Kamis, 10 Maret 2011

PembelajaranTematik Model Jaring laba-laba

1. Model Pembelajaran Jaling Laba-Laba ( Webbed Model)
a) Pengertian
Pembelajaran model Webbed adalah pembelajaran yang pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu yang menjadi tema sentral bagi keterhubungan berbagai bidang studi. (Sukayati, 2004:6)
b) Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan dari model jaring laba-laba (Webbed) seperti dikemukakan Trianto (2007:44-45), meliputi:
1) penyeleksian tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak untuk belajar
2) lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman
3) memudahkan perencanaan
4) pendekatan tematik dapat memotivasi siswa dan,
5) memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatan-kegiatan dan ide-ide berbeda yang terkait.
Selain kelebihan yang dimiliki, model Webbed juga memiliki beberapa kekurangan antara lian:
1) Sulit dalam menyeleksi tema
2) cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal dan,
3) dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan dari pada pengembangan konsep.
c) Contoh Model Jaring Laba-laba/Model Terjala (Webbed model)
Pada model pembelajaran tematik jaring laba-laba guru menyajikan pembelajaran dengan tema yang menghubungkan antar mata pelajaran. Model jaring laba-laba adalah pembelajaran yang mengintegrasikan materi pengajaran dan pengalaman belajar melalui keterpaduan tema. Tema menjadi pengikat keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
1) Tahap perencanaan
Langkah perancangan pembelajaran tematik adalah langkah-langkah yang harus dilakukan guru dalam perancangan pembelajaran yang berorientasi dalam pembelajaran tematik. Langkah persiapan pembelajaran tematik meliputi pemetaan kompetensi dasar pada tema, menentukan tema sentral, pemetaan pokok bahasan, penentuan alokasi waktu, perumusan tujuan pembelajaran, penentuan alat dan media pembelajaran, dan perencanaan evaluasi. Berikut ini adalah contoh merencanakan pembelajaran tematik model jaring laba-laba yang dimulai dari penjabaran kompetensi dasar beberapa mata pelajaran di kelas I ke dalam indikator:
• IPA
Mengenal bagian-bagian tubuh dan kegunaannya
 Menyebutkan nama bagian-bagian tubuh
 menceritakan kegunaan bagian bagian tubuh
 Menyebutkan anggota gerak tubuh.
• Bahasa Indonesia
 Menyebutkan nama bagian-bagian tubuh
 menceritakan kegunaan bagian bagian tubuh
 Menyebutkan anggota gerak tubuh.

• Matematika
 Membilang banyak benda
 Membilang atau menghitung secara urut
 Menyebutkan banyak benda
 Membandingkan dua kumpulan benda melalui istilah lebih banyak, lebih sedikit, atau sasma banyak
• IPS
 Mengiden-tifikasi identitas diri, keluarga, dan kerabat
 Menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan
 Menyebutkan nama ayah, ibu, saudara dan wali.
 Menyebutkan alamat tempat tinggal.
 Menyebutkan anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah.
• Kewarganegaraan
 Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama dan suku bangsa
 Menyebutkan berdasarkan jenis kelamin anggota keluarga.
• Pendidikan Agama Islam
 Membiasakan perilaku terpuji
 Membiasakan perilaku jujur
 Membiasakan perilaku bertanggung jawab
Setelah menjabarkan KD ke dalam indikator guru menentukan tema sentral dan memetakan keterhubungan antar mata pelajaran dengan tema sentral. Berikut ini adalah jaring-jaring tema dengan tema sentral keluargaku. tema sentral dan memetakan keterhubungan antar mata pelajaran dengan
tema sentral. Berikut ini adalah jaring-jaring tema dengan tema sentral keluargaku













Kegiatan berikutnya adalah menentukan pokok bahasan. Berikut ini adalah pemetaan pokok bahasan antar mata pelajaran dengan tema sentral:
Tema : Keluargaku
• IPA
 Pertumbuhan dalam keluarga
 Mengamati pertumbuhan dalam keluarga
• Bahasa Indonesia
 Memperkenalkan anggota keluarga
 Ketrampilan membaca dan menulis dengan tema keluarga
 Mendengar cerita tentang keluarga
 Bermain peran
 Ketrampilan berbicara
• Matematika
 Menghitung jumlah anggota keluarga
 Membuat silsilah keluarga
• IPS
 Menyebutkan nama ayah, ibu, saudara dan wali.
 Menyebutkan alamat tempat tinggal.
 Menyebutkan anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah.
• Kewarganegaraan
 perbedaan jenis kelamin dalam keluarga
 nilai ketertiban, kasih sayang, dan menghormati dalam keluarga
• Pendidikan Agama Islam
 Berperilaku jujur kepada orang tua, adik, kakak, dan anggota keluarga
 Bertanggung jawab kepada orang tua, adik, kakak, dan anggota keluarga
2) Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan dicontohkan kegiatan-kegiatan secara garis besar
• Kegiatan 1
Memberi makna pada hasil pengamatan, menggunakan informasi dari hasill pengamatan untuk menjawab pertanyaan, menerangkan bagian-bagian tubuh misalnya mata, telinga, hidung, lidah, kulit dan gigi, menceritakan kegunaan bagian-bagian tubuh yang diamati, menentukan cara hidup sehat
 Metode/strategi
Metode yang digunakan adalah belajar aktif dengan mewarnai gambar anggota badan kemudian siswa diminta menjelaskan kegunaan bagian-bagian anggota tubuh
 Sumber pendukung
Sumber pendukung yang digunakan adalah crayon, gambar anggota badan, gunting, dan alat tulis.
 Penilaian
Bentuk penilaian dengan tugas individu, ulangan harian, dan kuis.
• Kegiatan 2
Pembelajaran dimulai dengan menyebutkan data diri (nama, kelas, sekolah dan tempat tinggal) dengan kalimat sederhana, menyebutkan nama orang tua dan saudara kandung, menanyakan data diri dan nama orang tua serta saudara kandung teman sekelas, menyebutkan nama anggota badan dan keguna annya dengan kalimat sederhana , mengamati gambar tentang keluarga, bertanya jawab tentang makna gambar, membaca nyaring (didengar siswa lain) kalimat demi kalimat dalam paragraf serta menggunakan lafal dan intonasi yang tepat sehingga dapat dipahami orang lain, mengenali huruf-huruf dan membacanya sebagai suku kata, kata dan kalimat sederhana, membaca penggalan cerita dg lafal dan intonasi yang benar, menggerakkan telunjuk untuk membuat berbagai bentuk garis dan lingkaran, memegang alat tulis dan menggunakannya dengan benar.
 Mewarnai.
 Metode/strategi
Siswa memperkenalkan anggota keluarga dengan menunjukkan foto keluarga di depn kelas dengan jalimat sederhana. Siswa diminta membaca buku teks tentang keluarga dengan intonasi dengan tepat kemudian menulis dengan kalimat sederhana mengenai anggota keluarga masing-masing.
 Sumber pendukung
Buku teks, foto keluarga, dan alat-alat tulis
 Penilaian
Penilaian performansi digunakan untuk menilai kemampuan memperkenalkan anggota keluarga dan membaca teks. Sedangkan portofolio digunakan untuk menilai tugas menulis mengenai anggota keluarga.
• Kegiatan 3
Kegiatan pembelajaran meliputi membilang atau menghitung secara urut jumlah anggota keluarga, menyebutkan anggota keluarga, membandingkan dua anggota keluarga melalui istilah lebih banyak, lebih sedikit atau sama banyak, dan membaca dan menulis lambang bilangan dengan tema keluarga.
 Metode/strategi
Siswa diminta menyebutkan jumlah anggota keluarga yan tinggal di rumah dan diajak membandingkan jumlah anggota keluarga dua temanya. Kemudian, pembelajaran dilanjutkan dengan mengerjakan lembar kerja di buku teks
 Sumber pendukung
Sumber pendukung yang digunakan adalah buku teks dan alat-alat tulis lainnya
 Penilaian
Bentuk penilaian dengan tugas individu, ulangan harian, dan kuis.
• Kegiatan 4
Pembelajaran mengajak siswa mengamati gambar tentang keluarga., kemudian bertanya jawab tentang nama-nama anggota keluarga, mendeskrisikan kasih sayang anggota keluarga, menceritakan pengalaman diri, menceritakan kasih sayang antar anggota keluarga, dan menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga.
 Metode/strategi
Guru memudar video tentang kasih sayang dalam keluarga. Siswa diajak menyanyikan lagu kasih sayang dan menceritakan pengalaman mengasihi anggota keluarga secara tertulis dengan kalimat sederhana
 Sumber pendukung
TV, VCD, teks lagu, dan alat tulis
 Penilaian
Bentuk penilaian dengan tugas individu, ulangan harian, dan kuis.
• Kegiatan 5
Pembelajaran dimulai dengan berdiskusi kelas membahas kasih sayang keluarga, mengidentifikasi macam-macam contoh keperbedaan, seperti perbedaan jenis kelamin, menceritakan kasih sayang keluarga, memberikan contoh hidup rukun melalui kegiatan di rumah dan di sekolah, dan menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah.
 Metode/strategi
Membaca buku cerita tentang kerukunan hidup. Siswa diminta menyebutkan jenis kelamin tokoh-tokoh dalam cerita dan menyebutkan contoh kasih sayang dalam cerita.
 Sumber pendukung
Buku cerita dan alat-alat tulis
 Penilaian
Bentuk penilaian dengan tugas individu, ulangan harian, dan kuis.
• Kegiatan 6
Dalam pembelajaran siswa diminta memilih gambar sesuai dengan anggota keluarganya, siswa menceritakan kebiasaan keluarga yang dilakukan bersama, seperti jujur, santun, dan kasih sayang dan menceritakan tugas dan tanggung jawab anggota keluarga.
 Metode/strategi
Siswa membaca buku teks dan mengerjakan lembar kerja
 Sumber pendukung
Sumber pendukung yang digunakan adalah crayon, gambar anggota badan, gunting, dan alat tulis.
 Penilaian
Bentuk penilaian dengan tugas individu, ulangan harian, dan kuis.

Rabu, 09 Maret 2011

Contoh promes dan pemetaan tema

PROGRAM SEMESTER
MI Ya BAKII KESUGIHAN III
TAHUN PELAJARAN 2010 – 2011

Kelas / Semester : III / I
Mata Pelajaran : B.Indonesia

No Kompetensi Dasar Materi
Pokok Alokasi Waktu Bulan
Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Januari

1. 1.1 Melakukan sesuatu berdasarkan penjelasan yang disampaikan secara lisan
1.2 Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang disampaikan secara lisan Melakukan sesuatu berdasar pen jelasan
Cerita anak 12 JP


6 JP

2. 2.1 Menceritakan pengalaman yang mengesankan dengan menggunakan kalimat yang runtut dan mudah dipahami
2.2 Menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami
2.3 Memberikan tanggapan dan saran sederhana terhadap suatu masalah dengan menggunakan kalimat yang runtut dan pilihan kata yang tepat Pengalaman mengesankan


Urutan membuat/ melakukan sesuatu

Memberi tanggapan dan saran 12 JP




12 JP



12 JP

3. 3.1 Membaca nyaring teks (20-25 kalimat) dengan lafal dan intonasi yang tepat
3.2 Menjelaskan isi teks (100- 150 kata) melalui membaca intensif
3.3 Menceritakan isi dongeng yang dibaca Membaca nyaring
Teks bacaan

Isi dongeng 12 JP


6 JP


6 JP

4. 4.1 Menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia dengan memperhatikan penggunaan ejaan
4.2 Melengkapi puisi anak berdasarkan gambar
Menyusun paragraph

Puisi anak 12 JP


12 JP


Kegiatan MOS
HUT Kemerdekaan RI
Efektif Fakultatif
UTS / UAS
LPP
Mengetahui
Kepala Madrasah



SOLIKHATI,S.Ag
NIP. 19710711200701 2024 Kesugihan Juli 2010
Guru Kelas III



Rr SYARIFAH HANI'AH,S.Pd.I
NIP.197909122005012002









PEMETAAN TEMA KELAS III SEMESTER I

MAPEL STANDART KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TEMA

BUDI PEKERTI HIDUP HEMAT KEBIASAAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
PKn 1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda
1. 1.1 Mengenal makna satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa
 Menyebutkan tanggal diperingatinya hari sumpah pemuda
 Menjelaskan latar belakang terjadinya Sumpah Pemuda
 Menyebutkan isi Sumpah Pemuda
 Menunjukkan hal-hal yang terbaik dengan sumpah pemuda misal lambang negara, bendera dll
 Menyebutkan 5 suku bangsa Indonesia yang diketahui
 Menyebutkan 5 pulau besar di Indonesia v

v

v


v


v

v Kewajiaban Bela Negara Menurut Agama, dan perbedaan sebagai raahmatran lil alamin
2. 1.2 Mengamalkan nilai-nilai sumpah pemuda dalam kehidupan sehari-hari
 Menyebutkan arti tulisan Bhinneka Tunggal ika
 Menjelaskan tujuan diadakannya sumpah pemuda
 Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
 Menghormati perbedaan suku bangsa di sekolah dan Masyarakat
 Menjelaskan manfaat dari sumpahpemuda v

v

v

v

v Menghubungkan Nilai Sumpah Pemuda dengan Nilai perjuangan dalam Islam.
2. Melaksanakan norma yang berlaku di masyrakat
2.1 Mengenal aturan- aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar  Mengidentifikasi aturan-aturan yang berlaku di masyarakat
 Menyebutkan adanya aturan-aturan yang ada di masyarakat v

v


2.2 Menyebutkan contoh aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar
 Menyebutkan aturan-aturan atau norma yang berlaku di masyarakat
 Menyebutkan contoh-contoh yang terkait dengan aturan-aturan atau norma yang berlaku di masyarakat, misalnya taat peraturan lalulintas sesuai dengan norma hukum
 Menjelaskan sanksi jika seseorang tidak melaksanakan aturan atau norma di masyarakat. v

v

v Mampu bertata krama, akhlak mulia, dan budi pekerti luhur
2.3 Melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar
 Membedakan antara RT, RW dan Kelurahan
 Membiasakan hidup sesuai aturan-aturan atau norma yang berlaku di masyarakat
 Menjelaskan keuntungan jika melaksanakan aturan-aturan atau norma di lingkungan masyarakat.
 Menjelaskan akibat tidak dilaksanakan aturan-aturan atau norma yang berlaku di masyarakat. v

v


v


v

Bahasa Indonesia






















Mendengarkan
1. Memahami penjelasan tentang petunjuk dan cerita anak yang dilisankan
1.1 Melakukan sesuatu berdasarkan penjelasan yang disampaikan secara lisan
 Menjelaskan petunjuk melakukan sesuatu sesuai yang didengar.
 Melakukan sesuatu sesuai petnunjuk yang didengar.
 Menulis tata urutan melakukan sesuatu dengan bahasa yang runtut

 Mendengarkan pembacaan pengumuman
 Menyebutkan aspek-aspek dalam pengumuman
 Menjelaskan pengumuman v


v

v







v
v

v
1.2 Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang disampaikan secara lisan  Menanggapi cerita pengalaman teman
 Menceritakan pengalaman teman dengan kata-kata sendiri
 Mendengarkan dongeng
 Menanggapi dongeng
 Menjawab pertanyaan
 Menyebutkan tokoh-tokoh yang ada pada dongeng
 Menuliskan sifat-sifat atau watak tokoh-tokohnya
 Menceritakan kembali isi dongeng v

v






v
v
v







v

v

v Di Integrasikan dengan Tokoh Islam yang dapat dijadikan sumber insfirasi tauladan bagi anak.
Berbicara
2. Mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman, dan petunjuk dengan bercerita dan memberikan tanggapan/saran 2.1 Menceritakan pengalaman yang mengesankan dengan menggunakan kalimat yang runtut dan mudah dipahami
 Menceritakan pengalaman sendiri secara lisan.
 Menulis cerita tentang pengalaman sendiri dengan menggunakan kalimat yang runtut dan mudah dipahami
 Menceritakan pengalaman teman secara lisan
 Menuliskan pengalaman teman dengan menggunakan kalimat yang runtut dan mudah dipahami v

v






v

v Dalam berbicara hendaknya menggunakan kata-kata yang sopan.
2.2 Menjelaskan urutan membuat atau melakukan sesuatu dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami  Menulis tata urutan membuat atau melakukan sesuatu
 Menjelaskan urutan membuat sesuau secara lisan.
 Menulis kembali penjelasan menggunakan sesuatu v

v

v
2.3 Memberikan tanggapan dan saran sederhana terhadap sesuatu masalah dengan menggunakan kalimat yang runtut dan pilihan kata-kata yang tepat  Menanggapi suatu masalah secara lisan dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami.
 Menulis tanggapan dan saran dengan menggunakan pilihan kata yang tepat
 Bercerita peristiwa yang dialami secara lisan dengan kalimat yang runtut dan mudah dipahami
 Menuliskan pengalaman dengan menggunakan pilihan kata yang tepat v



v








v


v
Membaca
3. Memahami teks dengan membaca nyaring, membaca intensif, dan membaca dongeng
3.1 Membaca nyaring teks (20-25 kalimat) dengan lafal dan intonasi yang tepat
 Membaca nyaring sebuah dongeng dengan lafal dan intonasi yang tepat
 Menceritakan kembali bacaan (dongeng) secara singkat dengan penggunaan ejaan dan tanda baca yang tepat
 Menyebutkan tokoh-tokoh dongeng
 Menuliskan sifat dan karakter tokoh-tokohnya v

v




v

v
3.2 Menjelaskan isi teks (100- 150 kata) melalui membaca intensif
 Membaca bacaan dengan memper-hatikan tanda baca
 Menuliskan kosakata yang belum dipahami
 Menjawab pertanyaan berkaitan dengan isi teks.
 Menanggapi / menyatakan pendapat berkaitan dengan isi teks.
 Menyimpulkan isi teks dalam kalimat yang dibuat sendiri
 Membaca dengan suara nyaring
 Menjawab pertanyaan berkaitan dengan isi teks.
 Mencari kata yang bermakna sama
 Mengenal kata bersuku dua dan tiga v

v

v

v

v











v
v

v

v
3.3 Menceritakan isi dongeng yang dibaca  Membaca dongeng dengan intonasi dan lafal yang tepat
 Menyimpulkan isi dongeng
 Menjawab pertanyaan
 Menceritakan dongeng dengan lafal dan intonasi yang tepat
 Menceritakan kembali isi dongeng dengan kalimat yang runtut v

v
v





v

v
Menulis
4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk paragraf dan puisi
4.1 Menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia dengan memperhatikan penggunaan ejaan
 Membaca cerita acak
 Menyusun kalimat menjadi paragraph
 Menyusun paragraph menjadi cerita sederhana
 Menuliskan paragraph dengan benar
 Melengkapi paragraph dengan kata-kata yang tersedia
 Menceritakan kembali karangan yang dibuat
 Menulis judul karangan dengan huruf capital
 Menggunakan tanda baca yang tepat untuk menulis karangan
 Menceritakan gambar
 Menyebutkan hal-hal yang terdapat pada gambar
 Membuat kalimat berdasarkan gambar
 Menyusun kalimat menjadi paragrap v
v

v




v

v
v





















v

v

v













v
v

v





















4.2 Melengkapi puisi anak berdasarkan gambar  Mendeskripsikan gambar.
 Menulis kalimat berdasarkan gambar tersedia
 Melengkapi puisi anak berdasarkan gambar
 Menulis puisi anak berdasarkan gambar. v
v

v
v

Matematika
1.Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka 1.1 Menentukan letak bilangan pada garis bilangan
 Membilang secara urut
 Mengurutkan dan membandingkan antar bilangan dengan symbol >,< dan =
 Mengurutkan bilangan dan menentukan posisinya pada garis bilangan
 Menaksirkan bilangan yang ditentukan letaknya pada garis bilangan
 Menentukan sebuah bilangan yang terletak di antara dua bilangan v
v




v


v


v
1.2 Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka
 Menuliskan bilangan secara panjang (ribuan, ratusan, puluhan dan satuan)
 Menentukan nilai tempat sampai dengan ribuan
 Menetukan nilai tempat suatu suatu angka dalam bilangan
 Menuliskan penjum-lahan bersusun panjang
 Menuliskan dua bilangan dengan bidang datar
 Menjumlah bilangan dengan cara bersusun.
 Mengurangi bilangan dengan cara bersusun panjang
 Mengurangi bilangan dengan cara bersusun pendek
 Menyelesaikan soAl cerita v


v

v





v

v

v

v

v
v


1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka  Mengubah bentuk perkalian menjadi bentuk pembagian atau sebaliknya
 Menuliskan bentuk penjumlahan berulang menjadi perkalian
 Membuat table perkalian 10 x10
 Mengalikan bilangan yang hasilnya tiga angka v



v

v
v
1.4 Melakukan operasi hitung campuran
 Menggunakan sifat hitung (pertukaran dan pengelompokan untuk mempermu-dah perhitungan atau pembagian)
 Membedakan bilangan ganjil dan genap habis atau tidaknya apabila dibagi dua.
 Menghitung penjumlahan dan pengurangan dari 3 bilangan
 Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan penjumlahan dan perkalian v



v


v

v
1.5 Memecahkan masalah perhitungan termasuk yang berkaitan dengan uang
 Mengenal berbagai mata uang rupiah
 Menghitung nilai sekelompok mata uang rupiah yang beragam nilainya
 Menentukan kesetaraan nilai mata uang rupiah dengan berbagai satuan uang lainnya
 Menaksir jumlah harga dari sekelompok pembelian barang
 Menghitung uang kembalian dari suatu pembelian barang v

v


v


v

v
Geometri dan Pengukuran
2.Menggunakan pengu-kuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah

2.1 Memilih alat ukur sesuai dengan fungsinya (meteran, timbangan, atau jam)
 Memilih alat ukur yang sesuai dengan benda yang akan diukur
 Menaksir berat dan panjang benda ataupuin waktu suatu kegiatan dan memeriksa dengan alat ukurnya
 Membaca tanda waktu jam, setengah jam, sampai seperempat jam pada jarum jam
 Membaca tanda waktu dalam bentuk angka atau digital
 Membaca tanda waktu sampai lima menit v


v







v



v

v Dalam penggunaan alat ukur ditanamkan nilai sebuah kejujuran
2.2 Menggunakan alat ukur dalam pemecahan masalah
 Membaca tanda waktu jam setengah jam sampai seperempat jam pada jarum jam
 Membaca tanda waktu dalam bentuk angka digital (dua belas jam) misal pukul : 12.30
 Membaca tanda waktu sampai lima menit pada jarum jam
 Menentukan waktu setelah dan waktu yang belum diketauhi
 Menentukan ½ jam sebelum dan ½ sesudah v


v


v








v

v
2.3 Mengenal hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat  Menentukan hu-bungan antar satuan waktu, jam, hari, minggu, bulan dan tahun
 Menentukan benda yang lebih panjang, lebih pendek atau sama panjang dengan benda lain
 Mengukur panjang benda
 Mengukur panjang benda dengan satuan baku (missal cm, m)
 Menaksir panjang benda dengan satuan yang sesuai
 Menentukan benda yang lebih berat, lebih ringan atau atau sama berat dengan benda lain
 Mengukur berat benda
 Mengukur berat benda dengan satuan baku (missal Ons, kg)
 Menaksir berat benda sesuai dengan ukuran yang dipahami
 Memilih alat ukur yang sesuai untuk mengukur panjang, dan berat benda yang diukur











v


v
v

v v

v


v
v

v

v










IPA Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup
1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup
 Mengidentitifikasi ciri-ciri makhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan)
 Membedakan antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup berdasarkan pengamatan ciri-cirinya
 Menjelaskan kebutuhan makhluk hidup (manusia , hewan dan tumbuh-an) untuk memper-tahankan hidup
 Memperkirakan yang akan terjadi bila salah satu kebutuhan mahluk hidup tidak terpenuhi.







v


v v


v Mahluk Hidup dengan semua ciri –ciri dan kelebihannya merupakan mahluk Allah yang perlu di Pelihara.
1.2 Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana
 Mengidentifikasi persamaan hewan & tumbuhan
 Menggolongkan hewan & tumbuhan berdasarkan persa-maan ciri-cirinya v


v Mahluk Hidup dengan semua ciri –ciri dan kelebihannya merupakan mahluk Allah yang perlu di Pelihara.
1.3 Mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup dan hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak (makanan, kesehatan, rekreasi, istirahat dan olah raga)  Mengidentifikasi perubahan tubuh manusia melalui pengamatan gambar
 Menjelaskan pentingnya makanan bergizi seimbang untuk pertumbuhan dan perkembangan anak
 Menjelaskan akibat makan yang berlebihan
 Membedakan makan yang begiizi seimbang dan tidak v


v







v

v
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
2. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan, dan upaya menjaga kesehatan lingkungan
2.1 Membedakan ciri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat berdasarkan pengamatan  Mengidentifikasi penyebab pencema-ran lingkungan
 Menjelaskan ciri-ciri lingkungan yang sehat
 Menjelaskan ciri-ciri lingkungan yang tidak sehat
 Membandingkan kondisi lingkungan yang sehat dan tidak sehat v


v

v

v Mengaitkan Dengan perintah Allah Untuk menjaga lingkungan (Bumi) dari kerusakana dan pentingnya kebersihan lingkungan
2.2 Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan  Mengidentifikasi penyebab terjadinya lingkungan yang kurang sehat
 Menjelaskan pengaruh pencemaran terhadap kesehatan v

v
2.3 Menjelaskan cara menjaga kesehatan lingkungan sekitar
 Menjelaskan cara menjaga kesehatan lingkungan di sekitar rumah dan sekolah
 Melakukan kegiatan nyata untuk memelihara kesehatan lingkungan
 Membuat laporan tentang lingkungan yang sehat dan lingkungan yang tidak sehat berdasarkan pengamatan v


v


v
Benda dan Sifatnya
3. Memahami sifat-sifat, perubahan sifat benda dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari
3.1 Mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan meliputi benda padat, cair, dan gas  Membuat daftar sifat-sifat benda
 Mengelompokkan benda-benda yang telah dikenalnya sebagai benda padat, cair dan gas
 Membandingkan sifat-sifat benda
 Membedakan sifat benda padat, cair dan gas v
v


v
v
3.2 Mendeskripsikan perubahan sifat benda (ukuran, bentuk, warna, atau rasa) yang dapat diamati akibat dari pembakaran, pemanasan, dan diletakkan di udara terbuka  Mendemonstrasikan adanya perubahn sifat pada benda akibat pembakaran, pemanasan dan diletakaan pada udara terbuka

 Membandingkan benda sebelum dan sesudah mengalami perubahan
. v




v

3.3 Menjelaskan kegunaan benda plastik, kayu, kaca, dan kertas
 Mempredeksikan apa yang akan terjadi bila benda yang digunakan tidak sesuai dengan peruntukannya
 Mencari informasi tentang alasan orang menggunakan suatu benda atau bahan tertentu dan melaporkan hasilnya.
 Membuat daftar yang banyak digunakan untuk tujuan tertentu
 Menggunakan benda-benda sesuai dengan tujuannya v



v








v

v
IPS Memahami lingkungan dan melaksanakan kerja sama rumah dan sekolah 1.1 Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan sekolah
 Membandingkan lingkungan yang terawt dan tidak terawat
 Menyebutkan akibat lingkungan yang terawat dan tidak terawatt
 Menjelaskan tentang lingkungan alam dan buatan disekitar rumah dan sekolah
 Menunjukkan dan menyebutkan tentang alam dan buatan
 Menjelaskan tentang lingkungan alam dan buatan disekitar rumah dan sekolah
 Menunjukkan dan menyebutkan tentang alam dan buatan v

v





v

v

v


v Menjelaskan : Alam Merupakan Ciptaan Allah yg harus dijaga /pelihara.
1.2 Memelihara lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah
 Menjelaskan pentingnya memelihara lingkungan alam dan buatan disekitar rumah
 Menceritakan cara-cara memelihara lingkungan alam dan buatan disekitar rumah
 Menjelaskan akibat tidak memelihara Lingkungan alam dan buatan disekitar rumah v


v

v Menjaga kebersihan merupakan bagian dari ajaran dan penanaman Nilai Islam
1.3 Membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah  Menyebutkan macam-macam peta denah
 Membuat peta lokasi wisata dekat rumah sekolah
 Menyebutkan arah mata angin
 Menggunakan denah sekolah untuk mencari suatu obyek / tempat di lingkungan sekolah
 Memberi contoh pemanfaatan denah dalam kehidupan sehari-hari
 Membuat denah sekolah

v



v v



v
v


v
1.4 Melakukan kerjasama di lingkungan rumah, sekolah, dan kelurahan/desa  Menyebutkan contoh-contoh kerja sama dilingkungan rumah, sekolah, desa/kelurahan
 Menyebutkan contoh manfaat kerja sama di lingkungan desa/-kelurahan
 Menyebutkan man-faat kerja sama di lingkungan desa/-kelurahan v




v


v Kerja sama dan Musawarah nerupakan ajaran Islam

Judul,pengesahan,kata pengantar,daftar isi,lampiran PKMku

LAPORAN
HASIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
DI MI NU WARU I
SIDOARJO



Disusun dalam rangka memenuhi
Tugas Pemantapan Kemampuan Mengajar ( PKM )


















Oleh
Rr Syarifah Hani'ah,S.Pd.I


Dosen Pembimbing
Drs.Asep Saepul Hamdani,M.Pd
NIP 19650731200003100



Angkatan II
PENDIDIKAN PROFESI GURU
LPTK IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
2009/2010
PERSETUJUAN

Laporan Hasil Pelaksanaan Pembelajaran ini telah disetujui oleh Guru Pamong pada :
Hari : Jum'at
Tanggal : 30 April 2010

Waru, 30 April 2010
Guru Pamong Dosen Pembimbing


Ani Safitri,S.Pd.I Drs.Asep Saepul Hamdani,M.Pd
NIP. 196507312000031002


Mengetahui
Kepala MI NU Waru I


Dra.Hanun Asrohah,M.Ag




PENGESAHAN

Laporan Hasil Pelaksanaan Pembelajaran ini telah disahkan oleh Kepala Madrasah pada :
Hari : Jum'at
Tanggal : 30 April 2010


Waru, 30 April 2010
Mengetahui
Kepala MI NU Waru I


Dra.Hanun Asrohah,M.Ag












KATA PENGANTAR

Alkhamdulillah wa syukrulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan hidayah, taufiq dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas Laporan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) ini dengan baik sesuai dengan jadual yang telah ditentukan.
Laporan akhir tentang Hasil Pelaksanaan Pembelajaran ini selain sebagai persyaratan PKM, juga sebagai tolok ukur Refleksifitas Keprofesionalan penulis sebagai Calon Tenaga Pengajar.
Laporan Hasil Pelaksanaan Pembelajaran ini tentu telah melalui proses kreatifitas yang didukung oleh berbagai pihak yang terkait, untuk itu dengan segala hormat penulis mengucapkan terima kasih teriring do'a "Jazakumullohu khoiron katsir" kepada :
1. Bapak Drs. Nur Hamim, S.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya
2. Bapak Drs. Asep Saepul Hamdani, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah membimbing penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik ;
3. Ibu Dr.Hanun Asrohah,M.Ag. selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nahdlotul ’Ulama Waru I Sidoarjo yang telah memberi kesempatan, pengarahan dan dukungan sehingga pelaksanaan Observasi Kelas dapat berjalan dengan lancar;
4. Ibu Ani S, S.Pd.I. selaku guru pamong yang telah banyak memberi bimbingan dan dorongan, sehingga penulis dapat menyusun program pengajaran ;
5. Seluruh Guru MI NU Waru I Sidoarjo beserta segenap stafnya baik yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu lancarnya pelaksanaan Observasi Kelas ini ;
6. Dan kepada yang kucintai,Abah Ali bin Abdurrachman al atas, Ibu yuchanidz, Zauj Abu Fairuz, anak-anakku af'idah khodijah,Fairuz roshifah,Najib Abdurrachman serta orang-orang yang penulis sayangi yang telah memberikan restu dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Penulis berharap bahwa apa yang penulis tulis ini merupakan diskursus intelektual yang harus terus menerus diperbaiki Sehingga saran dan kritik yang sifatnya membangun dari segenap pihak, penulis harapkan guna perbaikan kualitas penulisan karya/laporan ini, semoga Allah SWT. senantiasa memberikan hidayah-Nya dan ma’unah-Nya kepada kita semua. Amiiiin.


Waru, 30 April 2010

Rr.Syarifah Hani'ah,S.Pd.I
















DAFTAR ISI

Halaman Judul ....................................................................................... i
Halaman Persetujuan ............................................................................ ii
Halaman pengesahan ............................................................................. iii
Kata Pengantar ....................................................................................... iv
Daftar Isi ................................................................................................. vi
Daftar Lampiran..................................................................................... vii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang.................................................... 1
B. Tujuan Pelaksanaan PKM................................... 3
C. Landasan Pelaksanaan Pembelajaran.................. 4
D. Tempat dan Waktu.............................................. 5
Bab II Laporan Hasil Pelaksanaan Pembelajaran
A. Kurikulum............................................................ 6
B. Kalender Pendidikan .......................................... 7
C. Rincian Pekan Efektif ......................................... 8
D. Program Tahunan ................................................ 8
E. Program Semester ................................................ 9
F. Pemetaan Tema…………………………………. 9
G. Jaringan Tema…………………………………... 10
H. S i l a b u s ............................................................. 10
I. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...... .. 12
J. Bahan Ajar & Soal Uji Kompetensi .................... 13
Bab III Analisis Hasil Latihan Pembelajaran
A. Analisis Perangkat Pembelajaran .......................... 14
B. Analisis Proses Pembelajaran ................................ 19
C. Analisis Evaluasi Pembelajaran ............................. 21
Bab IV Penutup
A. Simpulan............................................................. 23
B. Saran- saran............................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 25
LAMPIRAN............................................................................................... 26
DAFTAR LAMPIRAN

1. Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2009/2010.............................. 26
2. Hari Efektif Sekolah,Efektif Fakultatif dan Hari Libur Sekolah di..
Propinsi Jawa Timur Tahun pelajaran 2009/2010 MINU WARU I.... 27
3. Rincian Hari Efektif MINU WARU I Tahun ajaran 2009-2010........ 28
4. Jadwal Pelajaran MINU WARU I Tahun 2009/2010......................... 29
5. Rincian Pekan Efektif mata Pelajaran Bahasa Indonesia.................... 31
6. Rincian Pekan Efektif mata Pelajaran IPA......................................... 33
7. Program Tahunan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.......................... 35
8. Program Tahunan Mata Pelajaran IPA................................................ 37
9. Program Semester I Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ..................... . 39
10. Program Semester II Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ..................... 41
11. Program Semester Mata Pelajaran IPA............................................... 43
12. Program Semester Tematik 2009/2010............................................... 47
13. Pemetaan Tema Kelas III 2009-2010 Versi Penulis............................ 48
14. Jaringan Tema Kelas III 2009-2010 Versi Penulis.............................. 77
15. Silabus Tematik Kelas III 2009/2010 Versi penulis........................... 85
16. Silabus MaPel Bhs Indonesia Kelas III Semester II 2009/2010........ 211
17. Silabus Mata Pelajaran IPA Kelas III Semester II 2009/2010........... 215
18. RPP Bahasa Indonesia Kelas III Semester II.................................... 217
19. RPP IPA Kelas III Semester II......................................................... 224
20. Bahan Ajar dan Uji Kompetensi/Worksheet Bahasa Indonesia
Kelas III Semester II 2009/2010 ...................................................... 229
21. Bahan Ajar dan Uji Kompetensi/Worksheet IPA Kelas III
Semester II 2009/2010 ...................................................................... 232

RPE,RHE,Prota

RINCIAN HARI EFEKTIF
MI Ya BAKII KESUGIHAN 03
TAHUN PELAJARAN 2010 /2011


Smt Hari Bulan Jumlah
I Juli Agts Sept Oktob Nov Des Jan
Senin 3 4 2 4 5 1 - 19
Selasa 3 3 2 4 5 1 - 18
Rabu 3 3 3 4 3 2 - 18
Kamis 3 3 3 4 4 1 - 18
Jumat 3 4 2 4 4 1 - 18
Sabtu 3 4 3 4 4 1 - 19
Jumlah 18 21 15 24 25 7 - 110




Smt Hari Bulan Jumlah
II Jan Peb Maret April Mei juni Juli
Senin 4 3 4 4 4 1 - 20
Selasa 4 3 5 4 3 1 - 20
Rabu 4 4 5 4 2 2 - 21
Kamis 4 4 5 3 2 2 - 20
Jumat 4 4 4 4 3 1 - 20
Sabtu 4 4 4 4 3 1 - 20
Jumlah 24 22 27 23 17 8 - 121


Mengetahui, Kesugihan 24 Juli 2010
Kepala MI Guru Kelas /


Solikhati,S.Ag Rr Syarifah Hani'ah,S.Pd.I
NIP.197107112007012024 NIP.197909122005012002






RINCIAN PEKAN EFEKTIF

MATA PELAJARAN : B.INDONESIA
SATUAN PENDIDIKAN : MI Ya BAKII Kesugihan 03
KELAS / SEMESTER : III / Ganjil
TAHUN PELAJARAN : 2010/2011


PERHITUNGAN ALOKASI WAKTU
I.Jumlah Pekan (lihat kalender pendidikan) dalam semester ganjil


NO. NAMA BULAN PEKAN
1 Juli 4
2 Agustus 5
3 September 4
4 Oktober 4
5 November 5
6 Desember 2
7 Januari 4
JUMLAH 28


II.Jumlah Pekan yang tidak efektif :
- Juli (MOS ) : 1 Pekan
- Agustus (Awal Ramadhan) : 1 Pekan
- September (Efektif Fakultatif) : 3 Pekan
- Oktober (UTS) : 1 Pekan
- Januari (UAS + P.Raport,) : 2 Pekan

Jumlah : 8 Pekan

III.Jumlah Pekan yang efektif :
28 – 8 = 20 pekan
IV.Jumlah Jam Pelajaran yang efektif :
20 x 6 jam pelajaran = 120 jam pelajaran



Mengetahui, Kesugihan 24 Juli 2010
Kepala MI Guru Kelas /


Solikhati,S.Ag Rr Syarifah Hani'ah,S.Pd.I
NIP.197107112007012024 NIP.197909122005012002







RINCIAN PEKAN EFEKTIF

Nama Madrasah : MI YA BAKII KESUGIHAN 03
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : III
Semester : Satu
Tahun Pelajaran : 2010/2011

I. Jumlah semua pekan / Pekan efektif sekolah
a. Hari Mengajar
Hari Juli Agus Sept Okt Nop Des Jan Jumlah
Senin 3 4 2 4 5 1 - 19
Rabu 3 3 3 4 3 2 - 18
Kamis 3 3 3 4 4 1 - 18
Jml 9 10 8 12 12 4 37

b. Jumlah Pekan dalam semester

No Bulan Banyak Pekan Banyak Jam Jumlah
1 Juli 2 5 12
2 Agustus 5 5 12
3 September 4 5 0
4 Oktober 4 16
5 Nopember 5 20
6 Desember 2 20
7 Januari 4 12
Jumlah 28 24 92

II. Jumlah Pekan yang tidak efektif
1. Masa Orientasi Siswa = 1 pekan
2. 17 Agustusan = 1 pekan
Jumlah = 2 pekan

III Jumlah Pekan yang efektif ( PE )
23 - 2 = 21 Pekan

IV Banyaknya jam yang efektif
21 x 4 Jam Pelajaran = 84 Jam pelajaran

V Distribusi Alokasi Waktu
UTS ; 1 x 4 = 4
UAS : 1 x 4 = 4
Uji Kompetensi : 3 x 4 = 12
Cadangan : 2 x 4 = 8
Tatap Muka : 14 x 4 = 56
21 Pekan Efektif = 84 Jam



RINCIAN PEKAN EFEKTIF

Nama Madrasah : MI YA BAKII KESUGIHAN 03
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : II
Semester : Dua
Tahun Pelajaran : 2010/2011


I. Jumlah semua pekan / Pekan efektif sekolah
a. Hari Mengajar

Hari Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Jumlah
Senin - 4 5 4 5 3 - 21
Selsa - 4 5 4 4 4 - 21
Jml - 8 10 8 9 7 - 42

b. Jumlah Pekan dalam semester

No Bulan Banyak Pekan Banyak Jam Jumlah
1 Januari - - -
2 Pebruari 4 4 16
3 Maret 5 4 20
4 April 4 4 16
5 Mei 5 4 20
6 Juni 4 4 16
7 Juli - - -
Jumlah 22 20 88

II. Jumlah Pekan yang efektif ( PE )
22 – 4 = 18 Pekan

III. Banyaknya jam yang efektif
18 x 4 Jam Pelajaran = 72 Jam pelajaran
:
IV Distribusi Alokasi Waktu

UTS ; 1 x 4 = 4
UAS : 1 x 4 = 4
Uji Kompetensi : 2 x 4 = 8
Cadangan : 2 x 4 = 8
Tatap Muka : 12 x 4 = 48

18 Pekan Efektif = 72 Jam





PROGRAM TAHUNAN

Nama Madrasah : MI YA BAKII KESUGIHAN 03
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : III
Tahun Pelajaran : 2009-2010
SEMESTER I
No Standar Kompetensi/
KompetensiDasar Alokasi Waktu Ket
1 Mengenal bagian-bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan,pertumbuhan hewan dan tumbuhan serta berbagai tempat hidup Makhluk hidup
1.1 Mengenal bagian-bagian utama hewan dan tumbuhan disekitar rumah dan sekolah melalui pengamatan 6
2xtm
1.2 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada pertumbuhan hewan (dalam ukuran) dan tumbuhan (dari biji menjadi tanaman ) 8
3xtm
1.3 Mengidentifikasi berbagai tempat hidup makhluk hidup (air,tanah dan tempat lainny) 10 4xtm
1.4 Mengidentifikasi makhluk hidup yang menguntungkan dan membahayakan 8
3xtm
2 Mengenal berbagai bentuk benda dan kegunaannya serta perubahan wujud yang dapat dialaminya
2.1 Mengidentifikasi cirri-ciri benda padat dan benda cair yang ada dilingkungan sekitar 10
4xtm
2.2 Menunjukkan perubahan bentuk dan wujud benda (plastisin/tanah liat/adonan tepung) akibat dari kondisi tertentu 8
3xtm
2.3 Mengidentifikasi benda-benda yang dikenal dan kegunaanya melalui pengamatan 6
2xtm
Jumlah 56 21tm






SEMESTER II

No Standar Kompetensi/
KompetensiDasar Alokasi Waktu Ket
3 Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan kegunaanya
3.1 Mengidentifikasi sumber-sumber energi (panas,listrik,cahaya, dan bunyi) yang ada dilingkungan sekitar 14
6xtm
3.2 Mengidentifikasi jenis energi yang paling sering digunakan dilingkungan sekitar dan cara menghematnya 12
5xtm
4 Memahami peristiwa alam dan pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari
4.1 Mengidentifikasi kenampakan matahari pada pagi siang dan sore hari 13
5xtm
4.2 Mendiskripsikan kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kegunaan sehari-hari 13
5xtm
Jumlah 52 21xtm



Guru Pamong Praktikan




Ani Safitri,S.Pd.I Rr. Syarifah Hani'ah,S.Pd.I

PTK menggunakan Group investigation

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Semua orang sudah mahfum, bahwa sebenarnya Pembelajaran IPA merupakan kegiatan belajar berdasarkan fakta dan realita. Fakta dan realita yang diungkapkan dalam pembelajaran IPA biasanya dapat dibuktikan dengan melakukan eksprimentasi. Pembelajaran yang berkualitas tinggi harus didukung oleh hasil penelitian yang memadai, melalui Penelitian Tindakan Kelas mata pelajaran IPA diharapkan ada perbaikan hasil pembelajaran secara kontinyu. Dinamika kehidupan masyarakat yang dinamis di era ini menuntut adanya peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional, serta memiliki kompetensi di semua sektor kehidupan. Pendidikan merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya (Sisdiknas, 2003). Dengan demikian, pendidikan yang bermutu diharapkan dapat mempersiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang lebih kompetetif.
Dalam UU No 2 tahun 1989 diterangkan secara umum tentang Tujuan Pendidikan Nasional dan untuk mencapai dan menunjang tujuan tersebut salah satu caranya yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan pemerintah no.19 tahun 2005 yang memberikan syarat bahwa kualifikasi pendidikan guru SD/MI minimum harus D-4 atau S-1, dan memiliki kompetensi paedagogik, kepribadian, profesional dan sosial. Berdasarkan hal tersebut, maka guru berkewajiban untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran yang dapat membekali siswa dengan kemampuan dasar yang memadai sebagai bekal untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Guru sebagai tenaga endukatif harus mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menarik minat serta dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan semangat, dengan kondisi belajar yang menyenangkankan akan berdampak positif dalam pencapaian hasil belajar yang optimal. Dalam upaya pencapaian hasil belajar yang optimal dapat dilihat dari keberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran yang telah diajarkan.
MI NU Waru I merupakan Madrasah unggulan, sebagai madrasah unggulan tentu memiliki kualitas dan prestasi siswa yang baik, Dalam rangka peningkatan hasil prestasi siswa, guru selalu melakukan inovasi pembelajaran sehingga mencapai hasil yang diharapakan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti hasil ulangan IPA cenderung mengalami peningkatan namun ,ada sebagian siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75,00 yang telah ditetapkan di MI NU Waru sehingga belum mencapai ketuntasan klasikal. Baru setelah diadakan perbaikan (remidi), ketuntasan klasikal tercapai.
Paradigma Pembelajaran yang terpusat pada Guru , memberi pengaruh yang cukup besar terhadap prestasi belajar siswa, Ketika siswa mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran, siswa pada umumnya merasa takut untuk bertanya kepada guru apalagi bagi siswa yang memiliki daya serap rendah mereka cenderung diam dan enggan dalam mengemukakan pertanyaan atau pendapat. Secara umum Peneliti menduga model pembelajaran teacher Orinted inilah yang menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar IPA . Peneliti menyadari bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru. Untuk meminimalkan perbedaaan tersebut, maka dibentuk secara berkelompok agar siswa dapat saling mengisi, saling melengkapi, serta bekerja sama dalam menyelesaikan soal-soal atau tugas yang diberikan oleh guru. Dengan demikian tujuan pengajaran dapat tercapai dan hasil belajar siswapun dapat ditingkatkan. Salah satu tipe pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA adalah pembelajaran kooperatif. Mengapa peneliti lebih memilih kooperatif?karena tipe ini sudah teruji dan cocok diterapkan dengan kondisi siswa yang ada di MINU WARU I . Penelitian juga menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang amat positif terhadap siswa yang rendah hasil belajarnya. (Nur, 1996: 2).
Pete Tschumi dari Universitas Arkansas Little Rock memperkenalkan suatu ilmu pengetahuan pengantar pelajaran komputer selama tiga kali, yang pertama siswa bekerja secara individu, dan dua kali secara kelompok. Dalam kelas pertama hanya 36% siswa yang mendapat nilai C atau lebih baik, dan dalam kelas yang bekerja secara kooperatif ada 58% dan 65% siswa yang mendapat nilai C atau lebih baik (Felder, 1994:14).
Berdasarkan apa yang peneliti sampaikan tersebut diatas maka peneliti ingin mencoba melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Metode Pembelajaran Kooperatif Model Group Investigation (Group Investigation) untuk meningkatkan Prestasi dalam pembelajaran SAINS bagi siswa kelas III MINU WARU I SIDOARJO.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada kesesuaian antara Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains pada pokok bahasan Energi dengan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation yang telah dibuat oleh peneliti dengan Pelaksanaan saat Pembelajaran Sains pada pokok bahasan Energi dengan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation berlangsung?
2. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa dengan adanya implementasi metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation pada siswa kelas III MINU WARU I Sidoarjo Tahun Pelajaran 2009/2010?
3. Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation terhadap motivasi belajar siswa kelas III MINU WARU I Sidoarjo Tahun Pelajaran 2009/2010?

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui ada tidaknya kesesuaian antara Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains pada pokok bahasan Energi dengan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation yang telah dibuat oleh peneliti dengan Pelaksanaan saat Pembelajaran Sains pada pokok bahasan Energi dengan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation berlangsung
2. Mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa setelah adanya implementasi metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation pada siswa kelas III MINU Waru I Sidoarjo Tahun Pelajaran 2009/2010.
3. Mengetahui ada tidaknya peningkatan motivasi belajar siswa setelah adanya implementasi metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation pada siswa kelas III MINU Waru I Sidoarjo Tahun Pelajaran 2009/2010.



D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan dapat dirasakan manfaat bagi:
1. Sekolah sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika.
2. Guru, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.
3. Siswa, dapat meningkatkan motiviasi belajar dan melatih sikap sosial untuk saling peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai tujuan belajar.
4. Meningkatkan belajar siswa pada pelajaran matematika.
5. Mengembangkan model pembelajaran yang sesuai.

E. Definisi Operasional Variabel
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:
1. Implementasi
Implementasi yang peneliti maksudkan dalam penelitian ini adalah penerapan
2. Metode pembelajaran Kooperatif :
Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengerjaan yang melibatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menentapkan tujuan bersama. (Felder, 1994: 2).
3. Model Group Investigation
Merupakan salah satu model dari pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa sejak dalam perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi

4. Motivasi belajar adalah;
Merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan, pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarah minat belajar untuk tercapai suatu tujuan.
5. Prestasi belajar adalah;
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran matematika.

F. Asumsi
Dalam penelitian ini diasumsikan;
1. Siswa mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh dari awal sampai akhir pelajaran.
2. Siswa menerima semua pelajaran yang disampaikan guru dengan baik.

G. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi;
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas III A MINU Waru I Sidoarjo Tahun Pelajaran 2009/2010.
2. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 Maret sampai tanggal 30 April 2010 pada semester genap tahun pelajaran 2009/2010.
3. Materi yang disampaikan adalah Sains pada pokok bahasan Energi



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses,atau cara untuk menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. (KBBI, 1996: 14).
Sependapat dengan pernyataan tersebut Sutomo (1993: 68) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan sengaja dilakukan sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu peoses yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan lain-lain. (Soetomo, 1993: 120).
Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi tertentu.

B. Hakikat IPA
Ilmu Pengetahuan Alam, biasa disingkat IPA, adalah sebuah mata pelajaran yang mempelajari ilmu alam untuk siswa sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah tingkat pertama (SMP/SLTP).
Dalam ilmu pengetahuan, istilah ilmu pengetahuan alam merujuk kepada pendekatan logis untuk mempelajari alam semesta. Ilmu pengetahuan alam mempelajari alam dengan menggunakan metode-metode sains. Ilmu pengetahuan jenis ini berbeda dengan Ilmu Pengetahuan Sosial yang menggunakan metode sains untuk mempelajari perilaku manusia dan masyarakat; ataupun ilmu pengetahuan formal seperti matematika.
Ilmu pengetahuan alam atau sains (science) diambil dari kata latin Scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi khusus Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses.
Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both product and process, inseparably Joint" (Agus. S. 2003: 11)
Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas
Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA)
Ilmu berkembang dengan pesat, yang pada dasarnya ilmu berkembang dari dua cabang utama yaitu filsafat alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam (the natural sciences) dan filsafat moral yang kemudian berkembang ke dalam ilmu-ilmu sosial (the social sciences). Ilmu-ilmu alam membagi menjadi dua kelompok yaitu ilmu alam (the physical sciences) dan ilmu hayat (the biological sciences) (Jujun. S. 2003). Ilmu alam ialah ilmu yang mempelajari zat yang membentuk alam semesta sedangkan ilmu hayat mempelajari makhluk hidup di dalamnya. Ilmu alam kemudian bercabang lagi menjadi fisika (mempelajari massa dan energi), kimia (mempelajari substansi zat), astronomi (mempelajari benda-benda langit dan ilmu bumi (the earth sciences) yang mempelajari bumi kita
Hakekat Sains dan Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar
Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau Sains dalam arti sempit telah dijelaskan diatas merupakan disiplin ilmu yang terdiri dari physical sciences (ilmu fisik) dan life sciences (ilmu biologi).
IPA (Sains) berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak habis-habisnya. Dengan tersingkapnya tabir rahasia alam itu satu persatu, serta mengalirnya informasi yang dihasilkannya, jangkauan Sains semakin luas dan lahirlah sifat terapannya, yaitu teknologi adalah lebar. Namun dari waktu jarak tersebut semakin lama semakin sempit, sehingga semboyan " Sains hari ini adalah teknologi hari esok" merupakan semboyan yang berkali-kali dibuktikan oleh sejarah. Bahkan kini Sains dan teknologi manunggal menjadi budaya ilmu pengetahuan dan teknologi yang saling mengisi (komplementer), ibarat mata uang, yaitu satu sisinya mengandung hakikat Sains (the nature of Science) dan sisi yang lainnya mengandung makna teknologi (the meaning of technology).
IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Powler (dalam Wina-putra, 1992:122) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil obervasi dan eksperimen.
Sains dalam kurikulum Sekolah Dasar
Dari uraian di atas Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempunyai Obyek, menggunakan metode Ilmiah sehingga perlu diajarkan di Sekolah Dasar. Setiap guru harus paham akan alasan mengapa sains perlu diajarkan di sekolah dasar. Ada berbagai alasan yang menyebabkan satu mata pelajaran itu dimasuk ke dalam kurikulum suatu sekolah. Usman Samatowa (2006) menegemukakan empat Alasan sains dimasukan dikurikulum Sekolah Dasar yaitu:
Bahwa sains berfaedah Bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu dipersoalkan panjang lebar. Kesejahteraan materil suatu bangsa banyak sekali tergantung pada kemampuan bangsa itu dalam bidangsains, sebab sains merupakan dasar teknologi, sering disebut-sebut sebagai tulang punggung pembangunan. Pengetahuan dasar untuk teknologi ialah sains. Orang tidak menjadi Insinyur elektronika yang baik, atau dokter yang baik, tanpa dasar yang cukup luas mengenai berbagai gejala alam.
Bila diajarkan sains menurut cara yang tepat, maka sains merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis; misalnya sains diajarkan dengan mengikuti metode "menemukan sendiri". Dengan ini anak dihadapkan pada suatu masalah; umpamanya dapat dikemukakan suatu masalah demikian". Dapatkah tumbuhan hidup tanpa daun?" Anak diminta untuk mencari dan menyelidiki hal ini.
Bila sains diajarkan melalui percobaan -percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak. maka sains tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka.
Mata pelajaran ini mempunyai: nilai – nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi yang dapat membentuk keprbadian anak secara keseluruhan.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.
C. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama. (Felder, 1994: 2).
Wahyuni (2001: 8) menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran dengan cara menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki kemampuan berbeda.
Sependapat dengan pernyataan tersebut Setyaningsih (2001: 8) mengemukakan bahwa metode pembelajaran kooperatif memusatkan aktivitas di kelas pada siswa dengan cara pengelompokan siswa untuk bekerjasama dalam proses pembelajaran.
Dari tiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu metode pembelajaran dengan cara mengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk bekerja sama dalam memecahkan masalah. Kemampuan siswa dalam setiap kelompok adalah hiterogen.
Dalam pembelajaran kooperatif siswa tidak hanya sebagai objek belajar tetapi menjadi subjek belajar karena mereka dapat berkreasi secara maksimal dalam proses pembelajaran. Hal ini terjadi karena pembelajaran kooperatif merupakan metode alternatif dalam mendekati permasalahan, mampu mengerjakan tugas besar, meningkatkan keterampilan komunikasi dan sosial, serta perolehan kepercayaan diri.
Dalam pembelajaran ini siswa saling mendorong untuk belajar, saling memperkuat upaya-upaya akademik dan menerapkan norma yang menunjang pencapaian hasil belajar yang tinggi. (Nur, 1996: 4). Dalam pembelajaran kooperatif lebih mengutamakan sikap sosial untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu dengan cara kerjasama.
Pembelajaran kooperatif mempunyai unsur-unsur yang perlu diperhatikan. Unsur-unsur tersebut sebagai berikut:
1. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenang bersama”.
2. Para siswa memiliki tanggungjawab terhadap siswa lain dalam kelompoknya, disamping tanggungjawab terhadap dirinya sendiri, dalam mempelajari materi yang dihadapi.
3. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semuanya memiliki tujuan yang sama.
4. Para siswa harus membagi tugas dan berbagai tanggungjawab sama besarnya diantara para anggota kelompok.
5. Para siswa akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok.
6. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan bekerjasama selama belajar.
7. Para siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Johnson, Johnson, dan Smitt dalam Felder (1994: 2) menambahkan unsur-unsur dalam pembelajaran koopratif sebagai berikut:
1. Ketergantungan Positif
Anggota kelompok harus saling tergantung untuk mencapai tujuan. Jika ada anggota yang gagal mengerjakan tugasnya maka setiap anggota harus menerima konsekuensinya.
2. Kemampuan Individual
Seluruh siswa dalam satu kelompok memiliki tanggung jawab melakukan pekerjaannya dan menguasai seluruh bahan untuk dipelajari.


3. Promosi tatap muka interaktif
Meskipun beberapa kelompok kerja dibagi-bagikan dan dilakukan tiap individu, beberapa diantarannya harus dilakukan secara interaktif, anggota kelompok saling memberikan timbal balik.
4. Manfaat dari penggabungan keahliah yang tepat
Siswa didorong dan dibantu untuk mengembangkan dan mempraktekkan pembangunan kepercayaan, kepemimpinan, pembuatan keputusan, komunikasi dan konflik manajemen keahlian.
5. Kelompok Proses
Anggota kelompok mengatur kelompok, secara periodik menilai apa yang mereka lakukan dengan baik sebagai sebuah kelompok dan mengidentifikasi perubahan yang akan mereka lakukan agar fungsi mereka lebih efektif di waktu selanjutnya.
Berdasarkan unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif, Johnson, Johnson dalam Wahyuni (2001: 10) menyebutkan peranan guru dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
1. Menentukan objek pembelajaran
2. Membuat keputusan menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar sebelum pembelajaran dimulai.
3. Menerangkan tugas dan tujuan akhir pada siswa.
4. Menguasai kelompok belajar dan menyediakan keperluan tugas.
5. Mengevaluasi prestasi siswa dan membantu siswa dengan cara mendiskusikan cara kerjasama.


C. Keterampilan-Keterampilan Kooperatif
Pembelajaran kooperatif akan terlaksana dengan baik jika siswa memiliki keterampilan-keterampilan kooperatif. Keterampilan-keterampilan kooperatif yang perlu dimiliki siswa seperti diungkapkan Nur (1996: 25) adalah keterampilan kooperatif tingkat awal, tingkat menengah dan tingkat mahir.
1. Keterampilan kooperatif tingkat awal
Keterampilan kooperatif tingkat awal meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Menggunakan kesepakatan
Menggunakan kesepakatan artinya setiap anggota kelompok memiliki kesamaan pendapat. Menggunakan kesepakatan bertujuan untuk mengetahui siapa yang memiliki pendapat yang sama.
- Menghargai kontribusi
Maksud dari menghargai kontribusi yaitu memperhatikan atau mengenal apa yang dikatakan atau dikerjakan oleh anggota kelompok yang dibuat lain. Tidak selalu harus menyetujui, dapat saja tidak menyetujui yang berupa kritik, tetapi kritik yang diberikan harus terhadap ide dan tidak terhadap pelaku.
- Menggunakan suara pelan
Tujuan menggunakan suara dalam kerja kelompok adalah agar anggota kelompok dapat mendengar percakapan dengan jelas dan tidak frustasi oleh suara keras dalam ruangan.
- Mengambil giliran dan berbagi tugas
Setiap anggota kelompok harus bisa menggantikan seseorang yang mengemban tugas tertetentu dan mengambil tanggungjawab tertentu dalam kelompok.
- Berada dalam kelompok
Untuk menciptakan pekerjaan kelompok yang efisien setiap anggota kelompok harus tetap duduk atau berada dalam tempat kerja kelompok.
- Berada dalam tugas
Setiap anggota kelompok harus meneruskan tugas yang menjadi tanggungjawabnya agar kegiatan selesai tepat waktunya.
- Mendorong partisipasi
Anggota kelompok selalu mendorong semua anggota kelompok untuk memberikan sumbangan terhadap penyelesaian tugas kelompok. Karena jika satu atu dua orang anggota kelompok tidak berpartisipasi atau hanya memberikan sedikit sumbangan, maka hasil dari kelompok tersebut tidak akan terselesaikan pada waktunya atau hasilnya kurang orisinil atau kurang imajinatif.
- Mengundang orang lain untuk berbicara
Maksud dari mengundang orang lain untuk berbicara yaitu meminta orang lain untuk berbicara agar hasil kelompok bisa maksimal.
- Menyelesaikan tugas tepat waktunya
Tugas yang dikerjakan harus diselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan agar memperoleh nilai yang tinggi.
- Menyebutkan nama dan memandang bicara
Memangil satu sama lain menggunakan nama dan menggunakan kontak mata akan memberikan rasa bahwa mereka telah memberikan kontribusi penting kelompok.
- Mengatasi gangguan
Mengatasi gangguan berarti menghindari masalah yang diakibatkan karena tidak atau kurangnya perhatian terhadap tugas yang diberikan. Gangguan dapat membuat suatu kelompok tidak dapat menyelesaikan tugas belajar yang diberikan.
- Menolong tanpa memberi jawaban
Agar siswa tidak merasa telah memahami atau menemukan konsep, dalam memberikan bantuan tidak dengan menunjukkan cara pemecahannya.
- Menghormati perbedaan individu.
Bersikap menghormati perbedaaan terhadap budaya unik, pengalaman hidup serta suku bangsa/ras dari semua siswa dapat menghindari permusuhan dalam kelompok. Ketegangan dapat dikurangi, rasa memiliki dan persahabatan dapat dikembangkan serta masing-masing individu anggota kelompok dapat meningkatkan rasa kebaikan, sensitivitas dan toleransi.
2. Keterampilan kooperatif tingkat menengah
Keterampilan kooperatif tingkat menengah meliputi:
- Menunjukkan penghargaan dan simpati
Menunjukkan rasa hormat, pengertian dan rasa sensitivitas terhadap usulan-usulan yang berbeda dari usulan orang lain.
- Menggunakan pesan “saya”
Dalam berbicara perlu menggunaan kata “saya” agar orang lain tidak merasa terancam atau merasa bersalah sehingga permusuhan dapat dihindari.
- Menggunakan ketidak setujuan dengan cara yang dapat diterima
Menyatakan pendapat yang berbeda atau menjawab pertanyaan harus dengan cara yang sopan dan sikap yang baik karena jika mengkritik seseorang dan memadamkan ide seseorang dapat menimbulkan atmosfir yang negatif dalam kelompok.
- Mendengarkan dengan aktif
Mendenganrkan dengan aktif maksudnya menggunakan pesan fisik dan lisan dalam meperhatikan pembicara. Pembicara akan mengetahui bahwa pendengar secara giat sedang menyerap informasi. Pengertian terhadap konsep akan meningkat dan hasil kelompok akan menunjukkan tingkat pemikiran dan komunikasi yang tinggi.
- Bertanya
Bertanya artinya meminta atau menanyakan suatu informasi atau penjelasan lebih jauh. Dengan bertanya dapat menjelaskan konsep, seseorang yang sedang tidak aktif dapat didorong untuk ikut serta, dan anggota kelompok yang malu dapat dimotivasi untuk ikut berperan serta.
- Membuat ringkasan
Membuat ringkasan maksudnya mengulang kembali informasi. Ini dapat digunakan untuk membantu mengatur apa yang sudah dikerjakan dan apa yang perlu dikerjakan.
- Menafsirkan
Menafsirkan artinya menyatakan kembali informasi dengan kalimat yang berbeda. Informasi dapat dijelaskan dan hal-hal yang penting dapat diberi penekanan.


- Mengatur dan mengorganisir
Merencanakan dan menyusun pekerjaan sehingga dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. Dengan mengatur dan mengorganisir, tugas-tugas yang diberikan akan dapt diselesaikan dengan efesien dan efektif.
- Memeriksa ketepatan
Membandingkan jawaban dan memastikan bahwa jawaban itu benar. Manfaatnya yaitu pekerjaan akan bebas dari kesalahan dan kekurang tepatan. Pemahaman terhadap bidang studi juga akan berkembang.
- Menerima tanggungjawab
Menerima tanggungjawab bersedia dan mampu memikul tangungjawab dari tugas-tugas dan kewajiban untuk diri sendiri dan kelompok, untuk meyelesaikan tugas yang diberikan.
- Menggunakan kesabaran
Bersikap toleran pada teman, tetap pada pekerjaan dan bukan pada kesulitan-kesulitan, serta tidak membuat keputusan yang tergesa-gesa.
- Tetap tenang/mengurangi ketegangan
Maksud dari tatap tenang/mengurangi ketegangan adalah menimbulkan atmosfir yang damai dalam kelompok. Suasana yang hening dalam kelompok dapat menimbulkan tingkat pembelajaran yang lebih tinggi.
3. Keterampilan kooperatif tingkat mahir
Keterampilan tingkat mahir meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Mengelaborasi
Mengelaborasi berarti memperluas konsep, kesimpulan dan pendapat-pendapat yang berhubungan dengan topik tertentu. Mengelaborasi dapat menghasilkan pemahaman yang lebih dalam dan prestasi yang lebih tinggi.
- Memeriksa secara cermat
Bertanya dengan pokok pembicaraan yang lebih mendalam unuk mendapatkan jawaban yang benar. Memeriksa secara cermat dapat menjamin bahwa jawabannya benar.
- Menanyakan kebenaran
Menanyakan kebenaran maksudnya membuktikan bahwa jawaban yang dikemukakan adalah benar atau memberikan alasan untuk jawaban tersebut. Menanyakan kebenaran akan membantu siswa untuk berfikir tentang jawaban yang diberikan dan untuk lebih meyakinkan terhadap ketepatan jawaban tersebut.
- Menganjurkan suatu posisi
Menganjurkan suatu posisi maksudnya menunjukkan posisi kelompok terhadap suatu masalah tertentu.
- Menetapkan tujuan
Menetapkan tujuan maksudnya menentukan prioritas-prioritas. Pekerjaan dapat diselesaikan lebih efeisien jika tujuannya jelas.
- Berkompromi
Berkompromi adalah menentukan pokok permasalahan dengan persetujuan bersama. Kompromi dapat membangun rasa hormat kepada orang lain dan mengurangi konflik antar pribadi.
- Mengahadapi masalah khusus
Mengahadapi masalah khusus maksudnya menunjukkan masalah dengan memakai pesan “saya”, tidak menuduh, tidak menggunakan sindiran, atau memanggil nama. Hal tersebut menunjukkan bahwa hanya sikap yang dapat berubah bukan ciri atau ketidak mampuan seseorang semuanya itu bertujuan untuk memecahkan masalah dan bukan untuk memenangkan masalah. Dengan hal ini konflik pribadi akan berkurang. Tingkat kebaikan, sensitivitas dan toleran akan meningkat.
D. Metode Pembelajaran Kooperatif Model Group Investigation (GI)
Dasar-dasar GI dirancang oleh Herbert Thelen, selanjutnya dipeluas dan diperbaiki oleh Sharan dan kawan-kawannya dari Universitas Tel Aviv. Metode GI sering dipandang sebagai metode yang paling kompleks dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif. Dibandingkan dengan metode STAD dan Jigsaw, metode GI melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Metode ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok (group process skills). Para guru yang menggunakan metode GI umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 hingga 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap sutu topok tertentu. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan. Adapun deskripsi mengenai langkah-langkah GI dapat dikemukakan sebagai berikut.
1. Seleksi topik. Para siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah umum yang biasanya digambarkan lebih dahulu oleh guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga enam orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik, maupun kemampuan akademik.
2. Merencanakan kerja sama. Para siswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum (goals) yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih pada langkah 1 di atas.
3. Implementasi. Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah 2. Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan keterampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelmpok dan memberikan bantuan jika diperlukan.
4. Analisis dan sintesis. Para siswa menganalisis dan mensintesiskan berbagai informasi yang diperoleh pada langkah 3 dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.
5. Penyajian hasil akhir. Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai suatu topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinasikan oleh guru.
6. Evaluasi. Selanjutnya, guru beserta para siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya.
Dalam versi lain yang serupa diterangkan bahwa, model group investigation terdiri dari 6 langkah pembelajaran (1) grouping, (2) planning, (3) investigating, (4) organizing, (5) presenting, dan (6) evaluating. Keenam langkah pembelajaran tersebut mencerminkan konteks (grouping dan planning), input (grouping dan planning), proses (investigating, organizing, presenting, dan evaluating), dan produk (evaluating). Dalam rangka memecahkan masalah secara lebih optimal, penerapan model group investigation dipadukan dengan evaluasi model CIPP. Perpaduan antara model group investigation dan evaluasi model context—input—process--product (CIPP) memberi peluang kepada siswa untuk menggunakan keterampilan-keterampilan berpikirnya secara optimal. Oleh sebab itu, penerapan model group investigation diyakini dapat keterampilan berpikir siswa.
Model ini merupakan suatu model yang sangat terstruktur dengan enam tahapan pelaksanaan khusus. Keterlibatan siswa terdapat di dalam setiap tahapan mulai dari pemilihan topik hingga evaluasi belajar siswa.
Tahap 1. Indentifikasi topik dan mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok.
1. Para siswa memeriksa sumber belajar, mengusulkan topik dan mengkategorikan saran-saran.
2. Para siswa bergabung ke dalam kelompok mempelajari topik pilihan mereka.
3. Komposisi membantu didasarkan kepada minat dan heterogen.
4. Guru membantu dan mengumpulkan informasi dan memudahkan organisasi.
Tahap 2. Merencanakan tugas belajar Para siswa menyusun rencana bersama.
Tahap 3. Melakukan penyelidikan
1. Para siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data dan mengambil kesimpulan.
2. Setiap anggota kelompok berkintribusi terhadap upaya kelompok.
3. Para siswa saling bertukar gagasan, berdiskusi, dan melakukan klarifikasi.
Tahap 4. Mempersiapkan laporan akhir
1. Setiap anggota menentukan pesan pokok dan proyek mereka.
2. Setiap anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan.
3. Perwakilan kelompok membentuk bagian pengendali untuk mengkoordinasikan rencana penyajian.
Tahap 5. Menyajikan laporan akhir
1. Presentasi dibuat dalam bentuk yang bervasiasi.
2. Pendengar menilai kejelasan penyajian berdasarkan kriteria yang ditentukan sebelumnya oleh keseluruhan anggota kelas.
Tahap 6. Evaluasi
1. Para siswa berbagi umpan balik tentang topik, pekerjaan yang telah dilakukan, dan pengalaman afektifnya.
2. Guru dan siswa bekerjasama menilai belajar siswa.
3. Penilaian belajar hendaknya menilai kemampuan berpikir tingkat tinggi.












BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.
Menurut Oja dan Sumarjan (dalam Titik Sugiarti, 1997: 8) mengelompokkan penelitian tindakan menjadi empat macam yaitu, (a) guru sebagai peneliti; (b) penelitian tindakan kolaboratif; (c) simultan terintegratif; (d) administrasi sosial eksperimental.
Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Dalam penelitian ini peneliti tidak bekerjasama dengan siapapun, kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa, sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini diharapkan didapatkan data yang seobjektif mungkin demi kevalidan data yang diperlukan.

A. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di MINU Waru I Sidoarjo.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan mulai 1 Maret sampai dengan 30 April 2009 semester genap tahun pelajaran 2009/2010.
3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas III A MINU WARU I Sidoarjo Pada Pelajaran Sains pokok bahasan Energi

B. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang dimaksud peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hanya yang perlu ditekankan adalah rancangannya akan ditetapkan kedalam 3 siklus penelitian. Hal ini peneliti tetapkan mengingat waktu yang tersedia, panjangnya pokok bahasan, karakteristik materi,dan mengingat siswa sudah memasuki semester 2 yang sebagaimana kita ketahui bersama waktunya sudah banyak terkurangi dengan adanya UAMNU Kelas VI. Secara teoretis,sesungguhnya siklus PTK tidak harus ditetapkan terlebih dulu. Banyaknya siklus yang akan dilaksanakan sangat tergantung pada tingkat ketercapaian kriteria keberhasilan. Jika penelitian dalam dua siklus telah mencapai kriteria keberhasilan, maka penelitian dapat dihentikan. Namun, jika dilihat dari beragamnya karakteristik materi pelajaran, keberhasilan pada siklus sebelumnya tidaklah 100% akan menjadi jaminan bagi keberhasilan siklus berikutnya, oleh karena peneliti akan banyak berurusan dengan karakteristik materi pelajaran yang sering berbeda. Di samping itu, PTK tidak bertujuan memenuhi keinginan peneliti, tetapi bertujuan lebih memuaskan subyek sasaran yang akan belajar pada sejumlah silabus dengan karakteristik materi yang beragam. Itulah sebabnya penentuan jumlah siklus tetap menjadi otoritas peneliti. Tetapi yang tidak dapat dilupakan, bahwa setiap siklus akan selalu terdiri dari 4 langkah, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi/evaluasi, dan (4) refleksi.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Tim Pelatih Proyek PGSM (1999), PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan (dalam Husniyatus Salamah, 2009:1-7).
Sedangkah menurut Mukhlis (2000: 5) PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.
Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/meningkatkan pratek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru (Mukhlis, 2000: 5).
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan,
dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut.














Gambar 3.1 Alur PTK
Penjelasan alur di atas adalah:
1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.
2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran model group investigation.
3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.
4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.
Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2 dan 3, dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.

C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Silabus
Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar.


3. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar
a. Lembar observasi pengolahan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation , untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.
b. Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.
4. Lembar Kerja Kelompok
Diberikan dengan memberikan kebebasan pada siswa untuk menyusun laporan hasil diskusi
5. Tes formatif
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep Sains pada pokok bahasan Energi . Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan ganda (objektif) isian dan essay Sebelumnya soal-soal ini berjumlah 20 soal yang telah diujicoba, kemudian penulis mengadakan analisis butir soal tes yang telah diuji validitas dan reliabilitas pada tiap soal. Analisis ini digunakan untuk memilih soal yang baik dan memenuhi syarat digunakan untuk mengambil data.

D. Metode Pengumpulan Data
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation , observasi aktivitas siswa dan guru ,angket motivasi siswa,laporan hasil diskusi kelompok dan tes formatif yang ada dalam worksheet. Juga diperlukan adanya pedoman penilaian tentang kinerja dan portofolio siswa, baik yang terkait dengan konteks, input, proses, maupun yang terkait dengan produk yang dihasilkan.

E. Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
1. Penilaian Tes Hasil Ulangan tiap siklus.
Untuk menghitung rata-rata kelas pada masing-masing siklus digunakan rumus:

Keterangan:
= Rata-rata kelas
= Jumlah seluruh skor
n = Banyaknya siswa.
2. Untuk ketuntasan belajar
Untuk ketuntasan belajar ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%.
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut :

P = ∑ Siswa yang tuntas belajar × 100 ℅
∑ siswa
















BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data observasi berupa pengamatan pengelolaan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation dan pengamatan aktivitas siswa dan guru pada akhir pembelajaran, dan data tes formatif siswa pada setiap siklus.
Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan pengelolaan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dan data pengamatan aktivitas siswa dan guru.
Data tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation .

A. Analisis Data Penelitian Persiklus
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran 1, pilihan tema diskusi kelompok dan lembar kerjanya,soal tes formatif 1 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengolahan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation , dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2010 di kelas III A dengan jumlah siswa 20 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan.
Dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 65,50 dan ketuntasan belajar mencapai 65,00% atau ada 13 siswa dari 20 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 hanya sebesar 65,00% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation .
c. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:
1) Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu
3) Siswa kurang begitu antusias selama pembelajaran berlangsung.
d. Refisi
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya refisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.
1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.
2) Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan
3) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa bisa lebih antusias.
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran 2, Lembar Kerja Kelompok 2, soal tes formatif II yang ada dalam work sheet dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2010 di kelas III dengan jumlah siswa 20 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan refisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrument yang digunakan adalah tes formatif II.
Diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 74,00 dan ketuntasan belajar mencapai 75,00% atau ada 15 siswa dari 20 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah guru menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan diinginkan guru dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation .
c. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:
1) Memotivasi siswa
2) Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep
3) Pengelolaan waktu

d. Revisi Rancangan
Pelaksanaan kegiatan belajar pada siklus II ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Maka perlu adanya revisi untuk dilaksanakan pada siklus II antara lain:
1) Guru dalam memotivasi siswa hendaknya dapat membuat siswa lebih termotivasi selama proses belajar mengajar berlangsung.
2) Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan takut dalam diri siswa baik untuk mengemukakan pendapat atau bertanya.
3) Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep.
4) Guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
5) Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan memberi soal-soal latihan pda siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan belajar mengajar.
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran 3, Lembar Kerja Kelompok 3, soal tes formatif III yang ada dalam work sheet dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.


b. Tahap kegiatan dan pengamatan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2009 di kelas IV dengan jumlah siswa 20 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan refisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif III.
Diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 80,00 dan dari 20 siswa yang telah tuntas sebanyak 17 siswa dan 3 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 85,00% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation membuat siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan.
c. Refleksi
Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation . Dari data-data yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai berikut:
1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar.
2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung.
3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
4) Hasil belajar siswsa pada siklus III mencapai ketuntasan.
d. Refisi Pelaksanaan
Pada siklus III guru telah menerapkan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakah selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.



C. Pembahasan
1. Ketuntasan Hasil belajar Siswa
Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif model Group Investigation memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari sklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 65,00%, 75,00%, dan 85,00%. Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.
2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.
3. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Sains pokok bahasan Energi dengan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation yang paling dominant adalah bekerja dengan menggunakan alat/media, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif.
Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan LKS/menemukan konsep, menjelaskan materi yang sulit, memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar.





















BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan kooperatif model Group Investigation memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (65,00%), siklus II (75,00%), siklus III (85,00%).
2. Penerapan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan hasil wawancara dengan beberapa siswa, rata-rata jawaban menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar matematika lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:
1. Untuk melaksanakan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan model kooperatif model Group Investigation dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.
2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pembelajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di kelas III A MINU Waru I Sidoarjo Tahun Pelajaran 2009/2010.
4. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.


Sidoarjo,30 April 2010

Rr. Syarifah Hani'ah,S.Pd.I











DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta.
Arsyad, Azhar. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Husniyah, Nur Hamim 2009 Penelitian Tindakan Kelas Surabaya LPTK IAIN Sunan Ampel Surabaya Fakultas Tarbiyah
Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Victoria Dearcin University Press.
Margono, S. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineksa Cipta.
Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wahyuni, Dwi. 2001. Studi Tentang Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Matematika. Malang: Program Sarjana Universitas Negeri Malang.







IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN SAINS BAGI SISWA KELAS III A MINU WARU I SIDOARJO
TAHUN PELAJARAN 2009/2010


PENELITIAN TINDAKAN KELAS








OLEH
Rr. SYARIFAH HANI'AH

Dosen Pembimbing
Drs.Asep Saepul Hamdani,M.Pd
NIP 19650731200003100

LPTK IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
FAKULTAS TARBIYAH
2009/2010
LEMBAR PENGESAHAN


Laporan penelitian ini telah disetujui dan disyahkan untuk dapat diajukan sebagai salah satu Karya Ilmiah untuk penyelesaian Program Studi Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Hari : Sabtu
Tanggal : 30 April 2010

Kolabor/Guru Pamong Waru, 30 April 2010
Penulis

ANI SAFITRI, S.Pd.I Rr.SYARIFAH HANI'AH


Mengetahui
Kepala Sekolah Dosen Pembimbing


DR.HJ.HANUN ASROHAH,M.AG Dr. ASEP SAEPUL HAMDANI, M.Ag
NIP 19650731200003100







KATA PENGANTAR

Alhamdulillah wasyukrulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah 'Azza wa jalla,karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan tugas penelitian karya ilmiah dengan judul “Implementasi Metode Pembelajaran Kooperatif Model Group Investigasi (Group Investigation) untuk meningkatkan Prestasi dalam pembelajaran SAINS bagi siswa kelas III MINU WARU I SIDOARJO.”, penulisan penelitian tindakan kelas ini kami susun untuk dapat diajukan sebagai salah satu Karya Ilmiah untuk penyelesaian Program Studi Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) LPTK IAIN Sunan Ampel Surabaya
. Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya kepada:
1. Alloh 'Azza wa jalla yang telah memberikan kehidupan dan kesempatan mengikuti PLPG di LPTK IAIN Sunan Ampel ini,beserta Rosululloh SAW
2. Yang kusayang Abah,Ibu,Suami dan anak-anaku yang telah merelakan untuk mengikuti kegiatan ini.
3. Ykh. Dosen Pembimbing Dr Asep Saepul Hamdani, M.Ag
4. Ykh. Kepala Sekolah MINU Waru I. DR.Hj.Hanun Asrohah M.Ag. Beserta guru dan staffnya
5. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.
Penulis menyadari bahwa penulisan penelitian tindakan kelas ini jauh dari sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan.
Penulis






ABSTRAK

SYARIFAH HANI'AH,Rr 2009."Implementasi Metode Pembelajaran Kooperatif Model Group Investigasi (Group Investigation) untuk meningkatkan Prestasi dalam pembelajaran SAINS bagi siswa kelas III MINU WARU I SIDOARJO.”,

Kata Kunci: pembelajaran Sains, metode kooperatif model group Investigation
Sains merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima, sehingga keterkaitan antar konsep dalam Sains bersifat sangat kuat dan jelas. Dalam pembelajaran Sains agar mudah dimengerti oleh siswa, proses penalaran deduktif untuk menguatkan pemahaman yang sudah dimiliki oleh siswa. Tujuan pembelajaran Sains adalah melatih cara berfikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten.
Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation ? (b) Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation terhadap motivasi belajar siswa?
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa setelah adanya implementasi metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation pada siswa kelas III A MINU Waru I Sidoarjo Tahun Pelajaran 2009/2010. (b) Mengetahui ada tidaknya peningkatan motivasi belajar siswa setelah adanya implementasi metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation pada siswa kelas III A MINU Waru I Sidoarjo Tahun Pelajaran 2009/2010.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas III A MINU Waru I Sidoarjo tahun pelajaran 2008/2009. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (65,00%), siklus II (75,00%), siklus III (85,00%).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode kooperatif model Group Investigation dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa III A MINU Waru I Sidoarjo tahun pelajaran 2008/2009, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran Sains.




DAFTAR ISI


Halaman
Halaman Judul i
Lembar Pengesahan ii
Kata Pengantar iii
Abstrak iv
Daftar Isi v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 3
D. Manfaat Penelitian 3
E. Definisi Operasional Variabel 4
F. Asumsi Penelitian 4
G. Batasan Masalah 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Pembelajaran 6
B. Hakikat IPA ……………………………………………..6
C. Pembelajaran Kooperatif 9
D. Keterampilan-Keterampilan Kooperatif 11
E. Metode Pembelajaran Kooperatif Model………………
Group Investigation 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat, Waktu, dan Subyek Penelitian 19
B. Rancangan Penelitian 20
C. Instrumen Penelitian 22
D. Metode Pengumpulan Data 23
E. Teknik Analisis Data 23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Item Butir Soal
B. Analisi Data Penelitian Persiklus
C. Pembahasan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA