchu, Aku merasa
sedang terjadi sesuatu disana di kerajaan Inca, pergilah kesana, pemandangan
disana sangat indah, kau akan menyukainya,” kata Raja Eric.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar